"Maaf Tuan kalau anda merasa saya mengatai anda, padahal di dalam begitu banyak laki laki tampan, Maaf kalau anda merasa Sebagai laki laki tampan dan mirip singa yang kami bicarakan." Ucap senja lagi penuh emosi yang berusaha ia tahan.
Merasa dirinya sudah terlalu cepat beramsusi, mengucapkan seolah yang di bicarakan senja adalah diri nya, ia pun berjalan pergi, tidak ingin memperpanjang masalah. Meski ia yakin yang di katakan Senja soal Pria seperti singa itu adalah dirinya.
Fitri yang tadi tegang pun tertawa lepas setelah mobil Adrian berlalu pergi dari tempat itu.
"Padahal kita memang membicarakan, tapi aku salut sama insting nya, Dia bisa tahu kita sedang membicarakan dia, padahal di dalam kita hanya diam kan." Fitri tertawa puas Senja pun hanya tersenyum mengelengkan kepala merespon ucapan sahabat nya.
•••
Di dalam mobil. Muka Adrian saat itu nampak kesal, Tom yang saat itu menyetir pun melihat raut wajah yang sudah berubah. Ia sudah mengenal sosok Adrian dan sudah bisa menebak suasana hati tuan nya dari raut wajah nya saat ini.
Tom memikirkan tentang keberanian Senja, karena sangat jarang bahkan tak ada perempuan yang berani memaki tuan nya, yang ada hanyalah pujian dan rayuan saja.
Setelah mobil berhasil mendarat sempurna di halaman rumah, Adrian turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah, tampak ayah dan Ibu nya sedang berbicara di ruang tamu.
"Adrian kamu sudah kembali, kemari lah!." Pinta Pak Herman. Adrian berjalan menghampiri.
"Kamu sedang memilih undangan, menurut kamu mana yang bagus sayang?." Tanya Bu Mira yang adalah ibu nya.
"Mama saja yang pilih, aku tahu selera mama bagus."Balas Adrian dan duduk.
"Bagaimana untuk acara Minggu depan, kamu sudah mengurus semua nya?." Tanya Pak Herman.
"Aku sudah minta Tom yang urus semua nya Pa, jangan khawatir."Balas Adrian.
"Baguslah kalau begitu."
"Aku mau ke kamar dulu Pa, Ma." Adrian berjalan pergi setelah mengatakan hal itu sebelum kedua orang tua nya membalasnya.
Bu Mira dan Pak Herman pun melihat putra pergi, tahu suasana hati Adrian sedang tidak baik baik saja.
"Ada apa dengan nya Pa?."
"Biarkan saja, palingan pusing tentang kantor."Balas Pak Herman.
Adrian duduk di sofa kamar nya, Kembali memikirkan tentang Wanita yang bertemu dengan nya di cafe. Benar benar membuat diri nya seolah di cap terlalu pede.
Ia melepaskan dasinya menghempaskan dengan kasar.
•••
Keesokan pagi nya.
Adrian sedang sarapan bersama Kedua orang tua nya dan kakek nya.
"Adrian, Besok Mora akan kembali dari luar negeri, Kamu temui dia kalau dia datang ya.",Ucap Bu Mira.
Adrian terdiam sejenak. Sebelum ia mengiyakan.
"Mana tahu kan, Nanti kamu akan cocok dengan dia. Mau sampai kapan kamu sendiri, kamu kan..."
"Aku sudah selesai sarapan, aku pergi dulu." Adrian beranjak berdiri dari duduk nya, ia sungguh malas saat ibu nya membahas soal wanita atau pun pernikahan.
Bu Mira pun hanya bisa mengelengkan kepala nya kecewa melihat Adrian yang menghindari pembahasan ini.
Sudah bertahun tahun Adrian sendiri, Sebagai anak satu satu nya, Bu Mira sangat ingin putra nya kembali menjalani kasih dengan seorang wanita, khawatir Adrian tidak akan menikah, Ia pun bermaksud menjodohkan Mora anak dari teman nya untuk Adrian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Sumini Ningsih
siapa tau jodohnya sama senja
2024-08-13
1
Bagus Mas
kalo jodoh siapa tau. ya khan adrian/Sly/
2024-07-07
2