Di rumah Ima. Di hari Minggu pagi, Aziz sudah di depan teras Ima. Di temani secangkir kopi dan roti bakar di atas meja bulat itu. Yoga duduk di samping Aziz ikut menemani, menikmati udara pagi itu di teras rumah Ima yang tidak terlalu luas.
Ima sedang bersiap untuk jogging pagi ini. Pasalnya Aziz sengaja datang untuk menjemput jogging Ima dan Aziz di alun - alun kantor gubernur. Aziz menghisap rokok Sampoerna yang sudah menyala itu pelan - pelan. Kopi hitamnya yang sudah mulai hangat di minumnya. Yoga memperhatikan Aziz yang sedari tadi diam.
" Mas!" panggil Yoga.
" Eh iya?" Aziz terkejut dengan panggilan Yoga.
" Melamun ya mas?" tanya Yoga.
" Oh tidak! Kopi buatan mu memang enak Ga!" jawab Aziz.
" Mas Aziz kok masih mau berteman dengan Ima ya, padahal Mas Aziz atasan Ima lo." kata Yoga dengan spontan.
" Itu kan di kantor! Kalau di luar kita semua sama saja." sahut Aziz.
Tiba - tiba mobilio Putih berhenti terparkir di depan rumah Ima. Yoga yang sudah mengenal mobil itu langsung berlari membuka gerbang rumahnya.
" Biar parkir di sini saja Ga!" teriak Riana karena Yoga membuka gerbang untuknya.
" Ah di masukkan saja mobil nya mbk. Sini biar aku masukkan ke dalam mobilnya. " sahut Yoga sambil meminta kunci mobil Riana.
" Ima lagi ngapain?" tanya Riana sambil melangkah menuju ke rumah Ima.
Sampai di teras, Riana tersenyum dan menyapa Aziz.
" Eh Mas! Kawan Ima yah?" tanya Riana.
" Iya! Kenalkan aku Aziz!" jawab Aziz sambil mengulurkan tangannya.
Riana menyambut nya.
" Oh! Saya Riana sahabat dekatnya dari SMA!" cerita Riana sambil tersenyum.
" Kok saya baru tahu ya? Biasanya kawan - kawan Ima semuanya aku sudah mengenalnya." cerita Aziz.
" Memang saya jarang main ke mari Mas! Ima yang sering main ke rumah saya." cerita Riana.
" Oh pantas saja!" sahut Aziz sambil manggut - manggut.
" Ima nya mana?" tanya Riana sambil masuk ke dalam rumah Ima dan mulai mencari keberadaan Ima dan meninggalkan Aziz di teras.
" Ima!" panggil Riana sambil masuk ke kamar Ima yang tidak di kunci.
" Eh? Halo say! Kamu kesini juga? Kebetulan aku mau jalan pagi ke alun - alun. Ayo ikut sekalian!" ajak Ima.
" Wah? Kostum ku tidak cocok Nic!" sahut Riana.
"Pakai bajuku yah?" tanya Ima sambil membuka almari dan mengambil pakaian sport.
" Tapi?" sahut Riana.
" Cepetan! Aku sudah di tunggu bos ku tuh di depan!" cerita Ima sambil memberikan setelan baju olah raga itu ke Riana.
" Bos mu?" tanya Riana sambil melepas baju yang ia pakai.
" Iya! Dia pimpinan ku di kantor cabang." jawab Aziz.
" Oh!" sahut Riana sambil mengenakan baju olahraga yang di berikan Ima.
" Ayolah Ria! Cepat sedikit!" teriak Ima sambil mengenakan sepatu sport nya.
" Oke! Oke! Ini sudah siap!" sahut Riana lalu ke luar dari kamar Ima.
" Maaf pak Aziz! Jadi lama menunggu!" kata Ima yang sudah di teras menemui Aziz.
" Ima! Ini bukan di kantor. Aku belum cukup tua kalau di panggil bapak lho!" kata Aziz sambil berdiri dan merapikan bajunya.
" Eh iya mas Aziz." kata Ima.
" Kita naik mobil saya saja yah!" kata Aziz sambil melangkah menuju mobil nya yang terparkir di luar.
" Riana! Ayo!" teriak Ima.
" Iya! Bawel!" sahut Riana sambil mengikuti Ima yang masuk ke dalam mobil Aziz.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Eti Alifa
kasihan m8lki klo riana sama aziz
2020-12-08
1
DeputiG_Rahma
boom like untuk karya kaka❤❤
2020-12-01
1
NAIM NURBANAH
Hehehe
2020-10-28
0