Menjenguk Kejora

Hendra meminta anak buahnya yang lain untuk mencari orang yang membawa Kejora, sementara dia kembali ke acara pernikahan Syifa yang akan kembali di gelar resepsinya malam ini juga di hotel bintang lima dengan para tamu dari kalangan bisnisnya.

Langit dan yang lainnya berjalan keluar menyusuri lorong rumah sakit, Galaxy di dorong menggunakan kursi roda karena kakinya bengkak akibat terkilir, sehingga membuatnya kesusahan untuk berjalan. Langit melihat di depan pintu utama rumah sakit anak buah Hendra yang tadi di biusnya, dia berjalan melewatinya begitu saja dengan senyum tipis menghiasi wajahnya.

"Kasa, kamu bawa mobilnya sendiri. Abang udah bilang kok sama Papa, mereka gak bakalan marahin Gala kok tenang aja. Tapi kunci motor kamu Abang pegang ya, ada urusan dulu sebentar." Ucap Langit.

"Lah, gue gimana Bang? Tadi kan nebeng sama si Kasa kesininya? Mana Mama Yaya nyuruh cepet balik," Tanya Arzan dengan wajah memelasnya.

"Ikut si Kasa ke mobil lah, nyusahin amat jadi manusia." Ucap Langit cemberut.

Arzan menampilkan gigi putihnya, dia mengusap dada Langit berniat untuk menenangkannya, tetapi langit segera menepisnya karena merasa geli sendiri.

"Aing Normal!" Ketus Langit sambil berkacak pinggang.

"Aing juga normal, masa paralon nyapluk paralon." Seru Arzan.

"Kali aja paralon loe perlu sambungan, hahaha." Celetuk Galaxy.

"Diam kau sumbing." Kesal Arzan pada Galaxy.

"Awas loe ya!" Galaxy mengepalkan tinjunya, dia tak terima di bilang sumbing hanya karena bibir atasnya di jahit karena robek.

Gereget menanggapi kelakuan Arzan Langit segera membukakan pintu belakang mobil dan mendorong tubuh Arzan tepat di samping Galaxy. Sengaja ia umpankan Arzan pada adiknya itu, biar tambah seru.

Benar saja, Galaxy langsung mempiting leher Arzan dan mulai memberikan pelajaran karena sudah mengatainya. Angkasa memberikan kunci pada Langit, sejurus kemudian Kakaknya itu langsung memacu kendaraannya dengan kecepatan layaknya seorang pembalap handal.

Langit melajukan motornya menuju apartemen miliknya, dia ingin tahu bagaimana keadaan Kejora, entah mengapa hatinya begitu tak tenang sebelum melihat dengan mata kepalanya sendiri.

Beberapa menit berlalu. Langit sudah sampai di Apartemen miliknya, dia langsung berajalan masuk menuju lift dan menekan lantai dimana unitnya berada.

Tring.

Pintu lift terbuka, Langit berjalan menuju Unitnya sambil memainkan kunci motornya. Terlihat Meta dan Raja berjalan keluar dari dalam Unitnya, mereka terlihat berbicara serius sampai tak sadar akan kehadiran dirinya.

"Eekhhemmm!" Dehem Langit.

"Kejam banget tuh orangtuanya, Gila!" Kesal Raja.

Langit berkacak pinggang karena dehemannya tidak di gubris sama sekali, alhasil dia menjambak rambut Raja sampai si empu berteriak kesakitan.

"Aaargghhh! Sialan, sakit banget c**!" Raja membalikkan tubuhnya, dia hendak mengangkat jari telunjuknya ke hadapan Langit, tetapi melihat siapa yang tengah berdiri di hadapannya nyalinya langsung menciut.

"Bilang apa tadi? Sok ulangi lagi?" Langit pun menyentil mulut Raja.

Raja mengusap-usap mulutnya yang terasa panas, dia juga baru menyadari penampilan Langit dari atas sampai bawah.

"Anak sekolah mana nih nyasar kesini? Ini bukan sekolahan dek." Tanya Raja menggoda Langit.

"Berisik loe! Dimana Kejora sekarang? Dah sadar belum?" Tanya Langit.

"Aduduhhh, perhatian banget kayaknya." Goda Raja sambil menaik turunkan alisnya.

"Kejora sudah sadar, dia ada di kamar di temani Bi Asih dan juga Ayra adik saya. Sekarang saya dan juga Mas Raja mau ke apotik beli obat, Kejora maghnya kambuh, dia bilang dari semalam tidak makan sama sekali." Papar Meta tersenyum.

Raja yang di panggil Mas oleh Meta langsung memalingkan wajahnya sambil mengulum senyumnya, panggilan 'Mas' sangat langka di dengarnya, terutama kata itu di tujukan padanya. Ah, rasanya Raja sangat malu.

"Hati-hati ya Dokter, nanti kalau di jalan ada yang tantrum tinggal getok aja kepalanya." Ucap Langit sambil berlalu begitu saja, geli sekali dia melihat wajah salting Raja yang terlihat seperti ABG alay.

"Hah?" Meta mengendikkan bahunya acuh tak acuh, saat dia berbalik mengajak Raja untuk pergi, tiba-tiba saja Raja bertingkah aneh. Dia menggigit tangannya sendiri sambil menggoyang-goyangkan badannya seperti anak kecil.

Langit membuka pintu Unitnya. begitu pintunya terbuka sempurna, Langit bisa melihat Bi Asih yang sedang berjalan membawakan semangkuk bubur diatas nampan menuju kamar sebelah.

"Bi Asih." Panggil Langit.

Bi Asih menoleh kearah Langit, dia tersenyum menatap kedatangan majikannya.

"iya Den," Sahut Bi Asih.

"Mau kasih makan Kejora ya Bi?" Tanya Langit sambil berjalan kearah Bi Asih.

"Iya Den, kata Neng Meta kalau maghnya kambuh harus makan yang teksturnya lembut atau lembek, biar gak kaget perutnya." Jawab Bi Asih.

Langit pun membulatkan mulutnya membentuk huruf O pertanda dia paham, langkahnya ikut berjalan di belakang Bi Asih.

Begitu Langit masuk, terlihat Kejora yang menatap kosong dengan wajah sembabnya. Ah, tentunya Langit tahu apa yang sedang di pikirkannya, di samping Kejora pula ada Ayra yang setia mengusap lengan Kejora memberikan kekuatan.

"Neng, makan dulu." Ucap Bi Asih meletakan nampannya diatas meja.

Hening. Tidak ada jawaban dari mulut Kejora, mulutnya tertutup rapat seakan enggan mengeluarkan suaranya.

Ekhhemmm..

Langit berdehem, Ayra pun menoleh ke sumber suara, Langit meminta Ayra berpindah tempat. Tanpa Kejora sadari, Langit duduk di hadapannya dengan satu mangkuk di tangannya. Bi Asih dan juga Ayra keluar dari dalam kamar, mereka memberikan ruang untuk Langit dan Kejora.

"Jangan kebanyakan melamun, gak sayang apa ada cowok seganteng gue gak di liatin." Ucap Langit dengan suara yang ia tambahkan volumenya untuk menyadarkan Kejora.

Ternyata usaha Langit tak sia-sia, Kejora beringsut saat tiba-tiba saja matanya beradu dengan mata pria yang tampan dan gagah, hanya saja Langit benar-benae seperti seorang pelajar. jadi Kejora berpikir mengapa ada anak sekolah di kamar yang di tempatinya.

"S-siapa kamu? Kenapa ada di kamar ini?" Tanya Kejora.

"Ya kan ini Unit milik gue, wajar aja kalau gue ada disini." Jawab Langit dengan santainya.

"J-jadi," Ucap Kejora terhenti.

"Jadi, gue yang udah nyelamatin loe pas loe pingsan di danau dan bawa loe pergi dari rumah sakit, so? Loe makan dulu, jangan terlalu memikirkan hal yang bisa nyakitin diri loe sendiri. Jangan pernah sekalipun berpikiran untuk mengakhiri hidup, selain Tuhan yang marah, loe juga malah ngasih kebahagiaan sama orang yang udah nyakitin loe. Kejar kebahagiaan walaupun untuk mendapatkannya hanya ada satu celah kecil saja, gue gak terlalu tahu apa yang loe rasain karena sebagian kisah yang gue tahu nasib kita sama, tapi bedanya jadi loe lebih sakit." Jelas Langit.

Kejora pun terdiam, kepalanya menunduk mendengarkan kata-kata Langit yang hampir mirip dengan kata-kata yang pernah di sampaikan oleh neneknya.

"Nih," Langit menyodorkan hp milik Kejora.

"Maaf karena sudah lancang baca semua pesan masuk," Ucap Langit.

"Gapapa." Ucap Kejora dengan pelan.

Langit meminta Kejora mengangkat wajahnya, dia membujuk Kejora dengan caranya sendiri, sampai pada akhirnya Kejora mau makan menggunakan tangannya sendiri.

Terpopuler

Comments

Laurensia Listianawati

Laurensia Listianawati

mungkin Kejora trima warisan atas namanya, mk nya dibenci semua keluarganya ya thor

2025-01-12

0

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

kenapa kok si kejora di blng anak pembawa sial ya,kan sama2 anak kandungnya bukan;?

2024-08-29

3

Truely Jm Manoppo

Truely Jm Manoppo

Langit the best 😍😍😍😍😍

Arzan ... persis kayak bpknya Nando bacotnya 🤣🤣🤣🤣

2024-07-07

2

lihat semua
Episodes
1 Kejutan yang tak terduga
2 Murkanya Galaxy
3 Memilih mati
4 Kambuh
5 Rintihan Kejora
6 Bertemu kembali
7 Kartu Identitas
8 Trauma
9 Kembali ke rumah
10 Pernikahan
11 Operasi
12 Mengharapkan Karma
13 Menjenguk Kejora
14 Awal mula kebencian itu hadir
15 Kebohongan
16 Amukan Kavindra
17 Tak sanggup Kehilangan
18 Kabar buruk
19 Pemakaman
20 Tersebarnya Berita
21 Menemui Kejora
22 Pilih-Pilih
23 Pengajian
24 Hak Mutlak
25 Amukan Hendra
26 Tawaran Zoya dan Nando
27 Gak bujang lagi
28 Mantan calon mertua
29 Melawan
30 Virus
31 Menjemput Kejora
32 Mimpi buruk
33 Terharu
34 Menyelamatkan
35 Syifa Histeris
36 Haji Raja
37 Menghadiri pesta
38 Melamar
39 Menjemput
40 Baku hantam
41 Pingsan
42 Sadar
43 Menjenguk
44 Pulang
45 Menyuapi
46 Langit kegirangan
47 Menemuinya
48 Tes DNA
49 Cemburu
50 Dibpertemukan
51 Putri Ayah
52 Permintaan Ben
53 Pindah
54 Mencabut laporan
55 Kejora cemburu
56 Murkanya Seorang Ayah
57 Bermain di pantai
58 Menonton Drama
59 Kacau
60 Perdebatan Ayah dan Anak.
61 Perihal warisan
62 Tukang pijat
63 Bertemu ulat bulu
64 Hilangnya Langit
65 Hari itu telah tiba
66 Prosesi sungkeman
67 Ayah?
68 Kemarahan Langit
69 Fitting baju
70 Pergi ke Bandung
71 Amukan Langit
72 Asing
73 Charger
74 Malam pertama
75 Lagi?
76 Resepsi
77 Noda yang membandel
78 Berita Viral
79 Membalas
80 Di buntuti
81 Semuanya hancur
82 Kemauan Langit.
83 Lesehan
84 Gundal gandul
85 Keenakan
86 mood swing
87 Dugaan Galen
88 Cebong
89 Cek cebong
90 Urgent
91 Kejutan
92 Isi pikiran Nando
93 Suntuk
94 Marinasi
95 Tukang ribut
96 Cemas
97 Mencari Langit
98 Masih terngiang
99 Kontraksi
100 Melahirkan
101 Saran nama
102 Baby
103 Berita
104 Menangkap pelaku
105 Konferensi pers
106 Konferensi pers
107 Kado
108 Menghibur Bila
109 Tingkah Bumi dan Langit
110 Kesabaran Kejora.
111 Kejutan
112 Novel baru lagi, judulnya " Kasih sayang Cahaya" jangan lupa baca ya readers
113 Hallo, guys ini novel baruku sequel dari -Langit Maheswara' versi Arzan ya.
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Kejutan yang tak terduga
2
Murkanya Galaxy
3
Memilih mati
4
Kambuh
5
Rintihan Kejora
6
Bertemu kembali
7
Kartu Identitas
8
Trauma
9
Kembali ke rumah
10
Pernikahan
11
Operasi
12
Mengharapkan Karma
13
Menjenguk Kejora
14
Awal mula kebencian itu hadir
15
Kebohongan
16
Amukan Kavindra
17
Tak sanggup Kehilangan
18
Kabar buruk
19
Pemakaman
20
Tersebarnya Berita
21
Menemui Kejora
22
Pilih-Pilih
23
Pengajian
24
Hak Mutlak
25
Amukan Hendra
26
Tawaran Zoya dan Nando
27
Gak bujang lagi
28
Mantan calon mertua
29
Melawan
30
Virus
31
Menjemput Kejora
32
Mimpi buruk
33
Terharu
34
Menyelamatkan
35
Syifa Histeris
36
Haji Raja
37
Menghadiri pesta
38
Melamar
39
Menjemput
40
Baku hantam
41
Pingsan
42
Sadar
43
Menjenguk
44
Pulang
45
Menyuapi
46
Langit kegirangan
47
Menemuinya
48
Tes DNA
49
Cemburu
50
Dibpertemukan
51
Putri Ayah
52
Permintaan Ben
53
Pindah
54
Mencabut laporan
55
Kejora cemburu
56
Murkanya Seorang Ayah
57
Bermain di pantai
58
Menonton Drama
59
Kacau
60
Perdebatan Ayah dan Anak.
61
Perihal warisan
62
Tukang pijat
63
Bertemu ulat bulu
64
Hilangnya Langit
65
Hari itu telah tiba
66
Prosesi sungkeman
67
Ayah?
68
Kemarahan Langit
69
Fitting baju
70
Pergi ke Bandung
71
Amukan Langit
72
Asing
73
Charger
74
Malam pertama
75
Lagi?
76
Resepsi
77
Noda yang membandel
78
Berita Viral
79
Membalas
80
Di buntuti
81
Semuanya hancur
82
Kemauan Langit.
83
Lesehan
84
Gundal gandul
85
Keenakan
86
mood swing
87
Dugaan Galen
88
Cebong
89
Cek cebong
90
Urgent
91
Kejutan
92
Isi pikiran Nando
93
Suntuk
94
Marinasi
95
Tukang ribut
96
Cemas
97
Mencari Langit
98
Masih terngiang
99
Kontraksi
100
Melahirkan
101
Saran nama
102
Baby
103
Berita
104
Menangkap pelaku
105
Konferensi pers
106
Konferensi pers
107
Kado
108
Menghibur Bila
109
Tingkah Bumi dan Langit
110
Kesabaran Kejora.
111
Kejutan
112
Novel baru lagi, judulnya " Kasih sayang Cahaya" jangan lupa baca ya readers
113
Hallo, guys ini novel baruku sequel dari -Langit Maheswara' versi Arzan ya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!