BAB 8

Aku terdiam dengan keanehan yang terjadi dalam diriku. Bagaimana tidak, aku harus ketemu sama dia lagi. Masak iya kalau aku berjodoh dengannya. Ahhh, aku rasa tidak mungkin lah!

Acara akad nikah akan dimulai. Aku menemani Aida diacara itu, lebih tepatnya aku duduk disebelah Aida. Aida terlihat begitu cantik dan tak kalah juga dengan pengantin pria nya. Dia terlihat ganteng dan gagah.

"Apakah sudah siap?" Tanya pak penghulu yang memastikan.

"Iya pak, kami semua sudah siap. Acara bisa langsung dilanjutkan." Jawab pak Hardi ayah Aida.

"Ya sudah, kalau begitu saya mulai acaranya." Ucap pak penghulu dengan tegas.

"Saya terima nikah dan kawinnya Aida Assifa binti Hardi dengan mas kawin sebesar 250.000 dan seperangkat alat sholat dibayar tunai." Ucap Fahri dengan lantang yang sebagai pengantin pria.

"Sah...?" Ujar pak penghulu yang bertanya pada para hadirin.

"Sah...!" Dan serentak menjawab bersamaan.

"Alhamdulillah...!" Ucap pak penghulu dengan lega dan setelah itu membaca do'a.

Alhamdulillah, sah juga deh Aida dengan Fahri. Semoga kalian bahagia, menjadi pasangan yang sakinah, mawadah warahmah dan bisa menjadi pasangan sampai kaki nini.

Dan acara selanjutnya, taraaaa... Makan-makan. Ada beberapa makanan yang disajikan untuk para tamu undangan saat acara berlangsung.

"Assalamu'alaikum Aisyah!" Ucap Yulian yang menghampiriku.

"Wa'alaikumsalam!" Jawabku dengan singkat

Ya, kalian tau kan siapa yang aku maksud lelaki tadi? Dan ternyata itu Yulian. Padahal baru tadi loh aku bertemu dan memperingatkan kepadanya untuk tidak saling bertemu, lah sekarang malah bertemu lagi tanpa disengaja.

"Maaf, bukan maksud ku untuk mendekati kamu. Aku hanya ingin menyapa kamu saja dan tidak lebih dari itu. Ya sudah kalau begitu, aku ke sana dulu." Katanya dengan pelan dan lembut.

Setelah itu dia pergi meninggalkanku yang masih berdiri mematung dekat tempat makanan berada.

"Aneh sekali dia, rasanya aneh juga kalau dia cuek seperti ini. Aku merasa rindu padanya. Akhh_mikir apa aku ini. Aku kan sudah tidak ada hubungan apa-apa dengannya." Gumamku dalam batin.

Semua orang masih menikmati acaranya. Ada yang sedang mengambil minuman ada juga yang sedang makan. Dan sekarang aku merasa bahwa aku cukup kenyang dengan hidangan yang menurutku enak dilidahku.

Tak lama kemudian, aku berpamitan untuk ijin pulang terlebih dahulu. Karena ada urusan mendadak.

"Aida, aku ijin pulang dulu ya sama kamu. Dan selamat dengan acaranya. Alhamdulillah juga sudah diberikan kelancaran. Semoga kau dan suami kamu dijadikan pasangan yang sakinah mawadah warohmah. Amin...!" Ucapku pada Aida yang sedang sibuk menyalami para tamu.

"Terimakasih Aisyah atas ucapan kamu, tapi kenapa kamu buru-buru pulang Aisyah?" Tanya Aida

"Sebenarnya aku ada urusan Aida, jadi aku buru-buru mau pulang! Ma'af ya aku tidak bisa menemani kamu sampai selesai acara!" Jawabku yang menjelaskan.

Tak perlu waktu yang lama aku berbincang-bincang dengan Aida, lalu aku pergi dan meninggalkannya. Sebenarnya sih aku tidak ada urusan apapun, tapi aku tidak betah aja kalau ada Yulian di sana.

"Assalamu'alaikum Aisyah, kamu ada dimana?" Tiba-tiba ponselku berbunyi dan menandakan ada yang mengirim pesan kepadaku.

"Wa'alaikumsalam siapa ya kamu?" Tanyaku yang merasa tidak kenal dengan nomor baru yang sudah mengirim pesan tadi.

"Oh iya, aku lupa. Aku Maryam Aisyah," jawabnya memberi tahu.

"Oh kak Maryam, ada apa kak memangnya?" Tanyaku lagi dengan rasa penasaran.

"Aku bosen dirumah, temenin aku jalan-jalan sebentar bisa?" Jawabnya yang mengajakku untuk pergi jalan-jalan.

"Baiklah tidak masalah kak. Aku pulang dulu kalau begitu." Balasku dengan semangat, karena sudah lama juga aku tidak jalan-jalan.

Ya_aku memanggil kak Maryam dengan sebutan kakak, karena umurnya yang lebih tua dariku. Asal kalian tahu yah, Kak Maryam itu lulusan di Mesir loh! Karena beasiswa yang dia dapatkan di Madasrahnya dulu jadi, dia bisa kuliah di mesir sampai lulus S1. Dan dia juga mengambil jurusan Kedokteran. Hebatkan...! Udah cantik, berhidung mancung, berkulit putih, namun sayang semua kecantikannya tidak dapat dilihat oleh banyak orang. Karena, dia menggunakan cadar setiap hari-harinya.

*********

Sampailah aku dirumah setelah beberapa menit mengayuh sepeda. Dan ku parkir sepedaku di garasi mobil.

"Assalamu'alaikum!" Ku ucap salam sambil mengetuk pintu.

"Wa'alaikumsalam!" Balas dari dalam yang mungkin saja itu kak Maryam.

"Oh kamu sudah pulang Aisyah. Bagaimana, kamu mau tidak menemani kakak jalan-jalan?" Tanya kak Maryam memastikan.

"Iya kak, Aisyah mau kok. Tapi Aisyah ganti baju dulu ya! Soalnya memakai beginian gerah. Memangnya kak Maryam nggak gerah gitu pakai pakain yang serba tertutup?" Tanyaku kepada kak Maryam.

"Maksud kamu apa Aisyah?" Tanya kak Maryam dengan mengerutkan keningnya, karena yang tidak mengerti keluh kesahku saat berhijab.

"Masak kak maryam tidak mengerti sih? Akh_sudahlah, Aisyah mau ganti baju dulu saja." Jawabku yang tak ingin menjelaskan apa-apa kepadanya.

Beranjaklah aku ke kamar dan mandi sebentar. Lalu ku ambil mini dress ku yang berwarna merah cerah. Mungkin terlihat anggun dan tidak bikin gerah.

"Kak Maryam, Aisyah sudah siap!" Teriakku yang menuruni tangga.

"Astaghfirullahalazim, Aisyah kamu memakai apa ini?" Tanya kak Maryam yang sedikit terkejut dengan pakain yang aku pakai.

"Ya pake mini dress lah kak, biasanya kan Aisyah pakai pakaian kayak gini." Jawabku dengan senyum lebar yang mungkin terlihat begitu manis.

"Aisyah, hapus kelakuan kamu yang buruk. Jangan kamu pakai lagi pakaian yang terbuka seperti itu. Karena itu tidak baik buat kaum lelaki dan pastinya buat diri kamu sendiri." Tutur kak Maryam yang mengingatkanku seperti peringatan atau apalah itu.

"*Sud*lah kak, Aisyah belum siap pakai pakaian yang tertutup. Jujur Aisyah pengen, tapi Aisyah belum siap." Balasku dengan menundukkan kepalaku.

"Ok, tapi lebih baik kamu segera berubah. Bukan hanya pakaian kamu, tapi hati dan perilaku kamu juga harus berubah." Pinta kak Maryam dengan lembut.

"Baiklah kak, insyaallah Aisyah akan segera melakukannya. Oh iya kak, bagaimana kalau kakak menemani Aisyah belanja baju-baju gamis terlebih dahulu sekalian jalan-jalan." Tawarku kepada kak Maryam.

"Ok, tidak masalah." Ucap Kak Maryam dengan senyumannya yang begitu manis.

Kami pun berangkat menuju sebuah toko baju yang pastinya baju syar'i seperti apa yang sudah kami rencanakan tadi dirumah. Kali ini aku tidak memakai sepeda kesayanganku, karena tidak mungkinlah kalau aku membonceng kak Maryam pakai sepeda. Ya kali!

Kami menaiki motor Honda beat berwarna merah hitam. Motor itupun jarang sekali aku pakai, karena sebenarnya aku tidak mau menebar polusi udara. Tapi ya mau bagaimana lagi, kini aku pergi bersama kak Maryam dan lagipula sepedanya cuma ada 1.

Cuaca siang ini begitu panas, ditambah lagi dengan kemacetan di sepanjang jalan. Huh, rasanya waw! Tapi, kita tetap menikmatinya tanpa ada keluh kesah. Dan akhirnya, kita sampai di sebuah toko baju yang lengkap dengan jilbabnya sekalian.

Ya_lumayanlah tidak harus jauh-jauh lagi mencari toko jilbab. Dan ketika kita sedang sibuk memilih baju, tiba-tiba ada seorang ibu paruh baya yang menyapaku. Entahlah siapa dia.

Terpopuler

Comments

Ulfatul Husniyah

Ulfatul Husniyah

kok ma keponakan Aisya gk kenal yaa

2021-02-04

1

Dewi Ariyanti

Dewi Ariyanti

Masyallah untuk sesuatu yg bagus, subhanallah untuk sesuatu yg buruk

2021-02-04

2

Joanne March⚘

Joanne March⚘

jejak like ke 3

2020-09-17

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 Bab 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 Bab 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 Hari Yang Dinanti
112 Balai Raya Aceh Sepakat
113 Akad Nikah
114 Aisyah Galery
115 Aku dan Kamu
116 Seperti Malam Itu
117 Memberi Pengertian
118 Malam yang Menghangatkan
119 Tamu di Pagi Hari
120 Dua Tahun Lalu
121 Berprasangka Baik
122 Sebuah Kejutan
123 Bahagia di Hari Itu
124 Aisyah Galery
125 Jesica
126 Finally
127 Edinburgh
128 Janji Yang Terucap
129 Royal Mile (Edinburgh)
130 Sebuah Pertemuan
131 Tatapan Itu
132 Nicolson Square Gardens
133 Cemburu (tidak) Buta
134 Percayai Aku
135 Selalu Beriktikad Baik
136 Hanya Berdua
137 Merindukan Kota Medan
138 Amanah Dan Khadijah?
139 Galeri Seni
140 Come Back To Indonesia
141 Yulian Pergi?
142 Melakukan Tugas
143 Terima Kasih Tuhan
144 Apa Yang Terjadi?
145 Darah
146 Bayangan Semu
147 Wanita Itu?
148 Rasa Yang Menyelimuti Hati
149 Di Atas Kuasa-Nya
150 Remuknya Hatiku
151 Takdir
152 Hanya Arumi
153 Sepasang Mata?
154 Selembar Foto
155 Aku Percaya kepadamu
156 Rintihan Air Mataku
157 Kepulangan Yulian
158 Kembali Pulang
159 Ketakutan Dalam Diriku
160 Sangat Berantusias
161 Ada Apa?
162 Apakah Itu Khadijah?
163 RSIA Stella Maris Medan
164 Keputusanku
165 Promise
166 Amanah Darimu
167 Selamat Datang
168 Rasa Syukurku
169 Cinta Terakhirku
Episodes

Updated 169 Episodes

1
BAB 1
2
Bab 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
Bab 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
Hari Yang Dinanti
112
Balai Raya Aceh Sepakat
113
Akad Nikah
114
Aisyah Galery
115
Aku dan Kamu
116
Seperti Malam Itu
117
Memberi Pengertian
118
Malam yang Menghangatkan
119
Tamu di Pagi Hari
120
Dua Tahun Lalu
121
Berprasangka Baik
122
Sebuah Kejutan
123
Bahagia di Hari Itu
124
Aisyah Galery
125
Jesica
126
Finally
127
Edinburgh
128
Janji Yang Terucap
129
Royal Mile (Edinburgh)
130
Sebuah Pertemuan
131
Tatapan Itu
132
Nicolson Square Gardens
133
Cemburu (tidak) Buta
134
Percayai Aku
135
Selalu Beriktikad Baik
136
Hanya Berdua
137
Merindukan Kota Medan
138
Amanah Dan Khadijah?
139
Galeri Seni
140
Come Back To Indonesia
141
Yulian Pergi?
142
Melakukan Tugas
143
Terima Kasih Tuhan
144
Apa Yang Terjadi?
145
Darah
146
Bayangan Semu
147
Wanita Itu?
148
Rasa Yang Menyelimuti Hati
149
Di Atas Kuasa-Nya
150
Remuknya Hatiku
151
Takdir
152
Hanya Arumi
153
Sepasang Mata?
154
Selembar Foto
155
Aku Percaya kepadamu
156
Rintihan Air Mataku
157
Kepulangan Yulian
158
Kembali Pulang
159
Ketakutan Dalam Diriku
160
Sangat Berantusias
161
Ada Apa?
162
Apakah Itu Khadijah?
163
RSIA Stella Maris Medan
164
Keputusanku
165
Promise
166
Amanah Darimu
167
Selamat Datang
168
Rasa Syukurku
169
Cinta Terakhirku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!