Keadilan yang tak berpihak 2

“Baik, Paduka. Saya segera membawakan para saksi. Cepat, bawa mereka menghadap Paduka Raja!” teriaknya pada beberapa orang agar menghadirkan para saksi. Para saksi kemudian diperintahkan menghadap Baginda Raja agar melaporkan kesaksiannya.

Beberapa orang menghadap Baginda Raja dan segera melakukan penghormatan kepada Baginda Raja. “Hormat kepada yang mulia Paduka Raja,” ucap beberapa orang yang menghadap dengan serentak.

“Bangunlah!” titah Paduka Raja.

“Apa pendapat kalian tentang kejadian hari ini?” tanya Baginda Raja kepada para saksi yang hadir.

“Hamba melihat anak ini membunuh seseorang dengan menusukkan sebilah pedang hari ini di daerah kerajaan, Paduka Raja,” ucap salah seorang saksi memberi keterangan.

“Yang lain?” tanya Baginda Raja lagi.

“Hamba melihatnya juga yang mulia Paduka Raja,” sahut seseorang yang lain.

“Hamba juga melihat dengan kepala hamba yang mulia Paduka Raja.” Yang lain ikut menambahi.

“Baik. Coba kita dengarkan bagaimana pendapat dari tersangka,” sambut Baginda Raja dengan penuh kebijaksanaan. “Apa yang akan ia sampaikan kiranya.”

Jaka yang tak berdaya diseret dengan kasarnya ke hadapan Baginda Raja. Raut wajahnya pucat. Pandangannya tertunduk lesu. Ia diperlakukan seakan ia bukan manusia.

“Anak muda, bagaimana menurutmu tentang para saksi yang mengatakan bahwa hari ini kau telah membunuh seseorang? Apa pendapatmu? Aku ingin mendengarkannya.”

Baginda Raja memandang lekat ke arah Jaka. Ada semacam perasaan yang tak asing yang sulit dijelaskan. Baginda Raja memandang lebih lekat, namun jawabannya tak mampu ia temukan. Jaka tetap tertunduk. Tak ada suara sedikit pun yang keluar darinya.

“Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Maka eksekusi ini lebih baik ditunda saja untuk sementara waktu.”

“Tapi Paduka Raja..” Patih Banaspati memotong dengan cepat titah Baginda Raja. “kalau masalah ini dibiarkan, maka kita sama saja dengan melepaskan seorang penjahat.”

“Kau seharusnya tahu, bahwa selama ini kerajaan kita tidak pernah melakukan eksekusi hukuman bagi seorang anak kecil.”

“Ta, tapi, Paduka, hal ini pasti akan..”

“Sudahlah! Kita gali dulu informasi lebih banyak lagi sebagai bukti lain untuk memperjelas situasinya. Setelah itu baru kita putuskan untuk melanjutkan eksekusi ini atau tidak. Bubarkan masalah hari ini. Kita kembali ke istana.”

“Paduka Raja bertitah, agar menghentikan eksekusi ini. Dimohon para hadirin untuk meninggalkan tempat masing-masing.”

Orang-orang yang hadir segera meninggalkan bangku masing-masing. Sebagian mereka saling berbisik tentang kejadian hari ini, atau tentang kebijakan yang ditetapkan oleh Baginda Raja.

Hari sudah mulai gelap. Untuk sementara waktu Jaka yang ditetapkan sebagai seorang pembunuh dikurung di dalam penjara kecil yang kumuh. Beberapa ekor tikus berkeliaran menandakan kurangnya pemerhatian terhadap seorang tahanan.

“Ah, lihatlah! tahanan kecil kita yang malang ini. Masih kecil sudah berani membunuh orang,” ucap salah seorang dari dua penjaga yang berlalu melewati ruang penjara Jaka dengan nada menyindir.

“Kudengar Paduka Raja sampai menangguhkan masa eksekusinya karena ia tak mau berbicara sepatah kata pun,” sahut temannya dengan sikap yang serupa.

“Tak tahu malu sekali..” Dua orang itu tertawa seolah tengah membicarakan sebuah lelucon.

Jaka hanya membisu di sudut ruangannya. Hatinya menangis. Bergetar. Dan perlahan air mata mengalir di ujung matanya.

“Haha.. betapa ironisnya hidupku ini,” ucap Jaka lirih sembari tertawa. Ia sungguh tak menyangka hidupnya begitu memilukan.

Pemfitnahan berkedok pembunuhan yang dilimpahkan kepadanya sungguh tak mendasar sama sekali. Tanpa bukti yang jelas ia dipersalahkan atas sesuatu yang tak dilakukannya. Sungguh keadilan yang tak memihak.

Terpopuler

Comments

Rusliadi Rusli

Rusliadi Rusli

👍

2023-02-27

0

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

alurnya agak terlalu cepat nggak sih? tp.. tetep semngat thor

2021-01-14

1

Elwira Praha

Elwira Praha

di episode 1 tertulis bahwa Jaka usianya sudah hampir 10th, bukan 5th

2021-01-06

1

lihat semua
Episodes
1 Sayatan yang menembus sanubari
2 Arti Mimpi
3 Kedatangan Takdir
4 Perpisahan yang tak diharapkan
5 Keadilan yang tak berpihak 1
6 Keadilan yang tak berpihak 2
7 Rencana menyelamatkan Jaka Umbara 1
8 Rencana menyelamatkan Jaka Umbara 2
9 Rencana menyelamatkan Jaka Umbara 3
10 Keberadaan yang tak dianggap
11 Teman baik
12 Rasa kehilangan dan keputusasaan
13 Pertolongan yang tak sampai
14 Kedatangan kakek tua
15 Sebuah Insiden
16 Pertolongan yang datang
17 Kakek tua yang dulu 1
18 Kakek tua yang dulu 2
19 Kakek tua yang dulu 3
20 Murid seperguruan
21 Kebijaksanaan; Mengalah bukan berarti bersalah
22 Hukuman bersama
23 Menjalani hukuman
24 Kerukunan; Saling membantu arti sebuah kebersamaan
25 Berteduh di bawah hujan
26 Di suatu malam yang dingin 1
27 Di suatu malam yang dingin 2
28 Musibah yang tiba-tiba muncul 1
29 Musibah yang tiba-tiba muncul 2
30 Musibah yang tiba-tiba muncul 3
31 Musibah yang tiba-tiba muncul 4
32 Hukuman tambahan
33 Perjalanan ke Desa Wangun 1
34 Perjalanan ke Desa Wangun 2
35 Perjalanan ke Desa Wangun 3
36 Firasat buruk
37 Terjadinya insiden mengerikan
38 Dua mayat yang terbunuh
39 Ancaman yang datang mendekat
40 Alasan yang tidak terungkap
41 Menemui Paman Datuk
42 Rencana perjalanan ke Desa Runggal
43 Perjalanan ke Desa Runggal
44 Identitas sebenarnya
45 Setitik keraguan
46 Perjalanan pulang
47 Beberapa waktu yang berlalu
48 Awal Petaka yang terjadi
49 Penyerangan dari beberapa orang tak dikenal
50 Dewi Mayasari terluka
51 Mewariskan ajian
52 Percakapan hangat
53 Pelajaran terakhir
54 Mpu Anggar Maya jatuh sakit
55 Sebuah pesan kecil
56 Upaya pencarian obat untuk guru
57 Percakapan di waktu senja
58 Malam sebelum kematian Mpu Anggar Maya
59 Kunjungan dari beberapa kakak seperguruan
60 Menuju kerajaan Suryalaya dan menemui kakek
61 Perjamuan makan
62 Kembali ke padepokan
63 Pengenalan tokoh-tokoh
64 Adik perempuan
65 Semangat baru
66 Kisah yang telah berlalu
67 Satu waktu di suatu hari
68 Halangan di dalam perjalanan
69 Perjalanan yang tertunda
70 Di tengah hutan 1
71 Di tengah hutan 2
72 Markas kelompok Kuda Hitam
73 Pertarungan sengit
74 Berkumpul kembali
75 Keluarga baru
76 Bertarung dengan Arya Dhanu
77 Bertarung dengan Arya Dhanu 2
78 Di Desa Runggal
79 Kembali melanjutkan perjalanan
80 Istana kerajaan
81 Ledonggowo berulah
82 Ledonggowo berulah 2
83 Ledonggowo berulah 3
84 Beranda Padepokan 1
85 Beranda Padepokan 2
86 Keresahan hati
87 Keberangkatan menuju Gua Batu
88 Singgah menemui Kakek
89 Berita besar
90 Melanjutkan perjalanan
91 Desas-desus adanya pemberontakan 1
92 Desas-desus adanya pemberontakan 2
93 Desas-desus adanya pemberontakan 3
94 Pertemuan sekelompok berandalan
95 Menuju pasar Banggolan
96 Bermalam di Dusun Banggolan 1
97 Bermalam di Dusun Banggolan 2
98 Bermalam di Dusun Banggolan 3
99 Bermalam di Dusun Banggolan 4
100 Menunda Perjalanan
101 Awal mula perselisihan Ledonggowo dan Nyai Gendhis
102 Ledonggowo mengalahkan Nyai Gendhis
103 Berandalan pasar Banggolan 1
104 Berandalan pasar Banggolan 2
105 Berandalan pasar Banggolan 3
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Sayatan yang menembus sanubari
2
Arti Mimpi
3
Kedatangan Takdir
4
Perpisahan yang tak diharapkan
5
Keadilan yang tak berpihak 1
6
Keadilan yang tak berpihak 2
7
Rencana menyelamatkan Jaka Umbara 1
8
Rencana menyelamatkan Jaka Umbara 2
9
Rencana menyelamatkan Jaka Umbara 3
10
Keberadaan yang tak dianggap
11
Teman baik
12
Rasa kehilangan dan keputusasaan
13
Pertolongan yang tak sampai
14
Kedatangan kakek tua
15
Sebuah Insiden
16
Pertolongan yang datang
17
Kakek tua yang dulu 1
18
Kakek tua yang dulu 2
19
Kakek tua yang dulu 3
20
Murid seperguruan
21
Kebijaksanaan; Mengalah bukan berarti bersalah
22
Hukuman bersama
23
Menjalani hukuman
24
Kerukunan; Saling membantu arti sebuah kebersamaan
25
Berteduh di bawah hujan
26
Di suatu malam yang dingin 1
27
Di suatu malam yang dingin 2
28
Musibah yang tiba-tiba muncul 1
29
Musibah yang tiba-tiba muncul 2
30
Musibah yang tiba-tiba muncul 3
31
Musibah yang tiba-tiba muncul 4
32
Hukuman tambahan
33
Perjalanan ke Desa Wangun 1
34
Perjalanan ke Desa Wangun 2
35
Perjalanan ke Desa Wangun 3
36
Firasat buruk
37
Terjadinya insiden mengerikan
38
Dua mayat yang terbunuh
39
Ancaman yang datang mendekat
40
Alasan yang tidak terungkap
41
Menemui Paman Datuk
42
Rencana perjalanan ke Desa Runggal
43
Perjalanan ke Desa Runggal
44
Identitas sebenarnya
45
Setitik keraguan
46
Perjalanan pulang
47
Beberapa waktu yang berlalu
48
Awal Petaka yang terjadi
49
Penyerangan dari beberapa orang tak dikenal
50
Dewi Mayasari terluka
51
Mewariskan ajian
52
Percakapan hangat
53
Pelajaran terakhir
54
Mpu Anggar Maya jatuh sakit
55
Sebuah pesan kecil
56
Upaya pencarian obat untuk guru
57
Percakapan di waktu senja
58
Malam sebelum kematian Mpu Anggar Maya
59
Kunjungan dari beberapa kakak seperguruan
60
Menuju kerajaan Suryalaya dan menemui kakek
61
Perjamuan makan
62
Kembali ke padepokan
63
Pengenalan tokoh-tokoh
64
Adik perempuan
65
Semangat baru
66
Kisah yang telah berlalu
67
Satu waktu di suatu hari
68
Halangan di dalam perjalanan
69
Perjalanan yang tertunda
70
Di tengah hutan 1
71
Di tengah hutan 2
72
Markas kelompok Kuda Hitam
73
Pertarungan sengit
74
Berkumpul kembali
75
Keluarga baru
76
Bertarung dengan Arya Dhanu
77
Bertarung dengan Arya Dhanu 2
78
Di Desa Runggal
79
Kembali melanjutkan perjalanan
80
Istana kerajaan
81
Ledonggowo berulah
82
Ledonggowo berulah 2
83
Ledonggowo berulah 3
84
Beranda Padepokan 1
85
Beranda Padepokan 2
86
Keresahan hati
87
Keberangkatan menuju Gua Batu
88
Singgah menemui Kakek
89
Berita besar
90
Melanjutkan perjalanan
91
Desas-desus adanya pemberontakan 1
92
Desas-desus adanya pemberontakan 2
93
Desas-desus adanya pemberontakan 3
94
Pertemuan sekelompok berandalan
95
Menuju pasar Banggolan
96
Bermalam di Dusun Banggolan 1
97
Bermalam di Dusun Banggolan 2
98
Bermalam di Dusun Banggolan 3
99
Bermalam di Dusun Banggolan 4
100
Menunda Perjalanan
101
Awal mula perselisihan Ledonggowo dan Nyai Gendhis
102
Ledonggowo mengalahkan Nyai Gendhis
103
Berandalan pasar Banggolan 1
104
Berandalan pasar Banggolan 2
105
Berandalan pasar Banggolan 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!