"Saudara mu ya punya, tapi berbentuk kalung"ucap Mbah Seno"maksud embah Dhani Mbah???"tanya ku penasaran"tapi kok aku nggak pernah melihatnya Mbah??"ucapku"karn saat itu kamu belum bisa liat nduk nanti kalo Dhani kesini pasti kamu akan lihat kalung itu mempunyai permata warna hijau nduk"jawab Mbah Seno lalu pergi meninggalkan ku sendiri di kamar"o ya kamu punya temen baru tho disini, dia baik nduk dia yang akan menemanimu di saat kamu dalam keadaan sulit"ucap Mbah Seno yang sepertinya tahu keberadaan Lisa.
Belum sempat ku jawab Mbah Seno sudah pergi meninggalkan kami.mataku rasanya kantuk banget aku merebahkan tubuh ku diatas kasur lalu memejamkan mataku dengan cepat aku sudah berada di dunia mimpi"dimana aku??"aku seperti ada di dimasa lalu, orang-orang yang masih di masa kerajaan banyak abdi-andi kerajaan yang berjaga di depan gerbang istana, akupun penasaran aku ingin menghampiri kerajaan itu, tiba-tiba seseorang menarik ku"ehh apa-apaan sih!!"ucapku sambil melepaskan tangan nya"Dhani!!! Ngapain kamu di sini "kataku pada Dhani "la kamu juga ngapain di sini, ini tempat berbahaya buat kamu"ucapnya sambil melihat lingkungan sekitar"aku juga nggak tahu bisa-bisa sampai sini, eh itu kerajaan apa sih penasaran aku"ucapku sambil mendekati kerajaan itu "ehh mau kemana sih udah liat dari sini gitu Napa sehh!!!"ucapnya,sambil menarik pundak ku.
Tiba-tiba ada dua pengawal istana yang menyeret perempuan cantik"lepas,lepaskan aku apa salah ku pada kalian??" Ucap perempuan cantik itu sepertiny dia masih seumuran dengan kak tegar"diam atau ku habisi nyawamu, raja ku menginginkan menjadi menjadi selirnya"jawab seorang laki-laki sepertinya dia abdi dari kerajaan ini "nggak aku nggak Sudi jadi selir raja mu itu"ucap wanita itu dengan nada tinggi"udah diam , pengawal bawa masuk wanita ing*san ini "suruh seorang abdi kepada dua pengawal kerajaan itu"baik kanjeng"jawab mereka lalu membawa perempuan itu masuk.
"Seperti lagu Afgan ya Dhan"ucapku yang masih mengintai di balik pohon mangga besar"hah??lagu Afgan??"jawabnya dengan nada penasaran "iya SADISS"jawabku menahan tawa"hemm sungguh Terlalu"jawabnya juga mengkawal menirukan suara dari Roma irama.
Tiba-tiba kami berdua seperti di seret seseorang dan masuk ke sebuah cahaya silau yang membuat ku menutup mata"kak bangun kak mau sekolah nggak, ini kan hari kita pertama masuk sekolah baru"celoteh Sarah yang membuat aku terbangun dari mimpi aneh ku "iya iya bawel" jawabku dengan nada ketus, aku pun segera mandi lalu menunaikan sholat setelah itu kita sarapan dan menuju sekolah baru.
***************************
Ternyata sekolah ku satu sekolah dengan gank empat sedarah, ayah sengaja memasukan ku ke sekolah ini karena biar aku bisa pulang pergi sama saudara singing ku itu. Sarah di sekolah kan di sekolah yang sama dengan tetangga sebelah biar langsung punya teman.
*************************
Sekolah ku ternyata jaraknya cukup jauh kami mengendarai mobil kami yang tak ikut terjual kami mengantar Sarah ke sekolahan dulu baru ke sekolahan ku.ternyata cukup jauh sekolahku dengan sekolah Sarah
Setelah sampai aku masuk gerbang tidak merasakan adanya aura gaib.
Setelah selesai mendaftarkan ku ayah dan ibu segera ke pasar untuk membeli keperluan toko karna ayah dan ibu sepakat untuk membuka toko pertanian dan menyewakan disel air dan alat pembajak sawah, karna di desa petani membajak dengan cara yang masih tradisional maka ayah dan ibu berinisiatif memajukan pertanian di sana.
Akupun berinisiatif keliling sekolahan yang ditemani Lisa yang tiba-tiba nongol. Dia seperti jelangkung berangkat tak di jemput pulang tak diantar.tapi setelah aku sampai di depan perpustakaan seperti ada hawa panas yang membuatku tidak betah berada di sana lama-lama"kamu juga merasakannya Jani??"tanya Lisa"iya kayaknya ada yang aneh dengan perpus ini,kita masuk yuk!!"anakku yang langsung masuk.
Belum juga masuk kami berdua dikagetkan dengan demit songong"waaa!! hayo kalian ngapain disini??" cteluk Dhani "dasar emang demit songong!!!, kerjaannya cuma ngagetin orang, kalo jantungku copot gimana???, hemm kayaknya aku harus punya cadangan jantung!!!"ucapku Lisa dan Dhani yang mendengar tertawa dengan mulutnya yang merekah.
"Ngapain lu disini, udah ikut gue aja ,kita kumpul dulu"ucapnya yang tanpa basa-basi langsung menarik ku "kumpul siapa sih?? Gue kan belum kenal orang sini dasar ya!!!!" Ucap ku yang tidak dihiraukan olehnya, selama aku digandeng sama Dhani banyak anak perempuan yang memandangku penuh amarah, "sepertinya cewek-cewek ini suka sama demit songong ini, apa coba yang di suka ,emang sih tampang nya ganteng tapi songongnya aja nggak ke tolong"gumanku dalam hati.
"Hai broo, nih dah komplit empat sedarah kita"ucap dhani,
"Oo mau kumpul bilanggg dong nggak usah narik-narik kalik!!!"ctletuk ku "kan gue udah bilang mau kumpul elu nya aja yang songong"jawab Dhani yang sudah duduk di kursi kantin "lu yang songong"ucapku yang kemudian di balas dhani "lo lah" sahutnya "elo lah"dengan penuh emosi aku langsung duduk di dekatnya, karna cuma bangku itu yang kosong"udah malah padhu lho (malah bertengkar lho)"sahut kak tegar mencoba memisahkan kita.
"Eh mumpung jam kos kan para guru sedang ada rapat mungkin ini nanti pulang pagi"kata rizky "
"Duh mana nggak bawa handphone lagi, gimana gue pulangnya njirr"gumanku dalam hati
"Bareng gue aja, mumpung baik hati nih"tawar Dhani yang tiba-tiba menyahut padahal aku kan belum bilang apa-apa.
"Kan gue belum bilang apa-apa sama lu Napa lu njawab sih"ucapku penuh amarah
"Santai aj kalik kita bertiga bisa dengerin kata hati Lo kalik iya nggak ris??"tanya kak tegar.
"Hah berarti Ki berempat punya mata batin dong??"tanyaku yang tiba-tiba ada pengumuman dari sekolahan.
"Untuk semua murid, hari ini kalian belajar di rumah karna bapak dan ibu guru ada rapat di kabupaten, sekian terimakasih".
Seketika semuanya pada sorak kegirangan.
"****** gue kali ini, harus bareng sama demit ini, kan males banget, eh tapi kalo nggak bareng gue naik apa coba"gumanku lirih.
"Kan gue dah bilang bareng gue aja"celetuk Dhani.
"Atau bareng gue aja jani kalo nggak mau bareng sama Dhani" tawar Rizky "boleh deh kalo gitu"sahutku yang menjulurkan lidah ke Dhani karna nggak jadi nebeng demit itu.
Kami berempat pun segera menuju parkiran yang letaknya hanya di depan sekolahan kami, entah mengapa saat aku berada di antara tiga cowok ini tatapan para gadis ini sungguh sadis."kenapa mereka menatapku seperti itu??, apa salah ku???"gumanku dalam hati.
"Udah jangan di biraukan, mereka cuma itu sama lu"ucap dhani.dan akupun segera membonceng Rizky dengan montor sportnya .
Kami berempat segera meninggalkan tempat itu.
Di tengah perjalanan kami pun berhenti karna lampu merah, seketika itu ada pemandangan yang sangat tidak enak.ada sebuah montor yang menerobos lampu merah seketika montor itu disosor oleh bus mini*bruuuggggh*lelaki itu terpental jauh dan jatuh tepat di truk yang sedang melaju seketika badan lelaki itu remuk bercucuran darah dan tewas di tempat.
"Astaghfirullah"kataku dengan nada tinggi
"Jangan lu lihat nanti arwah itu membututi mu"sahut Rizky memintaku untuk tidak melihat.sebenarnya aku tak tega melihatnya tetapi jiwa kepo ku melebihi ketakutan ku aku pun melihatnya saat montor Rizky melaju melalui kecelakaan itu.
"Kan gue udah bilang jangan di lihat,kacau deh"ucap Rizky "heheh maaf aku kepo, kalo dia minta tolong apa salahnya kita tolong kan kita harus menolong sesama"sahutku.
"Hemm ya deh nanti gue bantuin"ucap Rizky.
Ternyata benar juga yang dapat bilang Rizky arwah itu membuntutiku sampai rumah, tetapu ketika ia mau masuk rumah tubuhnya terpental.aku segera menolongnya. "kamu nggak papa"ucapku sambil membantunya berdiri badannya yang berlumuran darah dan tidak berwujud badan lagi berusah bangkit" tolong aku tolong lah ku Mohon"ucapnya dengan nada terbata-bata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Rivai Hanapi
masih belum beraturan
2021-01-21
0
Dian Sastro
emangnya di desa ada lampu merah....?
2020-10-07
0
Yhu Nitha
7 like
2020-09-05
0