BAB 12

"Awww...!" Rintihku lirih.

"Asif al-ukhti, laqad aistadamat biulsudfat maratan ukhraa(ma'af ya ukhti, saya tidak sengaja menabrak kamu lagi)!" Jawabnya dengan bahasa yang tak ku mengerti.

"Ma'af kamu bicara apa?" Tanyaku padanya dengan air mata yang masih mengalir dipipiku.

"Oh ma'af. Aisyah, aku hanya minta ma'af sama kamu karena aku tidak sengaja menabrak kamu." Ucap Fadli.

"Oh tak apa, ma'af aku harus pergi dulu!" Kataku dengan melangkahkan kaki pergi meninggalkannya yang masih mematung dan merasa kebingungan karena tingkahku.

Aku semakin menjauhi Fadli. Jujur aku berasa hancur, hatiku serasa patah Sebenarnya aku begitu mencintainya, tapi lagi-lagi aku merasa kecewa dengan tingkahnya.

"Yulian, apa maksud kamu sebenarnya? Kata kamu, kamu mencintaiku. Tapi nyatanya, kamu begitu cepat mencari penggantiku. Kamu punya hubungan spesial kan sama perempuan itu. Kamu jahat Yulian. Kamu terlalu jahat." Gumamku dalam batin dengan air mata yang bercucuran membasahi pipiku.

"Kamu itu apa-apaan sih, kita itu tidak ada hubungan apa-apa. Kenapa kamu memanggil sayang padaku? Aku tidak mencintai kamu. Dan aku harap kamu jauh-jauh dariku dan hidupku!" Teriak Yulian kepada Syifa yang menyukai Yulian. Namun Yulian tidak pernah menyukainya.

"Kenapa sih Yulian, kamu tidak pernah memandangi aku? Aku itu suka sama kamu!" Ungkap Syifa.

"Dengar ya Syifa, aku itu tidak pernah suka apalagi cinta sama kamu. Yang aku cintai hanya Aisyah. Dan sekarang masalah aku sama Aisyah semakin rumit. Puas kamu?" Teriak Yulian yang semakin kesal.

Yulian lalu pergi meninggalkan Syifa. Entahlah Yulian mau kemana. Apa dia akan mencari Aisyah? Dan sedangkan Syifa, dia masih berdiri mematung menatap kepergian Yulian.

******

"Aisyah, kenapa hari ini kamu aneh sekali? Kenapa aku merasa khawatir melihatmu bersedih seperti itu? Rasanya hatiku ikut hancur. Ada apa denganmu Aisyah? Semoga kamu baik-baik saja!" Gumam Fadli dalam batinnya.

****

"Aisyah, kamu bodoh sekali. Kenapa kamu harus mema'afkan Yulian?" Ucapku dalam batin.

Seperti biasa. Aku menenangkan diri dan hatiku di bukit. Entah kenapa aku merasa begitu tenang dan rileks. Rasanya aku mau tinggal dibukit saja. Dan tak mau pulang ke rumah.

"Ya Allah, apa seberat ini cobaan yang Engkau berikan kepadaku?" Ucapku bersedih.

********

"Aisyah, ma'afkan kesalahanku. Aku tak berniat melukai hati kamu. Andai kamu tahu, aku tak pernah ada hubungan apapun dengan Syifa. Bodoh sekali aku telah melukai hatimu." Ucap Yulian bersedih dan meneteskan air matanya secara perlahan.

Yulian sedang merasa menyesal. Dia menyendiri di sebuah taman dekat kampusnya. Dan tak jauh juga dengan sebuah masjid besar yang mungkin sekitar 5 menit jarak tempuh ke masjid tersebut.

"Yulian, sedang apa kamu disini?" Tanya salah satu Dosen yang mengajarnya.

"Oh, tidak apa-apa kok pak Fadli." Jawabku singkat dengan menghapus air mata yang masih membasahi pipi ku.

" Kenapa kamu bersedih seperti itu? Apa kamu lagi ada masalah?" Tanya Fadli yang selaku Dosen.

"Tidak kok pak." Jawabku singkat.

"Ok tak apa jika kamu tidak mau bercerita dengan bapak. Tapi saya sarankan lebih baik kamu bercerita sama Allah SWT atas masalah kamu. Karena sesungguhnya Allah itu Maha Pendengar yang baik bagi Umatnya." Ucap Fadli memberi saran kepada Yulian.

Lalu, Fadli melangkahkan kaki meninggalkan Yulian yang masih merenung ditaman. Dan tak lupa Fadli mengucap salam sebelum jauh meninggalkan Yulian.

"Entah kenapa aku merasa apa yang diucapkan pak Fadli itu benar. Mungkin memang saatnya aku sekarang berubah. Berubah untuk menjadi yang lebih baik daripada yang dulu!" Ucap Yulian yang beranjak pergi meninggalkan taman. Dan beralih melangkahkan kakinya menuju tempat ternyaman, yaitu Masjid dekat dengan taman.

********

Aku masih nyaman dan merasa tenang disini. Dari kecil aku memang suka berada disini. Tempat ini lah yang membuat aku dan mama selalu bahagia.

Tanpa kusadari hari semakin gelap. Saking kalutnya aku, aku sadar kalau tadi aku sudah bolos kuliah.

"Ya Allah, ma'afkanlah Aisyah. Aisyah khilaf dengan perbuatan Aisyah. Mungkin, ini adalah salah satu cobaan untuk Aisyah dalam beristiqomah." Kataku yang sudah menyadari sebuah kesalahan.

Karena hari sudah mulai gelap dan matahari yang sudah tenggelam. Aku putuskan untuk kembalih mengayuh sepedaku dan pulang ke rumah.

******

"Alahamdulillah, setidaknya aku merasa tenang. Ya walaupun, aku belum bisa bertemu dengan Aisyah dan menjelaskan yang sebenarnya kepadanya." Ucap Yulian sehabis sholat maghrib.

💗💗💗💗💗

"Fadli, apakah kamu tadi sudah bertemu dengan Aisyah gadis yang ibu ceritakan waktu itu?" Tanya Bu Laila kepada Fadli anaknya.

"Iya bu, tadi Fadli bertemu. Tapi, dia tidak mau berteman dengan Fadli. Dia menjauhi Fadli dengan alasan bukan mukhrim dan setelahnya Fadli melihat Aisyah menangis bu." Ucap Fadli menjelaskan.

"Maksud kamu apa Fadli, Aisyah menangis kenapa?" Tanya bu Laila penasaran.

"Fadli kurang tahu tentang itu bu, tapi entah kenapa Fadli merasa khawatir dengan kesedihan Aisyah. Aneh kan bu!" Ucap Fadli.

"Emm...bukan hanya kamu saja yang merasa khawatir, ibu juga khawatir dengan Aisyah, Fadli." Sahut bu Laila dengan wajah gelisah.

"Ya, semoga saja tidak terjadi apa-apa dengan Aisyah bu!" Balas Fadli yang berusaha menenangkan ibunya.

😢😢😢😢😢

Aku mengayuh sepedaku dengan perlahan. Masih terasa sedih dan terluka dihatiku. Lalu aku menyadari sesuatu hal yang telah aku lupakan.

"Ya Allah, aku lupa kalau aku belum menjalankan sholat maghrib." Kataku dengan menepuk jidatku secara perlahan.

Aku segera mencari sebuah Masjid terdekat. Ku lihat disekeliling jalan, dan akirnya aku menemukannya. Masjid itu berada tak jauh dari tempat tinggalku. Aku memarkirkan sepedaku di tempat sepeda yang berada di ujung sisi kanan.

Ku langkahkan kakiku menuju ke dalam Masjid. Ku letakkan barang yang ku bawa disisi pojok kiri ruang Masjid, di mana hanya ada kaum hawa yang berada diruangan itu.

Ku arahkan lagi langkah kaki ku menuju tempat berwudhu yang berada di bagian belakang.

Masjid itu tidak begitu besar, namun bagiku itu tetap nyaman. Banyak orang luar juga yang berdatangan untuk sholat maupun hanya singgah di Masjid itu.

Tak butuh waktu lama untuk menjalankan sholat magrib yang hanya3 rakaat. Mungkin ya_sekitar 15 menit saja. Dan setelah sholat, aku kembali mengayuh sepedaku untuk pulang. Setelah sampai, tak lupalah aku memarkirkan sepedaku di garasi mobil.

"Assalamu'alaikum!" Kataku yang mgengucap salam.

Namun, tak ada jawaban dari dalam. Entah di mana penghuni di dalam rumah ini. Dan akhirnya, ku buka saja pintu depan tanpa bik Murni atau siapapun yang membuka kannya.

Aku melangkahkan kaki menuju kamar dengan perlahan. Dan tanpa sengaja aku melihat papa dan kak Maryam yang sedang mengobrol diruang keluarga. Ya_kebetulan kamarku dekat dengan ruang keluarga, maksimal kan aku melewatinya.

Aku tak bermaksud mengpoing pembicaraan mereka, tapi aku penasaran juga dengan apa yang mereka bicarakan. Dan akhirnya aku mendengar dengan samar dan hanya sekilas.

"Maryam, kita harus bisa berani bicara jujur dengan Aisyah. Aisyah harus tahu yang sebenarnya siapa kamu. Ini sudah saatnya Aisyah tahu kalau kamu putri kandung Papa." Ucap Pak Brian dengan serius yang selaku papa Aisyah.

"Maryam ragu pa, maryam takut kalau Aisyah juga tahu bahwa Aisyah bukan putri kandung papa!" Ucap Maryam dengan khawatir.

Kalian tahu kan bagaimana aku dan perasaanku? Bingung, hancur, dan rapuh. Aku terkejut begitu mendengarnya tanpa sengaja. Dengan mata berkaca-kaca dan gemetar, aku tak sengaja menyentuh vas bunga kecil yang dibuat oleh kaca hingga terjatuh.

"Prrraaaakkkkccaaahhhh!" Vas bunga yang terjatuh.

Suasana menjadi tegang setelah papa dan kak Maryam melihatku yang berada di belakang ruang keluarga. Mereka begitu terkejut dan mungkin mereka juga berpikir bahwa aku sudah mendengarnya. Kita saling bertatapan.

Namun tak lama kemudian, aku berlari keluar rumah tanpa ada tujuan yang pasti kemana.

Terpopuler

Comments

꧁☬𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙☬꧂

꧁☬𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙☬꧂

ya ampun.. rahasia apa ini, tambah sakit saja rasa hati Aisyah

2022-07-12

0

Bang AS Syahdika

Bang AS Syahdika

boleh jg ceritanya

2021-09-09

1

Sunarty Narty

Sunarty Narty

😭😭😭😭jd Aisyah ank siapa,jgn2 sodaraan am Fadli..

2021-06-08

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 Bab 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 Bab 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 Hari Yang Dinanti
112 Balai Raya Aceh Sepakat
113 Akad Nikah
114 Aisyah Galery
115 Aku dan Kamu
116 Seperti Malam Itu
117 Memberi Pengertian
118 Malam yang Menghangatkan
119 Tamu di Pagi Hari
120 Dua Tahun Lalu
121 Berprasangka Baik
122 Sebuah Kejutan
123 Bahagia di Hari Itu
124 Aisyah Galery
125 Jesica
126 Finally
127 Edinburgh
128 Janji Yang Terucap
129 Royal Mile (Edinburgh)
130 Sebuah Pertemuan
131 Tatapan Itu
132 Nicolson Square Gardens
133 Cemburu (tidak) Buta
134 Percayai Aku
135 Selalu Beriktikad Baik
136 Hanya Berdua
137 Merindukan Kota Medan
138 Amanah Dan Khadijah?
139 Galeri Seni
140 Come Back To Indonesia
141 Yulian Pergi?
142 Melakukan Tugas
143 Terima Kasih Tuhan
144 Apa Yang Terjadi?
145 Darah
146 Bayangan Semu
147 Wanita Itu?
148 Rasa Yang Menyelimuti Hati
149 Di Atas Kuasa-Nya
150 Remuknya Hatiku
151 Takdir
152 Hanya Arumi
153 Sepasang Mata?
154 Selembar Foto
155 Aku Percaya kepadamu
156 Rintihan Air Mataku
157 Kepulangan Yulian
158 Kembali Pulang
159 Ketakutan Dalam Diriku
160 Sangat Berantusias
161 Ada Apa?
162 Apakah Itu Khadijah?
163 RSIA Stella Maris Medan
164 Keputusanku
165 Promise
166 Amanah Darimu
167 Selamat Datang
168 Rasa Syukurku
169 Cinta Terakhirku
Episodes

Updated 169 Episodes

1
BAB 1
2
Bab 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
Bab 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
Hari Yang Dinanti
112
Balai Raya Aceh Sepakat
113
Akad Nikah
114
Aisyah Galery
115
Aku dan Kamu
116
Seperti Malam Itu
117
Memberi Pengertian
118
Malam yang Menghangatkan
119
Tamu di Pagi Hari
120
Dua Tahun Lalu
121
Berprasangka Baik
122
Sebuah Kejutan
123
Bahagia di Hari Itu
124
Aisyah Galery
125
Jesica
126
Finally
127
Edinburgh
128
Janji Yang Terucap
129
Royal Mile (Edinburgh)
130
Sebuah Pertemuan
131
Tatapan Itu
132
Nicolson Square Gardens
133
Cemburu (tidak) Buta
134
Percayai Aku
135
Selalu Beriktikad Baik
136
Hanya Berdua
137
Merindukan Kota Medan
138
Amanah Dan Khadijah?
139
Galeri Seni
140
Come Back To Indonesia
141
Yulian Pergi?
142
Melakukan Tugas
143
Terima Kasih Tuhan
144
Apa Yang Terjadi?
145
Darah
146
Bayangan Semu
147
Wanita Itu?
148
Rasa Yang Menyelimuti Hati
149
Di Atas Kuasa-Nya
150
Remuknya Hatiku
151
Takdir
152
Hanya Arumi
153
Sepasang Mata?
154
Selembar Foto
155
Aku Percaya kepadamu
156
Rintihan Air Mataku
157
Kepulangan Yulian
158
Kembali Pulang
159
Ketakutan Dalam Diriku
160
Sangat Berantusias
161
Ada Apa?
162
Apakah Itu Khadijah?
163
RSIA Stella Maris Medan
164
Keputusanku
165
Promise
166
Amanah Darimu
167
Selamat Datang
168
Rasa Syukurku
169
Cinta Terakhirku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!