BAB 3

Malam ini cuacanya begitu cerah. Banyak bintang yang berkilau dan rembulan yang memancarkan cahanya nya dengan begitu terang. Sehingga suasana menjadi begitu tenang. Dan aku sangat menikmati pemandangan di malam ini yang indah bagiku. Karena, menurutku jarang-jarang suasana tenang dikeramaian kota seperti saat ini terjadi. Mungkin menurut kalian aneh, tapi bagiku aku nyaman melihat bintang dan rembulan yang terang.

Dan aku membayangkan hal yang romantis saat ku nikmati peejalananku. Tapi sayang, hubungan aku dan Yulian saat ini sedang tidak baik. Andaikan saja aku bisa berdua an dengan Yulian. Orang yang aku sayang, pasti bahagia sekali. Namun, aku masih kecewa atas perbuatannya yang melakukan perselingkuhan dengan mantan pacarnya.

"Huh, ah sudahlah! Lupakan saja masalah tentang dia!" Kataku yang seakan sudah lelah memikirkan tentang Yulian.

Aku yang menyerah saat memikirkan tentang dirinya. Dan kembali aku fokuskan pikiranku untuk melanjutkan perjalanan yang sebentar lagi hampir sampai di rumahku.

Beberapa menit kemudian sampai lah aku di rumah. Rumah mewah milik papa ku yang sudah membesarkan aku selama ini. Rumah yang menjadi tempat untuk ku berteduh dari panasnya matahari dan derasnya hujan.

"Aku pulang!" Kataku sambil membuka pintu setelah sampai dirumah.

Lagi-lagi aku terbiasa tak mengucapkan salam sebelum masuk ke dalam rumah. Mungkin aku terlalu buruk tentang agama. Oh Tuhan, ma'afkanlah hamba-Mu ini yang tidak memiliki sikap sopan dan santun.

"Hai sayang, kenapa kamu pulang terlambat? Papa sudah menunggu kamu loh dari tadi!" Ujar papaku yang mungkin memang sengaja sedang menunggu kepulanganku. Entah ada apa dan mau apa, karena tidak biasanya saja papaku sengaja menungguku pulang kuliah. Serasa aku sedang menaruh kecurigaan sama papaku.

"Ngapain Papa nungguin Aisyah, tidak biasa-baisanya saja Papa nungguin Aisyah pulang Kuliah?" Jawabku sambil mengerutkan kening dengan nada sedikit sinis.

"Jangan gitu dong sayang, Papa itu kangen banget sama kamu. Masak Papa tidak boleh kangen sama anak sendiri?" Jawab beliau dengan penuh kelembutan.

Oh iya, kalian belum tahu dan juga belum mengenal papaku kan? Nah, perkenalkan Nama papaku itu pak Brian, keren kan namanya! Sekeren dengan orangnya dong pastinya! Dan Jujur saja sih, papaku itu sebenarnya orang yang sabar dan penuh kelembutan. Namun aku tidak bisa menahan rasa kecewa dan kesalku karena papa yang memiliki selingkuhan. Kalian bayangin saja gimana perasaanku.

"Huh!" Sejenak aku memgehembuskan nagas kasarku dihadapan papa ku.

"Yaelah, basa basi apa lagi ini Pa? Papa hanya modus saja kan! Lebih baik sekarang tidak usah berbelit-belit. Papa mau apa hah? Jangan-jangan Papa mau menikah lagi gitu? Akh sudahlah Pa, Aisyah capek. Aisyah mau ke kamar saja." Ucapku tanpa jeda dan sangat sinis. Mengkin salah sih ya aku berbicara seperti itu, karena dianggap tidak sopan. Tapi aku tidak bisa menahan amarah terhadap papa.

"Aisyah, jangan marah nak! Mungkin kamu salah paham! Papa bisa menjelaskan semuanya. " Teriak papaku yang ingin menjelaskan, namun aku tidak menghiraukan satu katapun dari ucapan Papa ku. Karena aku berlari dan langsung menuju ke kamar sambil membanting pintu, tapi tidak terlalu keras.

*****

Pak Brian yang masih berdiri mematung sambil memandangi punggung Aisyah yang kini tidak terlihat lagi oleh kedua mata nya, ia menghembuskan nafas panjang karena memikirkan tentang kesalah pahaman yang sudah terjadi di antara dirinya dengan Aisyah, putrinya.

"Hmmm...!" Pak Brian yang menghela nafas panjang.

****

"Tuhan, sebenarnya aku lelah menaruh curiga sama papa. Aku pengen merasakan nyamannya dipeluk sama papa. Seperti dulu, disaat papa yang tidak terlalu sibuk. Yang selalu ada waktu buat aku." Ungkapku dengan lirih.

Aku merasa sedikit lelah. Agar tubuhku segar kembali, bergegaslah aku menuju kamar mandi dan mandi untuk beberapa menit saja. Dan setelah itu, aku ambil baju tidur kesukaanku yang membuatku nyaman. Baju tidur yang bermotih keropy.

Ku rebahkan tubuhku diatas kasur empuk, kasur ternyaman bagiku. Diruangan kamar yang bisa membuatku meluapakan semuanya dengan hiasan meja rias dekat almari bagian pojok kanan, meja belajar yang tidak terlalu lebar dekat dengan ruang kamar mandi dan dinding yang terhiasi dengan poster wanita bercadar.

Entah kenapa aku merasa tenang saja ketika memandang wanita yang memakai cadarnya untuk menutupi aurat, yang menurutku bukan hanya hiasan semata. Dan pernah tersirat dalam pikiranku bahwa suatu saat aku berkeinginan seperti dia. Dia yang ada digambar poster itu.

********

Pagi ini cuaca tak begitu cerah. Ada sedikit langit yang mendung, sehingga menutupi cahaya matahari. Dan seakan-akan menandakan akan datangnya hujan.

Tidak seperti biasa, pagi ini aku bangun pagi. Karena semalam tidak sempat makan, jadi perutku merasa lapar dan cacing-cacing diperutku sudah meronta-ronta meminta jatah makan.

"Pagi sayang, kamu sudah bangun?" Sapa papaku yang sedang duduk dimeja makan sambil meneduh secangkir kopi hangat kesukaan papa.

"Pagi juga pa!" Balasku yang sedikit ketus. Entah sampai kapan aku akan memiliki amarah ini terhadap papa.

"Sini duduk yuk, kita sarapan bersama!" Ujar papa yang mengajak ku untuk sarapan bersama.

"*Tid*ak pa, Aisyah langsung berangkat ke kampus saja. Aisyah tidak merasa lapar." Kataku dengan menahan lapar. Bohong sekali kan jika aku tidak lapar, padahalkan perutku merasa lapar banget. Tapi ya sudahlah, aku bisa menahannya dan nanti bisa makan di kantin kampus.

"Cusss... Werrrr!" Berangkatlah aku dengan sepeda kesayanganku yang berwana hitam dan hijau ditambah ada tempat untuk menaruh wadah minum. Baguskan sepedaku!

Beberapa jam kemudian sampai lah aku di lingkungan kampus. Dan aku juga bertemu dengan sahabatku ketika aku melintasi taman di kampusku.

"Aida....!" Sapaku kepada Aida yang sedang duduk di sebuah taman kampus.

"Assalamu'alaikum Aisyah!" Balasnya yang mungkin sedikit menyindirku.

"Wa'alaikumsalam. Ma'af Aida, lagi-lagi Aisyah lupa mengucap salam!" Ucapku kepada Aida dengan lantunan yang manja sambil mengerdipan kedua mataku dan sedikit senyum. Mungkin menurut Aida aku aneh, tapi ya sudahlah biarkan saja.

"Kamu itu sih, kebiasaan buruk kok dipelihara!" Katanya lagi-lagi menegurku.

"Iya-iya Aida, Aku minta ma'af ya! " Ucapku dengan menyesali apa yang aku lakukan. Kebiasaan buruk yang seakan melekat di dalam diriku.

Perutku semakin merasa lapar. Dan seakan tidak mampu aku tahan lagi. Sehingga aku mengajak Aida untuk menemaniku ke kantin kampus.

"Huh...!" Sedikit menghela nafasku.

"Aida, temenin aku yuk ke kantin. Aku belum makan nih dari kemaren malam dan sekarang aku merasa begitu lapar!" Pintaku kepada Aida dengan nada yang memelas. Mungkin aku juga jago kalau disuruh untuk berakting.

"Hmm... Ya sudah ayo kalau begitu!" Kata Aida yang luluh dengan rayuanku.

Seorang pelayan kantin menghampiri kami dan menanyakan kepada kami tentang makanan apa yang akan kami pesan dan menjadi santapan pagi kami.

"Mau pesan apa mbak?" Tanya nya dengan sopan.

"Emm...! Pesen bakso pedas sama minumnya kopi hangat ya mbak!" Sahutku yang begitu cepat, karena aku yang sudah nggak sabar ingin makan.

"Kalau saya, pesan bakso juga mbak, minumnya teh hangat saja. " Ucap Aida berikutnya.

Ya, aku dan papa memiliki kesamaan tentang minuman yang selalu kami seduh di pagi hari. Kopi hangat lah yang menjadi minuman spesial bagi kami. Karena kopi bagi kami bermanfaat sebagai penghangat sekaligus pemberi rasa semangat dan inspiratif.

Kami menyantap makanan yang sudah dihidangkan dengan lahapnya. Kami sudah terbiasa makan di kantin ini dan kami juga suka makanan di kantin ini.

Setelah makan, kami berpisah sementara waktu. Karena jam kuliah dan kelas kami yang berbeda. Namun setelah selesai semuanya, kami sering bertemu di taman kampus lagi. Kami mengobrol banyak hal, terkadang itu semua hampir membuat kita jadi lupa waktu. Ya, namanya juga anak muda.

*****

"Assalamu'alaikum Yulian!" Sapa Aida kepada Yulian yang kebetulan satu ruangan dengannya.

"Wa'alaikumsalam Aida!" Balas Yulian dengan senyuman.

Suasana diruangan seketika terasa hening, karena Dosen baru telah datang. Dosen yang terlihat sangat ramah dan dermawan. Yang membuat hati mahasiswi terpana ketika melihatnya.

Terpopuler

Comments

Hasriani Tato

Hasriani Tato

belum terbayang akan kemana alur ceritanya 🤷

2021-06-26

3

Aldita Heryana

Aldita Heryana

ceritanya kok belum dapat ya thor

2021-05-01

3

Jarkasih

Jarkasih

emng jurusan apa ya kok ada matkul bahasa arab.. tp kok aisyah ga berhijab.. berarti bukan kmpus berbasis agama ya???

2021-02-02

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 Bab 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 Bab 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 Hari Yang Dinanti
112 Balai Raya Aceh Sepakat
113 Akad Nikah
114 Aisyah Galery
115 Aku dan Kamu
116 Seperti Malam Itu
117 Memberi Pengertian
118 Malam yang Menghangatkan
119 Tamu di Pagi Hari
120 Dua Tahun Lalu
121 Berprasangka Baik
122 Sebuah Kejutan
123 Bahagia di Hari Itu
124 Aisyah Galery
125 Jesica
126 Finally
127 Edinburgh
128 Janji Yang Terucap
129 Royal Mile (Edinburgh)
130 Sebuah Pertemuan
131 Tatapan Itu
132 Nicolson Square Gardens
133 Cemburu (tidak) Buta
134 Percayai Aku
135 Selalu Beriktikad Baik
136 Hanya Berdua
137 Merindukan Kota Medan
138 Amanah Dan Khadijah?
139 Galeri Seni
140 Come Back To Indonesia
141 Yulian Pergi?
142 Melakukan Tugas
143 Terima Kasih Tuhan
144 Apa Yang Terjadi?
145 Darah
146 Bayangan Semu
147 Wanita Itu?
148 Rasa Yang Menyelimuti Hati
149 Di Atas Kuasa-Nya
150 Remuknya Hatiku
151 Takdir
152 Hanya Arumi
153 Sepasang Mata?
154 Selembar Foto
155 Aku Percaya kepadamu
156 Rintihan Air Mataku
157 Kepulangan Yulian
158 Kembali Pulang
159 Ketakutan Dalam Diriku
160 Sangat Berantusias
161 Ada Apa?
162 Apakah Itu Khadijah?
163 RSIA Stella Maris Medan
164 Keputusanku
165 Promise
166 Amanah Darimu
167 Selamat Datang
168 Rasa Syukurku
169 Cinta Terakhirku
Episodes

Updated 169 Episodes

1
BAB 1
2
Bab 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
Bab 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
Hari Yang Dinanti
112
Balai Raya Aceh Sepakat
113
Akad Nikah
114
Aisyah Galery
115
Aku dan Kamu
116
Seperti Malam Itu
117
Memberi Pengertian
118
Malam yang Menghangatkan
119
Tamu di Pagi Hari
120
Dua Tahun Lalu
121
Berprasangka Baik
122
Sebuah Kejutan
123
Bahagia di Hari Itu
124
Aisyah Galery
125
Jesica
126
Finally
127
Edinburgh
128
Janji Yang Terucap
129
Royal Mile (Edinburgh)
130
Sebuah Pertemuan
131
Tatapan Itu
132
Nicolson Square Gardens
133
Cemburu (tidak) Buta
134
Percayai Aku
135
Selalu Beriktikad Baik
136
Hanya Berdua
137
Merindukan Kota Medan
138
Amanah Dan Khadijah?
139
Galeri Seni
140
Come Back To Indonesia
141
Yulian Pergi?
142
Melakukan Tugas
143
Terima Kasih Tuhan
144
Apa Yang Terjadi?
145
Darah
146
Bayangan Semu
147
Wanita Itu?
148
Rasa Yang Menyelimuti Hati
149
Di Atas Kuasa-Nya
150
Remuknya Hatiku
151
Takdir
152
Hanya Arumi
153
Sepasang Mata?
154
Selembar Foto
155
Aku Percaya kepadamu
156
Rintihan Air Mataku
157
Kepulangan Yulian
158
Kembali Pulang
159
Ketakutan Dalam Diriku
160
Sangat Berantusias
161
Ada Apa?
162
Apakah Itu Khadijah?
163
RSIA Stella Maris Medan
164
Keputusanku
165
Promise
166
Amanah Darimu
167
Selamat Datang
168
Rasa Syukurku
169
Cinta Terakhirku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!