Sisi Lain Ilmu Hitam

Sisi Lain Ilmu Hitam

PERJALANAN KE DESA.

Kami berempat naik mobil kami, desa kami tak terlalu jauh desa kami terletak di kabupaten Wonogiri adik ku sudah terlelap tidur "dasar sarah" gumanku padahal dia baru pertama kali ke desa kami .

Desa kami sangat terpencil dan tertinggal dan masih sangat kental akan budaya dan bisa di bilang kental akan ilmu leluhurnya.Saat memasuk i hutan entah mengapa suasana di dalam mobil sangat engap padahal AC di mobil dari tadi on.tapi aku selalu positif thinking aja dan memohon pada yang kuasa agar di lindungi ya .dan tiba tiba sarah bangun "yah,kok ac-nya mati sih citra gerah nih " tapi ayah dan ibu ku hanya senyum seolah tahu apa yang terjadi "udah kamu tidur lagi aja " celoteh ku kepada citra berharap bisa memecahkan suasana.Entah mengapa tiba tiba terasa sejuk lagi setelah kita melewati jembatan yang cukup besar padahal mobil kita berjalan di jalan raya ya memang di pinggir banyak jurang dan tikungan tajam tapi nggak seramai jalan raya yang tadi kita lewat di kota Wonogiri bahkan kadang di depan mobil kita hanya di lalui 2 motor ,1montor .

Setelah melalui banyak jalan bertikung kita tinggal menaiki jalan gunung yang hanya bisa di lalui satu mobil.Kita istirahat sejenak untuk mampir di warung Tegal ya kalo orang kota bilangnya ,tapi kalo orang desa bilangnya hek guys saat kami masih mampu membeli apapun kami tetap hidup sederhana ayah kami mengajarkan bahwa uang bukan segalanya jadi saat kondisi Krisi ekonomi seperti ini kami bisa beradaptasi.

Saat ini kami berempat memesan 4 mangkuk soto khas pedesaan 2 es teh dan 1 teh hangat karena entah mengapa ayah kami seperti trauma dengan es ,dulu ayah pernah kata "ayah mu ini udah 15tahun nggak minum es nduk" akupun penasaran "kenapa??"tanya ku pada ayah yang penuh penasaran "kepo ya " jawab ayah yang bikin aku tertawa ,emang ayah ku suka menirukan gaya anak milenial katanya biar nggak ketinggalan jaman.

Setelah selesai makan kita berbincang-bincang hangat ada juga para warga di sekitar desa itu yang mampir di hek itu penjual nya juga lucu suka ngelawak yang buat kami yang ada di hek itu tertawa terpingkal-pingkal.

"udah kenyang semua??"tanya ayah "udah yah" jawabku ibu juga menjawab"uwes Ki Lo citra nganti Ra ISO obah"(udah ini lho citra sampai nggak bisa gerak) citra hanya cemberut saat ini semua tertawa maklum saja adik ku ini semua makanan suka dia hanya nggak suka sama kolak ,padahal bagiku kolak buatan ibu tuh enak di nggak suka bahkan kolak beli di luar juga nggak suka entahlah, adik ku ini.

Setelah semua selesai makan kami berpamitan sama penjual dan orang yang nongkrong di hek tersebut tak kuduga mereka sangat ramah ,tak seperti di kota yang acuh tak acuh sama orang asing .kami pun masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan.

Saat kita memasuki gapura ada sesajen yang di letakan di bawah gapura itu. Saat memasuki gapura itu desanya sangat sepi konon ibu pernah cerita kepada ku dulu di desa ini ada juragan yang sangat kaya katanya kalo ada orang meninggal dia malah selalu punya barang atau usahanya tambah Rame.tapi kata ibu dia sudah bangkrut dan menghilang dari desa itu."Bu mana rumah yang dulunya juragan selep paling kaya di desa ini Bu ??" Tanya ku "kae lhu nduk di depan gerbang item" jawab itu sambil menunjuk rumah kuno Jawa.

Ternyata jalanya masih sama waktu aku kecil masih berumur 10 tahun " jalanya kok masih sama ya buk uelik "celoteh ku kepada ibu "embun to nduh kok nggak di renovasi padahal udah lama tahun kita nggak kesini"jawab ibu "nama ya juga desa kak jalanya nggak sebagus kota kalik"jawab Sarah yang masih cemberut karena di ketawain satu hek tadi.kita semua ketawa melihat tingkah Sarah yang sebel itu.

Sekitar 30 menit di depan nampak desa yang sangat ramai penduduk ,jika jalanya halus dan lempeng mungki cuma kita lalui sekira 15 menit saja ,ternyata itu bukan desa kami desa kami belok ke arah kanan jalan sebelum Desan itu."bukanya dah sampe Bu??" Tanya ku penasaran"belum nduk masih naik jalan itu baru sampek"jawab ayah ku dan, sarah hanya bermain iPad nya saja.

Setelah 15 menit kami tiba di desa kami.desa kami sebenarnya tidak terlalu pojok tapi di antara desa lain desa kami yang paling sepi "kok sepi ya buk??"tanya Sarah yang membuat kami menoleh ,karena sejak perjalanan tadi dia hanya cemberut"kan dah sore pasti semua orang di dalam rumah"jawab ayah"emangnya kota ramai terus"jawabku ketus ,dan membuat kita tertawa lagi .

Terpopuler

Comments

Rivai Hanapi

Rivai Hanapi

Bahasanya masih gak beraturan

2021-01-21

0

bab menakutkan

bab menakutkan

vote like comment author hasrol

2020-09-28

1

HIATUS FOREVER🤗🇲🇨🇯🇵

HIATUS FOREVER🤗🇲🇨🇯🇵

kak. qku mamlir. ku beri like dan rate 5 lho. kalo ada waktu main juga ke novelku ya kak. aku butuh dukungan. sadako vs kayako
makasih kak😊

2020-09-25

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!