Imey dan Romi sedang duduk santai di sofa kontrakannya yang letaknya tidak jauh dari sanggar binaan beladiri. Romi merubah posisi duduknya menjadi berbaring manja dipangkuan Imey. Keduanya seperti dimabuk asmara dan serasa dunia milik mereka berdua yang lain menjadi kecoa saja.
Romantika mereka menjadi buah bibir tiap mata yang melihat. Kenapa tidak? Romi sudah dikenal memiliki seorang istri. Tentu saja ini menimbulkan konflik yang cukup panjang jika tidak ada jalan penyelesaiannya.
Drama percintaan mereka bak sinetron Indosiar yang menguras air mata dan kesedihan. Bedanya ini tidak seperti itu. Tidak ada tangis dan air mata melainkan kegilaan.
" Apa kita seperti ini terus bg?"
" Hemm"
Tidak ada jawaban lain selain itu dari mulut Romi karena untuk meninggalkan Riana itu tidaklah mungkin dan untuk menikahi Imey pun perlu seribu kali mikir lagi. Lalu kenapa hubungan itu terjalin jika tidak berani melangkah lagi. Mereka seperti berdiri ditempat tanpa pergerakan, menikmati masa berdua tanpa memikirkan hari- hari esok nantinya.
" Abang seneng gak kalau sama Imey seperti ini?"
" Ya seneng dong,masak enggak?"
" Sayang gak sama Imey?"
"Sayang.....banget...banget...."
" Lalu? kapan Imey dapat pengakuan itu?"
" Hah?"
Hanya itu yang bisa dijawab Romi,karena baginya dia berdiri di persimpangan jalan yang tidak bisa menentukan jalan mana yang akan ia pilih. Kebimbangan didalam hati kecilnya, hanya dia sendiri yang bisa menyelesaikannya.
Apa yang tidak ia dapatkan dari sosok Riana,sehingga Romi mencari sosok Imey dalam kehidupannya. Apakah kesepiaan nya atau dia ingin dihargai sebagai laki- laki yang bisa menafkahi seorang istri atau wanita?
" Bg,aku perlu beli kosmetik yang bikin kulitku halus bg."
" Gampang, nanti Abang kasih duitnya!"
" Terimakasih banyak,Abang memang nomer satu." sahut Imey sambil membelai rambut Romi pelan.
Berbeda dengan Riana, Riana hampir tidak pernah meminta uang bulanan atau sekedar minta uang untuk beli susu anaknya. Riana lebih sering menggunakan uangnya untuk memenuhi segala kebutuhan dan keperluan kecil seperti itu. Baginya itu uang yang tidak seberapa.
" Malam ini kita jalan- jalan yuk!"
" Mau kemana?"
" Nonton lah bg!"
" Nonton apa? bagus nonton dirumah saja."
" Ahh Abang gak gaul!"
" Abang maunya digauli sic."
" Maunya Abang!"
Kemanjaan Imey dan ketergantungan Imey terhadap Romi membuat benang- benang itu terikat erat. Berbeda dengan Riana, ia lurus- lurus saja tanpa trik dan keromantisan yang dibuat- buat.
Jangan lupa like dan komentnya yah!
Biar aku lebih semangat dalam melanjutkan cerita novel yang ceritanya membosankan ini.
See u..
" Bagi abang,Imey membosankan tidak?"
" Ya tentu tidak lah sayang."
" Imey keras kepala tidak?"
"Tentu tidak lah sayang! pokoknya Imey paling baik sedunia dan cantik nya bak bidadari dari syurga."
" Tetapi,kenapa banyak orang yang tidak suka dengan Imey?"
" Hemmm..mungkin saja orang iri dengan kecantikan Imey, ya kan?"
" Iya betul juga ya Bg!"
" Sudah...sudah jangan mikir yang tidak tidak, yang penting kita bisa selalu bersama."
" Iya, sayang sekali dengan Abang."
Sesenang apapun orang tidak bisa melihat sekecil apapun keburukan orang itu. Demikian juga dengan Benci. Sebenci apapun orang terhadap kita,tidak mampu memandang kecil kebaikan yang kita berikan.
Dalam hal ini tidak ada nilai mendidiknya jika sudah menyukai secara berlebihan. Penilaian orangpun tidak akan dilihatnya.
Cukup dulu yah,author nya males sekali untuk melanjutkan cerita ini. gak ada yang like dan koment nya. I love you all..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
taurus@
semangat thor...
2021-12-06
0
Tri Widayanti
Hadeuh bangga jadi pelakor ya Mey🤦
2020-12-10
0
maya ummu ihsan
aku hadir kak....turut koment juga...entar kalo alurnya bikin aismosi juga mungkin agak2 sewot sori yaaah..maklum reader ini emak2 rebahan.....
2020-11-10
0