BAB 5

Malam itu membuat pikiranku menjadi kacau. Tidak fokus dengan setiap perjalanan yang aku tempuh. Karena aku merasa takut. Aku takut kalau papaku menikah lagi dan tidak akan sayang sama aku lagi. Dan akhirnya, aku hampir saja menabrak seorang ibu-ibu paruh baya.

 

"Aw....!" Rintihku lirih yang merasa kesakitan karena terjatuh dari sepeda.

"Ma'af bu, saya tidak sengaja. Apa ibu terluka?" Tanyaku yang langsung beranjak berdiri dan menghampiri ibu itu.

"Tidak kok nak, ibu tidak apa-apa. Kamu sendiri bagaimana?" Jawabnya dengan lemah lembut.

Mungkin beliau tipe orang yang sabar. Hohoho...sejak kapan nih aku jadi peramal!

"Oh tidak kok bu, cuma luka sedikit saja. Tapi tidak apa-apa kok bu." Kataku sembari memberikan senyum kecil dan menunjukkan lututku yang terluka.

Mungkin karena aku yang ceroboh dan tidak fokus, jadi ya begini nih. Aku terjatuh sampai celanaku bagian lutut sedikit robek. Dan untungnya ibu itu tidak terluka karena aku.

"Memangnya kamu kenapa nak sampai tidak fokus seperti itu tadi? Lihatlah, kamu terluka. Kamu ikut ibu ke rumah saja ya, biar ibu obati luka kamu!" Ajak beliau kepadaku yang menawarkanku untuk kerumahnya.

"Emm...tidak usah bu. Aisyah tidak apa-apa kok." Jawabku dengan halus, tapi bukan bermaksud untuk menolaknya.

"Sudah tidak apa-apa nak, ayo biarkan ibu mengobati luka kamu." Lagi-lagi beliau mengajakku untuk ke rumahnya. Dan akhirnya aku tak bisa menolaknya.

"Baiklah kalau begitu bu." Kataku dengan tulus.

Sekarang kami berjalan menuju ke rumah ibu itu. Oh iya, tadi kan belum sempat berkenalan sama ibu itu. Bodoh sekali aku ini.

"Oh iya, ibu namanya siapa ya kalau boleh tau?" Tanyaku ya sekedar basa-basi saja. Tapi entah kenapa hatiku merasa dekat dengan ibu itu.

"Iya nak, nama ibu adalah bu Laila. Kalau kamu siapa namanya?" Jawabnya dengan lembut. Dan beliau bertanya kembali kepadaku.

"Emm...saya Aisyah bu." Jawabku dengan lembut sembari tersenyum kecil.

Disepanjang perjalanan kami, kami mengobrol dengan seadanya. Mencoba saling akrab dan bercerita tentang banyak hal, salah satunya tentang putranya. Tapi tidak dengan masalahku. Karena tidak mungkin kalau aku cerita sama orang yang baru aku kenal.

Setelah beberapa menit baru lah kami sampai di rumah bu Laila. Beliau mempersilahkan aku untuk masuk ke dalam rumahnya. Rumah yang tidak begitu besar, tapi nyaman untuk ditempati. Rasanya aku betah di sini, padahal aku baru mengenal dan baru singgah di sini.

"Ini, pakailah baju ibu dan bergantilah dari baju kamu yang sedikit sobek itu." Kata beliau yang menyodorkan bajunya untukku.

"Tapi bu," balasku yang sedikit ragu.

"Sudah, bergantilah!" Pintanya dengan tulus yang membuat hatiku luluh.

"Baiklah kalau begitu bu." Dan lagi-lagi aku tak bisa menolaknya. Bajunya sangat cocok untukku. Aku juga merasa nyaman dan adem dihati ketika memakai baju tersebut. Baju itu berbentuk gamis dengan bermotif bunga-bunga kecil dan berwarna merah maroon.

"Masya Allah, kamu cantik sekali Aisyah." Pujinya kepadaku yang membuat pipiku memerah. Entah kenapa aku ingin merasa dekat dengan Ibu Laila. Serasa nyaman berada didekatnya.

"Ahhh... Bu Laila ini bisa saja." Aku merasa tersipu malu dan menyembunyikan senyumku dengan menundukkan kepalaku.

"Ya sudah, sini ibu obati luka kamu tadi." Katanya yang menyuruhku untuk duduk disebelahnya, karena beliau yang ingin mengobati luka dilututku tadi.

Tak terasa waktu sudah berlalu cepat. Jam sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB. Dan membuatku harus segera pulang.

"Assalamu'alaikum!" Ada seorang lelaki dari luar yang mengucapkan salam. Mungkin saja itu anak bu Laila yang diceritakan tadi.

"Wa'alaikumsalam!" Jawab Bu laila dari dalam yang masih duduk disampingku dan pergi ke depan untuk membuka pintu.

"Kamu sudah pulang nak!" Tanyanya kepada anaknya yang terdengar tidak terlalu keras dari dalam.

"Iya bu, ini juga sudah malam. Fadli juga kangenlah sama ibu!" Jawab lelaki tersebut dengan mencium tangan Ibu Laila.

Ya, jadi anaknya bu Laila itu bernama Fadli. Yang Pernah kuliah di Mesir dan karena sudah lulus, sekarang menjadi dosen di Universitasku. Ah_sudahlah, aku tidak kenal juga. Tapi, sepertinya aku mengenal suara itu. Tapi siapa ya? Ah sudah lah, aku harus pulang.

"Permisi bu Laila, saya harus pamit pulang dulu. Tidak baik juga saya berada di rumah ibu malam-malam begini." Pamitku kepada bu Laila yang kebetulan masih berada di depan rumah bersama anaknya.

"Oh iya nak Aisyah, kamu benar. Tidak baik juga anak perempuan malam-malam pergi dari rumah. Biar Fadli anak ibu yang mengantarmu pulang." Katanya dengan senyum lebar.

"Oh tidak usah Bu, Aisyah bisa pulang sendiri kok. Aisyah tidak apa-apa, Aisyah berani kok bu." Kataku dangan menolak permintaannya.

Aku malu lah kalau diantar olehnya. Aku juga nggak mengenal dia. Tapi bagiku terlihat tidak asing wajah tersebut. Siapa ya ?

"Ya sudah bu, Aisyah pulang dulu ya!" Imbuhku kemudian dan mencium tangan Ibu Laila. Entah kenapa aku merasa beliau seakan-akan menjadi ibu kandungku.

"Iya nak Aisyah, hati-hati di jalan!" Pesan beliau kepadaku dengan tulus. Seperti pesan kepada anaknya sendiri.

"Iya bu, insyaallah kalau ada waktu Aisyah akan datang ke sini lagi." Balasku dengan senyum tulus.

Beranjaklah aku menuju sepedaku. Dan ku ayuh dengan pelan. Jujur dalam hati kecilku aku masih merasa terluka dan kecewa dengan sikap papaku.

Di setiap perjalanan terasa sepi, karena hari sudah terlalu malam. Sebenarnya aku merasa takut, karena jalan menuju rumahku itu terlihat sepi dan pernah ada preman juga. Semoga saja tidak ada lagi.

"Hai cewek!" Suara seorang lelaki dari samping kananku.

"Siapa kamu?" Jawabku dengan sinis, karena aku merasa tak kenal dengannya. Dan pastinya aku merasa sangat takut.

"Jangan galak-galak dong jadi cewek. Ayo main sama abang dulu!" Katanya yang menggodaku dan memegang tanganku.

"Jangan pegang-pegang ya dan jangan macem-macem sama aku!" Kataku dengan sedikit teriak dan terpaksa meletakkan sepedaku.

"Ayolah, ikut sama abang sini dek! Jangan takut sama abang, cuma sebentar saja lah!" Katanya yang semakin memaksaku.

"Berhenti, jangan mendekat. Kalau kalian mendekat aku akan teriak lebih keras lagi." Ancamku kepada kedua preman itu. Tapi sepertinya tidak mempan.

"Hahahaha...! Dengarlah, coba saja kamu teriak palingan juga tidak ada yang mendengar." Kata preman itu yang berbalik mengancam.

Aku mencoba melihat disekelilingku dan ternyata nampak sepi. Aku semakin takut. Aku mencoba berlari. Tapi sayang, kedua preman itu malah mengejarku. Aku bingung harus bagaimana. Sedangkan aku juga tidak membawa handphone.

Dan akhirnya aku terjatuh dari lariku tadi, karena tersandung batu. Preman itu terus mengejarku dan mendapatkanku yang terjatuh.

Preman itu semakin mendekatiku. Aku hanya menangis dan berharap ada yang menolongku.

"Bruak. Doss...!" Suara seorang lelaki yang menyerang preman itu dari belakang. Entah siapa dia, aku tak bisa melihatnya karena gelap.

Dan akhirnya preman itu pergi. Namun sebelum aku sempat melihat lelaki itu, aku merasa lemah tak berdaya dan akhirnya jatuh pingsan.

Terpopuler

Comments

Andie Youlee

Andie Youlee

alhamdulillah... dewa penolong dtng jg

2021-08-04

1

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Bom like mendarat kak, salam dari Princess Swan's Love, semangat 😊

2020-11-04

1

Alfia Nita

Alfia Nita

ok kak , terimakasih ya kak

2020-08-28

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 Bab 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 Bab 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 Hari Yang Dinanti
112 Balai Raya Aceh Sepakat
113 Akad Nikah
114 Aisyah Galery
115 Aku dan Kamu
116 Seperti Malam Itu
117 Memberi Pengertian
118 Malam yang Menghangatkan
119 Tamu di Pagi Hari
120 Dua Tahun Lalu
121 Berprasangka Baik
122 Sebuah Kejutan
123 Bahagia di Hari Itu
124 Aisyah Galery
125 Jesica
126 Finally
127 Edinburgh
128 Janji Yang Terucap
129 Royal Mile (Edinburgh)
130 Sebuah Pertemuan
131 Tatapan Itu
132 Nicolson Square Gardens
133 Cemburu (tidak) Buta
134 Percayai Aku
135 Selalu Beriktikad Baik
136 Hanya Berdua
137 Merindukan Kota Medan
138 Amanah Dan Khadijah?
139 Galeri Seni
140 Come Back To Indonesia
141 Yulian Pergi?
142 Melakukan Tugas
143 Terima Kasih Tuhan
144 Apa Yang Terjadi?
145 Darah
146 Bayangan Semu
147 Wanita Itu?
148 Rasa Yang Menyelimuti Hati
149 Di Atas Kuasa-Nya
150 Remuknya Hatiku
151 Takdir
152 Hanya Arumi
153 Sepasang Mata?
154 Selembar Foto
155 Aku Percaya kepadamu
156 Rintihan Air Mataku
157 Kepulangan Yulian
158 Kembali Pulang
159 Ketakutan Dalam Diriku
160 Sangat Berantusias
161 Ada Apa?
162 Apakah Itu Khadijah?
163 RSIA Stella Maris Medan
164 Keputusanku
165 Promise
166 Amanah Darimu
167 Selamat Datang
168 Rasa Syukurku
169 Cinta Terakhirku
Episodes

Updated 169 Episodes

1
BAB 1
2
Bab 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
Bab 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
Hari Yang Dinanti
112
Balai Raya Aceh Sepakat
113
Akad Nikah
114
Aisyah Galery
115
Aku dan Kamu
116
Seperti Malam Itu
117
Memberi Pengertian
118
Malam yang Menghangatkan
119
Tamu di Pagi Hari
120
Dua Tahun Lalu
121
Berprasangka Baik
122
Sebuah Kejutan
123
Bahagia di Hari Itu
124
Aisyah Galery
125
Jesica
126
Finally
127
Edinburgh
128
Janji Yang Terucap
129
Royal Mile (Edinburgh)
130
Sebuah Pertemuan
131
Tatapan Itu
132
Nicolson Square Gardens
133
Cemburu (tidak) Buta
134
Percayai Aku
135
Selalu Beriktikad Baik
136
Hanya Berdua
137
Merindukan Kota Medan
138
Amanah Dan Khadijah?
139
Galeri Seni
140
Come Back To Indonesia
141
Yulian Pergi?
142
Melakukan Tugas
143
Terima Kasih Tuhan
144
Apa Yang Terjadi?
145
Darah
146
Bayangan Semu
147
Wanita Itu?
148
Rasa Yang Menyelimuti Hati
149
Di Atas Kuasa-Nya
150
Remuknya Hatiku
151
Takdir
152
Hanya Arumi
153
Sepasang Mata?
154
Selembar Foto
155
Aku Percaya kepadamu
156
Rintihan Air Mataku
157
Kepulangan Yulian
158
Kembali Pulang
159
Ketakutan Dalam Diriku
160
Sangat Berantusias
161
Ada Apa?
162
Apakah Itu Khadijah?
163
RSIA Stella Maris Medan
164
Keputusanku
165
Promise
166
Amanah Darimu
167
Selamat Datang
168
Rasa Syukurku
169
Cinta Terakhirku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!