20 - Jadi, Siapa Korban nya?

"Apa?, jadi kau dan Adrian, laki laki sombong itu akan menikah?." Fitri begitu terkejut mendengar apa yang di ucapkan Senja.

"Bagaimana bisa kau dan dia bersama, bukan kah kamu sangat membenci nya?." Tanya Fitri lagi penasaran. kabar yang begitu mendadak membuat ia sangat ingin mendapatkan penjelasan dari senja.

Namun Senja tampak terdiam, ia tidak mau mengatakan apa pun , dan perjanjian antara Dia dan Adrian senja pun memilih untuk bungkam. Rasa nya hal ini tidak perlu di ketahui oleh Orang lain selain dia dan Adrian.

"Iya, ini ketidak sengajaan, dia mau serius padaku, tak mungkin aku melewatkan nya kan." Balas Senja.

Fitri pun menatap senja dalam dalam. menangkap wanita di depan nya itu tak ingin menjelaskan apa pun.

"Aku ikut bahagia Senja, semoga kau dan Adrian hidup bersama selamanya, memiliki anak anak yang lucu lucu." ucap Fitri. senja terdiam sejenak, ia lalu mengembangkan senyuman nya.

•••

Senja yang sudah merasa lelah pun merebahkan tubuh nya. saat ia baru akan memejamkan mata nya, ponsel senja berdering yang lekas membuat wanita itu meraih ponsel ny dan mengangkat tanpa melihat siapa yang menghubungi nya.

"Nona Senja. Besok saya akan memberitahukan anda aturan aturan setelah menikah dengan Tuan Adrian."Ucap sekretaris Tom.

"Aturan." Gumam nya, mengulangi perkataan laki laki itu.

"Sekertaris Tom, Aku ini sebagai penolong bagi Tuan mu yang menyebalkan itu, tapi kenapa aku merasa seolah menjadi orang yang sangat membutuhkan nya. Menurut mu siapa korban nya disini?." Protes senja mendengar aturan yang entah Seperti apa isi nya. mendengar nya saja Rasanya sangat memuakkan.

Senja merasa dengan kesal mengomel atas sikap Adrian yang ia rasa sangat semena mena mengatur nya.

"Nona, Tuan Adrian orang yang baik, selama anda melakukan apa pun yang dia mau, saya percaya hidup anda akan lebih baik kedepan nya.

"Kalau aku mengecewakan nya, apa yang akan terjadi?." tanya senja mencoba membayangkan kebalikan nya.

Laki laki itu pun hanya tersenyum.

"Nona, besok kita akan bertemu di cafe pelangi, saya akan memberikan aturan aturan selama menjadi istri Tuan Adrian." Tak mendapatkan jawaban atas pertanyaan nya, Senja pun merasa kesal dan cemberut di balik telefon nya. Tom pun tahu kalau senja tidak senang karena ia tidak menjawab, karena ia mendengar suara helaan nafas senja yang terasa seperti kecewa.

"Dia dan tuan nya memang sangat cocok, mereka punya sifat yang 11 12." Gumam Senja kesal.

Setelah sambungan telefon terputus, Senja pun membanting ponsel itu di samping tempat ia berbaring.

"Aku seperti bekerja saja dengan nya, sampai harus ada aturan nya. Dari laki laki gila."

•••

Keesokan hari nya.

senja pergi ke danau yang tampak sangat sejuk di kelilingi pohon pohon yang rindang, suasana siang yang sepi membuat Senja merasa tenang berada disana.

Ia tampak duduk menikmati angin yang menyentuh kulit nya, menerbangkan helaian rambut nya yang terurai indah.

Ini adalah danau yang sangat sering Senja kunjungi, untuk sekedar membuang rasa lelah karena perkerjaan, atau saat ia sedang memikirkan sesuatu kenangan yang menyakitkan.

"Hm." Suara deheman membuat senja terkejut dan lekas menoleh.

Terlihat seorang pria dengan perawatan putih, tinggi dan juga sangat tampan mengunakan kemeja biru langit, menambah kesan karisma yang menarik, membuat Senja membeku melihat laki laki itu.

"Aku sering lihat kamu disini, Kamu tinggal dekat sini?." Tanya Pria itu.

"Aku Artur." Laki laki itu mengulurkan tangan nya mengajak Senja berkenalan.

"Senja."

"Nama yang indah."

"Terima kasih."

"Boleh aku duduk di samping mu?.' senja mengangguk mengiyakan.

Kedua nya pun menatap ke arah danau. "Kamu sering kesini?." Tanya Artur.

"Lumayan."

"Aku sudah 3 kali melihat mu disini, ketiga kali nya aku mencoba menghampiri mu, kamu sangat ramah." kata artur.

Senja yang di puji pun membalas dengan senyuman kilas.

"Kamu sering datang kesini juga?."

"Iya, hampir setiap hari, saat jam istirahat bekerja. Danau ini sangat nyaman untuk menenangkan diri." Balas Artur.