4| Lima tahun

*Crack

Kotak kayu yang dibuka oleh ibuku itu menimbulkan suara berdecit saat dibuka

"Hmhmmm hmhm~"

Ibuku bersenandung riang saat membuka kota kayu yang berisi buku buku mahal tersebut

"Aku sudah menunggu cukup lama untuk edisi ini hehe"

Sepertinya ibuku memiliki obsesi yang aneh soal buku buku

*Clack

"Oh? Lucia kau sudah kembali?"

Ayahku menyapa ringan dengan senyum ramah diwajahnya

"Hm? Ada apa sayang? Tidak biasanya kau selemas ini?"

Kalau dipikir pikir benar juga, dia biasanya akan berteriak seperti anak kecil dan akan segera memeluk kami, tapi kali ini tidak

"Haaa... Ini soal orang orang itu.."

Edward duduk lemas di sofa tepat disebelah ibuku yang sedang memegang buku di tangannya

"Apakah sudah ada pergerakan?"

Ibuku bertanya dengan khawatir kepada ayahku yang masih dalam kondisi lemas disebelahnya

"Lebih buruk.. Sepertinya mereka mencoba menciptakan benda itu lagi"

Ayahku menjawab dengan malas, meski begitu ibuku memasang ekspresi terkejut dan bingung

"Maksud mu, para corrupted?"

"Yah seperti dugaan mu"

*Buk

Buku yang dipegang ibuku terjatuh, wajahnya seketika memucat seolah mendengar sesuatu yang mengerikan

"Jangan khawatir kita berhasil menghapus sebagian besar data mereka, dan itulah sebabnya mereka mulai dari awal kembali dan itu akan memakan waktu cukup lama, cukup sampai kita berhasil menemukannya"

Ayahku yang semula terduduk lemas menegakkan tubuhnya dan memegang kedua bahu ibuku, berusaha meyakinkannya

"Tapi..."

"Jangan khawatir, kau tau hampir semua orang yang berada di sini adalah pejuang bukan? kita akan aman"

Ayahku tersenyum lembut sebelum memeluk ibuku yang wajahnya memucat karena ngeri

'Hebat sekali mereka, berani bermesraan di depan seseorang yang sudah menjadi bujangan selama tiga puluh tahun'

"Ummm.. Sayang anak kita membuat ekspresi aneh lagi"

Ayahku yang tidak sengaja melirik ku membuat ekspresi konyol yang aneh

"Eh? Pft- Ahahahahah ekspresi apa itu ahahahaha"

"Dia seperti sedang melihat sampah saja yah.."

Suasana suram sebelumnya hilang seketika seolah tidak pernah terjadi sama sekali, dan malah digantikan oleh suasana hangat keluarga yang dipenuhi tawa

'Yah kehidupan ini tidak buruk juga'

Mereka berdua sedikit berdebat dari siapa aku mendapatkan tatapan itu semakin memperhangat suasana

"Hihi"

Untuk pertama kalinya setelah dilahirkan aku tertawa jujur melihat kehangatan keluarga baru ku ini

Tanpa sadar waktu berjalan sangat cepat seolah segala sesuatu baru terjadi kemarin, saat ini aku sudah berumur lima tahun

...----------------...

*Tap tap tap tap

Seorang anak berambut putih berlari disebuah taman dengan sebuah ranting ditangannya

"Heeei!!! Arthur!!! Ayo bermain!!"

Dia Leon kecil, sudah lima tahun dan dia telah tumbuh menjadi anak kecil yang imut

"Pergilah kakak, kau mengganggu ku"

Dalam lima tahun sebelumnya tidak banyak hal menarik yang terjadi aku masih diganggu oleh Leon saat latihan, ayah dan ibuku masih tetep romantis, dan terkadang aku mengobrol dengan Rust

Penampilan ku tidak banyak berubah, masih dengan rambut hitamku dan mata heterokromia ku namun bedanya aku menjadi semakin tampan

Aku segera menutup buku ku dan menepuk ringan kepala Leon dengan buku yang berada ditangan ku

*Tuk

"Aduh!"

"Jangan berlari lari, nanti kau jatuh"

Aku tersenyum lembut melihat kakak kecil ku yang sedang memegangi kepalanya yang baru saja ku ketuk dengan buku barusan

Jika kalian bertanya kenapa aku memanggilnya kakak mari kita kembali ke beberapa hari yang lalau

...----------------...

"Hei Art!"

Sebuah suara memanggil ku saat aku sedang membaca buku dengan santai dibawah sebuah pohon

"Ya?"

"Aku ini lahir lebih dulu bukan?"

"Ya"

"Kalau begitu panggil aku kakak!"

Leon memasang wajah bangga sambil melipat kedua tangannya

"Kau hanya berbeda beberapa menit, kita tidak harus melakukan itu"

Aku dengan enggan menepis permintaan konyolnya itu dengan jawaban yang sekiranya masuk akal

"Ehhh tidak! Pokoknya panggil aku kakak!!

"Ehhh"

...----------------...

Kembali ke waktu sekarang kalau dipikir pikir alasanku menurutinya itu karena tak tahan lagi karena dia terus menerus memintaku memanggilnya kakak hingga pada akhirnya aku menyerah dan memanggilnya kakak

"Ayolah! Mari kita main!"

"Tidak"

Aku segera merapikan pakaianku dan berjalan menuju rumah

"Ayo bermain?"

"Tidak"

Aku menolaknya dengan tegas berharap dia akan menyerah dan pergi meninggalkan ku sendirian

*Sret

Leon tiba tiba berada di depan ku mencoba menghalangi ku dengan tubuh kecilnya

"Ayolah kumohon~"

'Ah sepertinya ini yang dinamakan teknik anak anjing'

Meski tak berefek aku masih tidak tega melihat anak berumur lima tahun mencoba yang terbaik untuk mengajakku bermain

"Haa.... Baiklah kalau begitu apa yang harus kita lakukan?"

"Horeeee! Kalau begitu ayo ke kota!"

Leon berseru gembira mendengar jawabanku dan segera menarik tanganku pergi

"Tunggu sebentar Leon!"

"Eh? Kenapa?"

"Kau ingat pesan ibu bukan?"

"Selalu gunakan penyamaran?"

"Tepat"

Ibu selalu berpesan jika kita ingin mengunjungi kota kita harus menggunakan penyamaran, jika itu aku aku paham karena rambut hitam ini yang melambangkan iblis

Setelah mencari di beberapa buku, ternyata iblis sangat dibenci oleh semua ras karena leluhur mereka memusnahkan hampir setengah dari populasi dunia ini

Tapi Leon, entah kenapa dia juga harus menggunakan penyamaran, apakah karena rambut putihnya

"[ILLUSION]"

Sebuah cahaya menyelimuti kami berdua, seketika warna rambut kami dan mata kami berubah warna

Warna rambut kami sekarang sama sama berwarna coklat dan mata kami berwarna coklat terang

"Kalau begitu ayo"

Ucap ku ringan kepada Leon dan segera kami berjalan menuju pusat kota yang ramai oleh para warga

Setelah kami masuk ke kawasan pusat kota kita disambut dengan pemandangan toko toko yang dihiasi dnegan cukup baik

'Tempat ini tidak banyak berubah'

Aku masih mengingat dengan jelas saat aku dan ibuku datang kesini dan bertemu nenek Ito

"Wahhh lihat Art disana ada yang menjual sate! Ayo kita kesana!"

Leon langsung menarik ku kearah penjual sate tersebut

"Pak! Kita beli dua!"

"Haa... Beli satu saja pak"

"Hahaha baik pria kecil"

Penjual toko tersebut tertawa kecil saat kami memesan

"Eh? Kenapa cuma satu? Kau tidak mau?"

Aku menepuk bahu Leon yang sedang memiringkan kepalanya

"Aku tidak nafsu makan kak, jadi kau saja"

"Nah silahkan nak ini dua satenya"

Penjual itu bukannya memberikan satu sate tapi malah memberikan dua sate kepada kami

"Eh? Tapi bukannya aku memesan satu?"

"Yang ini aku gratiskan, anak anak seperti kalian harus makan banyak agar tumbuh tinggi, ngomong ngomong harganya jadi tiga Cooper kecil"

Aku tersenyum kecil melihat penjual baik hati itu yang mau memberikan daging ini meskipun aku tidak memintanya

"Kalau begitu terimakasih pak, ini tiga coopernya"

Setelah aku memberikan tiga koin cooper aku segera pergi bersama Leon meninggalkan toko sate tersebut

"Hmm~ bukankah sate ini cukup enak?"

"Kau benar, ini diluar ekspektasi ku"

Rasa sate ini sangat lezat, bumbunya meresap dengan baik kedalam daging, dan tingkat kematangannya pas sehingga mudah dimakan

Saat kami berjalan santai sebuah gang menarik perhatianku, gang yang pernah kami kunjungi lima tahun yang lalu

"Hei Leon, ayo kemari sebentar"

"Eh? Mau kemana?"

Tanpa menjawab Leon aku langsung berjalan menuju gang itu dan berhenti disebuah toko buku tua yang terlihat familiar

"Toko buku? Kaka ingin beli buku lagi?"

"Hei kakak, tidak kah kau familiar dengan tempat ini?"

Saat mendengar ucapan ku Leon hanya membuat ekspresi bingung diwajahnya, sepertinya dia tidak ingat sama sekali

"Haa... Sudahlah, ayo masuk"

Aku segera menarik tangan Leon masuk ke toko buku tua itu

*Clang clang

Suara lonceng yang dipasang di pintu bergema diruang yang penuh dengan rak rak buku

"Wahh, sepertinya kita kedatangan seorang pelanggan"

Seorang nenek tua terdengar dari belakang konter, seorang wanita tua yang tetap cantik meskipun termakan oleh usia

'Dia tidak berubah sedikitpun?'

Aku menetap nenek Ito curiga, penampilannya tidak berubah sedikitpun meski waktu sudah berjalan cukup lama

"Hei nak, kau tahu jika menatap seseorang seperti itu sebenarnya tidak sopan loh"

Tubuhku seketika diselimuti hawa dingin saat nenek itu berbicara, meskipun dia tersenyum namun dia terlihat sedikit menyeramkan

"Maaf atas kekasaran ku, aku ingin mencari sebuah buku"

"Hoo, buku apa itu?"

"Ensiklopedia monster"

"Tentu, biar ku carikan"

Nenek Ito segera pergi ke ruang belakang untuk mencari buku yang ku pinta

"Hei Art, ayo pergi, nenek itu menyeramkan"

"Tenang saja Kak, dia orang yang baik"

Setelah beberapa saat nenek Ito kembali dengan sebuah buku ditangannya

"Harganya satu koin emas"

"Hanya satu koin emas?, Bukankah itu terlalu murah?"

Sebuah buku tentunya akan sangat mahal apalagi jika itu buki yang berharga, buku ensiklopedia monster dapat dibilang cukup mahal, bahkan yang paling murah itu adalah sepuluh koin emas

Jika kalian bertanya kenapa aku memiliki uang sebanyak itu jawabannya sederhana karena aku tidak pernah memakainya, dan juga aku mendapatkan satu koin emas setiap bulannya dari ayahku

"Buku itu terlalu lama berada di toko tua ini, akan sayang jika buku sebagus itu hanya tinggal di tokok ini"

Meski sedikit curiga aku mau tak mau hanya bisa menghela nafas

"Haaa.. Kalau begitu terimakasih"

"Sama sama, dan ayo cepat pergi sekarang sudah waktunya tutup"

Nenek Ito bangun dari kursinya dan mendorong kami dengan lembut keluar dari toko sebelum menutup pintunya

"Dasar... Kalau begitu ayo kembali kak"

"Ya!"

Terpopuler

Comments

Uchiha Itachi

Uchiha Itachi

Menggetarkan jiwa! 😍

2024-06-18

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog| The new beginning
2 1| Pelatihan sejak dini
3 2| Eksperimen sihir
4 3| kota, Buku, dan Pil
5 4| Lima tahun
6 5| Melodi dan harmoni
7 6| Makan malam dan kelas
8 7| Sihir = Fisika?
9 8| Festival panen
10 9| Festival panen 2
11 10| Orkestra dan penculikan?
12 11| Pedagang budak
13 12| Shadow Tigger
14 13| Tinggal Bersama
15 14| Cari Makan
16 15| Utopia
17 16| Sepuluh tahun
18 17| "Ubahlah pola pikir mu"
19 18| Perjalanan ke ibukota
20 19| Duel
21 20| Bell North Artic
22 21| Kembali melakukan perjalanan
23 22| Ibukota
24 23| Oscar
25 24| Serikat Petualang
26 25| Monster
27 26| Jasmine?
28 27| Persiapan
29 28| Menuju target
30 29| Pembobolan
31 30| Kegilaan yang bersemayam didalam tubuh manusia
32 31| Pertemuan
33 32| Oscar
34 33| Penyesalannya
35 34| Permintaan
36 35| Pedang dan tekad 1
37 36| Pedang dan tekad 2
38 37| Pedang dan tekad 3
39 38| Pedang dan tekad 4
40 39| Biru dan perak
41 40| Pertarungan antar saudara
42 41| Rencana
43 42| Kematian James
44 43| Setelah kekacauan
45 44| Kejutan
46 45| Musisi jalanan
47 46| Alat Instrumen
48 47| Pelelangan
49 48| Hari yang dinantikan
50 49| Ibukota dan... Apa apaan ini?
51 50| Amukan Utopia
52 51| Party time!!!
53 52| Pahlawan
54 53| Duel singkat
55 54| Hari keberangkatan
56 55| Kota pelabuhan Crane
57 56| Kasus
58 57| masalah
59 58| Chincilla
60 59| Guild petualang
61 60| Tiga orang aneh
62 61| Burung Walet
63 62| Namaku Leonardo!
64 63| Ash's
65 64| Rapat
66 65| Kegilaan malam yang luar biasa
67 66| Sebelum badai
68 67| Pertempuran
69 68| Setelah pertempuran
70 69| Hutan putih
71 70| Ilusi
72 71| Kemah
73 72| Malam kemah
74 73| Rambut merah dengan palu
75 74| Gjalhorn
76 75| Reuni
77 76| Taruhan
78 77| Rust
79 78| Pertemuan yang berbahaya
80 79| Prespektif Edward si paladin
81 80| Pandangan Rust
82 81| Surat untuk kaisar
83 82| Keluarga
84 83| Kembali
85 84| Elf rambut hitam
86 85| Kuil
87 86| Ilmu ramalan bintang
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Prolog| The new beginning
2
1| Pelatihan sejak dini
3
2| Eksperimen sihir
4
3| kota, Buku, dan Pil
5
4| Lima tahun
6
5| Melodi dan harmoni
7
6| Makan malam dan kelas
8
7| Sihir = Fisika?
9
8| Festival panen
10
9| Festival panen 2
11
10| Orkestra dan penculikan?
12
11| Pedagang budak
13
12| Shadow Tigger
14
13| Tinggal Bersama
15
14| Cari Makan
16
15| Utopia
17
16| Sepuluh tahun
18
17| "Ubahlah pola pikir mu"
19
18| Perjalanan ke ibukota
20
19| Duel
21
20| Bell North Artic
22
21| Kembali melakukan perjalanan
23
22| Ibukota
24
23| Oscar
25
24| Serikat Petualang
26
25| Monster
27
26| Jasmine?
28
27| Persiapan
29
28| Menuju target
30
29| Pembobolan
31
30| Kegilaan yang bersemayam didalam tubuh manusia
32
31| Pertemuan
33
32| Oscar
34
33| Penyesalannya
35
34| Permintaan
36
35| Pedang dan tekad 1
37
36| Pedang dan tekad 2
38
37| Pedang dan tekad 3
39
38| Pedang dan tekad 4
40
39| Biru dan perak
41
40| Pertarungan antar saudara
42
41| Rencana
43
42| Kematian James
44
43| Setelah kekacauan
45
44| Kejutan
46
45| Musisi jalanan
47
46| Alat Instrumen
48
47| Pelelangan
49
48| Hari yang dinantikan
50
49| Ibukota dan... Apa apaan ini?
51
50| Amukan Utopia
52
51| Party time!!!
53
52| Pahlawan
54
53| Duel singkat
55
54| Hari keberangkatan
56
55| Kota pelabuhan Crane
57
56| Kasus
58
57| masalah
59
58| Chincilla
60
59| Guild petualang
61
60| Tiga orang aneh
62
61| Burung Walet
63
62| Namaku Leonardo!
64
63| Ash's
65
64| Rapat
66
65| Kegilaan malam yang luar biasa
67
66| Sebelum badai
68
67| Pertempuran
69
68| Setelah pertempuran
70
69| Hutan putih
71
70| Ilusi
72
71| Kemah
73
72| Malam kemah
74
73| Rambut merah dengan palu
75
74| Gjalhorn
76
75| Reuni
77
76| Taruhan
78
77| Rust
79
78| Pertemuan yang berbahaya
80
79| Prespektif Edward si paladin
81
80| Pandangan Rust
82
81| Surat untuk kaisar
83
82| Keluarga
84
83| Kembali
85
84| Elf rambut hitam
86
85| Kuil
87
86| Ilmu ramalan bintang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!