Kebohongan

Setelah mendengar semua cerita Kejora, Langit seperti merasakan sesuatu di dalam dadanya, tapi dia tak bisa mendeskripsikannya.

Tubuh Kejora bergetar dan ia merintih kala perutnya seperti di peras dan sakitnya luar biasa sekali, meskipun sudah di isi makanan tak membuat sakit di perutnya mereda. Langit segera menelpon Raja dan mendesaknya untuk segera kembali, dia tahu Meta adalah Dokter yang pastinya tak perlu memanggil Dokter lain lagi.

Langit memanggil Ayra dan Bi Asih, dia takut terjadi sesuatu pada Kejora dan dia pula tak tahu harus melakukan apa.

Meta membuka pintu dengan Kasar. Dia bergegas mengambil alat medisnya dan memeriksa Kejora, rasa perih di perut Kejora tak bisa sembuh jika hanya meminum obat saja, tetapi dia harus di pasangkan cairan infus. Untung saja Meta berinisiatif pergi ke klinik miliknya dan membawa jarum suntik serta peralatan yang di butuhkan, pemicu asam lambung naik bukan hanya karena makanan saja, tetapi stress adalah pemicu utamanya. Akhir-akhir ini banyak sekali beban yang di pikul Kejora, tentunya dia merasakan stress dan berimbas pada kesehatannya.

Langit terlihat bernafas lega setelah Kejora mendapatkan perawatan yang tepat dari Meta, kakinya melangkah keluar menarik tangan Raja untuk membicarakan hal yang sangat penting baginya.

******

Malam harinya.

Acara resepsi sudah di muali sejak pukul delapan malam, Syifa menebarkan pesonanya dengan gaun dan riasan yang terpasang di wajahnya. Binar bahagia begitu terpancar jelas di matanya, begitu pun dengan Kavindra yang ikut bahagia walau tak sepenuhnya.

Hendra dan eva menyambut begitu banyaknya tamu yang berdatangan, tak ada satupun yang mencari keberadaan Kejora, hanya Kavindra yang menyapu pandangan ke setiap sudut tempat dengan kegelisahan yang berusaha di tutupinya.

'Apa Kejora akan membuka rahasiaku? Kuharap tidak, biar aku yang akan menjelaskannya dengan pelan' Batin Kavindra.

Tepat pukul 12 malam, para tamu undangan sudah mulai surut dan pengantin pun sudah mulai kelelahan.

"Sudah, kalian pergi ke kamar gih. Nikmati malam pertama kalian, berikan kami cucu yang banyak ya." Goda Eva sambil mengedipkan matanya pada Syifa.

"Papa jadi gak sabar di panggil Kakek." Timpal Hendra.

"Sudah besan, kasihan mereka sampai malu-malu gitu." Ucap Mega, Ibu Kavindra.

"Pergilah." Ucap Haris, Ayah Kavindra.

Pipi Syifa bersemu merah, dia salah tingkah karena ucapan ibunya. beda halnya dengan Kavindra, dia hanya memaksakan senyumnya di hadapan yang lainnya. Tiba-tiba saja hatinya begitu merindukan Kejora, hanya dia yang mengerti bagaimana dirinya dan apa masalah yang sedang di hadapinya, apakah Syifa akan menerimanya sebagaimana Kejora menerima kekurangannya.

Kavindra menggandeng tangan Syifa menuju kamar pengantin, mereka masuk ke dalam kamar yang sudah di hias dengan mawar merah khas malam pertama. Sebelum mengganti bajunya, Syifa membalikkan tubuhnya dan merapatkannya pada tubuh Kavindra, di usapnya rahang tegas pria yang sudah sah menjadi suaminya itu.

"Mari kita rajut bahagia kita, Mas." Ucap Syifa dengan mendayu-dayu.

"Lebih baik kita ganti pakaian kita dulu," Ucap Kavindra menurunkan tangan Syifa yang masih mengusap rahangnya.

Syifa mengerlingkan matanya pada Kavi, tentu saja hal itu di sukai oleh pria termasuk Kavi sendiri. Kavi mengecup pipi Syifa sekilas, setelahnya Syifa pun pergi ke kamar mandinya mengganti pakaiannya. Kavi duduk termenung antara takut dan ragu untuk memberitahukan apa yang sebenarnya ia tutupi, Syifa sudah menjadi istrinya dan sudah seharusnya dia menerima segala kelebihan dan kekurangannya bukan.

Syifa keluar menggunakan baju transparan, Kavi yang melihatnya pun sampai tak berkedip, apalagi ketika Syifa berpose layaknya seorang penggoda.

Tapi, Tunggu!

Kavi melihat ada yang berbeda dari tubuh Syifa, dia pandanginya dengan seksama sampai ia berani menyimpulkan apa yang di lihatnya.

"Kenapa perutmu buncit seperti itu?" Tanya Kavi menyelidik.

Degh.

Seketika tubuh Syifa menegang, dia mulai gelagapan dan merutuki kebodohannya karena lupa tidak menatikan lampu kamarnya. Tetapi dia harus tetap tenang, Kavi tidak boleh mengetahui apa yang dia sembunyikan.

"A-Ah, memangnya kenapa kalau buncit? Akhir-akhir ini aku banyak makan, tentu saja perutku buncit karena harus stok banyak tenaga di hari pernikahan kita." Ucap Syifa beralasan.

Kavindra tidak percaya akan ucapan Syifa, dia melihat ada sesuatu yang memang di sembunyikan oleh perempuan yang baru saja ia pinang menjadi istrinya. Pasalnya, Kavindra tahu seperti apa bentuk perempuan hamil dan tidaknya. Kavi memiliki seorang kakak yang postur tubuhnya seperti Syifa, saat dia hamil pun perutnya bulat walaupun tidak begitu mencolok karena tubuhnya ramping.

Syifa mengalungkan tangannya di leher suaminya, dia mengecup seluruh wajah sampai rahang Kavi untuk mengalihkan pembahasannya. Tetapi Kavi tetap diam di tempatnya, dia malah mendorong tubuh Syifa terbaring diatas ranjang, lalu meninggalkannya dengan raut wajah yang tak bisa diartikan.

"Mas! Kamu mau kemana?" Pekik Syifa saat melihat punggung suaminya menghilang dari balik pintu kamarnya.

Syifa beranjak dari ranjang hendak menyusul Kavi, tetapi pria itu justru mengunci kamarnya dari luar membuat Syifa mengerang frustasi.

"Sial, sial, sial! Bagaimana kalau Papa sama Mama tahu, bisa gawat ini." Syifa menjambak rambutnya sendiri, karena kecerobohannya Kavindra pergi meninggalkannya.

Tak berselang lama Kavindra datang membawa satu paperbag kecil di tangannya, dia mengeluarkan isinya dan memberikannya kepada Syifa yang mana membuat Syifa membulatkan matanya melihat benda pipih di tangan Kavindra.

"Apa maksud kamu Mas?!" Tanya Syifa dengan wajah marah dan ketakutan.

"Kalau benar kau tidak hamil, maka cepat lakukan tesnya sekarang juga!" Ujar Kavindra dengan sorot mata menajam.

"Kamu tidak percaya pada istrimu sendiri, Mas?" Syifa mencoba mempengaruhi Kavindra dan mencoba memasang wajah memelasnya.

"Tidak! Selama bukti tidak di perlihatkan, jangan harap aku percaya padamu." Tegas Kavindra.

"Ma--" Ucap Syifa terpotong.

"CEPAT LAKUKAN!" Teriak Kavi dengan suara menggelegar.

Syifa tersentak dan mematung mendengar Kavindra berteriak di depan wajahnya sendiri, perangai Kavindra terlihat begitu buruk di mata Syifa. Mau tak mau Syifa pergi ke kamar mandi di ikuti oleh Kavindra, dia harus melihat dengan bola matanya sendiri akan hasilnya. Tangan Syifa gemetar dan merasakan dingin di seluruh tubuhnya, ia pun menampung urin yang akan dia gunakan untuk mengecek hasilnya. Kavindra merebut alat tes kehamilan dari Syifa, dia mengikuti petunjuk dari kemasan tersebut, lalu mencelupkannya sampai terlihat ada yang bergerak naik dan mulai menunjukkan hasilnya.

Beberapa detik Kavindra menunggu, kini hadilnya sudah terpampang jelas di depan mata. Dua garis merah, Kavindra bukan pria bodoh yang tidak tahu apa arti dari garis tersebut. Sorot matanya menajam dan tangannya mulai mencengkram dagu Syifa dengan kuat, kemarahan kini menguasai dirinya.

"Kau membohongiku?!" Geram Kavindra.

PLAKKK...

Terpopuler

Comments

Ina Karlina

Ina Karlina

baru satu karma yg kamu dapat kan Syifa..apa kamu yakin hidup mu akan bahagia huh

2024-11-10

1

Evy

Evy

wah...apa ya rahasianya Kavi... jangan2 dia impoten... kebetulan banget...ada alasan untuk tidak menyentuh istrinya...

2024-12-23

0

LENY

LENY

RASAKAN SYIFA KEJAHATANMU DASAR WANITA JALANG HAMIL SAMA SIAPA NIKAH SAMA SIAPA😅😡

2024-12-09

0

lihat semua
Episodes
1 Kejutan yang tak terduga
2 Murkanya Galaxy
3 Memilih mati
4 Kambuh
5 Rintihan Kejora
6 Bertemu kembali
7 Kartu Identitas
8 Trauma
9 Kembali ke rumah
10 Pernikahan
11 Operasi
12 Mengharapkan Karma
13 Menjenguk Kejora
14 Awal mula kebencian itu hadir
15 Kebohongan
16 Amukan Kavindra
17 Tak sanggup Kehilangan
18 Kabar buruk
19 Pemakaman
20 Tersebarnya Berita
21 Menemui Kejora
22 Pilih-Pilih
23 Pengajian
24 Hak Mutlak
25 Amukan Hendra
26 Tawaran Zoya dan Nando
27 Gak bujang lagi
28 Mantan calon mertua
29 Melawan
30 Virus
31 Menjemput Kejora
32 Mimpi buruk
33 Terharu
34 Menyelamatkan
35 Syifa Histeris
36 Haji Raja
37 Menghadiri pesta
38 Melamar
39 Menjemput
40 Baku hantam
41 Pingsan
42 Sadar
43 Menjenguk
44 Pulang
45 Menyuapi
46 Langit kegirangan
47 Menemuinya
48 Tes DNA
49 Cemburu
50 Dibpertemukan
51 Putri Ayah
52 Permintaan Ben
53 Pindah
54 Mencabut laporan
55 Kejora cemburu
56 Murkanya Seorang Ayah
57 Bermain di pantai
58 Menonton Drama
59 Kacau
60 Perdebatan Ayah dan Anak.
61 Perihal warisan
62 Tukang pijat
63 Bertemu ulat bulu
64 Hilangnya Langit
65 Hari itu telah tiba
66 Prosesi sungkeman
67 Ayah?
68 Kemarahan Langit
69 Fitting baju
70 Pergi ke Bandung
71 Amukan Langit
72 Asing
73 Charger
74 Malam pertama
75 Lagi?
76 Resepsi
77 Noda yang membandel
78 Berita Viral
79 Membalas
80 Di buntuti
81 Semuanya hancur
82 Kemauan Langit.
83 Lesehan
84 Gundal gandul
85 Keenakan
86 mood swing
87 Dugaan Galen
88 Cebong
89 Cek cebong
90 Urgent
91 Kejutan
92 Isi pikiran Nando
93 Suntuk
94 Marinasi
95 Tukang ribut
96 Cemas
97 Mencari Langit
98 Masih terngiang
99 Kontraksi
100 Melahirkan
101 Saran nama
102 Baby
103 Berita
104 Menangkap pelaku
105 Konferensi pers
106 Konferensi pers
107 Kado
108 Menghibur Bila
109 Tingkah Bumi dan Langit
110 Kesabaran Kejora.
111 Kejutan
112 Novel baru lagi, judulnya " Kasih sayang Cahaya" jangan lupa baca ya readers
113 Hallo, guys ini novel baruku sequel dari -Langit Maheswara' versi Arzan ya.
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Kejutan yang tak terduga
2
Murkanya Galaxy
3
Memilih mati
4
Kambuh
5
Rintihan Kejora
6
Bertemu kembali
7
Kartu Identitas
8
Trauma
9
Kembali ke rumah
10
Pernikahan
11
Operasi
12
Mengharapkan Karma
13
Menjenguk Kejora
14
Awal mula kebencian itu hadir
15
Kebohongan
16
Amukan Kavindra
17
Tak sanggup Kehilangan
18
Kabar buruk
19
Pemakaman
20
Tersebarnya Berita
21
Menemui Kejora
22
Pilih-Pilih
23
Pengajian
24
Hak Mutlak
25
Amukan Hendra
26
Tawaran Zoya dan Nando
27
Gak bujang lagi
28
Mantan calon mertua
29
Melawan
30
Virus
31
Menjemput Kejora
32
Mimpi buruk
33
Terharu
34
Menyelamatkan
35
Syifa Histeris
36
Haji Raja
37
Menghadiri pesta
38
Melamar
39
Menjemput
40
Baku hantam
41
Pingsan
42
Sadar
43
Menjenguk
44
Pulang
45
Menyuapi
46
Langit kegirangan
47
Menemuinya
48
Tes DNA
49
Cemburu
50
Dibpertemukan
51
Putri Ayah
52
Permintaan Ben
53
Pindah
54
Mencabut laporan
55
Kejora cemburu
56
Murkanya Seorang Ayah
57
Bermain di pantai
58
Menonton Drama
59
Kacau
60
Perdebatan Ayah dan Anak.
61
Perihal warisan
62
Tukang pijat
63
Bertemu ulat bulu
64
Hilangnya Langit
65
Hari itu telah tiba
66
Prosesi sungkeman
67
Ayah?
68
Kemarahan Langit
69
Fitting baju
70
Pergi ke Bandung
71
Amukan Langit
72
Asing
73
Charger
74
Malam pertama
75
Lagi?
76
Resepsi
77
Noda yang membandel
78
Berita Viral
79
Membalas
80
Di buntuti
81
Semuanya hancur
82
Kemauan Langit.
83
Lesehan
84
Gundal gandul
85
Keenakan
86
mood swing
87
Dugaan Galen
88
Cebong
89
Cek cebong
90
Urgent
91
Kejutan
92
Isi pikiran Nando
93
Suntuk
94
Marinasi
95
Tukang ribut
96
Cemas
97
Mencari Langit
98
Masih terngiang
99
Kontraksi
100
Melahirkan
101
Saran nama
102
Baby
103
Berita
104
Menangkap pelaku
105
Konferensi pers
106
Konferensi pers
107
Kado
108
Menghibur Bila
109
Tingkah Bumi dan Langit
110
Kesabaran Kejora.
111
Kejutan
112
Novel baru lagi, judulnya " Kasih sayang Cahaya" jangan lupa baca ya readers
113
Hallo, guys ini novel baruku sequel dari -Langit Maheswara' versi Arzan ya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!