Sudah cukup lama sejak aku terlahir kembali, aku akhirnya bisa membuka mataku sendiri!
Untuk lebih jelas aku memiliki seorang ibu yang sangat cantik, berambut hitam legam dan mata merah dengan sepasang tanduk di kepalanya
Dan juga aku memiliki kembaran, seorang kakak laki laki dengan rambut putih dengan mata emas yang memancarkan kelembutan
Untuk ayahku dia seorang pria tampan dengan rambut putih dan mata emas. Sekilas dia terlihat seperti kesatria yang dingin namun sayangnya....
"Wah... Liat bayi bayi kecil ku yang imut ini!!!"
Dia seorang yang sangat amat mencintai keluarganya sampai sampai membuatku kesal
"Edward, sudah berapa kali kubilang. Jangan mencium anak anak kita seperti itu lihatlah wajah Arthur dia terlihat tidak nyaman"
Ibuku memarahi Edward sembari memijat pelipisnya
"Hahaha baik baik maafkan aku Art kecil ku"
Ayahku meletakan ku kembali disebelah Leon, saudara kembar ku yang saat ini sedang bermain dengan boneka kelinci?
"Hei Lucia sayang, kenapa wajahmu seperti itu?"
"Aku khawatir...."
"Apakah itu karena Art?"
Ibu ku mengangguk kecil dengan wajah suram diwajahnya
Tidak seperti saudaraku yang memiliki rambut putih indah, aku memiliki rambut hitam legam dan satu mataku berwarna merah dah yang satunya berwarna emas seperti ayahku
Mata merah dan rambut hitam inilah yang mengindikasikan bahwa aku sebenarnya adalah keturunan iblis
"Aku khawatir dia tidak akan bisa menjalani kehidupan yang sulit. Dimana semua orang menolak keberadaan iblis apalagi setengah iblis sepertinya"
Ibuku tampak gelisah mulai membelai kepalaku dengan lembut
"Kau tidak perlu khawatir dengan hal itu. selama aku masih ada tidaka kan ada seorangpun yang berani mengganggu keluarga kita bahkan kaisar itu sendiri"
Ayahku memeluk ibuku untuk menenangkan hatinya agar tidak khawatir
Dan disaat yang bersamaan mataku mulai terasa mengantuk. Tubuh bayi ini sangat lemah dan sangat tidak bisa diatur sampai bisa tidur dimana pun dan kapan pun
Perlahan lahan kataku mulai tertutup, pemandangan terakhir yang kulihat adalah kedua orang tua ku yang terkikik sambil melihat ku
...***...
*Kedip kedip
Saat aku terbangun kamar ini sudah sangat gelap selama itukah aku tertidur?
Saat aku melihat kesamping aku melihat Leon yang sedang tertidur dengan pulas nya dengan masih memeluk boneka kelinci itu
'Bagus, ini waktunya berlatih mana'
Aku terus menerus menyebarkan kekuatan mana untuk meningkatkan kekuatan fisik ku, kalau tidak salah nama sihir ini adalah body enchantment?
Alasan kenapa aku tahu ini karena ayah bodoh ku yang dengan bangga mengajarkan bayi yang belum menginjak satu tahun sihir dan berakhir dimarahi habis habisan oleh ibuku
Tujuan ku melakukan ini adalah agar aku bisa menghabisi stok mana ku dan meningkatkannya secara alami
Karena darah iblis lebih kental di tubuhku maka mana yang kumiliki pun sangat banyak dan itu cukup bagus
'Fuuu... Itu cukup melelahkan kan- Aduh!'
Sebuah tangan kecil menampar tepat di wajahku membuat ku sangat kesal, saat aku melihat pelakunya itu adalah Leon yang baru terbangun
"Kyaa"
'Ugh... Kau beruntung bocah'
Aku segera menyingkirkan tangannya dan mulai menarik mana dari sekitar ku memasuki tubuh mungilku
*Plak
Aku terdiam sesaat dengan wajah poker dan segera menyingkirkan tangannya dari wajahku
'Fokus... Ayo mulai dari awal kembali'
Aku mulai menarik mana dari alam sekitar dan memasukannya kedalam tubuhku dan mengolahnya kembali agar bisa diguna-
*Plak
"Sudah cukup!!!/Ogayaaa!!!"
"Kyaaahaha"
...***...
"Ya ampun Arthur, kau sudah bangun?"
Saat ibuku masuk ke kamar ku dia terkejut melihat ku yang sudah bangun namun... Sebenarnya tidak
Saat aku sudah tertidur, setan kecil di sebelahku menampar ku lagi dan lagi!
"Tidak! Aku tidak bisa tidur karena dian!/Ogya ga gu gyaa!"
"Hm? Apakah kau lapar?"
"Oh sial/Guu"
Pengaduan kecil ku tidak berakhir mulus, tapi malah menjerumuskan ku kedalam kesengsaraan ini
Ibuku membuka sedikit pakaiannya dan mengeluarkan payudaranya dan menyodorkannya ke mulut ku
"Tidak.. Kumohon tidak!!/Ogyaa"
...***...
*Bruup!
Aku bersendawa ringan setelah minum asi, meskipun hal ini melukai hati nurani ku aku tidak bisa membantah kalau itu makanan yang cukup enak
"Gu gu"
Saat aku menoleh ke sumber suara aku melihat Leon yang merentangkan tangannya mencoba meraih kami
'Oh lihat siapa itu, setan kecil kita sepertinya ingin sarapan juga huh?'
"Hihihi sepertinya Leon kita ingin sarapan juga ya"
Ibuku hanya terkikik sebelum menurunkan ku dari pelukannya dan mulai mengangkat leon ke pelukannya dan mulai menyusui leon
'Haaa.. Sepertinya hidup ini akan jadi cukup menyusahkan'
Lucia POV
Aku terus memandangi kedua anak dengan seksama, berbanding terbalik dengan Leon, Arthur sangat pendiam. dia bahkan tidak menangis saat dimalam hari ini membuat ku sedikit khawatir
"Haa... Lebih baik aku mendiskusikan ini dengan Edward"
*Clack
Baru beberapa langkah dari kamar kedua anakku, aku tiba tiba merasakan reaksi mana dari dalam kamar mereka
'Penyusup? seharusnya tempat ini adalah tempat paling aman di kekaisaran'
Mana hitam mulai berkumpul ditangan ku dan membentuk sebuah senjata, sebuah sabit hitam legam muncul dengan hawa kematian yang sangat pekat dan segera berlari kembali menuju kamar anak anakku
*Brak!!
"Siapa disana!!"
Bukannya menemukan menemukan penyusup aku malah hanya menemukan kedua anakku yang sedang bermain
Tangan Leon tepat berada di tengah tengah wajah Arthur namun memberikan kesan lucu yang menggelitik
"Pft- ahahaha"
Pada akhirnya aku tidak bisa menahan tawaku saat melihat wajah kesal Arthur yang terlihat seperti sedang memakan lemon
"Ogya!!"
Aku cukup terkejut saat Arthur mencoba membenamkan tangannya ke wajah Leon namun tidak kena
"Kyahaha"
Aku segera menghilangkan sabit ku dan segera mengangkat Arthur agar tidak mencoba memukul Leon
Meski aku cukup terhibur dengan pemandangan kedua anakku aku masih tidak bisa tidak curiga dengan reaksi mana yang barusan dirasakan
"Aneh.... apa jangan jangan"
Aku memandangi Arthur dengan sedikit curiga, bagaimanapun dia adalah anak yang memiliki darah iblis paling kental daripada Leon
"Pft- Ada ada saja kau Lucia, bisa bisanya kau berfikir bahwa Arthur yang baru saja melepaskan gelombang mana, bahkan iblis saja tidak bisa melakukannya di umur segitu"
Aku segera menaruh Arthur dan segera pergi dari kamar mereka dengan wajah berseri seri
Arthur POV
"Fuu.. Aku selamat berkat mu setan kecil/gu gu gu gaa"
"Kyaa!"
'Siapa yang mengira ibu sangat sensitif dengan mana, apalagi sabit itu... Itu benar benar keren!!!'
Melihat dari sabit itu yang menghilang dalam sekejap sepertinya itu berasal dari sihir, sihir sangat serba guna
Sepertinya aku haru mencoba beberapa hal saat latihan nanti, tapi sebelum itu...
Aku harus membuat anak ini tidak bisa mengganggu ku lagi
"Bersiaplah kau bocah/Gu gu geee"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Odhiq Nda
keren thorrr....up up up
2024-09-29
0
Ananda Harahap
bagus
2024-07-27
0
Kerta Wijaya
🤟🤟
2024-07-07
2