Jaka termenung. Ia memang sungguh tidak memahami arti sebenarnya dibalik ucapan yang diucapkan gurunya. Jaka menggeleng pelan. lirikan matanya memandang tak menentu, hingga gurunya sedikit marah karenanya.
Sang guru memukulnya dengan gulungan buku ajian yang terbuat dari bambu di sampingnya sambil mengomeli Jaka, “Jadi selama ini ucapanku hanya sekadar lewat saja di telingamu, begitu?”
Jaka mengaduh sembari mengusap-usap kepalanya yang terasa sakit akibat pukulan gurunya.
“Ampun, Guru! Aku mana berani seperti itu," ucapnya meringis menahan rasa sakit.
“Haish! Sudah kubilang kau harus banyak-banyak berpikir, jangan hanya sekadar mendengar dan memahaminya dengan pemikiran yang dangkal. Apa kau mengerti?”
“Maaf Guru, aku bersalah,” ucap Jaka tertunduk. Ia tak berani menatap gurunya. “Aku siap dihukum oleh guru.”
“Sudahlah, kali ini kau kuampuni,” ucap sang guru berbaik hati. “Aku akan mengatakan makna yang terkandung di dalamnya padamu. Kau harus ingat ini baik-baik. Lain kali kau melupakannya lagi saat kutanyakan, aku takkan mengampunimu lagi.”
Seketika raut wajahnya berubah. Jaka begitu antusias mendengar ucapan gurunya.
“Baik, Guru. Aku akan mengingatnya selamanya. Aku janji.” Jaka menunjukkan keseriusannya. Sang guru tersenyum. Jaka mulai memperhatikan setiap ucapan gurunya dan menyimpan ucapan itu di benaknya.
“Coba kau ulangi ucapan yang dulu aku ucapkan padamu itu satu persatu.”
Jaka menurutinya. setelah itu membuka telinganya lebar-lebar dan menangkap maknanya dengan seksama.
“Dengar, di poin awal, itu adalah sifat dasar manusia, yang berarti pada dasarnya hati manusia itu mudah berubah. Ia bisa membawa atau terbawa oleh sesuatu yang ada. Intinya adalah, sebagai manusia janganlah mudah tergiur atau tergoda oleh sesuatu yang berada di luar pengharapan kita. Apa kau sudah paham?”
Jaka mengangguk. Sang guru melanjutkan ucapannya lagi.
“Di poin kedua, adalah keadaan dimana seseorang mampu melewati batas itu, namun tidak bisa mempertahankannya pada garis positifnya. Sehingga yang terjadi adalah batas itu menjadi hilang dan membuatnya kembali ke titik awalnya. Apa kau mengerti?”
Kali ini Jaka menggeleng. “Garis positif itu maksudnya seperti apa, Guru?” tanyanya penasaran.
“Maksudnya ialah, menetapkan batasan itu pada jalan yang benar, tidak menyimpang dari yang semestinya. Singkatnya tidak ada tekad sedikit pun yang dimilikinya untuk merubah posisi dirinya menjadi lebih baik.”
Jaka terlihat manggut-manggut, seakan menemukan pemikirannya. “Lalu poin yang terakhir?”
“Nah, di poin terakhir ini, manusia akan menemukan identitas dirinya. Dalam arti lain, ia harus memiliki kebijaksanaan dalam setiap pemikirannya. Kebijaksanaan dapat membantu seseorang membedakan antara yang satu dengan yang lainnya. membedakan antara baik atau tidaknya sesuatu dengan memandang kedepannya. Sehingga seseorang bisa tahu apa yang sangat diperlukannya saat itu, bahkan bisa menimbang segala sesuatu yang akan dilakukannya setelah menimbang sesuatu yang diperlukannya dengan pertimbangan yang matang, agar tidak merugikan dirinya dimasa mendatang. Bagaimana, apa kau sudah memahami arti keseluruhannya?”
“Sudah, Guru.” sahut Jaka. “Tapi apa hubungannya denganku, Guru?” tanyanya penuh penasaran.
Sebuah pukulan kembali mendarat di kepalanya.
“Guru, kenapa aku dipukul lagi?" tanya Jaka makin penasaran.
“Itulah dirimu! Tidak mau bercermin sama sekali,” papar sang guru. “Sudah setahun sejak aku mengangkatmu menjadi muridku, pikiranmu masih saja dangkal,” sambungnya lagi.
“Ampun, Guru! Jangan pukul lagi!”
“Ya sudah. Kalau kau sudah bisa memahami intinya, ingatlah itu baik-baik. Terapkan dalam kehidupanmu, agar ada perubahan dalam hidupmu.”
“Baik, Guru. Akan kulakukan itu.”
Keduanya melanjutkan aktivitasnya masing-masing. Jaka kembali membaca buku ajian di tangannya, sementara gurunya kembali disibukkan oleh tulisannya yang sempat terhenti karena Jaka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Rusliadi Rusli
pelan"jaka
2023-02-27
0
pcsixer
jagoannya lelet
2021-04-24
0
Asep Dki
jaka...arti kehidupan..????🤔🤔🤔🤔
2021-01-13
0