Setelah selesai makan kami berbincang hangat di ruang tamu aku berkeliling rumah yang terlihat megah berbentuk joglo tetapi memiliki fasilitas yang memadahi.di tambah lagi rumah ini seperti di atas bukit yang di bawahnya ada pemandangan hamparan hijau sawah dan di tumbuhi banyak pohon ,dilengkapi setiap jalan di tumbuhi pohon kelapa .serasa seperti di puncak Bogor saja .tetapi janggalnya desa ini sangat sepi akan penduduk. Kurangnya dari desa ini yaitu kurang nya penerang jalan yang membuat desa ini kalo malam sangat wingit dan sepi.
Tiba-tiba saudaraku Dhani nongol"he diem-diem Bae ngopi Napa ngopi"katanya sambil ketawa "anjay gue kira lu demit ternyata kakaknya demit"jawabku disertai ketawa seperti memenangkan sebuah pertandingan"heee kalo demit ya ganteng gini ya orang-orang pada nyantol dong"jawabnya dengan senyum lebar ,seketika teh hangat yang ku minum tiba-tiba nyemprot ke arahnya "gue udah mandi kalik nggak usah di semprot lagi nanti kalo tambah manis gimana?? Siapa yang tanggung jawab coba??"jawabnya dengan mengusap wajah bekas semburan air hujan alami dari manusia "iya-iya maaf ya demit ganteng" jawab ku sambil membantu membersihkan mukanya dengan tisu.
Dhani ini anak yang mandiri dan pekerja keras, ya maklum karena sejak ia umur 8 bulan sudah di titipin di nenek ku, karna orang tuanya merantau ke Jakarta untuk mencari nafkah, bahkan orang tuanya pulang ke desa itu satu kali dalam setahun itu pas hari raya idul Fitri , dia punya 2 adik yang masih kecil ,tapi di asuh sama orang tuanya sendiri, jadi dia di asuh sama kakek nenek ku untuk jadi orang yang mandiri dan berkerja keras.
"Eh kita kerumah pakdhe yuk, udah lama kan kamu nggak kesana"katanya yang memecahkan lamunan ku yang dari tadi memikirkan hidupnya yang di tinggal orang tuanya"emm iya, iya ayok"jawabku sedikit kaget"bentar aku tanya Sarah dulu barang kali dia mau ikut"kataku sambil jalan masuk rumah untuk mengajak Sarah ke rumah pakdhe"Sarah kamu mau ikut ke rumah pakdhe nggak ??" Tanyaku pada Sarah"emm nggak deh kak ,Sarah lagi sibuk nih"jawabnya yang mukanya menghadap ke ipadnya karna sedang bermain game nya "iya sibuk main game kan ??"jawab ku sambil senyum sinis dan berlalu meninggalkan Sarah.
Setelah kami berdua berpamitan kepada ayah ibu dan kakek nenek kami berangkat kerumah pakdeh. "Kita naik apa ??"tanya ku spontan "jalan kaki lah, sekalian jjs(jalan-jalan sore)"jawabnya dengan santai"hah ya kalik bukanya jauh ya ?"
"Eh kita itu mau kerumah pakdhe Seno bukan pakdhe Rejo, kalo rumah pakdhe Rejo ma desa sebelah kalik" jawabnya sambil nunjuk Nunuk jalan "oo lupa maklum hehehe" jawabku sambil garuk garuk kepalaku padahal nggak gatal tapi bingung ples lupa "ya udah deh aku nurut aja" jawab ku sambil membuntutinya karna dia udah jalan duluan.
"Hai Dhani mau kemana"ucapa seorang laki-laki yang seumuran dengan Dhani"o iya ini aku mau ke rumah pakdhe ku pakdhe Seno Ki"jawab Dhani. "Kayaknya Dhani kenal dengan anak ini"gumanku dalam hati.
"Eh iya Dhani ini siapa?"tanya anak itu sambil memandang ke arah ku "sepertinya aku tak asing dengan anak ini "gumanku dalam hati
" Sampai lupa aku ini Anjani saudaraku masak kamu lupa sih kita dulu kan saat masih kecil suka main berempat aku,kamu,Anjani,sama kak tegar"jawab Dhani
"Ini Anjani?"jawab anak itu, seolah mengingat ingatan waktu kecil"iya aku Anjani , em maaf aku lupa kamu siapa???"tanya ku penuh penasaran "ini aku Rizky masak lupa sih"jawabnya penuh semangat "Rizky bentar kayaknya aku ingat sesuatu!"sahutku sambil memegang kepala seolah-olah ingat.
"Oo iya kita kan dulu berempat main bareng ya di sumber(sumber mata air) bawah pohon itu"jawabku sambil menunjuk tempat penuh air jernih itu "eh itu sumber masih ada, nggak berubah ya ternyata desa ini "jawabku semangat.
"Besok kita kumpul lagi gimana? Berempat lagi ,ngomong-ngomong kak tegar mana kok nggak kelihatan?"kataku sok akrab
"Aku sih nggak masalah, kita kerumah kak tegar dulu gimana jani, Dhani??"jawab Rizky yang sudah terbiasa dengan ku."okey kita let's go jawabku sambil menggandeng 2 orang sahabat sekaligus saudara ku, sebenarnya kita berempat itu saudara.
"Eh ngomong-ngomong rumahnya mana??"tanya ku yang tadinya aku jalan paling depan, sok tau segalanya.
"Hem ku kira tau tu di depan rumah palinga atas tu" jawab Rizky sambil menunjuk rumah paling atas. Rumah nya kak tegar memang megah maklum saja dia anak kepala desa.
"Assalamualaikum"spontan kami bertiga ada seorang paru baya membukanya "eh Rizky,Dhani,em ini siapa ??namamu siapa nduk??"tanya wanita itu sambil mengelus rambutku, sepertinya dia tahu sesuatu tentang ku."nama ku Anjani budhe, panggil saja Jani" jawabku sambil mencium punggung tangan wanita itu."ya Allah Jani ,kok wes Gedhe men dhuk koe ,cah ayu Saiki kelas Piro ??(kok udah Gedhe sekali nak kamu, anak cantik sekarang kelas berapa??)"tanya wanita itu seperti udah lama mengenalku. Belum sempat ku jawab keluar laki-laki yang umurnya mungkin tak jauh dari ku mungkin tua di 3 tahunnan. "Siapa yang di luar Bu?? kok nggak di ajak masuk"tanya laki-laki itu sambil menuju keluar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
🍀Danny🍀Hiatus
judul eps nya kayak nama saya😂
2020-10-12
0
🧭 Wong Deso
like
2020-09-06
1
Yhu Nitha
start 1 like
2020-09-05
1