JODOHKU, TERNYATA GURU SMA KU

JODOHKU, TERNYATA GURU SMA KU

1 Awal Pertemuan

Cisya Ainara Charlotte, gadis yang baru memasuki sekolah menengah atas,biasa teman-teman memanggilnya Cici, Cici adalah gadis yang imut dan menggemaskan karna Cici berdarah campuran Jerman dan Jawa.

"Mom,aku pergi keluar sebentar, mau cari bahan untuk MOS besok!" teriak Cici terburu-buru keluar rumah.

"Ci, jangan lupa bawa payung!" Mommy Cici berniat memberikan payung pada Cici.

" ya Tuhan, anak itu cepat sekali larinya"ujar Mommy Cici yang celingukan mencari anaknya.

"Mommy, selalu saja khawatir!,langitnya saja cerah begini,kenapa harus membawa payung,merepotkan saja!" gumam Cici

Dengan langkah tergesa-gesa Cici menuju halte bus terdekat,Cici sebenarnya termasuk keluarga berada,namun dia terdidik hidup sederhana oleh keluarganya.

" wah kenapa busnya jam segini belum datang?, 2jam lagi tokonya pasti tutup!" Cici gelisah menengok ke arah kiri berulang kali, berharap bus yang di nantinya segera datang.

"sepertinya, aku harus mengandalkan kakiku untuk ke pangkalan angkot sekarang!" Gumam Cici yang kemudian berjongkok dan menali kedua sepatunya erat agar tidak terlepas,belum sempat berlari Cici terkejut dengan teriakan ibu-ibu.

"Copet-copet!,tolong copet!!!"

Cici menengok ke belakang, terlihat sang copet berlari ke arah gang kecil dengan membabi buta, mungkin karna panik.

"Copet ini sungguh tidak beruntung!" ujar Cici, putar balik menuju gang sebelah mencari jalan tembus agar berpapasan dengan si copet.

"ahhh itu dia...!"

dengan santai Cici berjalan menabrak si copet, dengan cepat pula Cici merebut tas yang ada di tangan Copet.

"Hey, anak kecil jangan ikut campur!!" bentak si copet ke Cici,sambil tanganya mencoba meraih-raih tas hasil copetanya dari tangan Cici.

Cici dengan santainya mengalih-alihkan tas yang akan di raih si copet,kanan, kiri, atas bawah.

sungguh sang copet merasa jengkel dipermainkan gadis ingusan ini,

terlihat ibu pemilik tas sudah berlari semakin dekat dengan beberapa orang yang ikut mengejar si copet.

sungguh situasi terdesak.

sang copet mengambil pisau kecil dari dalam saku jaketnya.

" berikan tasnya!,aku akan melepaskanmu anak kecil!" ancam si copet sambil menodongkan pisau ke arah Cici.

ibu pemilik tas dan para pengejar menghentikan langkahnya secepat kilat saat melihat situasi Cici dalam bahaya Karna di todong pisau oleh si copet

"sudah nak berikan saja tas ibu,nanti kamu akan terluka!"kata ibu pemilik tas.

"Kau dengar itu?,berikan tasnya!!!" bentak si copet.

"aih aih aih aih wah kalau aku tidak mau gimana?" ujar Cici santai.

"Dasar,...!" si copet mengarahkan pisaunya ke perut Cici.

"Aaaaahhhhhh" teriak ibu pemilik tas

dengan lincahnya Cici menggeser tubuhnya kesamping menghindari pisau.

"wah, om terburu-buru sekali... lihatlah di gang ini ada cctv memantau!!" ujar Cici bermaksud mengelabui si copet.

"Sejak kapan di gang ini ada cctv, kau mau membohongiku?? dasar anak kempong!!!" ujar si copet yang tak percaya, karna ini adalah wilayahnya.

"Coba tuh tengok sekeliling,makanya kalau mau copet itu mantau dulu aman nggak buat sembunyi!!" ujar Cici membohongi pencopet.

sicopet mendongak ke atas dan melihat sekeliling mencari cctv yang di maksud Cici ,ibu pemilik tas dan beberapa orang pengejar pun juga ikut terkecoh.

Dengan sigap Cici menendang tangan pencopet yang memegang pisau, hingga pisau yang dipegang si copet terpental jauh.

batin si copet "sial kena tipu bocah ingusan"

sekarang posisi copet semakin terdesak.

si copet berusaha melarikan diri...

dengan cepat Cici mengalungkan tali tas selempangnya keleher si copet dan menarik hingga jatuh.

beberapa pengejar dengan sigap membantu menangkap si copet hingga tak berkutik, mereka memukuli si copet habis-habisan.

" kakak-kakak, bawa aja ke kantor polisi, dia juga manusia!" ujar Cici sambil menyerahkan tas pada pemiliknya.

"Inih buk, tas ibu...!" Cici menyerahkan tasnya.

"aduh,nak ibu terimakasih sekali!" ujar ibu itu sambil mengambil beberapa lembar uang dan memberikan pada cici.

"ibu cuma bisa berterima kasih dengan ini nak, jika tadi kamu terluka, ibu sungguh akan merasa bersalah!" ujar ibu itu memberikan uang ketangan Cici.

"ibu, maaf saya tidak bisa menerima ini bu,saya ikhlas...!" Cici mengembalikan uang ke tangan ibu itu.

"wah, jarang sekali ada anak tulus dan pemberani sepertimu di jaman sekarang nak!"

"ah, ibu bisa aja, ibu mau kemana buk, kenapa sendirian?" tanya Cici.

"Ibu mau belanja nak,anak ibu pulang dari luar negeri semalam, dia ingin dibuatkan nasi kuning kesukaannya hehehe, makanan di sana katanya tidak cocok dilidah hehehe!"

" anak ibu kuliah di luar negeri?" tanya Cici

" anak ibu menjadi instruktur BIPA (Bahasa Indonesia Penutur Asing) di Amerika nak! entah apa itu ibu juga tidak begitu mengerti,hehehe!" ujar ibu itu merenges.

"oh, anak ibu mengajar bahasa Indonesia disana?"

"ya seperti itu mungkin nak,tapi dilihat-lihat sepertinya kamu blasteran ya nak?" tanya ibu itu sambil melihat-lihat wajah Cici lebih jelas.

"ayah saya berdarah Jerman, daa ibu saya berdarah Jawa heheheh!" jawab Cici merenges.

"wah, pantas saja agak kebule-bulean,oh iya nama kamu siapa nak?,nama saya Lastri!, panggil aja ibu Lastri!" ibu Lastri memperkenalkan diri.

"saya Cisya bu!" jawab Cici.

"iya nak Cisya.ibu telpon anak ibu dulu ya, nanti biar kita antar sekalian nak Cisya mau kemana.!" ujar ibu Lastri segera menghubungi anaknya.

"aduh buk tidak usah,biar saya naik bus saja!" Cici menolak secara halus.

"tidak-tidak,tolong tunggu sebentar nak Cisya!"ujar bu Lastri menelpon anaknya.

"Hallo nak, jemput ibu di jalan Cempaka 1 segera ya!"ujar ibu Lastri pada anaknya.

"yuk nak kita duduk situ!" ajak Bu Lastri ke bangku pinggir jalan yang tersedia di city walk.

merekapun duduk dan bercerita panjang lebar dengan akrab,

Cici berkali-kali menengok jam tangannya

dalam hati Cici...

"astaga mati aku sudah jam 4 ,ini tidak akan terburu waktunya!aku memang pandai menyusahkan diri sendiri!".

tiba-tiba ada suara klakson mobil yang berhenti di depan mereka.

"oh itu anak saya, ayuk nak masuk!" ujar bu Lastri membukakan pintu depan untuk Cici.

"Lif, kita antar nak Cisya dulu ya!" ujar ibu Lastri pada anaknya.

Alif dan Cici saling memandang dan memberikan senyum.

Mama, ini anak siapa lagi?, tapi kali ini pilihan mamah sangat cantik

Dalam hati Alif salah sangka.

Alif mengira jika Cici adalah wanita ke 20 yang mamahnya carikan untuk dijodohkan

ibu Lastri kemudian membuka pintu belakang dan masuk.

"nak Cisya,ini anak saya namanya Alif Naufal!"ibu Lastri mengenalkan anaknya.

Cici hanya tersenyum...

"Alif, ini nak Cisya tadi yang menyelamatkan tas ibu dari Copet!, sungguh nak Cisya ini sangat pemberani melawan Copet itu blablablabla!" cerita panjang lebar ibu Lastri pada Alif.

Haduh, mamah ini pakai Trik apa lagi?, baiklah aku akan mengikutanya dulu

Dalam hati Alif yang masih salah paham.

"ah, benarkah?,terimakasih sekali ya non.kami berhutang budi padamu !" ujar Alif sambil memandangi Cici.

"tidak om, itu hanya kebetulan saja saya ada di situ tadi!"ujar Cici tersenyum ramah.

"om?, apa mukaku terlihat sangat tua?" tanya Alif pada Cici.ibu Lastri tertawa menahan tawanya dibelakang.

"ah sepertinya anda terlihat seumuran om saya!"

jawab Cici.

"Tapi sepertinya umur kita tidak terpaut jauh,!" ujar Alif menebak,

"benarkah?,umur saya sekarang 15th, kalau anda berapa?"tanya Cici pada Alif.

"apa?, jangan bercanda nona!" Alif tak percaya karena jika dilihat postur tubuh Cici ini seperti anak kuliahan.

"kenapa tidak percaya, aku baru masuk SMA tahun ini om. ini aku ingin pergi mencari bahan MOS untuk besok, tapi sepertinya tokonya sudah mau tutup!" ujar Cici.

Oh benarkah, yang dia ucapkan?, aku kira dia orang suruhan mamah untuk mendekatiku,

Tapi sepertinya dia tidak sedang berbohong.

Dalam hati Alif.

"mau ke toko mana?" tanya Alif.

"ke Toserba!" jawab Cici

Alif menambahkan laju kecepatan menuju toko yang dimaksud Cici, sesuai ingatan Alif, karna dia baru pulang dari luar negeri mana tahu sudah pindah tempat.

"pakai sabuk pengamanya non!" ujar Alif.

Cici memakai sabuk pengaman.

Alif, slalu mencuri-curi pandang pada Cici

sungguh manisnya gadis kecil ini.

sayang sekali masih sangat kecil...

dalam hati Alif.

"Apa di sini, tokonya?" tanya Alif.

"Benae om,Ibu, Cisya sangat berterima kasih atas tumpangannya, makasih juga ya om!"ujar Cici melepaskan sabuk pengaman, dan segera turun dari mobil.

"bagaimana jika menunggu nak Cisya?, nanti kita antar pulang sekalian!"

"tidak usah buk, terimakasih nanti biar Cisya pulang naik taksi!"

"oh baiklah!, kalau begitu , ibu ucapkan terimakasih sekali lagi, ya nak!" ujar bu Lastri.

"iya buk!, kalau begitu Cisya masuk dulu, keburu tutup!" ujar Cici, mengangguk

dan berlari masuk ke toko tergesa-gesa.

Alif memperhatikan Cici masuk toko sampai tak terlihat.

"Ayo lif jalan!" ujar ibu Lastri mengagetkan anaknya,karna mamahnya sudah pindah di kursi depan.

"mamah!,bikin kaget saja!" ujar Alif terkejut.

"apa kau menyukainya?" tanya ibu Lastri.

Alif hanya tersenyum simpul.

"Jika suka ,kita tunggu saja nanti ibu yang akan meminta nomernya atau kita antar kerumahnya!" ujar ibu Lastri memberi ide penuh dengan semangat.

"Mamah, tenanglah!,jika kita berjodoh Tuhan akan mempertemukan kami kembali!" Ujar Alif segera memacu mobilnya.

ibu Lastri hanya tersenyum.

dalam hati

akhirnya,anaku menunjukan sifat normalnya...

aku kira karna dia terlalu lama di luar negeri jadi tidak normal...sungguh melegakan hati,karna sudah banyak wanita yg aku jodohkan di tolak mentah olehnya.

"mah, kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya Alif.

"mamah seneng nak, ternyata kamu masih normal!" ujar bu Lastri keceplosan.

"Apa, mah?" tanya Alif jelas.

"Ah, enggak!, heheeh"

"mah, jadi selama ini,mamah mengira aku tidak normal?"tanya Alif.

"hehehehehhe, iya...!" jawab ibu Lastri merenges.

"Astaga mah..bukanya tidak normal, tapi Alif belum menemukan yang pas di hati!, Alif nggak mau buru-buru mah, Alif pingin cari wanita yang mau di ajak hidup sederhana saja,kalau ada mau langsung Alif nikahin! hehehehe." Ujar Alif menjelaskan pada mamahnya.

"Oh, begitu!, ya kan kamu bisa PDKT dulu Lif,biar tahu gitu...!" ujar bu Lastri.

"Buang-buang waktu mah, ntar endingnya jagain jodoh orang lagi!" ujar Alif.

"ya udah terserah kamu lah!, tapi mamah sudah ingin nimang cucu...!" ujar ibu Lastri.

" hahahhaha nimang cucu tetangga dulu aja mah!" jawab Alif santai.

" huhhhhh, kamu ini anak mamah satu-satunya, kalau kamu pergi-pergi pasti sepi, carikan mamah menantu dong lif!" pinta ibu Lastri.

"Sabar mah.belum ada yang nyantol dihati!" jawab Alif singkat.

"ya udah mamah doakan semoga cepat ada yang nyantol!"ibu Lastri mendoakan anaknya.

"Aamiin!" Alif mengamini doa mamahnya.

*****

"syukur deh dapat bahan-bahannya!" gumam Cici lega dan berjalan keluar toko,baru sampai di depan pintu,tiba-tiba hujan deras.

"Mom, ternyata kekhawatiranmu benar terjadi, astaga, lain kali aku akan menurut mom..!" gumam Cici berteduh di emper toko.

Cici mengambil ponselnya, berniat untuk menghubungi ojeck online, namun apalah daya handphone pun lowbat.

"Ah, sungguh sial!" gumam Cici kesal,dan berjongkok, menadahkan tanganya menerima tetesan hujan deras yang datang.

tiba-tiba seseorang datang ,dan juga berteduh berdiri di samping Cici.

Cici mendongakkan kepalanya memandang, siapa yang berteduh di sampingnya

"Kakak senior!" panggil Cici .

seseorang yang dipanggil kakak senior oleh Cici menunduk ke arah suara yang memanggilnya.

"Cici!, kau juga berteduh?" tanya kakak senior,

kakak senior ini adalah, senior Cici di Club' bela diri.

namanya Haska dia anak kuliahan,yang juga mengajar bela diri untuk sekedar hobby.

"iya kak lupa tidak membawa payung..." jawab Cici.

"Ya udah kakak antar ya, mobil kakak parkir jauh di sana!, kamu tunggu di sini ya, kakak ambil mobil dulu...!" Haska bergegas berlari ke parkiran mengambil mobilnya.

sungguh Cici tidak enak hati melihat seniornya hujan-hujanan begitu,tapi mau bagaimana lagi Cici memang tidak bisa kena air hujan.

tak lama kemudian mobil Haska berhenti di depan emper toko dimana Cici berteduh,Haska segera turun mengambil jaket di mobilnya dan segera menghampiri Cici .

"Ayo berteduh di bawah jaket kakak!" ajak Haska melebarkan jaketnya di atas kepala Cici.

Cici segera mengikuti ajakan seniornya.

dan melangkah menuju mobil Haska.

Haska segera membukakan pintu dengan tangan kirinya dan tangan kanan,masih bertahan di jaketnya.

Cici segera masuk dan Haska segera berlari masuk ke kursi kemudi .

"Kakak, terimakasih dan maaf membuat Kakak basah kuyup, Cici khawatir kakak sakit!" ujar Cici.

" Hey, aku ini pendekar sejati, mana mungkin jatuh sakit karena hujan!" ujar Haska menghibur Cici .

"ah kakak, kau ini, buktinya aku ini pendekar yakg tak bisa terkena hujan!" ujar Cici.

"Itu karna kamu pendekar imitasim hahahhaha!" ujar Haska meledek.

mereka bercanda gurau sepanjang jalan menuju rumah....

Author:

Hallo, ini novel keduaku

yang pertama Duda istimewa ku...

yang juga masih Up...

😇❤️

yuk....berikan like dan semangatnya!

Terpopuler

Comments

SandraLexa

SandraLexa

mampir thor

2021-01-09

0

mamaJo

mamaJo

akankah sang pendekar yang tak bisa kena hujan, jadi pilek di eps berikutnya???? lanjut...

2020-12-28

1

aRy

aRy

mampir thor

2020-12-26

1

lihat semua
Episodes
1 1 Awal Pertemuan
2 2. Pertemuan Kedua
3 3. Keakraban
4 4.kesederhanaan
5 5. Mengungkap Rasa
6 6. Kenaikan kelas
7 7. Sahabat Sejati
8 8. Patah Hati
9 9. Salah Ukuran
10 10. Pundak Ternyaman
11 11. Menyemangati
12 12 Latihan
13 13 Tampil
14 14 tukang Php
15 15 Menjadi Koki Khusus
16 16 Koin suara terakhir
17 17 Banyak saingan
18 18 Anak Asuh
19 19 Tentang Grenn
20 20 Molen Semen
21 21 Genthong Air
22 22 Dewa Jodoh
23 23 Ada rasa yang tak biasa
24 24 satu langkah lebih maju
25 25 penghangat
26 26 Hati Yang Saling Bertanya
27 27 Masa Lalu Guru
28 28 Kembali Ke Kota
29 29 Kongkalikong
30 30 Untuk Anak-anak Asuh
31 31. Kesempatan untuk Rika
32 32 pernyataan
33 33 Daddy Come back
34 34 kedekatan yang lebih baik
35 35 Taman bermain
36 36 Menginap
37 37 Harapan orang tua
38 38 bersenandung bersama
39 39 Hadiah untuk Cici
40 40 Bimbingan khusus
41 41 mengantar Green
42 42 Guru Galak
43 43 curhatan Anak-anak
44 44 kecupan manis
45 45 kecelakaan
46 46 Guardian Angel
47 47 saling menyatakan
48 48 Memdapat kabar dari kak Green
49 49 Tak rela
50 50 Ciuman pertama
51 51 Semakin berbahaya
52 52 pulang dari rumah sakit
53 53 Kesalah Pahaman
54 54. Istirahat total
55 55 Sepakat Bersaing
56 56 Kembali Sekolah
57 57 Semakin Cinta
58 58 Tanda Terimakasih
59 59 Keindahan di pagi Hari
60 60 menepati janji dengan Davide
61 61 Berkumpul
62 62 tengah semester
63 63 Memaksimalkan Traktiran
64 64 Liburan pertama
65 65 Weekend
66 66 Ke Rumah Guru
67 67 Melepas Rindu
68 68 KEPULANGAN ERWIN
69 69 Kelas 12
70 70
71 71 Kena Hukuman
72 72 Nasehat
73 73 Hasil dari ke sabaran
74 74 kelulusan
75 75 Syok Berat
76 76 TERABAIKAN
77 77 Kebenaran
78 78 Kekecewaan
79 79 Kebodohan Cinta
80 80 Tertampar penyesalan
81 81 Terkejut
82 82 Lembaran Baru
83 83 Keluarga Gren
84 84 Meminta sebuah Jawaban
85 85 Sebuah Jawaban
86 86 GARIS TAKDIR
87 87 Kekuatan
88 88 Mencoba Tegar
89 89 BUKTI CINTA DI AKHIR HAYAT
90 90 mengembalikan keceriaan
91 91 Lembaran Baru
92 92 Perencanaan
93 93 menggemaskan
94 94 Kedekatan Kembali
95 95 mengungkap rasa satu sama Lain
96 96 Tahap Lanjut
97 97 Berjalan Lancar
98 98 Menebus kesalahan
99 99 Dukungan
100 100 Nuansa indah
101 101 Mulai Memahami Rasa
102 102 Mendadak Melamar
103 103. Jebakan sang guru
104 104. Menemui Ayah Mertua
105 105 Nasehat
106 106 Pertunangan
107 107. Kedekatan ibu dan anak
108 108 Diluar dugaan
109 109. Persiapan
110 110 MENIKAH
111 111 Kesabaran tak terbatas
112 112 Pindah
113 113 Berusaha
114 114 Datang di waktu salah
115 115 Malam panjang
116 116 Dimabuk kepayang
117 117. Menikmati peran baru
118 118. Melerai
119 119. Solusi
120 120. Oh Mertua...
121 121. Harmonisasi
122 122. Memenuhi undangan
123 123.Niat Tidak baik
124 124. Kegelisahan.
125 125 Hasil dari kerja keras
126 126 Hal Tak baik
127 127 Kemalangan
128 128 Mengalah
129 129. Tidak sesuai rencana
130 130. Hari bahagia
131 131 Bawaan ibu Hamil
132 132 ke Dokter kandungan
133 133 Pindah Rumah
134 134 Senam Jantung
135 135 Kekhawatiran
136 136. KERJA SAMA
137 137 Bercerita masa lalu
138 138. Sesuatu yang hilang
139 139. Tidak sepaham
140 140 Guru yang Terampil
141 141. Melepas Penat
142 142. Memikirkan Cara
143 143. Pertemuan beberapa pihak
144 144. Kebenaran Yang Ada
145 145 Penolakan keras
146 146. Lanjutan
147 147. Saatnya Tiba
148 148. Memulai mengendalikan
149 149. Kecurigaan
150 150. Melunak
151 151. Rencana Lanjutan
152 152. Pergerakan di mulai
153 153. Keuntungan dalam sebuah misi
154 154. Kekhawatiran
155 155. Kerumitan Jalan Hidup
156 156. Mendebarkan
157 157. Keputusan seorang Ayah
158 158. Kembali ke German
159 159. menghadapi si rubah
160 160. Pencapaian
161 161. Lanjutan
162 162. Anak Ben
163 163. Kepercayaan
164 164. Kebaikan Hati
165 165. Penyusup
166 166. memulai puncak permainan
167 167. Kesetiaan
168 168. Menanggung resiko
169 169. Gegabah
170 170. Berkumpul kembali
171 171. Terkenak Prank
172 172.Penangkapan
173 173. Penangkapan Ke2
174 174. Kemenangan
175 175. Kebahagiaan yang Tergapai
Episodes

Updated 175 Episodes

1
1 Awal Pertemuan
2
2. Pertemuan Kedua
3
3. Keakraban
4
4.kesederhanaan
5
5. Mengungkap Rasa
6
6. Kenaikan kelas
7
7. Sahabat Sejati
8
8. Patah Hati
9
9. Salah Ukuran
10
10. Pundak Ternyaman
11
11. Menyemangati
12
12 Latihan
13
13 Tampil
14
14 tukang Php
15
15 Menjadi Koki Khusus
16
16 Koin suara terakhir
17
17 Banyak saingan
18
18 Anak Asuh
19
19 Tentang Grenn
20
20 Molen Semen
21
21 Genthong Air
22
22 Dewa Jodoh
23
23 Ada rasa yang tak biasa
24
24 satu langkah lebih maju
25
25 penghangat
26
26 Hati Yang Saling Bertanya
27
27 Masa Lalu Guru
28
28 Kembali Ke Kota
29
29 Kongkalikong
30
30 Untuk Anak-anak Asuh
31
31. Kesempatan untuk Rika
32
32 pernyataan
33
33 Daddy Come back
34
34 kedekatan yang lebih baik
35
35 Taman bermain
36
36 Menginap
37
37 Harapan orang tua
38
38 bersenandung bersama
39
39 Hadiah untuk Cici
40
40 Bimbingan khusus
41
41 mengantar Green
42
42 Guru Galak
43
43 curhatan Anak-anak
44
44 kecupan manis
45
45 kecelakaan
46
46 Guardian Angel
47
47 saling menyatakan
48
48 Memdapat kabar dari kak Green
49
49 Tak rela
50
50 Ciuman pertama
51
51 Semakin berbahaya
52
52 pulang dari rumah sakit
53
53 Kesalah Pahaman
54
54. Istirahat total
55
55 Sepakat Bersaing
56
56 Kembali Sekolah
57
57 Semakin Cinta
58
58 Tanda Terimakasih
59
59 Keindahan di pagi Hari
60
60 menepati janji dengan Davide
61
61 Berkumpul
62
62 tengah semester
63
63 Memaksimalkan Traktiran
64
64 Liburan pertama
65
65 Weekend
66
66 Ke Rumah Guru
67
67 Melepas Rindu
68
68 KEPULANGAN ERWIN
69
69 Kelas 12
70
70
71
71 Kena Hukuman
72
72 Nasehat
73
73 Hasil dari ke sabaran
74
74 kelulusan
75
75 Syok Berat
76
76 TERABAIKAN
77
77 Kebenaran
78
78 Kekecewaan
79
79 Kebodohan Cinta
80
80 Tertampar penyesalan
81
81 Terkejut
82
82 Lembaran Baru
83
83 Keluarga Gren
84
84 Meminta sebuah Jawaban
85
85 Sebuah Jawaban
86
86 GARIS TAKDIR
87
87 Kekuatan
88
88 Mencoba Tegar
89
89 BUKTI CINTA DI AKHIR HAYAT
90
90 mengembalikan keceriaan
91
91 Lembaran Baru
92
92 Perencanaan
93
93 menggemaskan
94
94 Kedekatan Kembali
95
95 mengungkap rasa satu sama Lain
96
96 Tahap Lanjut
97
97 Berjalan Lancar
98
98 Menebus kesalahan
99
99 Dukungan
100
100 Nuansa indah
101
101 Mulai Memahami Rasa
102
102 Mendadak Melamar
103
103. Jebakan sang guru
104
104. Menemui Ayah Mertua
105
105 Nasehat
106
106 Pertunangan
107
107. Kedekatan ibu dan anak
108
108 Diluar dugaan
109
109. Persiapan
110
110 MENIKAH
111
111 Kesabaran tak terbatas
112
112 Pindah
113
113 Berusaha
114
114 Datang di waktu salah
115
115 Malam panjang
116
116 Dimabuk kepayang
117
117. Menikmati peran baru
118
118. Melerai
119
119. Solusi
120
120. Oh Mertua...
121
121. Harmonisasi
122
122. Memenuhi undangan
123
123.Niat Tidak baik
124
124. Kegelisahan.
125
125 Hasil dari kerja keras
126
126 Hal Tak baik
127
127 Kemalangan
128
128 Mengalah
129
129. Tidak sesuai rencana
130
130. Hari bahagia
131
131 Bawaan ibu Hamil
132
132 ke Dokter kandungan
133
133 Pindah Rumah
134
134 Senam Jantung
135
135 Kekhawatiran
136
136. KERJA SAMA
137
137 Bercerita masa lalu
138
138. Sesuatu yang hilang
139
139. Tidak sepaham
140
140 Guru yang Terampil
141
141. Melepas Penat
142
142. Memikirkan Cara
143
143. Pertemuan beberapa pihak
144
144. Kebenaran Yang Ada
145
145 Penolakan keras
146
146. Lanjutan
147
147. Saatnya Tiba
148
148. Memulai mengendalikan
149
149. Kecurigaan
150
150. Melunak
151
151. Rencana Lanjutan
152
152. Pergerakan di mulai
153
153. Keuntungan dalam sebuah misi
154
154. Kekhawatiran
155
155. Kerumitan Jalan Hidup
156
156. Mendebarkan
157
157. Keputusan seorang Ayah
158
158. Kembali ke German
159
159. menghadapi si rubah
160
160. Pencapaian
161
161. Lanjutan
162
162. Anak Ben
163
163. Kepercayaan
164
164. Kebaikan Hati
165
165. Penyusup
166
166. memulai puncak permainan
167
167. Kesetiaan
168
168. Menanggung resiko
169
169. Gegabah
170
170. Berkumpul kembali
171
171. Terkenak Prank
172
172.Penangkapan
173
173. Penangkapan Ke2
174
174. Kemenangan
175
175. Kebahagiaan yang Tergapai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!