8| Festival panen

"Haa... Apa yang harus aku lakukan"

Aku saat ini sedang berjalan ke tempat latihan kesatria kami setelah berganti baju menjadi baju latihan

Kepalaku masih terus terganggu dengan benang sihir yang terus menerus dikatakan gagal oleh Rust

'Apa yang kurang darinya?...'

Aku terus berfikir sambil menatap benang sihir yang mengembang di tanganku

'Apakah konsentrasi sihirnya rendah?...'

Aku terus berfikir dan berfikir sampai sampai aku tak sadar sudah sampai ditempat latihan para kesatria dan...

*Duk!

"Aghh!!"

Sebuah pedang kayu menghantam kepalaku dengan ringan. Meskipun ringan itu mengejutkan ku

"Apa yang kau pikirkan Art? Bisa bisanya kau berjalan dengan tatapan ke tanah"

Yang berada di depanku adalah Leon yang sedang memegang pedang kayu yang disandarkan di bahunya

"Jangan mengejutkanku kak..."

Aku hanya bisa membuat wajah pahit, lagipula ini juga salahku karena tidak memperhatikan jalan

"Hahahaha sepertinya dia sedang mendapatkan masalah dengan Rust!"

Ayahku tertawa ringan sambil mengelus kepala ku dengan kasar

"Karena kau baru datang lari sepuluh putaran!"

"Baik!"

Aku bergegas berlari mengitari lapangan yang terlihat cukup luas untuk tempat latihan kesatria

Meski aku berlari, pikiranku tidak berada ditempatnya

Aku terus menerus memikirkan apa yang salah dalam sihir ku apakah intensitas mananya kurang?, apakah warnanya berbeda?, apakah ketebalannya kurang?

"Art! Sudah cukup ayo kemari!"

Pikiran ku kembali ke tubuhku, tersentak dengan panggilan ayahku yang menyuruh ku untuk mendekatinya

Aku mendekatinya tanpa mengucapkan sepatah kata pun dan hanya menatap jalan dengan tatapan kosong

"Ada apa Art? Kau terlihat aneh hari ini?"

Ayahku memiringkan kepalanya dengan wajah sedikit khawatir melihat putranya yang terlihat suram

"Ayah... Apa yang kurang dari benang ku"

Aku mengulurkan kedua tanganku memperlihatkan seutas benang yang terlihat diantara keduanya

Ayahku sedikit terkejut melihat benang ku lalu mengangguk seolah olah dia paham tentang apa yang terjadi

"Art. Bukankah kau belajar sihir melodi dengan Rust?"

"Ya?"

Aku memiringkan kepalaku dengan bingung dengan pertanyaan ayahku yang aneh

"Lalu kenapa kau membuat benang dan bukannya garis?"

Aku masih bingung dengan apa yang dibicarakan ayahku, menangnya apa bedanya?

"Garis milik rust itu bisa ditembus, sedangkan miliki mu-"

Ayahku mencabut sehelai rambutnya lalu mendekatkannya ke benang ku lalu seketika benang ku memotong rambut ayahku

"Benang milik mu memotong sesuatu"

Hal ini membuat ku terkejut sampai membelakkan mataku tidak percaya dengan apa yang aku lihat

"Lalu apa yang harus aku lakukan...."

Aku menundukkan kepalaku mencoba berfikir keras tentang apa yang harus kulakukan

"Kau tidak perlu khawatir, untuk sekarang ambillah pedang mu dan ikut berlatih bersama Leon"

Aku hanya mengangguk dalam diam mendengar perkataan ayahku yang memasang senyum diwajahnya

"Benang yang bisa memotong sesuatu diusia segini... Apa yang kau pikirkan anak ku..."

Aku seolah mendengar sesuatu seperti gumaman ayahku namun aku menghiraukannya dan segera mengambil pedangku

Aku segera berjalan disebelah Leon dan berdiri tepat di sebelahnya dengan posisi pedang standar

"Kalau begitu ayunkan sebanyak lima ratus kali!"

"Baik!"

Yah aku tidak tahu apakah pelatihan pedang ini wajar untuk dilakukan oleh anak berumur lima tahun tapi ini seharusnya baik baik saja jika ayahku yang melakukannya

...****************...

""Lima ratus!!""

Aku dan Leon langsung jatuh ketanah dengan bunyi tumpul yang bergema cukup kecil mungkin karena kami tidak terlalu berat

"Hah.. Hah...Ha.. Berapa kali pun dilakukan ini tetap melelahkan"

"Haah.. Hah.. Haah.. Kau benar... Ini benar benar melelahkan"

Ayahku melihat kami yang kelelahan dengan wajah puas saat melihat kami"

"Kalian segera bersihkan tubuh kalian"

"S-Sebentar lagi.. Aku masih mengatur nafas ku"

"B-Benar!"

Aku dan Leon masih masih mencoba mengatur nafas kami agar menjadi lebih stabil setelah melakukan latihan yang cukup melelahkan

"Hm? Apakah tidak apa apa? Bukankah kalian akan terlambat?"

Aku mengangkat sedikit kepalaku dan melihat ayah ku dengan perasaan bingung, sepertinya ada yang aku lupakan

"Apakah kalian lupa? Ini kan hari festival panen"

""AH! FESTIVAL!!"

Aku dan Leon segera bergegas menuju kamar kami masing masing mengabaikan ayahku yang menatap kosong kearah lorong yang baru saja kami lewati

"Haaaah... Anak anak itu"

Edward hanya bisa memijat pelipisnya seolah pusing menghadapi kelakuan kedua anaknya itu

...****************...

Aku dan Leon berjala menembus keramaian jalan yang dipenuhi dengan kios kios yang berjejer disepanjang jalan

"Lihat Art! Itu ada yang menjual sate!"

"Sate lagi? Sepertinya kau suka sate ya. baiklah klau begitu ayo beli"

Aku dan Leon mendekati penjual sate tersebut dan ternyata dia adalah penjual sate yang sama dengan penjual sate sebelumnya yang aku beli dengan Leon

"Wah wah wah lihat siapa ini, kalian datang lagi rupanya"

Penjual sate itu tersenyum lebar saat melihat kami berada tepat didepan kiosnya

"Pak tolong dua satenya pak!"

"Siap tuan muda!"

Penjual sate itu segera mengambil dua sate yang baru saja matang dan menyerahkan kepada kami berdua

*Ham

Aku dan Leon langsung menggigit sate itu dan sesuai dugaan sate dari penjual ini benar benar enak

Saking enaknya wajahku dan Leon serasa meleleh saat sensasi jus dari daging itu merembes keluar di setiap gigitannya

"Hahaha kalian sepertinya suka sekali dengan sate ku bukan?"

"Benar! Satenya benar benar enak!"

Aku hanya memberikan anggukan kecil sebagai tanggapan sementara Leon berteriak dengan gembira

Penjual sate itu tersenyum dengan bahagia saat melihat tanggapan kami berdua

"Terimakasih nak! Oh iya apa kalian akan nonton orkestra nanti malam?"

"Orkestra?"

Aku dan Leon saling memandang dengan bingung

"Oh kalian tidak tahu ya? Sebenarnya malam ini akan diadakan orkestra oleh orkestra keliling"

"Hei Art! Bagaimana jika kita menontonnya?"

"Eh? Kita harus minta ijin ayah dan ibu dulu bukan?"

Akan sedikit menyedihkan jika melihat mereka berdua berlari kesana kemari untuk mencari kami saat sedang menonton orkestra jadi alangkah baiknya jika berbicara terlebih dahulu

"Hmm sepertinya benar juga"

Leon mengangguk berkali kali seolah paham dengan apa yang aku katakan, sedangkan penjual sate itu tersenyum saat melihat kelakuan kita yang mendiskusikan hal ini

"Baiklah kalau begitu ayo pulang!"

"Jangan pulang secepat kak, kita pergi jalan jalan dulu sebentar dan beli beberapa camilan untuk ibu agar setidaknya kita bisa melunakkan hatinya meski sedikit"

Saat mendengar kata kata ku Leon mengangguk paham dan langsung menarik tanganku

"Kalau begitu ayo!"

"Ah tunggu kak! Terimakasih pak penjual sate!"

meski ditarik oleh Leon aku tetap harus berterimakasih kepada penjual sate karena memberi tahu kami tentang orkestra yang akan digelar nanti malam

"Sama sama bocah! Lain kali beli lagi yaa!!"

Aku tersenyum kecil saat melihat penjual sate itu melambaikan tangannya dengan bahagia

yang tersisa hanya meminta persetujuan ayah dan ibu, kalau ayah aku yakin dia akan mengijinkan tapi kalau ibu..

"Kuharap ini tidak akan terlalu sulit"

Episodes
1 Prolog| The new beginning
2 1| Pelatihan sejak dini
3 2| Eksperimen sihir
4 3| kota, Buku, dan Pil
5 4| Lima tahun
6 5| Melodi dan harmoni
7 6| Makan malam dan kelas
8 7| Sihir = Fisika?
9 8| Festival panen
10 9| Festival panen 2
11 10| Orkestra dan penculikan?
12 11| Pedagang budak
13 12| Shadow Tigger
14 13| Tinggal Bersama
15 14| Cari Makan
16 15| Utopia
17 16| Sepuluh tahun
18 17| "Ubahlah pola pikir mu"
19 18| Perjalanan ke ibukota
20 19| Duel
21 20| Bell North Artic
22 21| Kembali melakukan perjalanan
23 22| Ibukota
24 23| Oscar
25 24| Serikat Petualang
26 25| Monster
27 26| Jasmine?
28 27| Persiapan
29 28| Menuju target
30 29| Pembobolan
31 30| Kegilaan yang bersemayam didalam tubuh manusia
32 31| Pertemuan
33 32| Oscar
34 33| Penyesalannya
35 34| Permintaan
36 35| Pedang dan tekad 1
37 36| Pedang dan tekad 2
38 37| Pedang dan tekad 3
39 38| Pedang dan tekad 4
40 39| Biru dan perak
41 40| Pertarungan antar saudara
42 41| Rencana
43 42| Kematian James
44 43| Setelah kekacauan
45 44| Kejutan
46 45| Musisi jalanan
47 46| Alat Instrumen
48 47| Pelelangan
49 48| Hari yang dinantikan
50 49| Ibukota dan... Apa apaan ini?
51 50| Amukan Utopia
52 51| Party time!!!
53 52| Pahlawan
54 53| Duel singkat
55 54| Hari keberangkatan
56 55| Kota pelabuhan Crane
57 56| Kasus
58 57| masalah
59 58| Chincilla
60 59| Guild petualang
61 60| Tiga orang aneh
62 61| Burung Walet
63 62| Namaku Leonardo!
64 63| Ash's
65 64| Rapat
66 65| Kegilaan malam yang luar biasa
67 66| Sebelum badai
68 67| Pertempuran
69 68| Setelah pertempuran
70 69| Hutan putih
71 70| Ilusi
72 71| Kemah
73 72| Malam kemah
74 73| Rambut merah dengan palu
75 74| Gjalhorn
76 75| Reuni
77 76| Taruhan
78 77| Rust
79 78| Pertemuan yang berbahaya
80 79| Prespektif Edward si paladin
81 80| Pandangan Rust
82 81| Surat untuk kaisar
83 82| Keluarga
84 83| Kembali
85 84| Elf rambut hitam
86 85| Kuil
87 86| Ilmu ramalan bintang
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Prolog| The new beginning
2
1| Pelatihan sejak dini
3
2| Eksperimen sihir
4
3| kota, Buku, dan Pil
5
4| Lima tahun
6
5| Melodi dan harmoni
7
6| Makan malam dan kelas
8
7| Sihir = Fisika?
9
8| Festival panen
10
9| Festival panen 2
11
10| Orkestra dan penculikan?
12
11| Pedagang budak
13
12| Shadow Tigger
14
13| Tinggal Bersama
15
14| Cari Makan
16
15| Utopia
17
16| Sepuluh tahun
18
17| "Ubahlah pola pikir mu"
19
18| Perjalanan ke ibukota
20
19| Duel
21
20| Bell North Artic
22
21| Kembali melakukan perjalanan
23
22| Ibukota
24
23| Oscar
25
24| Serikat Petualang
26
25| Monster
27
26| Jasmine?
28
27| Persiapan
29
28| Menuju target
30
29| Pembobolan
31
30| Kegilaan yang bersemayam didalam tubuh manusia
32
31| Pertemuan
33
32| Oscar
34
33| Penyesalannya
35
34| Permintaan
36
35| Pedang dan tekad 1
37
36| Pedang dan tekad 2
38
37| Pedang dan tekad 3
39
38| Pedang dan tekad 4
40
39| Biru dan perak
41
40| Pertarungan antar saudara
42
41| Rencana
43
42| Kematian James
44
43| Setelah kekacauan
45
44| Kejutan
46
45| Musisi jalanan
47
46| Alat Instrumen
48
47| Pelelangan
49
48| Hari yang dinantikan
50
49| Ibukota dan... Apa apaan ini?
51
50| Amukan Utopia
52
51| Party time!!!
53
52| Pahlawan
54
53| Duel singkat
55
54| Hari keberangkatan
56
55| Kota pelabuhan Crane
57
56| Kasus
58
57| masalah
59
58| Chincilla
60
59| Guild petualang
61
60| Tiga orang aneh
62
61| Burung Walet
63
62| Namaku Leonardo!
64
63| Ash's
65
64| Rapat
66
65| Kegilaan malam yang luar biasa
67
66| Sebelum badai
68
67| Pertempuran
69
68| Setelah pertempuran
70
69| Hutan putih
71
70| Ilusi
72
71| Kemah
73
72| Malam kemah
74
73| Rambut merah dengan palu
75
74| Gjalhorn
76
75| Reuni
77
76| Taruhan
78
77| Rust
79
78| Pertemuan yang berbahaya
80
79| Prespektif Edward si paladin
81
80| Pandangan Rust
82
81| Surat untuk kaisar
83
82| Keluarga
84
83| Kembali
85
84| Elf rambut hitam
86
85| Kuil
87
86| Ilmu ramalan bintang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!