Kartu Identitas

Langit benar-benar membawa Kejora menuju Apartemen miliknya saat dia masih kuliah dulu, sengaja ia bawa Kejora kesana karena dia tidak punya banyak waktu, hanya Apartemennya lah yang jaraknya dekat dari Danau.

Dengan gagah, Langit mengangkat tubuh Kejora menuju lantai paling atas dimana Unitnya berada. Unit di lantai paling atas adalah Unit paling Elit dimana pemiliknya bukan orang sembarangan, ya tentunya Langit bukanlah orang sembarangan, melainkan anak dari pemilik perusahaan yang sekarang di lanjutkan olehnya.

Bi Asih adalah pekerja yang di percayai oleh Aiman untuk membersihkan Unit milik Langit, bukan hanya Bi Asih saja, melainkan Diman selaku suami dari Bi Asih sendiri. Unit itu adalah hadiah ulang tahun dari Aiman untuk Langit yang ingin memiliki tempat tinggal sendiri, baik Aiman maupun Laras tidak ada yang membatasi ruang atau kemauan anak-anaknya, selama itu dalam hal positif pastinya mereka mendukungnya.

Prakkk...

Saat menekan pin Unitnya, hp Kejora terjatuh ke lantai. Langit lantas mengambilnya dan memasukannya ke dalam saku jasnya, kakinya dia angkat sebelah untuk menahan bobot kejora, sementara salah satu tangannya menekan pin sampai pintunya berhasil terbuka. Langit masuk dan berjalan menuju kamar samping, dimana kamar itu biasa di pakai jika ada tamu yang datang, entah itu temannya ataupun adiknya. Bi Asih akan datang pada jam 7 pagi, biasanya ia akan membersihkan Unit Langit meskipun jarang di tempati.

Langit membaringkan Kejora, dia menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya. Tak lupa Langit menyelimutinya, ada rasa iba dan juga gelenyar aneh saat melihat wajah teduh milik Kejora.

Kriiinggg...

Suara Deringan ponsel menyadarkan Langit, ia lantas menjawab panggilan masuk dari Asistennya. Langit melangkah keluar dari Unitnya, dia meninggalkan Kejora sendirian karena ada meeting penting di perusahaannya. Tapi Langit tak lepas tangan begitu saja, sambil berjalan Langit menghubungi Bi Asih untuk segera datang ke Unitnya dan membawa pakaian untuk Kejora.

*****

Di Tempat lain.

Meta dan Ayra mencari Kejora ke seluruh penjuru rumah, mereka tak mendapati Kejora di manapun, mereka berdua khawatir Kejora nekat kembali ke rumah dengan kondisi yang masih berantakan.

" Gimana ini, Kak?" Tanya Ayra cemas sambil menggigit kuku jarinya.

"Kamu tahu Kejora biasanya pergi kemana? Perasaan kakak bilang gak mungkin Kejora pulang ke rumahnya, orang rumahnya udah kaya neraka, njirr." Ucap Meta.

"Aku coba cari ke taman, Danau yang gak terlalu jauh dari rumah. Kakak cari ke pantai, biasanya tuh anak kalau kacau suka ke pantai."Ucap Ayra.

Meta menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, keduanya bergegas mencari Kejora ke tempat yang biasa gadis itu kunjungi. Hanya mereka berdua yang menyayangi Kejora, begitupun sebaliknya.

******

Langit mulai memimpin rapat begitu ia sudah sampai di perusahaannya, Raja selaku Asistennya setia mendampinginya kemanapun pergi. Di pertengahan rapatnya, sesuatu bergetar dari dalam saku jasnya, Langit memejamkan matanya sejenak karena fokusnya sedikit terganggu, tetapi dia masih bisa mengondisikannya.

Selama hampir satu jam lamanya, kini rapat sudah selesai di laksanakan dan Langit pun berjabat tangan dengan klien yang puas akan presentasi dari pihak perusahaan Langit. Setelah semua orang pergi, Langit memeriksa hp Kejora yang sedari tadi bergetar.

"Buset, udah kayak buronan hutang aja nih! Pesannya banyak bener, ntar kasih ke orang yang punya lah." Ucap Langit terkejut melihat banyaknya pesan yang masuk ke dalam hp Kejora, bahkan tak sedikit juga panggilan tak terjawab itu terpampang jelas jumlahnya.

"Kenapa Bro?" Tanya Raja dari arah samping Langit.

"Bra Bro aja lu, inget! Ini di kantor, bukan di luar yang pastinya panggil gue Paduka Raja." Protes Langit.

"Nggeh, Paduka Raja Langit Maheswara." Ucap Raja membungkukkan badannya dengan tangan di satukan dia atas kepalanya.

Tring.

Satu pesan masuk kembali menarik atensi Langit untuk melihatnya, dia membaca pesan masuk itu dengan seksama karena rasa penasarannya sangatlah besar.

From : Grandong 👹

/Pulang gak loe! Kalau loe gak pulang, gue dobrak isi kamar loe dan ambil baju pengantinnya secara paksa!

"Lucu juga nih cewek, kontak orang di namain Grandong." Gumam Langit terkekeh geli.

Tanpa sadar Langit membuka semua pesan yang berada di wa karena hpnya tidak di kunci, dirinya begitu terkejut membaca pesan demi pesan yang mayoritas isinya sebuah hinaan, cacian, bahkan kontak yang di beri nama Papa dan Mama pun memperlakukan pemilik hp seperti seorang babu. Langit kini tahu penyebab gadis itu tiba-tiba ingin mengakhiri hidupnya, dia mencengkram hp nya dengan kuat serta mata yang menyorot tajam membuah Raja selaku asisten pribadinya mengernyit heran.

Langit saja yang di tinggal menikah galaunya merasa paling menyedihkan, tapi ternyata nasib Kejora lebih parah darinya. Mereka berdua memiliki sisi kehidupan yang hampir sama, akan tetapi Kejora lebih menderita di bandingkan Langit yang masih bisa tahan dengan lukanya karena ada sosok yang selalu mendukungnya.

Tangan Langit mulai mencari siapa gadis yang sudah dua kali di tolongnya, hingga dia menemukan foto kartu identitas seorang gadis yang manis.

"Kejora Andhira Wilyatama. Seperti tidak asing namanya? Akan aku cari tahu." Gumam Langit.

Raja yang sedang membereskan berkas terkejut begitu Langit menepuk punggungnya, dia berdecak kesal saat Langit menunjukkan foto Kartu identitas Kejora padanya.

"Gue sibuk, Raden Langit Maheswara!" Ucap Raja dengan wajah masamnya, dia tahu kalau teman sekaligus atasannya itu ingin dirinya mencari tahu gadis yang di tunjukkannya.

"Gue potong gaji lu 75%" Ancam Langit.

"Anjir, ngerampok lu mah. Tau lah, gak asik bener jadi orang." Kesal Raja.

"Heh, Raja Namrud! Ini tuh penting bagi gue, loe tinggal pilih aja. Cari tau atau gaji lu gue potong." Langit memberikan pilihan yang pastinya membuat Raja dilema, pasalnya banyak pekerjaan juga yang harus di urus selain mencari identitas orang lain.

"Ini kerjaan gue siapa yang mau kerjain, B@n9s@t!" Pekik Raja.

"Biar gue yang beresin, banyak ngomong lu kayak burung beo." Ucap Langit dengan santainya.

"Yaudah, tar gue cari sampe semua yang loe mau ke kumpul." Ucap Raja sambil meminum air putih dari dalam gelas yang di pegangnya.

"Gue mau hari ini juga!" Final Langit.

Byuurrr... Uhuukkk... Uhukkkk..

Raja menyemburkan air minumnya, dia sampai terbatuk-batuk mendengar ucapan tanpa beban keluar dari mulut Langit.

Tetapi, sebelum Raja mengomel tak jelas yang pastinya Langit pergi begitu saja. Dia mengirimkan beberapa kontak kepada Raja melalui pesannya, hal itu akan memudahkan Raja dalam mencari informasi yang akan dia gali nantinya.

Langkah Langit terhenti saat melihat siapa yang sedang berdiri di depan pintu ruangannya, tangannya mengepal kuat saat menatap sosok wanita yang sekarang sangat tidak ingin dilihatnya. Jennie berdiri dengan angkuh di hadapan sekertarisnya, Langit memutar tubuhnya dan berjalan menuju ruang meeting tadi.

"Raja, hubungi kepala OB untuk memindahkan ruanganku ke lantai 15. Tidak ada bantahan!" Perintah Langit dengan wajah menahan marahnya.

Raja yang melihat raut wajah Langit pun langsung mengiyakan perintahnya, dia tahu kalau majikannya saat ini sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Hingga akhirnya Langit lebih memilih untuk mengerjakan pekerjaannya di dalam ruang meeting, Raja membawakan beberapa berkas penting di ruangan majikannya di susul oleh OB yang akan membersihkan dan memindahkan semua barang Langit. Jennie masih tetap berdiri di tempatnya, Raja berdecak kesal karena dia jadi tahu alasan di balik kemarahan Langit saat ini.

"Ngapain loe kesini?!" Tanya Raja dengan ketus.

"Langit mana? Aku tungguin dari tadi kok gak ada?" Bukannya menjawab, Jennie justru balik bertanya pada Raja.

"Ngapain juga gue kasih tahu loe! Pergi loe janda, jangan kotori perusahaan majikan gue dengan muka busuk loe itu, mau muntah gue lihatnya." Usir Raja dengan tatapan tak sukanya.

"Siapa loe? Berani banget loe usir gue dari kantornya Langit, mau gue aduin ke Om Aiman, hah! di pecat tau rasa loe!" Serang Jennie balik.

"Kagak takut gue!" Tantang Raja.

"Loe juga Bil, udah gue peringatin dari jauh-jauh hari masih aja biarin ini amoeba masuk kesini! Loe mau di pecat sam asi Bos?" Ucap Raja pada Sekertarisnya.

"M-maaf, Pak Raja. Non Jennie yang maksa masuk, padahal saya sudah bilang kalau Tuan Langit gak ada." Ucap Bila ketakutan.

"Nan Non, kagak pantes dia di sebut Non, lebi pantes di sebut monyet atau babu tau gak!" Ketus Raja.

Raja menyingkirkan tubuh Jennie yang menghalangi jalannya, dia menatap kearah Bila dengan tatapan tajamnya dan memberi isyarat untuk mengusir Jennie dari sana. Alhasil, dengan rasa takutnya terhadap Raja dan Langit, Bila lantas menyeret Jennie menuju lift dna menekan tombol lantai dasar.

Di dalam lift, Jennie terus memberontak karena Bila tiba-tiba mempunyai kekuatan yang besar sampai pergelangan tangannya berwarna merah.

Tring...

Brukkk..

"Maaf, tapi saya lebih rela di cap tidak sopan pada Anda, daripada saya harus kehilangan pekerjaan impian saya." Ucap Bila mendorong tubuh Jennie sampai tersungkur ke lantai, saat Jennie ingin membalas perbuatan Bila yang dianggapnya keterlaluan, secepat kilat Bila menutup pintu lift kembali dan menekan tombol lantai atas menuju ruangan Langit.

Terpopuler

Comments

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

selain ga punya hati, ga punya otak ternyata mbak jin ga punya malu 👍 mantep bgt mbak janda satu ini wkwk lanjutin mbak, lanjutin mempermalukan diri sendiri mbak 🤪

2024-11-29

0

LENY

LENY

JENNIE GAK TAHU MALU SAMPAH BEKAS ORANG MAU BALIK LG SAMA LANGIT CUMA KELEDAI YG BODOH KL LANGIT MAU BALIK.

2024-12-09

0

Laurensia Listianawati

Laurensia Listianawati

rasain kamu Jennie lanjut thor

2025-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 Kejutan yang tak terduga
2 Murkanya Galaxy
3 Memilih mati
4 Kambuh
5 Rintihan Kejora
6 Bertemu kembali
7 Kartu Identitas
8 Trauma
9 Kembali ke rumah
10 Pernikahan
11 Operasi
12 Mengharapkan Karma
13 Menjenguk Kejora
14 Awal mula kebencian itu hadir
15 Kebohongan
16 Amukan Kavindra
17 Tak sanggup Kehilangan
18 Kabar buruk
19 Pemakaman
20 Tersebarnya Berita
21 Menemui Kejora
22 Pilih-Pilih
23 Pengajian
24 Hak Mutlak
25 Amukan Hendra
26 Tawaran Zoya dan Nando
27 Gak bujang lagi
28 Mantan calon mertua
29 Melawan
30 Virus
31 Menjemput Kejora
32 Mimpi buruk
33 Terharu
34 Menyelamatkan
35 Syifa Histeris
36 Haji Raja
37 Menghadiri pesta
38 Melamar
39 Menjemput
40 Baku hantam
41 Pingsan
42 Sadar
43 Menjenguk
44 Pulang
45 Menyuapi
46 Langit kegirangan
47 Menemuinya
48 Tes DNA
49 Cemburu
50 Dibpertemukan
51 Putri Ayah
52 Permintaan Ben
53 Pindah
54 Mencabut laporan
55 Kejora cemburu
56 Murkanya Seorang Ayah
57 Bermain di pantai
58 Menonton Drama
59 Kacau
60 Perdebatan Ayah dan Anak.
61 Perihal warisan
62 Tukang pijat
63 Bertemu ulat bulu
64 Hilangnya Langit
65 Hari itu telah tiba
66 Prosesi sungkeman
67 Ayah?
68 Kemarahan Langit
69 Fitting baju
70 Pergi ke Bandung
71 Amukan Langit
72 Asing
73 Charger
74 Malam pertama
75 Lagi?
76 Resepsi
77 Noda yang membandel
78 Berita Viral
79 Membalas
80 Di buntuti
81 Semuanya hancur
82 Kemauan Langit.
83 Lesehan
84 Gundal gandul
85 Keenakan
86 mood swing
87 Dugaan Galen
88 Cebong
89 Cek cebong
90 Urgent
91 Kejutan
92 Isi pikiran Nando
93 Suntuk
94 Marinasi
95 Tukang ribut
96 Cemas
97 Mencari Langit
98 Masih terngiang
99 Kontraksi
100 Melahirkan
101 Saran nama
102 Baby
103 Berita
104 Menangkap pelaku
105 Konferensi pers
106 Konferensi pers
107 Kado
108 Menghibur Bila
109 Tingkah Bumi dan Langit
110 Kesabaran Kejora.
111 Kejutan
112 Novel baru lagi, judulnya " Kasih sayang Cahaya" jangan lupa baca ya readers
113 Hallo, guys ini novel baruku sequel dari -Langit Maheswara' versi Arzan ya.
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Kejutan yang tak terduga
2
Murkanya Galaxy
3
Memilih mati
4
Kambuh
5
Rintihan Kejora
6
Bertemu kembali
7
Kartu Identitas
8
Trauma
9
Kembali ke rumah
10
Pernikahan
11
Operasi
12
Mengharapkan Karma
13
Menjenguk Kejora
14
Awal mula kebencian itu hadir
15
Kebohongan
16
Amukan Kavindra
17
Tak sanggup Kehilangan
18
Kabar buruk
19
Pemakaman
20
Tersebarnya Berita
21
Menemui Kejora
22
Pilih-Pilih
23
Pengajian
24
Hak Mutlak
25
Amukan Hendra
26
Tawaran Zoya dan Nando
27
Gak bujang lagi
28
Mantan calon mertua
29
Melawan
30
Virus
31
Menjemput Kejora
32
Mimpi buruk
33
Terharu
34
Menyelamatkan
35
Syifa Histeris
36
Haji Raja
37
Menghadiri pesta
38
Melamar
39
Menjemput
40
Baku hantam
41
Pingsan
42
Sadar
43
Menjenguk
44
Pulang
45
Menyuapi
46
Langit kegirangan
47
Menemuinya
48
Tes DNA
49
Cemburu
50
Dibpertemukan
51
Putri Ayah
52
Permintaan Ben
53
Pindah
54
Mencabut laporan
55
Kejora cemburu
56
Murkanya Seorang Ayah
57
Bermain di pantai
58
Menonton Drama
59
Kacau
60
Perdebatan Ayah dan Anak.
61
Perihal warisan
62
Tukang pijat
63
Bertemu ulat bulu
64
Hilangnya Langit
65
Hari itu telah tiba
66
Prosesi sungkeman
67
Ayah?
68
Kemarahan Langit
69
Fitting baju
70
Pergi ke Bandung
71
Amukan Langit
72
Asing
73
Charger
74
Malam pertama
75
Lagi?
76
Resepsi
77
Noda yang membandel
78
Berita Viral
79
Membalas
80
Di buntuti
81
Semuanya hancur
82
Kemauan Langit.
83
Lesehan
84
Gundal gandul
85
Keenakan
86
mood swing
87
Dugaan Galen
88
Cebong
89
Cek cebong
90
Urgent
91
Kejutan
92
Isi pikiran Nando
93
Suntuk
94
Marinasi
95
Tukang ribut
96
Cemas
97
Mencari Langit
98
Masih terngiang
99
Kontraksi
100
Melahirkan
101
Saran nama
102
Baby
103
Berita
104
Menangkap pelaku
105
Konferensi pers
106
Konferensi pers
107
Kado
108
Menghibur Bila
109
Tingkah Bumi dan Langit
110
Kesabaran Kejora.
111
Kejutan
112
Novel baru lagi, judulnya " Kasih sayang Cahaya" jangan lupa baca ya readers
113
Hallo, guys ini novel baruku sequel dari -Langit Maheswara' versi Arzan ya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!