10. Pundak Ternyaman

Cici merasa sangat hangat dan nyaman dalam pelukan Alif,

Alif masih terjaga,dia memandangi wajah Cci dengan lekat,jantung Alif mulai berdebar kencang, bagaimana pun dia tetaplah seorang normal, pria mana yang akan tahan jika ada wanita yang sangat cantik berada dipelukannya,

Alif hendak bangun,ingin mengalihkan pikiran-pikiran negatifnya.

Namun tangan Cici memegang erat baju Alif, pelan-pelan Alif melepaskan tangan Cici, dan menggantinya guling.

"hufftttt....!" Alif bernafas lega, Alif bergegas berdiri dan keluar kamar untuk mengalihkan pikiranya.

Setelah, tenang dia masuk kembali ke kamarnya untuk melihat keadaan Cici.

"apa kau sedang patah hati?"tanya Alif lirih.

Cici tiba-tiba terbangun,

"Guru...! "Cici terkejut

"kau sudah sadar?,tunggulah sebentar!"Alif segera ke dapur untuk mengahangatkan susu jahe dan memberikan pada Cici.

"minumlah, selagi hangat!"Alif memberikan segelas susu jahe pada Cici.

"Terimakasih guru!,Cici harus segera pulang, mommy pasti khawatir!"

Ujar Cici teringat akan mommynya,

"tenanglah mamah sudah menelpon mommymu!" ujar Alif menenangkan.

"wah, apa mamah sudah tidur?"tanya Cici

"hmmm, mamam yang merawatmu, mamah sangat khawtir padamu,apa yang sebenarnya terjadi?,kau tak bisa terkena hujan, lalu kenapa kau hujan-hujan di malam hari?"tanya Alif penasaran.

"Tidak apa-apa guru, hehehe!" jawab Cici menutupi .

"wah masalah anak muda ya, jika tidak mau cerita tidak apa-apa...!"

"hmmmm,guru!, kenapa guru bisa menemukanku?" tanya Cici.

"Dimana pun kamu pergi ,aku pasti bisa menemukanmu...!" jawab Alif sangat meyakinkan.

"Benarkah?,jadi aku tidak perlu khawatir jika tersesat guru pasti akan menemukanku kan? hehehe!" Cici sangat terhibur dengan perkataan gurunya.

"aku bisa kau andalkan!,apa kau butuh bahu untuk menangis?"tanya Alif lembut.

Cici meneteskan air mata,

"bolehkah Guru?" tanya Cici penuh harap,

"kenapa tidak?" Alif segera duduk di samping Cici menegakkan tubuhnya.

"letakan kepalamu, menangislah!, aku akan pura-pura tidak tahu...!"

Cici meletakan kepalanya di pundak Alif dan mulai menangis,sampai merasa lega,

Ini terasa seperti pundak Daddy, hangat dan sangat nyaman, aroma tubuh guru, membuatku merasa tenang,dalam hati Cici.

"Guru, apa guru pernah patah hati?" tanya Cici

"pernah!" jawab Alif

"apa yang guru lakukan saat patah hati?"tanya Cici penasaran, maklumlah Cici adalah bunya baru akan mekar,

"tidak ada,heheheh apa kau sedang jatuh cinta dan patah hati?"tanya Alif.

"Cici sendiri juga tidak tahu apa Cici ini sedang jatuh cinta atau tidak, tapi melihat dia bergandengan tangan dengan orang lain rasanya hati Cici terasa sangat nyeri!." Cci mengutarakan apa yang dirasakanya pada sang guru.

"wah, kau sudah jatuh cinta padanya itu namanya!"

"Cici tidak tahu guru , karna Cici sudah mengenalnya begitu lama, tapi dia mengatakan ingin bersamaku,tapi dia masih belum bisa melupakan masalalunya, makanya Cici tidak menerimanya, karna takut jika dia akan kembali bersama masalalunya...!" Cici mulai menceritakan kisahnya.

"wah, kenapa kau menjatuhkan hatimu pada laki-laki yang begitu plin-plan?"tanya Alif keheranan.

"maksud guru?"tanya Cici lebih jelas.

"Dia, tidak bisa tegas dengan pilihanya, maka lupakan saja laki-laki yang tidak berperinsip itu!" ujar Alif memberikan saran.

"iya, Cici akan melupakannya guru!" jawab Cici yakin.

"Hmmm, anak pintar, apa laki-laki itu Gren?" Alif hanya asal menebak.

"Bukan,dia senior di tempatku latihan bela diri!"jawab Cici tegas, entah mengapa rasanya percaya saja dengan Alif,sangat lega menceritakan semua padanya,menagis dipundak gurunya pun benar-benar sangat nyaman.

"oh aku kira itu Grenn, aku akan menghukumnya jika dia menyakitimu...!"ujar Alif

"tidak guru!" kak Grenn sangat baik pada Cici, Cici jadi ingat sudah berjanji akan melihatnya bertanding besok!"

"apa kau benar-benar sudah baikan?" tanya Alif.

"sudah guru,untung saja guru cepat menemukan Cici,jadi Cici baik-baik saja, tubuh Cici ini sangat renta terkena huhan,jika terkena hujan biasanya Cici tidak akan bisa bangun dari tempat tidur selama 3 hari mungkin bisa lebih,tapi tidak tahu saat ini, rasanya tempat tidur guru sangat nyaman, rasanya seperti di peluk mommy...heheh!"

Kedua tangan Alif memegang kepala Cici dan mendekatkan wajahnya sampai kening dan hidungnya saling menempel.

"Gu, gu.." Cici terkejut dengan apa yang dilakukan gurunya.

"hmmm benar kau sudah tidak demam!" Alif merasa lega setelah, mengecek suhu tubuh Cici.

"ah, aku kira..." Cici bernafas lega.

"kenapa?, kau kira aku mau menciumu? Hahahhaha" ujar Alif tertawa

"hehehe, guru juga tahu-tahu begitu.." jawab Cici merona karna malu.

"hmmmm, aku ini pria baik-baik, aku akan menikahi wanita yang aku cintai dulu baru menciumnya...!" ujar Alif penuh dengan keyakinan,

"memang kenapa jika belum menikah, kalau kita berciuman?" tanya Cici penasaran.

"ah, kau ini masuk Jerman apa Indonesia?"tanya Alif

"Aku kan masuk warga negara Indonesia guru...!"jawab Cici

"Jadi budaya barat jangan kau bawa kemari, hehehe, jangan suka mengikuti kesenangan sesaat,kau ini perempuan kau harus bisa menjaga diri, jangan mudah memberikan hal berharga dengan mudah pada laki-laki yang bahkan belum menjadi suamimu...!" ujar Alif menasehati.

"oh, begitu ya,baik guru aku mengerti...!"jawab Cici

"kau memang pintar!,kau bisa lihat pergaulan sekarang mengerikan, banyak anak seusiamu kehilangan masa mudanya, karna kesenangan sesaat tadi,terlebih lagi yang paling rugi itu pihak perempuan..."ujar Alif

"ah, benar guru, aku akan lebih hati-hati untuk masa depanku!, aku juga tidak ingin mengecewakan mommy dan daddy..."jawab Cici

"hemmmm, jika bergandeng tangan, berpelukan ringan, mengecup kening, itu masih bisa ditoleransilah!" ujar Alif.

"Guru, guru kenapa belum menikah?,apa guru pernah pacaran?"tanya Cici

"pernahlah, tapi endingnya jagain jodoh orang itu buang-buang waktu,nungguin yang klik dihati aja langsung ajak nikah nanti!" jawab Alif.

"sekarang udah nemu yang klik belum, guru?"tanya Cici

"udah..."jawab Alif

"kenapa nggak di ajak nikah?" tanya Cici lagi.

Alif mencubit hidung Cici gemas...

"hey,,,kenapa kau banyak bertanya?" tanya Alif gemas.

"ah, guru, sakit!, aku penasaran, guru ini sangat tampan!, kenapa masih belum laku?" ujar Cici nyengir,

"ah, benarkah aku tampan menurut Cici?" tanya Alif

"iyalah, guru ini sangat tampan,...!" jawab Cici yakin sepenuh hati,

"wah,iya aku tampan ya,lalu apa Cici menyukaiku?" tanya Alif.

"sukalah..!"jawab Cici

"ya sudah kita menikah saja yuk!" ajak Alif.

"bukan maksudnya bukan suka itu...!" Cici terkejut dan berusaha menjelaskan.

"ahahhahhaha, iya aku bercanda...aku sudah menemukan yang klik dihati,tapi dia belum menyadari perasaanku...aku akan sabar menunggu sampai dia menoleh kepadaku, dan jatuh hati padaku,...!"ujar Alif santai.

"bukankah itu juga buang-buang waktu?!"tanya Cici

"ah benar juga, tapi tidak tahu kenapa, yakin saja buat nunggu dia,yang penting dia belum menikah saja..."ujar Alif.

"ah Guru benar-benar pria sejati...!" puji Cici kagum.

"tidurlah!, udah larut, aku di ruang tamu, katakan saja jika perlu sesuatu!" ujar Alif berpesan.

"Baik guru...!" jawab Cici

Alif ke ruang tamu ...merebahkan tubuhnya di sofa.

Pagi hari...

"hey Lif, ngapain kamu tidur sini?"tanya bu Lastri

"kan Cici di dalam mah, masak mau tidur sama Cici!!" jawab Alif

"kan suruh jagain Cici malah tidur..!" bu Lastri berjalan masuk kamar Alif,bu Lastri membelai Cici lembut.

"sayang, sarapan yuk...!" bu Lastri membangunkan Cici perlahan.

"mah...!" Cici terbangun.

"Mandi dulu ya,mamah siapkan air hangat...!" ujar bu Lastri masuk kamar mandi menyiapkan air untuk Cici.

"mandilah sayang, pakailah ini kemarin Alif yang membelikan, celana dalamnya kebesaran makanya mamah pakaikan cemiti hehehhe"ujar bu Lastri terkikik.

"apa mah?, guru yang membelikanya?" Cici terkejut

"wah mamah cici malu dong,...!'ujar Cici

"kenapa malu? Kan darurat...sudah sana mandi keburu dingin...!" bu Lastri mendorong

cici ke kamar mandi untuk segera mandi.

Cici segera masuk kamar mandi, dan bergegas membersihkan tubuhnya,

Sedangkan bu Lastri menyiapkan sarapan.

"astaga, seumur hidup baru kali ini pakai celana kedodoran, untung saja hari ini pelajaran bebas masuknya juga bebas!" ujar Cici segera memakai baju yang dibelikan Alif.

"Dressnya cocok juga nih, guru ternyata tidak terlalu payah!,hihihi gimana ya guru beli dalamanya ya?, aku tidak bisa membayangkanya hihihi"

Selesai berganti baju, Cici mengikat rambutnya ke atas,

"ah, ini seperti bukan aku?" Cici bergegas keluar kamar.

"wah, Cici cantik sekali pakai dress...!"bu Lastri memuji Cici yang baru saja selesai mandi.

"makasih mah, oh apa guru belum bangun?" tanya Cici

"kamu bangunin gih...tuh di ruang tamu...!" ujar bu Lastri

Cici bejalan ke ruang tamu, untuk membangunkan gurunya yang terlihat masih terlelap.

"Ya Tuhan, Guru ini apa tidak capek,tidur seperti ini?" dalam hati Cici yang melihat gurunya tidur dengan kaki menggantung di sofa.

"Guru, guru bangun...ayo sarapan..." Cici menyetuh lengan Alif lembut.

"Ci, kau cantik sekali..." puji Alif saat membuka mata melihat pemandangan yang begitu cantik,

"Guru, maaf sudah sangat merepotkanmu,Cici akan membalas kebaikan guru...!" ujar Cici

"hmmmm, kenapa terlalu formal,percayalah aku orang yang bisa kau andalkan,ingatlah itu!" ujar Alif berdiri dan segera untuk mencuci wajah dan menggosok gigi.

"Guru, kapan mau nasi kuning aku akan membuatkanya...!" ujar Cici menawarkan.

"nanti akan aku tagih...sekarang kita sarapan...!" ajak Alif.

Merekapun segera menuju meja makan, dan sarapan bersama ..

"Kau mau ke sekolah jam berapa Ci?" tanya Alif.

"setelah ini...!" jawab Cici

"ayo berngkat bersama,apa kau mau pulang dulu?, aku akan mengantarmu...!"

"iya, biar mommy melihatku dulu jika aku baik-baik saja" jawab Cici

"Baiklah, aku mandi dulu,kau tunggu sebentar..." ujar Alif bergegas mandi

Setengah jam kemudian.

"yuk...Ci...berangkat!"ajak Alif yang sudah siap.

"mamah, aku pulang dulu ya mah,terimakasih mamah sudah merawat Cici..." ujar Cici berpamitan pada bu Lastri

"tidak perlu berterimakasih,aku ini juga mamahmu, salam buat Mommymu ya sayang..." bu Lastri menitip pesan pada Cici.

"iya mamah sampai jumpa..!" Cici mencium pipi kanan kiri bu Lastri

"Mah kita berangkat dulu ya!" ujar Alif berpamitan,

"iyah, jaga Cici baik-baik !"ujar bu Lastri

"semoga hubungan kalian ada kemajuan,kalau bukan Cici aku juga tidak akan bersabar,karna itu Cici, mamah akan bersabar...untuk menimang cucu,

Kau pikir mamahmu ini tidak tahu apa?, Kau begitu menyukai gadis kecil ini!, mamah aja suka apalagi kamu!" bu Lastri bergumam sendiri.

Author

"wah, Bu Lastri memang paling ngerti anaknya..."

Jangan lupa like dan komen..

😇😇😇😇

Terpopuler

Comments

Eni Ghiya

Eni Ghiya

critanua bagus tpi mangilnya kok guru doang gk pakai bapak sperti gk enak j bacanya

2020-11-17

0

Rhania lesta

Rhania lesta

Ayo pak...harus gercep nanti

2020-05-05

2

Siti Nur Janah

Siti Nur Janah

ntor trus papinya Alif di mana?

2020-04-29

1

lihat semua
Episodes
1 1 Awal Pertemuan
2 2. Pertemuan Kedua
3 3. Keakraban
4 4.kesederhanaan
5 5. Mengungkap Rasa
6 6. Kenaikan kelas
7 7. Sahabat Sejati
8 8. Patah Hati
9 9. Salah Ukuran
10 10. Pundak Ternyaman
11 11. Menyemangati
12 12 Latihan
13 13 Tampil
14 14 tukang Php
15 15 Menjadi Koki Khusus
16 16 Koin suara terakhir
17 17 Banyak saingan
18 18 Anak Asuh
19 19 Tentang Grenn
20 20 Molen Semen
21 21 Genthong Air
22 22 Dewa Jodoh
23 23 Ada rasa yang tak biasa
24 24 satu langkah lebih maju
25 25 penghangat
26 26 Hati Yang Saling Bertanya
27 27 Masa Lalu Guru
28 28 Kembali Ke Kota
29 29 Kongkalikong
30 30 Untuk Anak-anak Asuh
31 31. Kesempatan untuk Rika
32 32 pernyataan
33 33 Daddy Come back
34 34 kedekatan yang lebih baik
35 35 Taman bermain
36 36 Menginap
37 37 Harapan orang tua
38 38 bersenandung bersama
39 39 Hadiah untuk Cici
40 40 Bimbingan khusus
41 41 mengantar Green
42 42 Guru Galak
43 43 curhatan Anak-anak
44 44 kecupan manis
45 45 kecelakaan
46 46 Guardian Angel
47 47 saling menyatakan
48 48 Memdapat kabar dari kak Green
49 49 Tak rela
50 50 Ciuman pertama
51 51 Semakin berbahaya
52 52 pulang dari rumah sakit
53 53 Kesalah Pahaman
54 54. Istirahat total
55 55 Sepakat Bersaing
56 56 Kembali Sekolah
57 57 Semakin Cinta
58 58 Tanda Terimakasih
59 59 Keindahan di pagi Hari
60 60 menepati janji dengan Davide
61 61 Berkumpul
62 62 tengah semester
63 63 Memaksimalkan Traktiran
64 64 Liburan pertama
65 65 Weekend
66 66 Ke Rumah Guru
67 67 Melepas Rindu
68 68 KEPULANGAN ERWIN
69 69 Kelas 12
70 70
71 71 Kena Hukuman
72 72 Nasehat
73 73 Hasil dari ke sabaran
74 74 kelulusan
75 75 Syok Berat
76 76 TERABAIKAN
77 77 Kebenaran
78 78 Kekecewaan
79 79 Kebodohan Cinta
80 80 Tertampar penyesalan
81 81 Terkejut
82 82 Lembaran Baru
83 83 Keluarga Gren
84 84 Meminta sebuah Jawaban
85 85 Sebuah Jawaban
86 86 GARIS TAKDIR
87 87 Kekuatan
88 88 Mencoba Tegar
89 89 BUKTI CINTA DI AKHIR HAYAT
90 90 mengembalikan keceriaan
91 91 Lembaran Baru
92 92 Perencanaan
93 93 menggemaskan
94 94 Kedekatan Kembali
95 95 mengungkap rasa satu sama Lain
96 96 Tahap Lanjut
97 97 Berjalan Lancar
98 98 Menebus kesalahan
99 99 Dukungan
100 100 Nuansa indah
101 101 Mulai Memahami Rasa
102 102 Mendadak Melamar
103 103. Jebakan sang guru
104 104. Menemui Ayah Mertua
105 105 Nasehat
106 106 Pertunangan
107 107. Kedekatan ibu dan anak
108 108 Diluar dugaan
109 109. Persiapan
110 110 MENIKAH
111 111 Kesabaran tak terbatas
112 112 Pindah
113 113 Berusaha
114 114 Datang di waktu salah
115 115 Malam panjang
116 116 Dimabuk kepayang
117 117. Menikmati peran baru
118 118. Melerai
119 119. Solusi
120 120. Oh Mertua...
121 121. Harmonisasi
122 122. Memenuhi undangan
123 123.Niat Tidak baik
124 124. Kegelisahan.
125 125 Hasil dari kerja keras
126 126 Hal Tak baik
127 127 Kemalangan
128 128 Mengalah
129 129. Tidak sesuai rencana
130 130. Hari bahagia
131 131 Bawaan ibu Hamil
132 132 ke Dokter kandungan
133 133 Pindah Rumah
134 134 Senam Jantung
135 135 Kekhawatiran
136 136. KERJA SAMA
137 137 Bercerita masa lalu
138 138. Sesuatu yang hilang
139 139. Tidak sepaham
140 140 Guru yang Terampil
141 141. Melepas Penat
142 142. Memikirkan Cara
143 143. Pertemuan beberapa pihak
144 144. Kebenaran Yang Ada
145 145 Penolakan keras
146 146. Lanjutan
147 147. Saatnya Tiba
148 148. Memulai mengendalikan
149 149. Kecurigaan
150 150. Melunak
151 151. Rencana Lanjutan
152 152. Pergerakan di mulai
153 153. Keuntungan dalam sebuah misi
154 154. Kekhawatiran
155 155. Kerumitan Jalan Hidup
156 156. Mendebarkan
157 157. Keputusan seorang Ayah
158 158. Kembali ke German
159 159. menghadapi si rubah
160 160. Pencapaian
161 161. Lanjutan
162 162. Anak Ben
163 163. Kepercayaan
164 164. Kebaikan Hati
165 165. Penyusup
166 166. memulai puncak permainan
167 167. Kesetiaan
168 168. Menanggung resiko
169 169. Gegabah
170 170. Berkumpul kembali
171 171. Terkenak Prank
172 172.Penangkapan
173 173. Penangkapan Ke2
174 174. Kemenangan
175 175. Kebahagiaan yang Tergapai
Episodes

Updated 175 Episodes

1
1 Awal Pertemuan
2
2. Pertemuan Kedua
3
3. Keakraban
4
4.kesederhanaan
5
5. Mengungkap Rasa
6
6. Kenaikan kelas
7
7. Sahabat Sejati
8
8. Patah Hati
9
9. Salah Ukuran
10
10. Pundak Ternyaman
11
11. Menyemangati
12
12 Latihan
13
13 Tampil
14
14 tukang Php
15
15 Menjadi Koki Khusus
16
16 Koin suara terakhir
17
17 Banyak saingan
18
18 Anak Asuh
19
19 Tentang Grenn
20
20 Molen Semen
21
21 Genthong Air
22
22 Dewa Jodoh
23
23 Ada rasa yang tak biasa
24
24 satu langkah lebih maju
25
25 penghangat
26
26 Hati Yang Saling Bertanya
27
27 Masa Lalu Guru
28
28 Kembali Ke Kota
29
29 Kongkalikong
30
30 Untuk Anak-anak Asuh
31
31. Kesempatan untuk Rika
32
32 pernyataan
33
33 Daddy Come back
34
34 kedekatan yang lebih baik
35
35 Taman bermain
36
36 Menginap
37
37 Harapan orang tua
38
38 bersenandung bersama
39
39 Hadiah untuk Cici
40
40 Bimbingan khusus
41
41 mengantar Green
42
42 Guru Galak
43
43 curhatan Anak-anak
44
44 kecupan manis
45
45 kecelakaan
46
46 Guardian Angel
47
47 saling menyatakan
48
48 Memdapat kabar dari kak Green
49
49 Tak rela
50
50 Ciuman pertama
51
51 Semakin berbahaya
52
52 pulang dari rumah sakit
53
53 Kesalah Pahaman
54
54. Istirahat total
55
55 Sepakat Bersaing
56
56 Kembali Sekolah
57
57 Semakin Cinta
58
58 Tanda Terimakasih
59
59 Keindahan di pagi Hari
60
60 menepati janji dengan Davide
61
61 Berkumpul
62
62 tengah semester
63
63 Memaksimalkan Traktiran
64
64 Liburan pertama
65
65 Weekend
66
66 Ke Rumah Guru
67
67 Melepas Rindu
68
68 KEPULANGAN ERWIN
69
69 Kelas 12
70
70
71
71 Kena Hukuman
72
72 Nasehat
73
73 Hasil dari ke sabaran
74
74 kelulusan
75
75 Syok Berat
76
76 TERABAIKAN
77
77 Kebenaran
78
78 Kekecewaan
79
79 Kebodohan Cinta
80
80 Tertampar penyesalan
81
81 Terkejut
82
82 Lembaran Baru
83
83 Keluarga Gren
84
84 Meminta sebuah Jawaban
85
85 Sebuah Jawaban
86
86 GARIS TAKDIR
87
87 Kekuatan
88
88 Mencoba Tegar
89
89 BUKTI CINTA DI AKHIR HAYAT
90
90 mengembalikan keceriaan
91
91 Lembaran Baru
92
92 Perencanaan
93
93 menggemaskan
94
94 Kedekatan Kembali
95
95 mengungkap rasa satu sama Lain
96
96 Tahap Lanjut
97
97 Berjalan Lancar
98
98 Menebus kesalahan
99
99 Dukungan
100
100 Nuansa indah
101
101 Mulai Memahami Rasa
102
102 Mendadak Melamar
103
103. Jebakan sang guru
104
104. Menemui Ayah Mertua
105
105 Nasehat
106
106 Pertunangan
107
107. Kedekatan ibu dan anak
108
108 Diluar dugaan
109
109. Persiapan
110
110 MENIKAH
111
111 Kesabaran tak terbatas
112
112 Pindah
113
113 Berusaha
114
114 Datang di waktu salah
115
115 Malam panjang
116
116 Dimabuk kepayang
117
117. Menikmati peran baru
118
118. Melerai
119
119. Solusi
120
120. Oh Mertua...
121
121. Harmonisasi
122
122. Memenuhi undangan
123
123.Niat Tidak baik
124
124. Kegelisahan.
125
125 Hasil dari kerja keras
126
126 Hal Tak baik
127
127 Kemalangan
128
128 Mengalah
129
129. Tidak sesuai rencana
130
130. Hari bahagia
131
131 Bawaan ibu Hamil
132
132 ke Dokter kandungan
133
133 Pindah Rumah
134
134 Senam Jantung
135
135 Kekhawatiran
136
136. KERJA SAMA
137
137 Bercerita masa lalu
138
138. Sesuatu yang hilang
139
139. Tidak sepaham
140
140 Guru yang Terampil
141
141. Melepas Penat
142
142. Memikirkan Cara
143
143. Pertemuan beberapa pihak
144
144. Kebenaran Yang Ada
145
145 Penolakan keras
146
146. Lanjutan
147
147. Saatnya Tiba
148
148. Memulai mengendalikan
149
149. Kecurigaan
150
150. Melunak
151
151. Rencana Lanjutan
152
152. Pergerakan di mulai
153
153. Keuntungan dalam sebuah misi
154
154. Kekhawatiran
155
155. Kerumitan Jalan Hidup
156
156. Mendebarkan
157
157. Keputusan seorang Ayah
158
158. Kembali ke German
159
159. menghadapi si rubah
160
160. Pencapaian
161
161. Lanjutan
162
162. Anak Ben
163
163. Kepercayaan
164
164. Kebaikan Hati
165
165. Penyusup
166
166. memulai puncak permainan
167
167. Kesetiaan
168
168. Menanggung resiko
169
169. Gegabah
170
170. Berkumpul kembali
171
171. Terkenak Prank
172
172.Penangkapan
173
173. Penangkapan Ke2
174
174. Kemenangan
175
175. Kebahagiaan yang Tergapai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!