ia menyeret ku pulang montornya dititipin di rumah kak tegar "ihh santai aja sih dhan , dukun kayak gitu aja di langgatin , kalo kamu balas dendam sama saja kamu ini seperti dukun itu"cletuk ku.
mata dhani memerah sepertinya ia juga sudah dikuasai ilmunya seperti saat aku tak bisa menahan emosi.
"dhan ku mohon sadar dhan , ya tuhan lindungi lah saudara jelek ku ini " ucapku memohon perlindungan kepada yang maha kuasa.
Aku diseret paksa oleh saudara ku ia masuk ke kamar lalu bersemedi ruangan itu sangat engap , sebelumnya aku masuk ke kamarnya suasana kamar itu biasa saja bahkan dingin.
Tapi kenapa saat ini kamar ini merasa pengap. Tubuh dhani menggigil gemetar mengeluarkan keringat dingin. Aku kasihan melihatnya . Tapi aku tak bisa berbuat apa-apa.
Sekitar 20 menit ia bersemedi , aku sudah bosan menunggunya , saat aku ingin keluar kamar ini gagang pintu tiba-tiba terasa panas .
Aaaaaaaaaa jeritku membuat dhani membuka matanya.
Aku takut melihatnya matanya meloto merah " ya tuhan ,tolonglah hamba mu ini "gumanku dalam hati.
"Hahahahhaaa , takut ya "clotehnya kepadaku di saat getir seperti ini ia malah bercanda.
Langsung ku injak kakinya sekeras mungkin lalu aku keluar kamar itu.
*Aaaaaaawww*suaranya terdengar jelas di dalam kamarnya , aku segera keluar rumah nenek aku tak mau bertemu demit itu lagi.
*Brgggggghhhhh* "awwww" tubuhku terjatuh ke tanah.
"Ya allah nduk nek mlaku kuwi ngulati ndalan , ora ngulati mburi , ketubrok tho , sini tak bantu (ya allah nak kalo jalan itu liat ke jalan , nggak liat kebelakang , jatuhkan )"ucap nenek ku yang baru saja pulang dari sawah dan membantuku berdiri.
"Awwwww" aku merintih kesakitan kaki ku kesleo , aku tak bisa bangkit , rasanya sungguh sakit.
"Ehh jatuh to sini tak bantu"ucap dhani tiba-tiba muncul dari hadapan ku , tapi aku memalingkan wajah ku , aku masih ketakutan melihatnya tadi.
"Nggak usah , ayo nek "aku berusaha bangkit dari jatuhku , sebenarnya aku tak tahan merasakan sakitku namun aku tak mau di bantu dhemit sialan itu.
"Lisa bantu aku"gumanku dalam hati.
Tiba-tiba tubuhku terasa ringan sekali aku bisa berdiri sendiri tanpa bantuan nenek lagi.
"Lho kok tiba-tiba sembuh nduk ??? " Tanya nenek heran.
"Udah mendingan nek , aku pamit aja ya nanti keburu magrib , bay nenek " ucapku sambil lari aku tak mau liat dhemit sialan itu.
"Lisa makasih ya udah bantu aku "ucapku dalam hati.
"Iya sama-sama jani aku kan selalu menolong mu , tapi ingat itu buka kesleo biasa lu itu dibuat oleh djoko dukun laknat yang mengguna-guna keluarga zaka , ia tak mau kamu membantunya "sahut lisa.
"Hah masak trus gimana nyembuhinya , mbah seno kan kerumah zaka buat ritual trus gimana lisa ??? " Tanya ku.
"Hanya dhani yang bisa karena ia yang menantang dukun itu tadi "sahut lisa yang membuat ku geleng-geleng kepala.
"Nggak nggak mau mendingan sakit sebentar , gue nggak mau liat dhemit sialan itu"ucapku sambil berhenti di sebuah batu aku duduk di atas batu itu.
Lisa pun keluar dari ragaku , kaki ku tiba-tiba sakit lagi.*aaaawwww*
"Sudahlah nggak usak gengsi kalik"ucap lisa yang sok tau.
"Emang kamu tahu gengsi itu apa ???" Ejek ku pada lisa.
"Hehehe kan gini-gini aku hantu gaul "ucapnya terkekeh.
"Gimana ini aku tak mau jika harus menahan sakit ini , tapi aku juga tak mau jika harus bertemu dhemit sialan itu" gumanku dalam hati.
"Ini semua gara-gara dhani coba aja ia nggak nantang dukun laknta itu pasti aku nggak kena imbasnya" seru ku nggak terima.
Aku segera beranjak menemui dhani walaupun jalanku sedikit jonjeng aku tetap menemuinya.
"Eittt kok aku ditinggalin sih ??? , kamu mau kemana ??? , kan kaki mu masih sakit !!!"ucap lisa.
"Sudah kamu diem aja aku mau bertemu dukun sialan itu ??? "Ucapku dengan nada emosi.
"Siapa Djoko , tapi kok kamu kearah rumah dhani ??? "Tanya Lisa heran.
Aku tak menghiraukan cek cok lisa aku terus berjalan tanpa menghiraukan siapa pun.
Cukup sakit aku menahannya tapi akhirnya sampai juga di rumah nenek.
"Nduk kok kamu duduk disitu, masuk sini , bukanya kamu tadi dah pulang ??? " Tanya nenek ku .
Lagi-lagi aku tak menghiraukannya aku segera masuk menemui dhemit sialan itu.
"DHANIIII !!!! " Teriak ku mengaggetkan semua yang ada di rumah nenek .
Aku berusaha mengontrol emosiku aku tak mau mencelakakan orang lain lagi.
"Apa sihhh gue denger kalik nggak usah teriak-teriak" sahut Dhani keluar dari kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments