9| Festival panen 2

"Boleh kok"

"Eh?"

Kami mendapat jawaban tidak terduga dari ibu kami yang membuat kami sedikit terkejut

pasalnya ibu kami yang tegas tiba tiba langsung mengijinkannya sedikit tidak terduga

"Lagipula kita akan pergi bersama sama"

Ibu kami menunjukkan sebuah tiket yang berjumlah lima helai tiket yang sesuai dengan jumlah orang dikediaman kami

"Hore!!"

Aku dan Leon berseru gembira saat melihat kelima tiket tersebut

"Sekarang bagaimana jika kalian beristirahat sekarang? Masih cukup lama sampai orkestra dimulai"

"Baik!"

Kami berdua bergegas menaiki tangga menuju kamar kami masing masing dengan perasaan bahagia

"Ini akan sedikit menyenangkan"

...****************...

Setelah Arthur dan Leon pergi, Edward dan Lucia masih berada di ruang keluarga dengan tambahan Rust yang baru masuk setelah Arthur dan Leon pergi

"Hahaha jarang sekali melihat mereka bersemangat bukan?"

"Haaa... Jika Leon, dia selalu bersemangat tapi untuk melihat Art bersemangat itu cukup langka"

Lucia menghela nafas saat mengingat kelakuan anak anaknya yang sedikit berbeda dengan anak biasa

"Art memang sedikit spesial, dimana lagi kalian bertemu dengan anak kecil yang berlari sambil memeluk buku tebal?"

Jawaban Rust memang tidak salah namun itulah yang membuat Lucia dan Edward pusing saat ini

"Kudengar kau mengajarkan tahapan dasar sihir melodi bukan?"

Saat mendengar pertanyaan Edward, Rust hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanggapan

"Lalu kenapa bukannya sihir melodi namun malah menjadi sihir yang bisa membunuh orang?"

"Jangan tanya aku kenapa begitu, aku sendiri cukup terkejut"

Rust hanya bisa menggelengkan kepalanya seolah tidak paham lagi dengan apa yang terjadi

"Sihir pada dasarnya mengandung identitas dari penggunanya namun itu sendiri bisa berubah dengan berjalannya waktu. Namun untuk anak sekecil Art agak sedikit aneh jika dia dapat membuat benang setajam itu"

Edward dan Lucia hanya bisa merenung, mengingat anak mereka yang sangat tidak biasa

"Awalnya aku pikir Art memiliki rasa haus darah yang tinggi, namun jika dilihat sekarang itu sama sekali tidak mungkin"

"Aku setuju dengan mu Rust, mana mungkin anak sekecil itu bisa memiliki haus darah bukan?"

"""Hahahaha"""

Ruang keluarga dipenuhi tawa dari ketiga orang itu yang terdengar ramah

"Tapi bagaimana jika iya?"

Edward bertanya dengan setetes keringat imajiner di pipinya

Hal ini membuat Lucia dan Rust termenung sejenak mencoba berfikir tentang apa yang akan terjadi dimasa depan jika hal itu ternyata benar

Meski untuk sesaat suasana diruang itu sangat sunyi. Tidak ada satu orang pun yang berbicara

"Mari kita pikirkan itu nanti, untuk sekarang kita harus bersiap untuk festival bukan?"

Lucia mengalihkan topik, memecahkan keheningan yang kurang menyenangkan itu

"Ahh festival panen ya.. Kudengar kelompok orkestra Wonderland datang bukan?"

"Kurang lebih seperti itu"

"Kudengar dengan kelompok musik itu cukup terkenal bukan? Banyak bangsawan besar yang membayar dengan segunung emas agar mereka berkunjung ke wilayah mereka"

Rust hanya mengangguk kecil mendengar pertanyaan Edward yang sepertinya tahu sedikit tentang kelompok musik itu

"Tepat sekali. Mereka kelompok musik yang sangat terkenal sejak perang usai. Mereka menghibur warga yang kehilangan keluarga mereka dengan musik yang menenangkan"

"Ahh aku tahu cerita itu, mereka memainkan musik di area terbuka di setiap wilayah yang mengalami kerusakan yang parah"

Rust terkekeh pelan saat mendengar tanggapan dari Edward

"Baiklah hentikan pembicaraannya sampai di sini, kita harus segera bersiap"

Lucia segera bicara menghentikan pembicaraan agar tidak berlangsung lebih lama lagi

"Ah baiklah ayo kita bersiap, aku yakin Art pasti akan lebih bersemangat hahaha"

"""Hahahaha"""

Ruang keluarga kembali diselimuti tawa dari ketiga orang itu

...****************...

"Ayo ibu, ayah kemari!"

Leon dengan bersemangat berlari dijalan yang ramai dengan orang orang yang sedang berpesta

Ada yang mabuk, ada yang sedang berjudi, dan ada yang sedang berkelahi, kurasa festival memang seharusnya seperti ini

"Ya ampun anak itu. Leon jangan berlari!"

Ibuku segera menangkap Leon yang sedang berlari kesana kemari dengan penuh semangat

Tampilan kami diubah sedemikian rupa dengan sihir ilusi agar tidak ada yang mengetahui identitas kami

Penampilan ku dan Leon masih sama dengan penyamaran sebelumnya, sedangkan ayah memiliki rambut coklat tua dengan mata hijau

Ibu memiliki rambut coklat muda dengan mata biru safir yang terlihat sangat cantik dimalam hari

Sedangkan Rust, dia hanya mengenakan topi dan jubah tanpa mengubah sedikitpun penampilannya aku sedikit iri karena dia tidak harus menyamar

"Ya ampun anak itu.. Dia benar benar membuat orangtuanya bekerja ekstra"

Ayahku tersenyum pahit sambil menepuk dahinya seolah pasrah

"Ayah"

"Hm?"

"Kenapa kita harus menyamar?"

Saat mendengar ucapan ku ayahku membuat ekspresi rumit, sepertinya dia sedang mencari jawaban yang tepat dari pertanyaan ku

"Ummm... Kau akan mengetahuinya nanti dimasa depan Art"

Aku merasa sedikit kecewa dengan jawaban yang diucapkan ayahku. Kenapa mereka sangat suka untuk bilang 'akan mengetahuinya dimasa depan'

"Haa... Terserah kau saja ayah"

Aku hanya menghela nafas mencoba mengabaikan ayahku yang memasang ekspresi tumis saat mendengar tanggapan ku

"Hei kalian ayo kita segera ke tempat orkestra, sebentar lagi orkestra akan segera dimulai"

Ibuku kembali dengan Leon diperlukannya yang memilik wajah bermasalah dengan kepalanya yang memiliki sedikit tonjolan berwarna merah

"Pft-"

Aku yang melihat ini mencoba menahan tawaku agar tidak keluar karena kejadian lucu tak terduga ini namun sepertinya Leon mendengar suara tawa kecilku yang merembes keluar meskipun sesaat

"Berhenti tertawa!"

"Ahahahaha"

Aku yang tak tahan lagi mau tak mauk mengeluarkan semua tawaku yang ku tahan sebelumnya

Wajah Leon memerah seperti sebuah tomat yang sudah matang menambah kesan lucu kedalamnya

"Art!!!"

"Maaf maaf, kau terlalu lucu kak haha"

Aku menghapus air mata yang keluar dai sela sela mataku karena tertawa melihat Leon yang kepalanya memiliki tonjolan merah

saat aku memperhatikan sekitar aku mendapati ayah, ibuku, dan Rust yang melihatku seolah aku adalah hal langka

"Apa?"

Aku langsung memasang wajah poker ku karena terkejut dengan tingkah mereka

"Umm.. Tidak apa apa hanya rasanya cukup aneh saat melihat mu tertawa terbahak bahak"

Setelah mendengar jawaban ayahku aku sedikit membelakkan mataku sebelum wajahku ikut memerah seperti Leon

"Aku juga bisa tertawa!"

Episodes
1 Prolog| The new beginning
2 1| Pelatihan sejak dini
3 2| Eksperimen sihir
4 3| kota, Buku, dan Pil
5 4| Lima tahun
6 5| Melodi dan harmoni
7 6| Makan malam dan kelas
8 7| Sihir = Fisika?
9 8| Festival panen
10 9| Festival panen 2
11 10| Orkestra dan penculikan?
12 11| Pedagang budak
13 12| Shadow Tigger
14 13| Tinggal Bersama
15 14| Cari Makan
16 15| Utopia
17 16| Sepuluh tahun
18 17| "Ubahlah pola pikir mu"
19 18| Perjalanan ke ibukota
20 19| Duel
21 20| Bell North Artic
22 21| Kembali melakukan perjalanan
23 22| Ibukota
24 23| Oscar
25 24| Serikat Petualang
26 25| Monster
27 26| Jasmine?
28 27| Persiapan
29 28| Menuju target
30 29| Pembobolan
31 30| Kegilaan yang bersemayam didalam tubuh manusia
32 31| Pertemuan
33 32| Oscar
34 33| Penyesalannya
35 34| Permintaan
36 35| Pedang dan tekad 1
37 36| Pedang dan tekad 2
38 37| Pedang dan tekad 3
39 38| Pedang dan tekad 4
40 39| Biru dan perak
41 40| Pertarungan antar saudara
42 41| Rencana
43 42| Kematian James
44 43| Setelah kekacauan
45 44| Kejutan
46 45| Musisi jalanan
47 46| Alat Instrumen
48 47| Pelelangan
49 48| Hari yang dinantikan
50 49| Ibukota dan... Apa apaan ini?
51 50| Amukan Utopia
52 51| Party time!!!
53 52| Pahlawan
54 53| Duel singkat
55 54| Hari keberangkatan
56 55| Kota pelabuhan Crane
57 56| Kasus
58 57| masalah
59 58| Chincilla
60 59| Guild petualang
61 60| Tiga orang aneh
62 61| Burung Walet
63 62| Namaku Leonardo!
64 63| Ash's
65 64| Rapat
66 65| Kegilaan malam yang luar biasa
67 66| Sebelum badai
68 67| Pertempuran
69 68| Setelah pertempuran
70 69| Hutan putih
71 70| Ilusi
72 71| Kemah
73 72| Malam kemah
74 73| Rambut merah dengan palu
75 74| Gjalhorn
76 75| Reuni
77 76| Taruhan
78 77| Rust
79 78| Pertemuan yang berbahaya
80 79| Prespektif Edward si paladin
81 80| Pandangan Rust
82 81| Surat untuk kaisar
83 82| Keluarga
84 83| Kembali
85 84| Elf rambut hitam
86 85| Kuil
87 86| Ilmu ramalan bintang
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Prolog| The new beginning
2
1| Pelatihan sejak dini
3
2| Eksperimen sihir
4
3| kota, Buku, dan Pil
5
4| Lima tahun
6
5| Melodi dan harmoni
7
6| Makan malam dan kelas
8
7| Sihir = Fisika?
9
8| Festival panen
10
9| Festival panen 2
11
10| Orkestra dan penculikan?
12
11| Pedagang budak
13
12| Shadow Tigger
14
13| Tinggal Bersama
15
14| Cari Makan
16
15| Utopia
17
16| Sepuluh tahun
18
17| "Ubahlah pola pikir mu"
19
18| Perjalanan ke ibukota
20
19| Duel
21
20| Bell North Artic
22
21| Kembali melakukan perjalanan
23
22| Ibukota
24
23| Oscar
25
24| Serikat Petualang
26
25| Monster
27
26| Jasmine?
28
27| Persiapan
29
28| Menuju target
30
29| Pembobolan
31
30| Kegilaan yang bersemayam didalam tubuh manusia
32
31| Pertemuan
33
32| Oscar
34
33| Penyesalannya
35
34| Permintaan
36
35| Pedang dan tekad 1
37
36| Pedang dan tekad 2
38
37| Pedang dan tekad 3
39
38| Pedang dan tekad 4
40
39| Biru dan perak
41
40| Pertarungan antar saudara
42
41| Rencana
43
42| Kematian James
44
43| Setelah kekacauan
45
44| Kejutan
46
45| Musisi jalanan
47
46| Alat Instrumen
48
47| Pelelangan
49
48| Hari yang dinantikan
50
49| Ibukota dan... Apa apaan ini?
51
50| Amukan Utopia
52
51| Party time!!!
53
52| Pahlawan
54
53| Duel singkat
55
54| Hari keberangkatan
56
55| Kota pelabuhan Crane
57
56| Kasus
58
57| masalah
59
58| Chincilla
60
59| Guild petualang
61
60| Tiga orang aneh
62
61| Burung Walet
63
62| Namaku Leonardo!
64
63| Ash's
65
64| Rapat
66
65| Kegilaan malam yang luar biasa
67
66| Sebelum badai
68
67| Pertempuran
69
68| Setelah pertempuran
70
69| Hutan putih
71
70| Ilusi
72
71| Kemah
73
72| Malam kemah
74
73| Rambut merah dengan palu
75
74| Gjalhorn
76
75| Reuni
77
76| Taruhan
78
77| Rust
79
78| Pertemuan yang berbahaya
80
79| Prespektif Edward si paladin
81
80| Pandangan Rust
82
81| Surat untuk kaisar
83
82| Keluarga
84
83| Kembali
85
84| Elf rambut hitam
86
85| Kuil
87
86| Ilmu ramalan bintang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!