*Boom!!!
"Tangkap mereka!!!"
Seseorang yang berpenampilan rapih yang tampak seperti seorang bangsawan berteriak kepada para kesatria
"Haha! Tidak semudah itu babi gemuk! [Fire Fox]!"
Tiba tiba muncul seekor rubah api dari tangan wanita itu dan menyerbu kearah kesatria yang hendak mengejarnya
*Booom!
"Heh- mudah"
Gadis itu terus berlari mengabaikan para kesatria yang terbakar oleh api Gadis itu
"Bukankah kau sedikit berlebihan Grace?"
Gadis yang melemparkan rubah api itu adalah Grace, sudah sepuluh tahun sejak pertemuan pertama kami dan sekarang dia sudah menjadi wanita yang cantik
"Mereka pantas mendapatkan itu! Lagipula bukankah tujuan kita dari awal adalah menghancurkan rencana Viscount itu?"
"Kau benar, namun kita hanya harus membakar obat obat itu dan pergi, tidak harus membakar orangnya juga bukan?"
Aku menatap Grace dengan pasrah, bagaimanapun apa yang diucapkannya juga bisa dibilang benar
"Kalau begitu ayo segera ke lokasi pertemuan, Gin dan Kin seharusnya sudah berada di sana"
"Kau benar, kalau begitu ayo!"
Atas usul ku kami segera bergegas melewati lorong yang mengarah ke jalan keluar
"Itu mereka! Tangkap!"
Sekumpulan kesatria dengan armor lengkap berkerumun ditengah lorong menghalangi jalan kami
"Serahkan padaku"
Aku menarik pedang ku dari sarungnya, sekilas itu tampak hanya seperti tongkat biasa namun ini sebenarnya adalah pedang yang ku ciptakan dengan sihirku
*Slash!
"Gah!"
"Ugh!"
"Argh!"
Dengan memanfaatkan celah celah di armor mereka aku menusuk mereka tampa harus membunuhnya ini merupakan pekerjaan yang cukup sulit untuk dilakukan oleh orang biasa
"Apa hanya segini saja kemampuan mu? Menyedihkan..."
Aku menatap rendah para kesatria itu, seperti menatap seekor serangga pengganggu
"Kau!..."
Orang yang terlihat seperti kapten kesatria itu terlihat sangat marah dengan wajahnya yang mulai memerah
"Ayo pergi..."
Aku dan Grace pergi meninggalkan kesatria itu dan segera keluar dari mansion itu dengan cepat
Kami berdua terus berlari dari atap ke atap dengan menggunakan sihir ilusi agar kita tidak ketahuan
*Step
Kami turun dan berhenti di sebuah gang yang gelap, disana sudah ada Gin, Kin dan Sarah yang sedang menunggu kami
"Kalian terlambat"
Gin menyilangkan tangannya membuat wajah tidak puas saat melihat kami
"Maaf, kami ketahuan barusan jadi kami harus sedikit mengeluarkan energi ekstra"
Aku merasa sedikit bersalah karena membuat Gin dan Kin menunggu
"Haa... Kalau begitu apakah kalian berhasil?"
"Berhasil meski sedikit heboh, dan kalian, apakah kalian berhasil?"
"Berhasil"
Kin menunjukkan sebuah kotak kecil yang dia keluarkan dari sakunya kepadaku
"Bagus, ayo kembali, anak anak sudah menunggu"
Mereka semua mengangguk serempak setelah mendengar ucapan ku
...****************...
*Bam!
Kin menendang pintu dengan cukup keras membuat semua orang mengalihkan perhatian kepadanya
"Hei anak anak! lihat apa yang kakak bawa!"
"Wah! Apa itu kak!"
"Coba lihat coba lihat!"
"Apakah itu manisan?"
Ruang tengah dipenuhi dengan sorak sorai anak anak yang mengerumuni Kin dengan gembira
Melihat pemandangan itu membuat hatiku sedikit hangat
"Hehe lihat ini, si penjahat paling misterius bisa membuat ekspresi seperti ini benar benar sesuatu"
"Ahem.. Mari kita bahas rencana kita yang selanjutnya"
Ucapan Grace membuat ku sedikit malu membuatku mengalihkan topik pembicaraan
"Nah anak anak kalian bermain dulu saja, Kakak masih ada pekerjaan"
Kin yang sebelumnya sedang bermain dengan anak anak segera menghampiri kami
"Jadi... bagaimana kalau kita masuk dulu?"
Atas usul ku kami semua segera menuju ke salah satu ruangan, di sana ada sebuah meja bundar dengan lima bangku yang berada di sana
Setelah kami duduk Kin mengeluarkan kotak kecil dan membukanya. Sebuah pil yang berwarna hitam pekat terlihat setelah kotak itu dibuka
"Jadi.. Benda apa ini?"
"Semacam narkoba. Tapi untuk efek samping masih belum diketahui"
Kami memandangi benda itu dalam keheningan tampa ada yang berbicara satupun
"Argh!!! Ini benar benar membuat frustrasi!"
Kin mengacak acak rambutnya secara kasar membuat rambutnya menjadi kusut tak beraturan
"Haa... Mari kita abaikan pil ini dulu untuk sementara. Mari lanjut ke masalah berikutnya"
"Perbudakan bukan?"
Aku mengangguk puas mendengar jawaban Sarah
"Kita sudah berhasil menyelamatkan beberapa anak yang dibawa oleh pedagang budak, namun untuk orang dewasa itu akan jadi sedikit sulit"
"... Keluarga kerajaan mulai memantau pergerakan kita"
"Jika seperti ini kita akan semakin sulit bergerak"
Memang benar. Kelompok kita sudah cukup terkenal namun sampai menarik perhatian keluarga kerajaan itu akan jadi sedikit merepotkan
"Aku akan kesana.."
Mereka semua tersentak ketika mendengar ucapan ku seperti seseorang yang baru saja tersengat listrik
"Tidak tidak tidak, itu terlalu berbahaya"
"Kau terlalu nekat"
"Diam.."
Sebelum mereka berbicara lebih banyak aku menyela ucapan mereka. Membuat mereka terdiam seketika
"Ini adalah pilihan terbaik untuk saat ini, dan aku hanya akan mecari tahu lebih banyak tentang apa yang mereka inginkan"
"Kalau begitu biarkan salah satu orang ikut denganmu"
Aku mengangguk setuju mendengar ucapan Grace, bagaimanapun ini akan jadi misi yang cukup berbahaya untuk dilakukan sendirian
"Aku akan membawa salah satu bawahan ku, dia seharusnya sudah berada di ibukota saat ini"
Setelah mendengar ucapanku mereka mengangguk puas setuju dengan ucapanku
"Yah, aku juga tidak menyangka bahwa organisasi yang dulunya hanya beranggotakan lima orang bisa berkembang sebesar ini"
"Hehe Gin benar, aku gak mengira bahkan bisa mempunyai bawahan sendiri"
"Yah kita juga tidak boleh terlalu sering menambah jumlah bawahan, itu hanya akan menciptakan fraksi fraksi aneh di bawah kita"
".... Fraksi... Itu merepotkan"
Selama sepuluh tahun ini, kami secara aktif meningkatkan aktivitas organisasi sasi sampai tidak sadar anggota dari organisasi ini bertambah sampai ditahap setiap orang mempunyai bawahannya sendiri
"Untuk sekarang kita sudahi dulu pertemuannya, sekarang sudah waktunya makan malam"
Meski kita sedang sibuk kita tidak boleh lupa untuk makan apalagi sekarang kita memiliki anak anak yang tinggal bersama kami
*Clack
"Hm?"
Saat aku keluar aku menemukan seorang anak yang berdiri didepan pintu seperti sedang menatapku dalam diam
"Ada apa nak?"
Karena perbedaan tinggi badan aku menyesuaikan tinggi ku agar sesuai dengan tinggi badannya
"Um... Itu... Ini sudah waktunya makan malam, Kakak jangan lupa makan"
Melihat anak itu yang gugup saat mengatakan itu membuatku tersenyum tipis
"Baiklah, ayo kita makan bersama"
Saat aku mengelus kepala anak itu, anak itu tersenyum cerah
'Benar... hari hari seperti inilah yang harus dilindungi'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments