"Pak!, tunggu!" teeiak Cici sambil berlari.
"hmmm,cepat non...!" ujar pak satpam yang hampir menutup gerbang.
"heh heh heh heh." Cici terengah-engah, karna mengejar waktu, untuk pertama kalinya hampirmsaja terlambat.
" makasih ya pak!" ujar Cici
" lain kali datang lebih awal ya non!"
"Siap pak!!"jawab Cici.
Cici segera berlari menuju aula sekolah...
"hey!,kamu cepat masuk barisan!!" teeiak Ketua Osis pada Cici.
Cici langsung masuk ke barisan.
"Hai semua, hari pertama kali kalian mosuk sekolah, kalian akan berkeliling untuk mengenal lingkungan sekolah baru kalian, yang akan di pandu oleh kakak Osis, ingat berbaris yang rapi!"ujar ketua osis.
Para peserta didik baru pun mengikuti arahan osis,berkeliling lingkungan sekolah.
Setelah, berkeliling sekolah selesai saatnya istirahat,
"kalian bisa pergi ke papan pengumuman untuk melihat dimana ruang kelas kalian, setelah itu boleh istirahat lalu absen dan boleh pulang!" perintah ketua osis.
"wah, enaknya..."
" iya aku kira kita akan di jemur selama Mos disiang hari"
"wah, apa besok kita sudah bisa masuk kelas?"
Bincang para peserta anak didik baru.
"karna masuk ke sekolah ini kalian sudah melalui tes tertulis yang tidak mudah,pihak sekolah, tidak akan mempersulit kalian lagi,untuk menimba ilmu di sini,
Selamat bergabung di SMANSA., semoga kalian dapat menjadi generasi penerus yang lebih baik lagi!" ujar ketua osis.
"sekarang boleh bubar!"
Semuanya pun membubarkan diri,ada yang ke arah,papan pengumuman, ada yang ke kantin dll.
Dan cici berjalan menuju kantin,jika ke papan pengumuman sekarang pasti akan berdesakan.
Cici duduk di bangku paling pojok di kantin,karna semua yang dikantin kebanyakan kakak kelas.
"bu, bakso sama lemontea satu ya?!"pinta Ciici pada ibu kantin.
Tek lama pesanan pun datang, setelah pesanan datang Cici segera menikmati pesananya.
"Hallo,sendirian aja!, boleh saya duduk di sini?"ujar seseorang menyapa.
Cici mendongak,memandang orangbyang menyapanya.
Cici hanya mengangguk dan melajutkan makan.
"kenalkan aku Gren anak kelas 12 (A)! "Ujar Gren memperkenalkan diri mengulurkan tangan.
Saat Cici akan menerima uluran tangannya,tiba-tiba ada tangan lain yang menjabat tangan Gren.
"Alif Naufal,guru bahasa ingris baru, dan juga wali kelas 12 (A) yang baru!" sahut Alif tersenyum ramah,
"astaga, om?, ngajar di SMANSA? Kebetulan sekali!"Ujar Cici sedikit terkejut, karna sangat kebetulan.
"om?"Gren kebingungan.
"apa kau tidak mendengar bell masuk, muridku?" tanya Alif pada Gren, yang mengingatkan.
"ah, baik guru saya masuk!!" Gren segera berlari menuju kelasnya.
"kau sekolah di sini?" tanya Alif.
"iya om...eh Guru... Hehehe!" jawab Cici serba salah.
"hmmm, bisa masuk kesini sangat tidak mudah, karna bukan hanya nilai dan hasil tes saja,tapi juga perilaku kalian di sekolah sebelumnya juga menjadi pertimbangan,karna sekolah di sini tidak menerima murid nakal,di sini tak masalah mendapat murid sedikit yang terpenting bibitnya berkualitas!" ujar Alif.
"wah, bukankah om guru baru di sini?, Kenapa bisa tahu banyak tentang sekolah ini?" tanya Cici heran.
"karna aku alumni di sini!"jawab Alif.
"wah, pantas saja kakak bisa menjadi BIPA di Amerika,kakak lulusan dari sini?"ujar Cici meyakinkan,
"yups...!" jawab Alif singkat.
"tapi kenapa om malah, mengajar di sini?, bukankah di sana gajinya lebih besar?" tanya Cici heran.
"siapa bilang?,di sini juga gajinya besar!, guru di sekolah ini gajinya perjam 500ribu itu belum tunjangan ,dan lain-lain makanya guru di sini mengajar sekuat tenaga dan sepenuh hati,guru di sini akan mengamati bakat anak terlebih dulu dan mengarahkanya,setelah lulus dari sini mereka bisa kuliah keluar negeri bahkan bisa mendapatkan pekerjaan sesuai hobby atau keahlian mereka!,berati kau termasuk hebat bisa di terima di sini!"ujar Alif menjelaskan.
"hmmmm, beruntung sekali aku bisa masuk ke sini ya!"ujar Cici, merasa sangat beruntung.
"Hmmmm maaf boleh tanya?, kamu masuk sini melalui jalur reguler apa beasiswa?!"tanya Alif penasaran.
"aku jalur reguler om, memang di sini ada beasiswa?"
"ada, aku dulu masuk jalur beasiswa, jika tidak lewat beasiswa mana mungkin aku bisa masuk ke sini dan seperti sekarang...!"
" tapi, sepertinya semua murid terlihat sama di sini!" Ciici mengamati semua siswa-siswi yang berlalulalang.
"hmmmmm karna sekolah tidak memperbolehkan murid membawa motor atau mobiil, justru sepeda di haruskan untuk zona terdekat, itu juga berlaku untuk guru di sini, jadi semua terlihat sama."
"iya, aku ingat aku juga menandatangani peraturan yang harus di taati murid, untuk yang zona jauh sekolah menyediakan asrama dekat sini"Ujar Cici.
"yups sekolah ini menjadikan yang tidak setara menjadi setara!"
"pantas saja daddy memaksaku masuk ke sini, aku pikir ini sekolahan kusus orang-orang elite, ternyata memang sekolah yang berkualitas...!"
"hemmm,apa kau tidak melihat dikelas mana kau akan belajar?"tanya Alif.
"oh, iya!, aku bayar dulu deh, lalu ke papan pengumuman...!" jawab Cici,bergegas berdiri hendak membayar makananya.
"berapa bu?, bakso sama es lemontea?" tanya Cici pada ibu kantin.
"20ribu saja neng..." jawab ibu kantin.
Alif langsung mengulurkan uang,dengan sigap.
"tidak perlu om, saya ada!" ujar Cici bermaksud menolak.
"bukan masalah ada tidak, ini salam pertemuan kita yang kedua,yuk kita lihat dimana kelas mu...!"ajak Alif mengalihkan topik.
Merekanpun berjalan menuju papan pengumuman bersama dan melihat daftar nama dengan teliti.
"siapa nama lengkapmu?,biar aku bantu cari!" ujar Alif
" Cisya Ainara Charlotte..."jawab Cici
Mereka mencari satu persatu dari atas ke bawah.
"ah, ini kau di kelas sepuluh A...!"ujar Alif yang lebih dulu menemukan.
"wah, iya nih...apa om bisa antar aku ke sana?, sekolahan ini sayang besar!"
"oh, aku juga tidak tahu letak bangunan yang sekarang, karna aku hanya mengajar kelas 12 itu juga baru hari ini,hehehe tapi kita bisa cari sama-sama!"ujar Alif.
Mereka berjalan menurut feeling saja dan bertemu dengan segerembol murid kelas 11, karna setiap kelas memiliki warna seragam yang berbeda, jadi mudah untuk memedakan.
"permisi, kamu anak kelas 11kan?, apa kamu tahu dimana bangunan kelas 10?" tanya Alif ssopan.
"wah, ganteng banget!"
"Iya ganteng ih, bukankah ini guru kelas 12?"
"jadi pingin cepat naik kelas!"
Bisik-bisik segerombol murid perempuan kelas 11.
"hallo, kakak..bisa kasih tahu saya?, dimana kelas 10?" tanya Cici yang menghentikan bisik-bisik mereka.
"oh, di sebelah sana, dekat gerbang utara, samping lapangan basket!" ujar salah satu murid.
"oh, di sana...terimakasih kakak...!" Cici menundukan kepala.
"sama-sama...!" jawab segerombol murid kelas 11.
Meraka berjalan menuju bangunan yang dituju...
"om aku bisa ke sana sendiri, apa om tidak ada jam mengajar...?"tanya Cici.
" sudah tadi jam pertama,sekarang free!, aku akan mengantarmu!" Ujar alif.
"Ah, baik terimakasih om!"
"awasssss!" teriak Alif menarik Cici ke pelukanya dengan tangan kirinya,dan tangan kanan menangkap bola basket yang hampir mengenai kepalanya.
Astaga, jantungku berdetak kencang sekali...
Dalam hati Alif.
" maaf pak guru!,kami tidak sengaja..!" murid yang tak sengaja melempar bola basket meminta maaf .
"loeh, kamu Gren!" ujar Alif terkejut.
"Ya guru, kami sedang latihan!" jawab Gren sopan.
"Ya,sudah! tidak papa, lanjutkan bermainmu!" ujar Alif santai.
"Baik, pak guru terima kasih!" ujar Gren, sambil mencuri-curi pandang pada Cici,
dalam hatinya, cantiknya adek kelas baru ini, tadi belum sempat tahu namanya
Green kembali melanjutkan permainanya.
"apa kau baik-baik saja?" tanya Alif.
Cici mengangguk...
"tapi om, pergelangan tanganmu merah, sepertinya itu terkilir?" tanya Cici.
"tak masalah ini tidak sakit!,ayok ke sana!" ajak Alif mengalihkan pembicaraan.
Cici mengikuti langkah kaki Alif,mereka pun sampai di bangunan kelas 10.
"ini kelasku? 10 A? Wah nyaman sekali...!" ujar cici senang melihat kelasnya.
"wah, sekarang lebih canggih dari zamanku...kau harus rajin belajar ya!" Alif menyemangati.
"hmmm...wah, di sini rupanya tempat absenya, kayak bekerja kantoran ya, pakek Fingerprint...!" ujar "Cici mengantri untuk absen.
"setalah ini apa kau mau langsung pulang?" tanya Alif.
"tidak om.,aku mau ke tempat latihan dulu!"jawab Cici.
"panggil aku guru kalau di sekolah, tapi kalau di luar kau panggil saja aku kakak, rasanya aneh aja semuda ini kau panggil om...hahahah!" uja Alif tertawa.
"ah iya guru..." jawab Cici.
"bagus anak pintar,lain kali aku akan mengantarmu pulang,jika kau mau, mainlah ke rumah, karna mamah selalu mencarimu di dekat halte bus,dia sungguh ingin punya anak perempuan...mainlah sesekali untuk menyenangkan hatinya...!"ujar Alif.
"ah, iya, bu Lastri sangat baik guru,lain waktu aku akan mengunjungi ibu Lastri!" jawab Cici girang.
"Guru aku duluan...!"pamit Cici.
"hati-hati dijalan" ujar Alif tersenyum.
Cici berjalan pergi meninggalkan Alif.
"astaga, jantungku masih berdebar...." gumam Alif memegang dadanya dan masih melihat cici dari belakang.
***Author:
Maaf ya karna kelamaan untuk update,,,,
Yuh pengen update sekalian banyak...
Yuh...judulnya saja sudah ketahuan...
Mereka adalah guru dan murid...
Apakah Alif sudah tumbuh benih-benih cinta?
Next...
Like dan komen jangan lupa ya...
Yang belum baca novel pertamaku coba baca deh...
Hehehhe***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Widya Ayu Saputri
kenapa panggilan nya pak guru aja biar lebih sopan kayaknya aneh kalo cuma panggil guru aja
2024-06-03
0
🟢🔵ˢ⍣⃟ₛ 🤎🦚ᵃʸʸᵃⁿᵃᴇɪɢʜᴛᴛᴇss🤎
seru deh
2021-01-26
0
SandraLexa
lanjut
2021-01-09
0