JALAN DI PERSIMPANGAN

Jika harus memilih,mungkin Imey tidak menghendaki jadi orang ketiga dalam hubungan Romi dan Riana. Atau semua hanya sekadar kebetulan? Imey sudah tiga kali menjalin hubungan dengan suami orang. Semuanya sukses,istri dari orang yang dipacarinya tidak tahu tentang hubungan mereka. Entah dengan trik atau cara apa kok bisa naluri kewanitaannya seorang istri tidak jadi tajam.

Kepiawaian suaminya yang bisa menutupi segalanya atau Imey masuk diantara mereka dengan mendekati istri dari suami yang dipacarinya. Hubungan seperti ini menjadi sangat tantangan bukan? lebih tepatnya sangat sensasional.

"Bg, kok gak dihabisi juz nya." tanya Imey sambil menyeruput juz mangga yang dipesannya di kafe kecil tetapi cukup ramai pengunjungnya.

" Lihat senyummu saja jadi dingin dan hilang hausnya."sahut Romi dengan nakalnya.

"Hadeuh, rayuan lelaki beristri." sambung Imey akhirnya.

Seketika mata Romi melotot, ada sedikit memerah wajahnya karena marah dan juga kaget dengan ucapan Imey.

" Yeah, gitu saja marah.jangan marah dong yang, cuma bercanda kok."sahut Imey akhirnya.

sambil mengelus punggung tangan kanan Romi di dekatnya.

"Lagian, mau juga dengan orang beristri." sahut Romi akhirnya dengan nada kesal.

"Eh, maaf maaf.. jangan marah beneran donk."sambung Imey agak kwatir.

"Gak enak di dengar tadi dek, bahasa mu tadi." kata Romi akhirnya agak kasar. Dia tidak biasa menyebut " kamu" pada Imey. Tapi ini keluar begitu saja dimulutnya.

"Lalu, dengan cara apa supaya bg Romi bisa memaafkan Imey." tanya Imey akhirnya.

"Tidak ada."sahut Romi seketika

"Yuk, cabut kita." sambung Romi akhirnya.

Lalu Romi keluar kafe kecil itu setelah membayar di kasir. Imey di belakangnya dengan tatapan nanar dan pasrah dengan sikap Romi yang dingin kepadanya. Di perjalanan keduanya diam satu sama lain. Imey tidak berani memulai pembicaraan dengan Romi. Romi masih saja diam membisu.

"Kemana kita? " tanya Romi akhirnya.

" Terserah abang!" jawab Imey seketika.

Entahlah mereka mau kemana karena mobil putih itu dari tadi mutar balik putar balik tanpa ada tujuan yang jelas. Keduanya masih dingin. Romi dengan gayanya yang diam, keras dan besar egonya tidak kalah kakunya dengan Imey. Suatu ketika mobil putih itupun masuk di sebuah bangunan tinggi yang bertuliskan " Hotel Indah" . Lalu terparkir dengan rapi ditempat parkiran mobil disamping hotel mewah itu. Imey menatap Romi disampingnya dengan tajam.

" Turun! kata Romi akhirnya.

Lalu Romi masuk dan menuju tempat resepsionis yang ditunggu oleh dua wanita yang cantik dan berpenampilan rapi. Setelah mendapatkan kunci kamar, Romi menuju tempat kamar itu berada di dampingi oleh satu petugas. Imey hanya diam mengikuti Romi berjalan.

Keduanya sampai di kamar hotel itu. Kamar itu lumayan mewah dengan tempat tidur dan perabot yang super mewah. AC,Tv ,meja kecil,sofa kecil tersusun rapi didalam kamar itu. Mungkin hotel ini,masuk bintang tujuh hehe.

Entah apa yang dilakukan mereka berdua kalau menginap bersama di hotel seperti itu. Mereka adalah laki laki dan seorang perempuan yang dewasa sedangkan yang satu berstatus menikah yang satu lagi masih single. Bisa dibayangkan bukan,jika laki laki dan wanita dalam satu ruangan yang berbeda dalam satu malam.

Perbuatan mereka,hanya Tuhan dan merekalah yang tahu. Pembaca dan penulis hanya bisa menebaknya saja. Karena hal ini hubungan yang tergolong masih terlarang,dinilai tidak etis dan tidak beradap.

Jalan di Persimpangan,mungkin suatu hari nanti ada keputusan yang terbaik diantara mereka. Mereka bertiga tentunya,Antara Romi, Riana dan Imey.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***