3| kota, Buku, dan Pil

"Ayo dibeli! Roti hangat!"

"Buah segar buah segar!"

Kota ramai dengan hiruk pikuk warga yang berlalu lalang di jalan kota, meskipun bukan kota yang besar tapi tempat ini sangat ramai

'Woaah, ramai sekali'

Aku terkagum kagum melihat pemandangan yang bisa dibilang perwujudan dari kota abad pertengahan di dunia fantasi itu sendiri

'Ini akan sangat menyenangkan... Tentu saja jika tidak ada kau di sini'

Aku melihat sisi satunya yang digendong oleh ibuku, disana ada setan keci- Ah maksudku ku saudara ku Leon

"Kyaa"

Kami digendong menggunakan sebuah kain yang menopang kami dikedua sini, sisi kiri tempatku berada dan kanan adalah Leon

'Haruskah aku memukul bocah ini?'

Ibuku hanya terkikik kecil sebelum menyusuri jalan tersebut, tampilan kami sedikit berbeda dari biasanya karena ibuku menggunakan sihir morph

Rambut hitam kami berubah menjadi coklat tua dan mata kami berubah menjadi biru cerah, tanduk ibuku juga disembunyikan dengan baik menggunakan sihir

"Lihat nak"

Ibuku menunjuk kearah pancuran dipusat kota, disana ada seseorang yang berpenampilan seperti penyihir, dengan topi dan jubah penyihir

"Lihat ini!"

Penyihir itu membuat delapan bola api kecil dan melemparkannya seperti atraksi sirkus

"Woaa"

Aku dan Leon berseru kecil melihat kehebatan penyihir itu yang dengan lihai memanipulasi kedelapan bola api tersebut

"Dan ini!!"

*Boom

Bola api itu meledak seperti kembang api memancarkan berbagai warna

*Prok prok prok

Para penonton bersorak dan bertepuk tangan melihat pemandangan indah yang disajikan dengan indah oleh penyihir itu

'Jika mengacu ke kehidupan masa lalu, dia seperti pesulap jalanan yang menghibur para pejalan kaki'

"Baiklah masih banyak lagi yang bisa dikunjungi hari ini"

Ibuku tersenyum lembut dan segera membawa kami menjauh dari tempat pertunjukan itu

'Ini sedikit aneh, kenapa kita yang hanya seorang baron dapat memiliki wilayah yang cukup luas seper ini?'

Aku mau tak mau sedikit heran dengan wilayah yang dibawah kepemimpinan Michael karena luas wilayah ini dapat dikatakan setara dengan sebuah kota

*Clang clang clang

Ibuku memasuki salah satu toko yang berada di gang yang relatif lebih sepi daripada area lain

Saat kami masuk, kita disambut oleh wanita tua yang terlihat tidak ramah sedang berada di meja konter dengan sebuah buku ditangannya

"Pergilah, tempat ini tidak menjual apapun"

"Ini aku, Lucia, nenek Ito"

Saat mendengar nama ibuku nenek yang bernama Ito itu sedikit membelakkan matanya, buku yang berada di tangannya seketika terjatuh

"Lucia? Ah... Kau pasti kemari karena barang pesanan mu yah, ini tepat waktu, barangmu sudah sampai tadi malam"

Nenek Ito sedikit memijit pelipisnya sebelum bangun dari tempat duduknya dan berjalan menuju ke ruang belakang

'Apa apaan orang itu! Meskipun dia tau kalau ibu adalah seorang bangsawan tapi sikapnya sangat buruk!'

"Hahaha sepertinya Art kecil kita marah ya, jangan khawatir dia sebenarnya itu nenek yang penyayang, tapi dia sulit mengekspresikan nya saja"

Ibuku sepertinya menyadari ekspresi tidak senang ku kepada nenek Ito dan segera menjelaskannya bahwa dia sebenarnya nenek yang baik

"Ugh, nah"

*Buk!

Nenek ito keluar dengan membawa sebuah kotak yang bisa dibilang cukup besar jika dibandingkan dengan kotak yang lain

"Ya ampun sebenarnya apa sih yang kau pesan sebenarnya?! Punggung tua ku ini bisa hancur"

"Hihi, aku hanya memesan beberapa buku dari penjuru kekaisaran"

Ibuku terkikik melihat ekspresi nenek Ito yang sedang memegangi punggungnya yang sakit itu

Namun ekspresi nenek Ito adalah sesuatu yang berbeda. Dia membuka matanya lebar lebar seolah akan keluar dari rongga matanya

"Buku lagi?! Mau seberapa banyak kau menimbun buku buku itu!!"

"Um... Sampai aku membaca semuanya?"

"Hah?!"

*Crack!

"Gah?!"

Sebuah suara renyah seperti sebuah tulang dipaksa untuk mengubah bentuknya terdengar cukup nyaring

"Nenek Ito?! Kau baik baik saja?!

Ibuku yang melihat ini segera menghampiri nenek Ito yang sedang memegangi punggungnya

"Ugh... Aku akan cepat mati jika berurusan dengan kalian..."

"A-Ahaha"

Ibuku hanya bisa tertawa canggung mendengar komentar nenek Ito, kapan lagi kau bisa melihat ibuku, seorang wanita tangguh yang tegas ternyata punya hobi mengoleksi buku

Dan sepertinya nenek Ito adalah korban pertama dari hobi ibu

"Ugh... Kalau begitu ambil segera kotak itu dan pergi, aku masih punya beberapa pekerjaan yang harus diurus"

"Baik baik"

Ibuku kemudian memasukan kotak kayu itu kedalam dimensi spasial miliknya, sungguh sihir itu sangat serba guna

"Aish andai aku memiliki atribut kegelapan, aku pasti bisa menggunakan penyimpanan dimensi juga"

"Hahaha, kau tahu bukan jika hanya iblis yang bisa menggunakan sihir kegelapan"

Ibuku hanya bisa tertawa kering mendengar keluhan nenek Ito

"Haa kenapa sedih seperti itu, iblis juga hanya bagian dari ras berakal, aneh jika mencap satu ras adalah ras yang jahat"

Ibuku tersenyum lembut mendengar penjelasan nenek Ito

"Hanya kau dan Edward yang pernah bilang seperti itu"

"Cih.. Ngomong ngomong buku apa yang kau beli sebenarnya?"

"Ummm.. Buku teori sihir, buku astronomis, buku herbal"

"Wah... Itu semua buku buku mahal.. Sebenarnya berapa kekayaan keluarga Michael"

"Hihihi entahlah. Kalau begitu aku permisi dulu nenek Ito"

Ibuku tertawa mencurigakan sebelum beranjak keluar dari toko meninggalkan nenek Ito yang masih dengan kepala penuh pertanyaan

"Aish.. Dia tidak pernah berubah"

Meskipun menggerutu nenek Ito memiliki sedikit senyum tipis diwajahnya

...----------------...

*Clack

Secangkir teh diletakan di tatakannya, suasana disekitar kedua orang tersebut dapat dibilang cukup tenang

"Jadi bagaimana menurutmu?"

Baron Edwar von Michael, penguasa kota Michael sedang berbincang ringan dengan sahabat Rust

"Jujur, berkat perang sebelumnya situasi antar kelima ras bisa dikatakan stabil dan sangat tenang namun disini masalahnya"

"Keadaannya terlalu tenang bukan?"

Rust hanya mengangguk ringan dengan ekspresi serius

"Ini cukup mengejutkan karena biasanya akan ada beberapa pihak yang tidak suka akan gencatan senjata ini"

"Haaa.. Kau benar, apalagi orang orang gila itu tidak menunjukan pergerakan sama sekali"

Mendengar helaan nafas Edward Rust sedikit merenung mencoba mencari tau apa yang coba "Mereka" lakukan

"Apa mungkin... Percobaan pemanggilan?"

*Byuuur!

Edward menyemburkan tehnya yang baru saja diminumnya ke wajah Rust

"Pemanggilan?!"

Rust mengelap air teh yang menempel diwajahnya dengan tatapan jengkel

"Itu hanyalah tebakan, akan bagus jika itu tidak benar benar terjadi"

"Tapi jika itu terjadi... Kita dalam masalah besar"

"Tapi kita ada satu hal yang pasti"

Rust merogoh sesuatu didalam bajunya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil

"Ini...."

Edward membuat wajah tak percaya saat melihat kotak kecil itu, mencoba menyangkal apa yang dilihatnya

"Benar... Ini sesuai dugaan mu, pil kontaminasi"

Edward Membelakkan matanya tercengang masih tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan

"Ini malah masalah yang lebih serius lagi bukan?"

Terpopuler

Comments

Kerta Wijaya

Kerta Wijaya

🤟🤟

2024-07-07

1

Fendi Kurnia Anggara

Fendi Kurnia Anggara

up up

2024-07-07

1

ALISA<3

ALISA<3

Pengalaman yang luar biasa

2024-06-17

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog| The new beginning
2 1| Pelatihan sejak dini
3 2| Eksperimen sihir
4 3| kota, Buku, dan Pil
5 4| Lima tahun
6 5| Melodi dan harmoni
7 6| Makan malam dan kelas
8 7| Sihir = Fisika?
9 8| Festival panen
10 9| Festival panen 2
11 10| Orkestra dan penculikan?
12 11| Pedagang budak
13 12| Shadow Tigger
14 13| Tinggal Bersama
15 14| Cari Makan
16 15| Utopia
17 16| Sepuluh tahun
18 17| "Ubahlah pola pikir mu"
19 18| Perjalanan ke ibukota
20 19| Duel
21 20| Bell North Artic
22 21| Kembali melakukan perjalanan
23 22| Ibukota
24 23| Oscar
25 24| Serikat Petualang
26 25| Monster
27 26| Jasmine?
28 27| Persiapan
29 28| Menuju target
30 29| Pembobolan
31 30| Kegilaan yang bersemayam didalam tubuh manusia
32 31| Pertemuan
33 32| Oscar
34 33| Penyesalannya
35 34| Permintaan
36 35| Pedang dan tekad 1
37 36| Pedang dan tekad 2
38 37| Pedang dan tekad 3
39 38| Pedang dan tekad 4
40 39| Biru dan perak
41 40| Pertarungan antar saudara
42 41| Rencana
43 42| Kematian James
44 43| Setelah kekacauan
45 44| Kejutan
46 45| Musisi jalanan
47 46| Alat Instrumen
48 47| Pelelangan
49 48| Hari yang dinantikan
50 49| Ibukota dan... Apa apaan ini?
51 50| Amukan Utopia
52 51| Party time!!!
53 52| Pahlawan
54 53| Duel singkat
55 54| Hari keberangkatan
56 55| Kota pelabuhan Crane
57 56| Kasus
58 57| masalah
59 58| Chincilla
60 59| Guild petualang
61 60| Tiga orang aneh
62 61| Burung Walet
63 62| Namaku Leonardo!
64 63| Ash's
65 64| Rapat
66 65| Kegilaan malam yang luar biasa
67 66| Sebelum badai
68 67| Pertempuran
69 68| Setelah pertempuran
70 69| Hutan putih
71 70| Ilusi
72 71| Kemah
73 72| Malam kemah
74 73| Rambut merah dengan palu
75 74| Gjalhorn
76 75| Reuni
77 76| Taruhan
78 77| Rust
79 78| Pertemuan yang berbahaya
80 79| Prespektif Edward si paladin
81 80| Pandangan Rust
82 81| Surat untuk kaisar
83 82| Keluarga
84 83| Kembali
85 84| Elf rambut hitam
86 85| Kuil
87 86| Ilmu ramalan bintang
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Prolog| The new beginning
2
1| Pelatihan sejak dini
3
2| Eksperimen sihir
4
3| kota, Buku, dan Pil
5
4| Lima tahun
6
5| Melodi dan harmoni
7
6| Makan malam dan kelas
8
7| Sihir = Fisika?
9
8| Festival panen
10
9| Festival panen 2
11
10| Orkestra dan penculikan?
12
11| Pedagang budak
13
12| Shadow Tigger
14
13| Tinggal Bersama
15
14| Cari Makan
16
15| Utopia
17
16| Sepuluh tahun
18
17| "Ubahlah pola pikir mu"
19
18| Perjalanan ke ibukota
20
19| Duel
21
20| Bell North Artic
22
21| Kembali melakukan perjalanan
23
22| Ibukota
24
23| Oscar
25
24| Serikat Petualang
26
25| Monster
27
26| Jasmine?
28
27| Persiapan
29
28| Menuju target
30
29| Pembobolan
31
30| Kegilaan yang bersemayam didalam tubuh manusia
32
31| Pertemuan
33
32| Oscar
34
33| Penyesalannya
35
34| Permintaan
36
35| Pedang dan tekad 1
37
36| Pedang dan tekad 2
38
37| Pedang dan tekad 3
39
38| Pedang dan tekad 4
40
39| Biru dan perak
41
40| Pertarungan antar saudara
42
41| Rencana
43
42| Kematian James
44
43| Setelah kekacauan
45
44| Kejutan
46
45| Musisi jalanan
47
46| Alat Instrumen
48
47| Pelelangan
49
48| Hari yang dinantikan
50
49| Ibukota dan... Apa apaan ini?
51
50| Amukan Utopia
52
51| Party time!!!
53
52| Pahlawan
54
53| Duel singkat
55
54| Hari keberangkatan
56
55| Kota pelabuhan Crane
57
56| Kasus
58
57| masalah
59
58| Chincilla
60
59| Guild petualang
61
60| Tiga orang aneh
62
61| Burung Walet
63
62| Namaku Leonardo!
64
63| Ash's
65
64| Rapat
66
65| Kegilaan malam yang luar biasa
67
66| Sebelum badai
68
67| Pertempuran
69
68| Setelah pertempuran
70
69| Hutan putih
71
70| Ilusi
72
71| Kemah
73
72| Malam kemah
74
73| Rambut merah dengan palu
75
74| Gjalhorn
76
75| Reuni
77
76| Taruhan
78
77| Rust
79
78| Pertemuan yang berbahaya
80
79| Prespektif Edward si paladin
81
80| Pandangan Rust
82
81| Surat untuk kaisar
83
82| Keluarga
84
83| Kembali
85
84| Elf rambut hitam
86
85| Kuil
87
86| Ilmu ramalan bintang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!