JODOHKU, TERNYATA GURU SMA KU
Cisya Ainara Charlotte, gadis yang baru memasuki sekolah menengah atas,biasa teman-teman memanggilnya Cici, Cici adalah gadis yang imut dan menggemaskan karna Cici berdarah campuran Jerman dan Jawa.
"Mom,aku pergi keluar sebentar, mau cari bahan untuk MOS besok!" teriak Cici terburu-buru keluar rumah.
"Ci, jangan lupa bawa payung!" Mommy Cici berniat memberikan payung pada Cici.
" ya Tuhan, anak itu cepat sekali larinya"ujar Mommy Cici yang celingukan mencari anaknya.
"Mommy, selalu saja khawatir!,langitnya saja cerah begini,kenapa harus membawa payung,merepotkan saja!" gumam Cici
Dengan langkah tergesa-gesa Cici menuju halte bus terdekat,Cici sebenarnya termasuk keluarga berada,namun dia terdidik hidup sederhana oleh keluarganya.
" wah kenapa busnya jam segini belum datang?, 2jam lagi tokonya pasti tutup!" Cici gelisah menengok ke arah kiri berulang kali, berharap bus yang di nantinya segera datang.
"sepertinya, aku harus mengandalkan kakiku untuk ke pangkalan angkot sekarang!" Gumam Cici yang kemudian berjongkok dan menali kedua sepatunya erat agar tidak terlepas,belum sempat berlari Cici terkejut dengan teriakan ibu-ibu.
"Copet-copet!,tolong copet!!!"
Cici menengok ke belakang, terlihat sang copet berlari ke arah gang kecil dengan membabi buta, mungkin karna panik.
"Copet ini sungguh tidak beruntung!" ujar Cici, putar balik menuju gang sebelah mencari jalan tembus agar berpapasan dengan si copet.
"ahhh itu dia...!"
dengan santai Cici berjalan menabrak si copet, dengan cepat pula Cici merebut tas yang ada di tangan Copet.
"Hey, anak kecil jangan ikut campur!!" bentak si copet ke Cici,sambil tanganya mencoba meraih-raih tas hasil copetanya dari tangan Cici.
Cici dengan santainya mengalih-alihkan tas yang akan di raih si copet,kanan, kiri, atas bawah.
sungguh sang copet merasa jengkel dipermainkan gadis ingusan ini,
terlihat ibu pemilik tas sudah berlari semakin dekat dengan beberapa orang yang ikut mengejar si copet.
sungguh situasi terdesak.
sang copet mengambil pisau kecil dari dalam saku jaketnya.
" berikan tasnya!,aku akan melepaskanmu anak kecil!" ancam si copet sambil menodongkan pisau ke arah Cici.
ibu pemilik tas dan para pengejar menghentikan langkahnya secepat kilat saat melihat situasi Cici dalam bahaya Karna di todong pisau oleh si copet
"sudah nak berikan saja tas ibu,nanti kamu akan terluka!"kata ibu pemilik tas.
"Kau dengar itu?,berikan tasnya!!!" bentak si copet.
"aih aih aih aih wah kalau aku tidak mau gimana?" ujar Cici santai.
"Dasar,...!" si copet mengarahkan pisaunya ke perut Cici.
"Aaaaahhhhhh" teriak ibu pemilik tas
dengan lincahnya Cici menggeser tubuhnya kesamping menghindari pisau.
"wah, om terburu-buru sekali... lihatlah di gang ini ada cctv memantau!!" ujar Cici bermaksud mengelabui si copet.
"Sejak kapan di gang ini ada cctv, kau mau membohongiku?? dasar anak kempong!!!" ujar si copet yang tak percaya, karna ini adalah wilayahnya.
"Coba tuh tengok sekeliling,makanya kalau mau copet itu mantau dulu aman nggak buat sembunyi!!" ujar Cici membohongi pencopet.
sicopet mendongak ke atas dan melihat sekeliling mencari cctv yang di maksud Cici ,ibu pemilik tas dan beberapa orang pengejar pun juga ikut terkecoh.
Dengan sigap Cici menendang tangan pencopet yang memegang pisau, hingga pisau yang dipegang si copet terpental jauh.
batin si copet "sial kena tipu bocah ingusan"
sekarang posisi copet semakin terdesak.
si copet berusaha melarikan diri...
dengan cepat Cici mengalungkan tali tas selempangnya keleher si copet dan menarik hingga jatuh.
beberapa pengejar dengan sigap membantu menangkap si copet hingga tak berkutik, mereka memukuli si copet habis-habisan.
" kakak-kakak, bawa aja ke kantor polisi, dia juga manusia!" ujar Cici sambil menyerahkan tas pada pemiliknya.
"Inih buk, tas ibu...!" Cici menyerahkan tasnya.
"aduh,nak ibu terimakasih sekali!" ujar ibu itu sambil mengambil beberapa lembar uang dan memberikan pada cici.
"ibu cuma bisa berterima kasih dengan ini nak, jika tadi kamu terluka, ibu sungguh akan merasa bersalah!" ujar ibu itu memberikan uang ketangan Cici.
"ibu, maaf saya tidak bisa menerima ini bu,saya ikhlas...!" Cici mengembalikan uang ke tangan ibu itu.
"wah, jarang sekali ada anak tulus dan pemberani sepertimu di jaman sekarang nak!"
"ah, ibu bisa aja, ibu mau kemana buk, kenapa sendirian?" tanya Cici.
"Ibu mau belanja nak,anak ibu pulang dari luar negeri semalam, dia ingin dibuatkan nasi kuning kesukaannya hehehe, makanan di sana katanya tidak cocok dilidah hehehe!"
" anak ibu kuliah di luar negeri?" tanya Cici
" anak ibu menjadi instruktur BIPA (Bahasa Indonesia Penutur Asing) di Amerika nak! entah apa itu ibu juga tidak begitu mengerti,hehehe!" ujar ibu itu merenges.
"oh, anak ibu mengajar bahasa Indonesia disana?"
"ya seperti itu mungkin nak,tapi dilihat-lihat sepertinya kamu blasteran ya nak?" tanya ibu itu sambil melihat-lihat wajah Cici lebih jelas.
"ayah saya berdarah Jerman, daa ibu saya berdarah Jawa heheheh!" jawab Cici merenges.
"wah, pantas saja agak kebule-bulean,oh iya nama kamu siapa nak?,nama saya Lastri!, panggil aja ibu Lastri!" ibu Lastri memperkenalkan diri.
"saya Cisya bu!" jawab Cici.
"iya nak Cisya.ibu telpon anak ibu dulu ya, nanti biar kita antar sekalian nak Cisya mau kemana.!" ujar ibu Lastri segera menghubungi anaknya.
"aduh buk tidak usah,biar saya naik bus saja!" Cici menolak secara halus.
"tidak-tidak,tolong tunggu sebentar nak Cisya!"ujar bu Lastri menelpon anaknya.
"Hallo nak, jemput ibu di jalan Cempaka 1 segera ya!"ujar ibu Lastri pada anaknya.
"yuk nak kita duduk situ!" ajak Bu Lastri ke bangku pinggir jalan yang tersedia di city walk.
merekapun duduk dan bercerita panjang lebar dengan akrab,
Cici berkali-kali menengok jam tangannya
dalam hati Cici...
"astaga mati aku sudah jam 4 ,ini tidak akan terburu waktunya!aku memang pandai menyusahkan diri sendiri!".
tiba-tiba ada suara klakson mobil yang berhenti di depan mereka.
"oh itu anak saya, ayuk nak masuk!" ujar bu Lastri membukakan pintu depan untuk Cici.
"Lif, kita antar nak Cisya dulu ya!" ujar ibu Lastri pada anaknya.
Alif dan Cici saling memandang dan memberikan senyum.
Mama, ini anak siapa lagi?, tapi kali ini pilihan mamah sangat cantik
Dalam hati Alif salah sangka.
Alif mengira jika Cici adalah wanita ke 20 yang mamahnya carikan untuk dijodohkan
ibu Lastri kemudian membuka pintu belakang dan masuk.
"nak Cisya,ini anak saya namanya Alif Naufal!"ibu Lastri mengenalkan anaknya.
Cici hanya tersenyum...
"Alif, ini nak Cisya tadi yang menyelamatkan tas ibu dari Copet!, sungguh nak Cisya ini sangat pemberani melawan Copet itu blablablabla!" cerita panjang lebar ibu Lastri pada Alif.
Haduh, mamah ini pakai Trik apa lagi?, baiklah aku akan mengikutanya dulu
Dalam hati Alif yang masih salah paham.
"ah, benarkah?,terimakasih sekali ya non.kami berhutang budi padamu !" ujar Alif sambil memandangi Cici.
"tidak om, itu hanya kebetulan saja saya ada di situ tadi!"ujar Cici tersenyum ramah.
"om?, apa mukaku terlihat sangat tua?" tanya Alif pada Cici.ibu Lastri tertawa menahan tawanya dibelakang.
"ah sepertinya anda terlihat seumuran om saya!"
jawab Cici.
"Tapi sepertinya umur kita tidak terpaut jauh,!" ujar Alif menebak,
"benarkah?,umur saya sekarang 15th, kalau anda berapa?"tanya Cici pada Alif.
"apa?, jangan bercanda nona!" Alif tak percaya karena jika dilihat postur tubuh Cici ini seperti anak kuliahan.
"kenapa tidak percaya, aku baru masuk SMA tahun ini om. ini aku ingin pergi mencari bahan MOS untuk besok, tapi sepertinya tokonya sudah mau tutup!" ujar Cici.
Oh benarkah, yang dia ucapkan?, aku kira dia orang suruhan mamah untuk mendekatiku,
Tapi sepertinya dia tidak sedang berbohong.
Dalam hati Alif.
"mau ke toko mana?" tanya Alif.
"ke Toserba!" jawab Cici
Alif menambahkan laju kecepatan menuju toko yang dimaksud Cici, sesuai ingatan Alif, karna dia baru pulang dari luar negeri mana tahu sudah pindah tempat.
"pakai sabuk pengamanya non!" ujar Alif.
Cici memakai sabuk pengaman.
Alif, slalu mencuri-curi pandang pada Cici
sungguh manisnya gadis kecil ini.
sayang sekali masih sangat kecil...
dalam hati Alif.
"Apa di sini, tokonya?" tanya Alif.
"Benae om,Ibu, Cisya sangat berterima kasih atas tumpangannya, makasih juga ya om!"ujar Cici melepaskan sabuk pengaman, dan segera turun dari mobil.
"bagaimana jika menunggu nak Cisya?, nanti kita antar pulang sekalian!"
"tidak usah buk, terimakasih nanti biar Cisya pulang naik taksi!"
"oh baiklah!, kalau begitu , ibu ucapkan terimakasih sekali lagi, ya nak!" ujar bu Lastri.
"iya buk!, kalau begitu Cisya masuk dulu, keburu tutup!" ujar Cici, mengangguk
dan berlari masuk ke toko tergesa-gesa.
Alif memperhatikan Cici masuk toko sampai tak terlihat.
"Ayo lif jalan!" ujar ibu Lastri mengagetkan anaknya,karna mamahnya sudah pindah di kursi depan.
"mamah!,bikin kaget saja!" ujar Alif terkejut.
"apa kau menyukainya?" tanya ibu Lastri.
Alif hanya tersenyum simpul.
"Jika suka ,kita tunggu saja nanti ibu yang akan meminta nomernya atau kita antar kerumahnya!" ujar ibu Lastri memberi ide penuh dengan semangat.
"Mamah, tenanglah!,jika kita berjodoh Tuhan akan mempertemukan kami kembali!" Ujar Alif segera memacu mobilnya.
ibu Lastri hanya tersenyum.
dalam hati
akhirnya,anaku menunjukan sifat normalnya...
aku kira karna dia terlalu lama di luar negeri jadi tidak normal...sungguh melegakan hati,karna sudah banyak wanita yg aku jodohkan di tolak mentah olehnya.
"mah, kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya Alif.
"mamah seneng nak, ternyata kamu masih normal!" ujar bu Lastri keceplosan.
"Apa, mah?" tanya Alif jelas.
"Ah, enggak!, heheeh"
"mah, jadi selama ini,mamah mengira aku tidak normal?"tanya Alif.
"hehehehehhe, iya...!" jawab ibu Lastri merenges.
"Astaga mah..bukanya tidak normal, tapi Alif belum menemukan yang pas di hati!, Alif nggak mau buru-buru mah, Alif pingin cari wanita yang mau di ajak hidup sederhana saja,kalau ada mau langsung Alif nikahin! hehehehe." Ujar Alif menjelaskan pada mamahnya.
"Oh, begitu!, ya kan kamu bisa PDKT dulu Lif,biar tahu gitu...!" ujar bu Lastri.
"Buang-buang waktu mah, ntar endingnya jagain jodoh orang lagi!" ujar Alif.
"ya udah terserah kamu lah!, tapi mamah sudah ingin nimang cucu...!" ujar ibu Lastri.
" hahahhaha nimang cucu tetangga dulu aja mah!" jawab Alif santai.
" huhhhhh, kamu ini anak mamah satu-satunya, kalau kamu pergi-pergi pasti sepi, carikan mamah menantu dong lif!" pinta ibu Lastri.
"Sabar mah.belum ada yang nyantol dihati!" jawab Alif singkat.
"ya udah mamah doakan semoga cepat ada yang nyantol!"ibu Lastri mendoakan anaknya.
"Aamiin!" Alif mengamini doa mamahnya.
*****
"syukur deh dapat bahan-bahannya!" gumam Cici lega dan berjalan keluar toko,baru sampai di depan pintu,tiba-tiba hujan deras.
"Mom, ternyata kekhawatiranmu benar terjadi, astaga, lain kali aku akan menurut mom..!" gumam Cici berteduh di emper toko.
Cici mengambil ponselnya, berniat untuk menghubungi ojeck online, namun apalah daya handphone pun lowbat.
"Ah, sungguh sial!" gumam Cici kesal,dan berjongkok, menadahkan tanganya menerima tetesan hujan deras yang datang.
tiba-tiba seseorang datang ,dan juga berteduh berdiri di samping Cici.
Cici mendongakkan kepalanya memandang, siapa yang berteduh di sampingnya
"Kakak senior!" panggil Cici .
seseorang yang dipanggil kakak senior oleh Cici menunduk ke arah suara yang memanggilnya.
"Cici!, kau juga berteduh?" tanya kakak senior,
kakak senior ini adalah, senior Cici di Club' bela diri.
namanya Haska dia anak kuliahan,yang juga mengajar bela diri untuk sekedar hobby.
"iya kak lupa tidak membawa payung..." jawab Cici.
"Ya udah kakak antar ya, mobil kakak parkir jauh di sana!, kamu tunggu di sini ya, kakak ambil mobil dulu...!" Haska bergegas berlari ke parkiran mengambil mobilnya.
sungguh Cici tidak enak hati melihat seniornya hujan-hujanan begitu,tapi mau bagaimana lagi Cici memang tidak bisa kena air hujan.
tak lama kemudian mobil Haska berhenti di depan emper toko dimana Cici berteduh,Haska segera turun mengambil jaket di mobilnya dan segera menghampiri Cici .
"Ayo berteduh di bawah jaket kakak!" ajak Haska melebarkan jaketnya di atas kepala Cici.
Cici segera mengikuti ajakan seniornya.
dan melangkah menuju mobil Haska.
Haska segera membukakan pintu dengan tangan kirinya dan tangan kanan,masih bertahan di jaketnya.
Cici segera masuk dan Haska segera berlari masuk ke kursi kemudi .
"Kakak, terimakasih dan maaf membuat Kakak basah kuyup, Cici khawatir kakak sakit!" ujar Cici.
" Hey, aku ini pendekar sejati, mana mungkin jatuh sakit karena hujan!" ujar Haska menghibur Cici .
"ah kakak, kau ini, buktinya aku ini pendekar yakg tak bisa terkena hujan!" ujar Cici.
"Itu karna kamu pendekar imitasim hahahhaha!" ujar Haska meledek.
mereka bercanda gurau sepanjang jalan menuju rumah....
Author:
Hallo, ini novel keduaku
yang pertama Duda istimewa ku...
yang juga masih Up...
😇❤️
yuk....berikan like dan semangatnya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
SandraLexa
mampir thor
2021-01-09
0
mamaJo
akankah sang pendekar yang tak bisa kena hujan, jadi pilek di eps berikutnya???? lanjut...
2020-12-28
1
aRy
mampir thor
2020-12-26
1