3. Keakraban

Sampai ditempat latihan,

"Kak haska, dengan siapa tuh..." gumam Cici yang melihat seniornya sedang berbincang dengan seorang wanita.

"selamat siang...!" sapa Cici pada seniornya.

"siang Ci, kenalkan ini teman kakak,Siska!" Haska memperkenalkan teman wanitanya.

"salam kenal kak Siska, saya Cisya atau biasa di panggil Cici!" Cici mengulurkan tangan memperkenalkan diri.

Siska menjabat tangan Cici dan tersenyum tipis.

"Dia, muridku..." ujar Haska.

"oh...muridmu,aku kira dia pacar barumu,ternyata kamu belum bisa move on ya dari aku?" ujar Siska percaya diri.

"ah, itu sudah berlalu, kenapa kau mengungkit kembali?" ujar Haska menahan rasa kesalnya, karna memang itu benar.

"kakak, aku ganti dulu !" ujar Cici yang tidak mau mengganggu obrolan mereka.

Cici berjalan menuju ruang ganti.

"Astaga, ternyata itu mantan kak Haska..." Gumam Cici...

Sambil mengganti pakaian.

Setelah selesai berganti pakaian Cici kembali menghampiri Haska.

"Siska, jika sudah tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, aku pamit dulu,saatnya melatih!"ujar Haska berlalu menarik tangan Cici.

"kakak, jika masih ada perlu aku bisa menunggu sambil pemanasan!" ujar Cici merasa tak enak hati.

"aku tidak ada keperluan, semua sudah selesai, yuk pemanasan bersama!"ajak Haska.

Cici tersenyum girang,mereka lari memutari ruangan latihan 10 kali setelah itu melakukan pemanasan dan berlatih.

Ternyata Siska masih setia berdiri, dipinggir area latihan.

Batin Siska,

Apa itu terlihat seperti pelatih dan murid? Kenapa mereka sedekat itu?

Aku tidak percaya kau bisa melupakanku...

Aku akan membuatmu kembali bertekuk lutut padaku...

Dalam hati siska yg cemburu .

Siska pun berbalik pergi .

"Akhirnya dia pergi!" ujar Haska merasa Lega.

"apa kakak masih mencintainya?" tanya Cici.

Haska hanya terdiam.

"maaf kakak karna Cici ikut campur!"

"tak apa, dulu dia gadis yang lugu,sangat sederhana,kita saling mencintai, namun ibuku tak menyukainya!, ibuku selalu bersikap tidak baik padanya dan membuat hatinya terluka, dia pergi tanpa sepatah kata dan sekarang dia kembali, namun sudah bukan seperti dia yang ku kenal dulu!" Haska menceritakan masalalunya.

"Apa kakak tahu, apa yang membuatnya berubah?" tanya Cici penasaran.

Haska hanya menaikan bahu..

"sampai sekarang dia masih berhutang penjelaskan padaku,namun dia tak mau menjelaskanya padaku,jadi aku juga tidak tahu apa yang membuatnya berubah" ujar Haska menghela nafas panjang.

"hmmm,kakak tidak ingin mencari tahu?"

"Tidak, aku akan menunggunya untuk mengatakanya sendiri!"

"semoga hubungan kalian cepat membaik!" ujar Cici mendoakan.

"mungkin juga tidak, karna dia sudah bertunangan dengan orang lain..."

Ujar Haska yang kehilangan harapan.

"kenapa kakak tidak mengikhlaskanya saja, kakak cari orang yang bisa menerima kakak apa adanya saja!"

"jika itu mudah akan aku lakukan, karna permasalahanya bukan hanya pada move on, tapi juga pada ibuku yangg sangat kolot!"Haska mencurahkan kegundahanya.

"maka carilah wanita yang sama-sama mau berjuang bersamamu!"

"apa, Cici mau berjuang bersamaku?" tanya Haska tiba-tiba.

"ah, itu..aaa aaku...!" Cici benar-benar terbelalak, dengan pertanyaan Haska,hingga tak bisa berkata-kata.

"ahahhahaha,kau tidak bisa menjawabnya?,lupakan saja!" ujar Haska santai.

"dasar, kakak!, suka bercanda saja!" ujar Cici yang sebenarnya dalam hati ingin menjawab iya, tapi ragu karna, dia belum pernah jatuh cinta, entah apa yang di rasa pada Haska, rasa nyaman yang dia rasakan didekatnya,entah itu hanya sebatas senior dan junior saja atau lebih, Cici sendiri juga tidak bisa memahami perasaanya sendiri.

"apa kau tidak punya orang yang kau sukai?" tanya Haska pada Cici.

"kakak bertanya padaku?"

"bukan ,sama tembok!, astaga memang di sini ada orang lain?"ujar Haska gemas.

"kakak suka curhat sama tembok ya?, ahahhahah,gila dong...!" Cici meledek Haska.

"iya, kau juga gila dong!"Balas Haska.

"enak aja...!"

"ya iyalah,jika tidak gila, masak iya bisa ngobrol sama orang gila,kan berarti kita satu saluran hahahhaha.." ujar Haska tertawa.

Cici memukuli pundak Haska kesal,

Haska mengusap kepala Cici gemas.

"jadi apa ada laki-laki yang kau suka?bukankah seumuranmu masa-masa jatuh cinta?" tanya Haska.

"Hmmm,aku bahkan tak mengerti bagaimana rasanya jatuh cinta!" ujar Cici polos.

"ya memang sulit, mendeteksi rasa cinta, terkadang kita menyalah artikan rasa nyaman itu cinta,rasa suka itu cinta, padahal semacam itu belum tentu rasa cinta!" ujar Haska.

"hmmm,...aku ingin seperti mommy dan daddy, mereka sama-sama sekali jatuh cinta lalu menikah...!" ujar Cici.

"jika perjalanan hidup kita bisa di setting seperti itu, maka aku tidak akan jatuh cinta pada Siska...!" Ujar Haska.

"ahhahahhaha iya ya..ya biarkan saja berjalan apa adanya,aku ganti baju dulu kak.!" Cici bergegas ke ruang ganti.

"okey..."jawab haska.

*****

" mau langsung pulang ??" tanya Haska.

"tidak, mau ke toko buku dulu..!" jawab Cici.

"Ayo!, sekalian,aku juga mau ke toko buku juga!" ujar Haska.

"oh,,,baiklah...!"

Sampai di toko buku...

"apa yang ingin kau beli?,biar aku bantu cari!" Haska menawarkan bantuan.

"itu aku sudah melihatnya,bagaimana denganmu kak, apa sudah dapat apa yang ingin di beli?"tanya Cici

"Hmmmm,ini...!" Haska menunjukan buku yang akan dibelinya.

"ayok ke kasir...!" ajak Haska.

Mereka pun ke kasir dan membayar.

"Cisya...!" seseorang memanggil. Cici pun menoleh ke arah suara itu.

"ibu Lastri...!"Cici menghampiri bu Lastri.

"Cisya senang sekali bertemu denganmu lagi"bu Lastri terlihat sangat girang.

"Cisya juga senang buk,bagaimana kabar ibu?" tanya Cisya.

"baik, sayang!,oh iya ini siapa?" tanya ibu Lastri melihat ke arah Haska.

"ini pelatih saya ibu,namanya kak Haska!" Cici memperkenalkan Haska,

Haska menganggukan kepala.

"oh, salam kenal nak Haska!" ujar bu Lastri.

"nak Cisya, ibu minta nomornya dong,boleh?"

"boleh, bu!"

Bu Lastri memberikan ponselnya,Cici segera mengetik dan menyimpan nomernya.

"ini bu...!" Cici mengembalikan ponsel pada bu Lastri.

"terimakasih nak...!" ujar bu Lastri Girang.

"oh iya bu, om Alif ternyata mengajar di sekolah yang sama dengan Cisya,tapi om Alif hanya mengajar kelas 12 !" ujar Cici memberitahu.

"wah, memang pertemuan kita ini,bukan hanya kebetulan saja ya...!"

"iya bu, ibu dengan siapa kemari?"tanya Cici.

"Sendiri nak!,hehhe ibu cari majalah terbaru,tapi belum datang ternyata...!" ujar bu Lastri.

"kita pulang bersama yuk buk...!" Cici mengajaka bu Lastri pulang bersama.

"bolehkah nak Haska?" tanya ibu Lastri.

"tentu boleh buk, ayok,..!"

Merekapun masuk ke mobil

"Kita antar siapa dulu ini?" tanya Haska.

"nak, Cisya ibu boleh mampir ke rumahmu? Ibu sungguh kesepian di rumah!"

"boleh sekali buk,mommy akan sangat senang!"

Mereka pun melaju menuju rumah Cici

Sesampai dirumah Cici,mereka segera masuk, Haska ikut masuk,namun segera berpamitan.

"sore tante!"Haska menyapa mommy Cici.

"nak Haska, ayo ayo masuk...!"

" terimakasih tente,tapi Haska masih ada urusan, lain kali Haska akan mampir!" ujar Haska langsung pamit.

"oh, baiklah..." jawab mommy Cici.

Haska bergegas pergi,...

" wah, ini siapa Cici?"

"kita ajak masuk dulu momm,nanti aku perkenalakan!"

"oh, mari masuk, nyonya!" Ujar mommy Cici ramah.

Bu Lastri segera masuk,

Mereka mengobrol sana-sini ini itu dan lain-lain, mereka menjadi akrab satu sama lain.

"aduh, jeng nggak kerasa udah hampir petang,saya harus pulang...!" bu Lastri sampai lupa waktu, sangking nyamanya di tempat Cici.

"menginap saja jeng!" ujar mommy Cici menawarkan.

" wah, lain kali saja ya, hari ini janji buatkan nasi kuning kesukaan anak saya!" ujar ibu Lastri.

"waduh, kebetulan sekali, Cici juga suka nasi kuning.,Cici anak saya ini jeng, pandai membuat nasi kuning."ujar mommy Cici bangga.

"wah, benarkah?"tanya ibu Lastri tak percaya.

"iya jeng, telpone anaknya suruh jemput ke sini,biar saya suruh Cici buat nasi kuning, kita makan bersama nanti!"

"ide bagus jeng, sebentar aku telpone anak saya dulu!" ibu Lastri segera menelpone anaknya.

"aduh tidak di angkat, mungkin sedang sibuk,aku kirim pesan saja!"bu Lastri segera mengirim pesan pada putranya.

"sayang,telpone mama balik penting...!"

Pesan ibu lastri.

"sudah jeng?" tanya mommy Cici

"sudah, jeng apa yang perlu aku bantu untuk Cici, jadi panggilan rumah Cisya Cici ya Jeng?" tanya bu Lastri,

"iya Jeng,heheheh, Cici lebih suka memasak sendiri!,dia tidak terlalu suka dibantu,kita ngobrol lagi aja yuk!" ajak mommy Cici semangat.

....merekapun mengobrol penuh dengan tawa hahahah hihihihi...

"Author"

Sebenernya Haska itu suka gak sih sama cici?

Next...

" jangan lupa like dan komenya"😇😘

Terpopuler

Comments

SandraLexa

SandraLexa

next akak

2021-01-09

0

mamaJo

mamaJo

jgn bilang klo haska suka sama author nya... wwkwkwkk.... kaboorr

2020-12-28

0

࿅xena_wild ˡⁱᵒⁿあᬊ𝄞༗

࿅xena_wild ˡⁱᵒⁿあᬊ𝄞༗

haska itu sukanya sm aq😅😅😅😅lanjuuut thor zheyenk

2020-10-11

0

lihat semua
Episodes
1 1 Awal Pertemuan
2 2. Pertemuan Kedua
3 3. Keakraban
4 4.kesederhanaan
5 5. Mengungkap Rasa
6 6. Kenaikan kelas
7 7. Sahabat Sejati
8 8. Patah Hati
9 9. Salah Ukuran
10 10. Pundak Ternyaman
11 11. Menyemangati
12 12 Latihan
13 13 Tampil
14 14 tukang Php
15 15 Menjadi Koki Khusus
16 16 Koin suara terakhir
17 17 Banyak saingan
18 18 Anak Asuh
19 19 Tentang Grenn
20 20 Molen Semen
21 21 Genthong Air
22 22 Dewa Jodoh
23 23 Ada rasa yang tak biasa
24 24 satu langkah lebih maju
25 25 penghangat
26 26 Hati Yang Saling Bertanya
27 27 Masa Lalu Guru
28 28 Kembali Ke Kota
29 29 Kongkalikong
30 30 Untuk Anak-anak Asuh
31 31. Kesempatan untuk Rika
32 32 pernyataan
33 33 Daddy Come back
34 34 kedekatan yang lebih baik
35 35 Taman bermain
36 36 Menginap
37 37 Harapan orang tua
38 38 bersenandung bersama
39 39 Hadiah untuk Cici
40 40 Bimbingan khusus
41 41 mengantar Green
42 42 Guru Galak
43 43 curhatan Anak-anak
44 44 kecupan manis
45 45 kecelakaan
46 46 Guardian Angel
47 47 saling menyatakan
48 48 Memdapat kabar dari kak Green
49 49 Tak rela
50 50 Ciuman pertama
51 51 Semakin berbahaya
52 52 pulang dari rumah sakit
53 53 Kesalah Pahaman
54 54. Istirahat total
55 55 Sepakat Bersaing
56 56 Kembali Sekolah
57 57 Semakin Cinta
58 58 Tanda Terimakasih
59 59 Keindahan di pagi Hari
60 60 menepati janji dengan Davide
61 61 Berkumpul
62 62 tengah semester
63 63 Memaksimalkan Traktiran
64 64 Liburan pertama
65 65 Weekend
66 66 Ke Rumah Guru
67 67 Melepas Rindu
68 68 KEPULANGAN ERWIN
69 69 Kelas 12
70 70
71 71 Kena Hukuman
72 72 Nasehat
73 73 Hasil dari ke sabaran
74 74 kelulusan
75 75 Syok Berat
76 76 TERABAIKAN
77 77 Kebenaran
78 78 Kekecewaan
79 79 Kebodohan Cinta
80 80 Tertampar penyesalan
81 81 Terkejut
82 82 Lembaran Baru
83 83 Keluarga Gren
84 84 Meminta sebuah Jawaban
85 85 Sebuah Jawaban
86 86 GARIS TAKDIR
87 87 Kekuatan
88 88 Mencoba Tegar
89 89 BUKTI CINTA DI AKHIR HAYAT
90 90 mengembalikan keceriaan
91 91 Lembaran Baru
92 92 Perencanaan
93 93 menggemaskan
94 94 Kedekatan Kembali
95 95 mengungkap rasa satu sama Lain
96 96 Tahap Lanjut
97 97 Berjalan Lancar
98 98 Menebus kesalahan
99 99 Dukungan
100 100 Nuansa indah
101 101 Mulai Memahami Rasa
102 102 Mendadak Melamar
103 103. Jebakan sang guru
104 104. Menemui Ayah Mertua
105 105 Nasehat
106 106 Pertunangan
107 107. Kedekatan ibu dan anak
108 108 Diluar dugaan
109 109. Persiapan
110 110 MENIKAH
111 111 Kesabaran tak terbatas
112 112 Pindah
113 113 Berusaha
114 114 Datang di waktu salah
115 115 Malam panjang
116 116 Dimabuk kepayang
117 117. Menikmati peran baru
118 118. Melerai
119 119. Solusi
120 120. Oh Mertua...
121 121. Harmonisasi
122 122. Memenuhi undangan
123 123.Niat Tidak baik
124 124. Kegelisahan.
125 125 Hasil dari kerja keras
126 126 Hal Tak baik
127 127 Kemalangan
128 128 Mengalah
129 129. Tidak sesuai rencana
130 130. Hari bahagia
131 131 Bawaan ibu Hamil
132 132 ke Dokter kandungan
133 133 Pindah Rumah
134 134 Senam Jantung
135 135 Kekhawatiran
136 136. KERJA SAMA
137 137 Bercerita masa lalu
138 138. Sesuatu yang hilang
139 139. Tidak sepaham
140 140 Guru yang Terampil
141 141. Melepas Penat
142 142. Memikirkan Cara
143 143. Pertemuan beberapa pihak
144 144. Kebenaran Yang Ada
145 145 Penolakan keras
146 146. Lanjutan
147 147. Saatnya Tiba
148 148. Memulai mengendalikan
149 149. Kecurigaan
150 150. Melunak
151 151. Rencana Lanjutan
152 152. Pergerakan di mulai
153 153. Keuntungan dalam sebuah misi
154 154. Kekhawatiran
155 155. Kerumitan Jalan Hidup
156 156. Mendebarkan
157 157. Keputusan seorang Ayah
158 158. Kembali ke German
159 159. menghadapi si rubah
160 160. Pencapaian
161 161. Lanjutan
162 162. Anak Ben
163 163. Kepercayaan
164 164. Kebaikan Hati
165 165. Penyusup
166 166. memulai puncak permainan
167 167. Kesetiaan
168 168. Menanggung resiko
169 169. Gegabah
170 170. Berkumpul kembali
171 171. Terkenak Prank
172 172.Penangkapan
173 173. Penangkapan Ke2
174 174. Kemenangan
175 175. Kebahagiaan yang Tergapai
Episodes

Updated 175 Episodes

1
1 Awal Pertemuan
2
2. Pertemuan Kedua
3
3. Keakraban
4
4.kesederhanaan
5
5. Mengungkap Rasa
6
6. Kenaikan kelas
7
7. Sahabat Sejati
8
8. Patah Hati
9
9. Salah Ukuran
10
10. Pundak Ternyaman
11
11. Menyemangati
12
12 Latihan
13
13 Tampil
14
14 tukang Php
15
15 Menjadi Koki Khusus
16
16 Koin suara terakhir
17
17 Banyak saingan
18
18 Anak Asuh
19
19 Tentang Grenn
20
20 Molen Semen
21
21 Genthong Air
22
22 Dewa Jodoh
23
23 Ada rasa yang tak biasa
24
24 satu langkah lebih maju
25
25 penghangat
26
26 Hati Yang Saling Bertanya
27
27 Masa Lalu Guru
28
28 Kembali Ke Kota
29
29 Kongkalikong
30
30 Untuk Anak-anak Asuh
31
31. Kesempatan untuk Rika
32
32 pernyataan
33
33 Daddy Come back
34
34 kedekatan yang lebih baik
35
35 Taman bermain
36
36 Menginap
37
37 Harapan orang tua
38
38 bersenandung bersama
39
39 Hadiah untuk Cici
40
40 Bimbingan khusus
41
41 mengantar Green
42
42 Guru Galak
43
43 curhatan Anak-anak
44
44 kecupan manis
45
45 kecelakaan
46
46 Guardian Angel
47
47 saling menyatakan
48
48 Memdapat kabar dari kak Green
49
49 Tak rela
50
50 Ciuman pertama
51
51 Semakin berbahaya
52
52 pulang dari rumah sakit
53
53 Kesalah Pahaman
54
54. Istirahat total
55
55 Sepakat Bersaing
56
56 Kembali Sekolah
57
57 Semakin Cinta
58
58 Tanda Terimakasih
59
59 Keindahan di pagi Hari
60
60 menepati janji dengan Davide
61
61 Berkumpul
62
62 tengah semester
63
63 Memaksimalkan Traktiran
64
64 Liburan pertama
65
65 Weekend
66
66 Ke Rumah Guru
67
67 Melepas Rindu
68
68 KEPULANGAN ERWIN
69
69 Kelas 12
70
70
71
71 Kena Hukuman
72
72 Nasehat
73
73 Hasil dari ke sabaran
74
74 kelulusan
75
75 Syok Berat
76
76 TERABAIKAN
77
77 Kebenaran
78
78 Kekecewaan
79
79 Kebodohan Cinta
80
80 Tertampar penyesalan
81
81 Terkejut
82
82 Lembaran Baru
83
83 Keluarga Gren
84
84 Meminta sebuah Jawaban
85
85 Sebuah Jawaban
86
86 GARIS TAKDIR
87
87 Kekuatan
88
88 Mencoba Tegar
89
89 BUKTI CINTA DI AKHIR HAYAT
90
90 mengembalikan keceriaan
91
91 Lembaran Baru
92
92 Perencanaan
93
93 menggemaskan
94
94 Kedekatan Kembali
95
95 mengungkap rasa satu sama Lain
96
96 Tahap Lanjut
97
97 Berjalan Lancar
98
98 Menebus kesalahan
99
99 Dukungan
100
100 Nuansa indah
101
101 Mulai Memahami Rasa
102
102 Mendadak Melamar
103
103. Jebakan sang guru
104
104. Menemui Ayah Mertua
105
105 Nasehat
106
106 Pertunangan
107
107. Kedekatan ibu dan anak
108
108 Diluar dugaan
109
109. Persiapan
110
110 MENIKAH
111
111 Kesabaran tak terbatas
112
112 Pindah
113
113 Berusaha
114
114 Datang di waktu salah
115
115 Malam panjang
116
116 Dimabuk kepayang
117
117. Menikmati peran baru
118
118. Melerai
119
119. Solusi
120
120. Oh Mertua...
121
121. Harmonisasi
122
122. Memenuhi undangan
123
123.Niat Tidak baik
124
124. Kegelisahan.
125
125 Hasil dari kerja keras
126
126 Hal Tak baik
127
127 Kemalangan
128
128 Mengalah
129
129. Tidak sesuai rencana
130
130. Hari bahagia
131
131 Bawaan ibu Hamil
132
132 ke Dokter kandungan
133
133 Pindah Rumah
134
134 Senam Jantung
135
135 Kekhawatiran
136
136. KERJA SAMA
137
137 Bercerita masa lalu
138
138. Sesuatu yang hilang
139
139. Tidak sepaham
140
140 Guru yang Terampil
141
141. Melepas Penat
142
142. Memikirkan Cara
143
143. Pertemuan beberapa pihak
144
144. Kebenaran Yang Ada
145
145 Penolakan keras
146
146. Lanjutan
147
147. Saatnya Tiba
148
148. Memulai mengendalikan
149
149. Kecurigaan
150
150. Melunak
151
151. Rencana Lanjutan
152
152. Pergerakan di mulai
153
153. Keuntungan dalam sebuah misi
154
154. Kekhawatiran
155
155. Kerumitan Jalan Hidup
156
156. Mendebarkan
157
157. Keputusan seorang Ayah
158
158. Kembali ke German
159
159. menghadapi si rubah
160
160. Pencapaian
161
161. Lanjutan
162
162. Anak Ben
163
163. Kepercayaan
164
164. Kebaikan Hati
165
165. Penyusup
166
166. memulai puncak permainan
167
167. Kesetiaan
168
168. Menanggung resiko
169
169. Gegabah
170
170. Berkumpul kembali
171
171. Terkenak Prank
172
172.Penangkapan
173
173. Penangkapan Ke2
174
174. Kemenangan
175
175. Kebahagiaan yang Tergapai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!