*Klak-klak-klak
"Ugh... dimana aku"
Suara langkah kaki kuda membuatku bangun dari pingsan ku, saat aku tersadar aku sudah berada disebuah sangkar dengan tubuh diikat dnegan rantai
"Huh?"
Tak hanya aku, ternyata ada banyak anak kecil lain yang ikut terjebak bersamaku dan itu semua non manusia
'Tempat macam apa ini? a harus segera keluar'
*Duk!-Duk!-Duk!
Aku mencoba untuk mendobrak keluar dari sangkar ini namun hasilnya nihil
"Percuma saja... Aku sudah mencobanya berkali kali"
Suara seorang anak kecil yang berada tepat disebelah sangkar ku menarik perhatian ku m membuat ku menoleh
Seorang anak Beast woman tipe rubah dengan tangan dan leher yang dirantai meringkuk di pojokan sangkar sambil memeluk kedua kakinya dengan wajah kosong
"Sebenarnya ini dimana?"
Aku bertanya dengan hati hati kepada gadis kecil itu dengan perasaan yang sedikit canggung
"Pedagang budak.. Mereka menangkap anak anak non manusia untuk dijadikan budak"
Saat aku mendengar perkataannya aku sedikit terkejut, bukan hal yang aneh jika ada perdagangan budak namun aku tidak menyangka aku akan menjadi salah satunya
"Tapi bukannya aku terlihat seperti manusia?"
Aku bertanya dengan sedikit linglung bagaimana bisa mereka menyadari aku bukanlah manusia
"Benarkah? Lalu bisa kau jelaskan soal rambut hitam dan mata merah mu itu?"
Saat aku menyadarinya rambutku tidak lagi berwarna coklat melainkan warna hitam legam dan mata heterochromia merah dan emas ku
"Mereka punya cara membongkar penyamaran seseorang"
Suasana menjadi sedikit canggung, aku yang tadinya terus mencoba untuk keluar mulai merilekskan tubuhku, bersandar di jeruji besi sangkar ini
"Siapa namamu?"
"Grace... Dari suku rubah api"
Gadis itu memperkenalkan dirinya sebagai Grace dengan nada acuh tak acuh kepadaku
"Grace ya... Bagaimana jika berkerja sama untuk keluar?"
Grace memandangku sejenak sebelum kembali menatap tanah dengan tatapan yang seperti ikan mati
"Percuma... Sekali tertangkap kau tidak akan bisa keluar"
"Kau harusnya bersemangat sedikit Gra-"
*Duak!
Saat aku mencoba untuk menyemangati Grace terdengar suara dentuman dari gerbong bagian belakang
"Berisik!"
*Duak!
"Kyaaa"
Seorang pria dengan perawakan besar dengan tampang garangnya menendang sangkar Grace dengan kasar
*Clang clang
"Hoi bocah.. Jika kau masih sayang hidupmu sebaiknya kau diam! Dan jangan buat kegaduhan!"
Pria itu menarik rantai yang mengikat leher Grace dengan kasar dan berteriak yang membuat Grace memasang ekspresi ketakutan diwajahnya
"Cih- Dan kau bocah baru-"
Pria besar yang tampak seperti bandit itu mendekatkan kepalanya ke wajahku dengan muka sangar yang bisa dilihat dnegan jelas
"Sebaiknya kau berhati hati.. Ini bukan lagi wilayah mu"
Aku memandang dia dengan ekspresi sedikit bingung tentang apa yang dia ucapkan barusan
"Tempat inu bukanlah kekaisaran tapi ini berada dia kerajaan Fruxia"
Saat aku mendengar kata katanya aku membelakkan mataku terkejut, bagaiman orang dari benua sebelah bisa berada di kekaisaran
"Bagaimana.."
Saat pria itu melihat perubahan ekspresi ku dia membuat wajah geli yang sedikit menakutkan
"Huahahahahah ini adalah perintah yang mulia raja bocah.. Dia memintaku untuk mengambil makhluk non manusia agar bisa dijadikan budak perang dengan begini maka kejayaan Fruxia akan berada didepan mata!"
Aku tak bisa berkata apa apa lagi saat mendengar ucapan pria itu yang terlihat tertawa sambil mengagung agungkan negerinya
Di dunia ini ada empat benua, benua Tera yang berisi kekaisaran, beastman, dan iblis
Benua Elfheim yang berisi Elf dan makhluk cahaya seperti unicorn, pegasus, dan sebagainya
Benua gelap yang berisi monster monster yang tidak berakal yang dulunya adalah tempat raja iblis berada
Benua Helspirt yang berisi kerajaan Fruxia dan kerajaan kerajaan manusia lainnya dan para non human hanya diperlakukan sebagai alat disini
"Bagaimana aku bisa berada disini?"
Pria itu membuat senyuman menyeramkan saat mendengar ucapan ku dan semakin mendekatkan wajahnya ke sangkar
"Kita menggunakan artefak teleportasi"
Saat aku mendengarnya aku tidak bisa berkata kata lagi, aku merasa sangat kesal seolah olah bisa meledak kapan saja
"Kenapa... kenapa kau menggunakan artefak yang digunakan oleh Arch sage untuk kejahatan!"
*Buk!
"Ugh..."
Sangkar ku ditendang dengan keras oleh pria itu yang sekarang sedang membuat ekspresi marah yang mengerikan diwajahnya
"Kau pikir aku peduli? Entah itu artefak pahlawan, raja, kaisar, bahkan dewa sekalipun, aku tidak peduli apapun asalkan aku bisa mendapatkan uang darinya"
Aku hanya bisa menggigit bibirku mencoba menahan amarahku agar tidak keluar dan membuat suasana menjadi semakin kacau
*Ngehihihiiiii
"Oh? Sepertinya sudah waktunya istirahat"
Kereta kuda berhenti dengan suara kuda yang memekik dengan cukup keras untuk terdengar hingga kedalam
"Tidur yang nyenyak bocah baru, Ha-ha-ha-ha"
Setelah mengatakan itu dia berbalik sambil tertawa meninggalkan ku yang memelototi punggungnya dengan tajam menuruni gerbong
"Lihat kan apa yang kubilang, percuma saja"
"Tidak... Masih ada kesempatan"
Saat aku bilang begitu Grace membuat wajah seolah oleh sedang melihat orang bodoh
"Lakukan sesukamu"
Aku hanya tersenyum kecil melihat Grace yang membaringkan tubuhnya bersiap untuk tidur
'Baiklah mari kita mulai dengan rantai ini'
Aku menatap rantai yang mengikat tangan dan kakiku dan mencoba menghancurkannya dengan sihir body enchantment
"Hennnnng-- Fuu.. tidak bekerja"
Aku menatap rantai yang tidak bergeming meski aku mengerahkan segala kekuatanku untuk menghancurkannya
"Apakah ini menyerap mana?"
Rantai ini meskipun terlihat rapuh ini ternyata alat yang cukup menyusahkan karena menyerap mana jadi sihir tidak akan berguna melawannya
"Sialan..."
"Sudah kubilang bukan kalau itu percuma"
"Grace? Kau belum tidur?"
Grace bangun dan bersandar disalah satu sisi sangkar
"Kau pikir aku bisa tidur jika ada seseorang yang berisik di tengah malam karena mengotak atik rantai yang menyerap mana?"
"Ahahaha maaf.."
Aku hanya bisa tertawa canggung mendengar tanggapan Grace yang datar
Aku segera menghentikan aksiku dan bersandar disalah satu sisi sangkar dengan wajah lelah
"Kalau dipikir pikir bukankah tempat ini sepi? hanya kau dan aku yang berbicara"
Aku menatap sekeliling melihat sangkar yang berisi beastman dan beberapa iblis yang hanya duduk terdiam atau tertidur
"Mereka semua mati"
"Eh? Tapi terlihat masih hidup, bahkan ada yang bernapas"
"Hati mereka yang sudah mati bodoh... Awalnya mereka melawan dnegan sekuat tenaga tapi tekat mereka dihancurkan dengan cara yang paling keji"
Aku menatap Grace yang cengkraman tangannya semakin mengeras membuat pakaiannya menjadi kusut saking kuatnya ia mencengkram
"Aku tak akan bertanya bagaimana mereka melakukannya... Tapi aku hanya bisa bilang... Kerja bagis untuk tetap bertahan"
Mata Grace terlihat seperti akan menangis saat aku mengatakan itu, dia adalah anak yang kuat yang masih tetap hidup dalam cobaan seperti ini
"Kau tah-"
*Roaaaaar!!!
Suara Grace terpotong dengan raungan seekor monster yang berada diluar
"Tunggu! Bagai bisa dia ada di sini?!"
"Kuaaagh!"
"Tolong!!!"
"ARGHHH!"
Suara teriakan demi teriakan terdengar dari luar gerbong, tanpa harus dijelaskan semua orang pasti tahu apa yang terjadi
"........"
Suasana tiba tiba hening setelah teriakan teriakan dari pedagang budak itu
"Sepertinya sudah a-"
*Bam!!!
Atap gerbong terhempas seperti sebuah kertas memperlihatkan seekor Harimau hitam dengan garis ungu yang mencolok saat malam hari
"Mati aku...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments