*Clack-clack-clack-clack
'Pada akhirnya aku berakhir sebagai rombongan keluarga Artic'
Aku sedang berjalan didekat kereta kuda nona muda Artic itu dengan sedikit enggan, hari sudah mulai gelap dan jalan sudah mulai terlihat kabur jadi sulit untuk melihat
"Baik semuanya! mari kita istirahat dulu"
Suara Ian menggema ke seluruh rombongan kesatria keluarga Artic membuat mereka semua berhenti dan turun dari kuda mereka
Mereka segera membongkar perlengkapan mereka dan mulai membangun tenda di daerah tanah yang rata
"Hei kau, apakah kau tidak membawa tendamu?"
Seorang kesatria datang menghampiri ku sambil membawa sebuah tenda yang belum dipasang di bahunya
"Ah, aku bisa tidur diatas pohon jangan khawatirkan aku"
"Benarkah? Baiklah kalau begitu"
Setelah mengatakan itu kesatria itu pergi meninggalkan ku sendirian
"Baiklah mari buat api unggun"
Aku segera mengumpulkan beberapa ranting pohon yang sudah kering dan menaruhnya di tanah yang tidak ada rumput disekitarnya
"[Fire]"
Setelah ucapanku itu api menyala dan membakar tumpukan ranting itu menerangi daerah sekitar ku
Aku duduk bersandar di sebuah pohon yang berada dibelakang ku dan mengeluarkan daging kering yang aku bawa dari rumah
'Seperti biasa, daging ini hanya terasa asin'
Aku mengerutkan keningku mendapati rasa daging yang hanya terasa asin saja membuatku hanya bisa memakannya dengan diam
"Hei kau"
Disaat aku sedang memakan daging ku Ian datang sambil menyilangkan tangannya dan menatapku dengan tatapan tidak bersahabat
"Ada yang kau butuhkan Pak Ian?"
"Langsung saja ke intinya, aku masih tidak mengakui mu"
"Huh?"
Aku bingung dengan apa yang dibicarakan orang ini yang tiba tiba datang dan berkata seperti itu
"Meski kau diakui oleh nona muda aku tidak akan menurunkan sedikitpun kewaspadaan ku terhadap mu"
"Jadi begitu ya... Haaa... Pak Ian sekali lagi aku bilang padamu, aku hanya rakyat jelata biasa, aku tidak tergabung dengan bangsawan mana pun"
Saat aku mengatakan itu membuat wajah Ian yang sudah mengkerut tambah mengkerut dan menatapku dengan mata yang tajam
"Hah? Oke, kalau begitu mari kita anggap omonganmu benar, lalu anggap saja semua rakyat jelata dapat membunuh tiga Ogre Darah yang tidak bisa dikalahkan oleh para kesatria keluarga Duke dalam sekejap mata"
'Yah dia tidak salah sih mana ada warga sipil yang bisa membunuh monster kelas A sendirian'
"Haaa... Yang kau harus tahu sekarang hanyalah aku tidak berada di pihak yang akan menyakiti mu"
Aku menghela nafas sejenak dan menatap Ian dengan wajah lelah
"Apa buktinya?"
Ian tiba tiba mencabut pedangnya dan mengarahkannya ke tenggorokan ku membuat semua orang disekitar memperhatikan kami dalam diam
"... Kau tahu... Aku bisa membunuh semua yang ada di sini dalam sekejap"
"Mau berduel?"
Sudut mulutku terangkat setelah mendengar ucapannya
"Baiklah"
Aku berdiri sambil membersihkan debu yang menempel di celana ku dan mengambil pedang ku yang aku sandarkan disebelah pohon
Kami berdua berjalan mengabaikan tatapan para kesatria yang menatap kami dengan linglung menuju ke area terbuka
Kami segera berpisah membuat jarak antar kami berdua dan aku mulai menarik pedang ku dari sarung ku
"Namaku Ian Harison, ketua kesatria penjaga keluar Artic menantang mu dalam duel"
Ian menyiapkan kuda kudanya dan mengangkat pedangnya dalam posisi netral
"Aku Ignis, seorang musafir menerima permintaan duel mu"
Aku juga mulai mengangkat pedangku dalam posisi netral
Untuk sesaat tidak ada yang melakukan pergerakan sama sekali sampai
*Zwosh
Kami berdua bergerak dengan sangat cepat sambil memegang pedang kami
*Clang
Suara benturan kedua pedang kami membuat suara yang keras yang dapat didengar siapapun
"Untuk orang sekurus dirimu tenagamu boleh juga"
"Kau juga lumayan"
*Clang
Kami segera membuat jarak satu sama lain untuk menghindari adu ketahanan yang akan merugikan kedua belah pihak
Ian segera berlari kembali ke arahku dengan membawa pedangnya dan melayangkan serangan vertikal dengan sekuat tenaga
Aku yang menyadari ini segera membelokkan arah serangannya dengan memanfaatkan kemiringan pedangku
'Tersangkut?'
Karena momentumnya pedang Ian tertancap kedalam tanah dan tersangkut
Menyadari akan hal ini aku segera melayangkan tebasan kearah Ian dengan cepat
"Cih"
Ian melepaskan pedangnya menghindari tebasanku sebelum menendang ku menjauh hal ini memberi kesempatan untuk Ian mengambil pedangnya
Tidak membuang waktu lebih lama lagi aku segera menerjang kearah Ian dan memposisikan pedangku untuk menusuk tepat ke area dada
Sadar dengan apa yang ingin aku lakukan ian segera memposisikan pedangnya untuk melindungi area dadanya
'Kena kau'
Aku segera mengubah posisiku serendah mungkin dan menendang kaki Ian membuat Ian kehilangan kendalinya atas berat tubuhnya dan terjatuh
"Ugh.."
"Menyerah lah"
Belum lepas dari keterkejutannya Ian dihadapkan dengan pedang yang ku arahkan tepat didepan wajahnya
"...Aku... Aku kalah"
Suasana disekitar hening tanpa ada suara sedikitpun, hanya ada suara dedaunan yang bergemericik tertutup angin
"U-UWOOOOOOOO!!!!!"
Tiba tiba semua kesatria bersorak dengan gembira memecahkan keheningan barusan
Aku memandang mereka dengan terkejut tidak mengharapkan reaksi mereka akan seperti ini
"Hebat... Tuan Ignis kau memiliki potensi, keahlian pedangmu dan taktik mu sungguh luar biasa"
Bell menghampiriku dengan senyum diwajahnya membuatku sedikit merinding
"Terimakasih atas pujiannya nona Bell"
Aku membungkuk sopan kepada Bell bagaimanapun dia adalah bangsawan bukan?
"Tadi pertarungan yang hebat tapi, aku tidak mentolerir kalian yang membuat kegaduhan di hutan"
Seketika suara Bell yang tadinya datar menjadi dingin hal ini membuat semua orang yang berada disana tersentak dan mengalihkan pandangannya sebelum kembali ke urusan mereka masing masing
"N-nona Bell ini salahku karena akulah yang menantangnya lebih dulu"
"Benarkah?"
"Hiiiik!!!!"
Tatapan Bell semakin mending seperti kutub utara membuat Ian ketakutan
"I-ini juga salahku, akulah yang menerima tantangnya"
"Kalian mulai saling tolong menolong bukan?"
Tatapan Bell menjadi semakin menyeramkan membuat aku dan Ian memucat
"Kalian! Kalian aku hukum tidak boleh makan! makanan kalian akan aku sita!!"
""Argh!!!""
Sebelum aku menyadarinya tas berisi makananku berada di tangan Paula dan juga ada tas lain yang sepertinya milik Ian
"Hmph!"
Bell meninggalkan kami berdua yang terjatuh lemas saat makanan kami disita
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Ananda Harahap
lama banget sih
2024-07-29
0
ԅ•• demon venerable ••ԅ
semangat up nya thor
2024-07-05
1