Jaka terlihat mendongakkan kepalanya memandangi langit-langit ruang tahanan.
“Aku tak tahu! Aku pikir aku ingin bertemu atau tidak kupikir sama saja. Sejak kecil aku tak tahu di mana keluargaku berada. Ibu angkat pun tak pernah membicarakannya. Dia bilang seseorang melarangnya mengungkit masalah keluargaku. Aku sempat hidup bahagia dengan Ibu angkat walau tak tahu apapun soal keluargaku. Tapi, baru saja.. baru saja aku hidup tenang.. tapi mengapa.. mengapa semua orang yang dekat denganku harus pergi..” Suara Jaka terasa berat. Seolah beban hidupnya tak sanggup diungkapkan.
“Aku dapat mengerti bagaimana perasaanmu. Aku harap aku bisa mengurangi sedikit kesedihan yang kau rasakan untuk saat ini.”
Suara keras kentongan di luar ruangan penjara menghentikan perbincangan diantara keduanya.
“Ada penyusup! Ada penyusup!"
Teriakan para penjaga di luar ruang tahanan membuat para penjaga yang terkena ajian Sirep mulai tersadar.
“Mungkin pertemuan kita cukup sampai di sini dulu. Semoga nanti kita dapat saling bertemu lagi. Tunggu saja, sebentar lagi akan ada seseorang yang menolongmu datang kemari.”
“Tunggu.. siapa nama Kakek?”
“Kau boleh memanggilku Kakek saja. Baiklah, aku pergi dulu.”
“Terima kasih, Kek. Aku akan membalas kebaikan Kakek suatu hari nanti.”
Tanpa Jaka sadari sosok kakek yang tadi berbicara dengannya yang merupakan Baginda Raja yang menyamar sudah menghilang. Jaka bersyukur lega masih ada orang yang berniat baik menolong dirinya terbebas dari masalah ketidak bersalahannya itu. Belum lama ia merasa lega, tiba-tiba muncul seseorang dengan pakaian serba hitam layaknya seorang ninja.
“Siapa Paman ini?” tanya Jaka penasaran.
“Jangan takut! Aku datang ke sini diutus oleh seseorang untuk menyelamatkanmu,” jawab seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapannya itu.
Jaka berpikir sejenak. Seseorang? Diutus? Menyelamatkan? Siapa yang mengutusnya untuk menyelamatkanku? Apakah kakek yang tadi berbicara denganku? Tapi, kenapa.. kenapa ia mengutus orang lain? Kenapa bukan kakek itu yang pergi menolongku?
Beberapa pertanyaan tiba-tiba muncul dibenaknya. Bahkan sebelum pertanyaan-pertanyaan itu terjawab, Jaka kembali dibuat terkejut. Pasalnya ia sedang menunggang kuda bersama seseorang yang muncul di hadapannya. Kuda berpacu dengan cepat menuju arah hutan.
“Hei, Paman, aku ingin menanyakan sesuatu.” Jaka hendak bertanya mengenai pertanyaan-pertanyaan yang muncul tiba-tiba. Lagi-lagi, belum sempat pertanyaannya terlontar, ia dibuat kembali terkejut.
“Paman.. hei, Paman.. apa yang terjadi? Kau terluka? Kita harus berhenti sebentar dan melihat lukamu untuk diobati.”
“Tidak ada waktu lagi.”
“Apa maksud ucapan paman?”
“Tugasku adalah membawamu ke tempat yang aman, tak peduli apa pun yang terjadi padaku, walaupun harus bertaruh nyawa sekali pun.”
“Tapi, Paman, kau sedang terluka. Lebih baik kita obati lukamu dulu.” Jaka mulai cemas. Darah segar mengalir keluar dari mulut seseorang yang menunggang kuda bersamanya.
"Uhukk! Uhukk! Tak apa! Yang terpenting kita harus mencari tempat yang aman terlebih dahulu.”
“Tapi, Paman..”
“Masih ada waktu sebelum mereka mengejar kita. Uhukk!”
“Paman..” Jaka makin cemas. Tapi tak ada yang dapat ia lakukan untuk membantu.
“Itu mereka! Cepat, kejar mereka!” Suara derap sepasukan berkuda terlihat tak jauh di belakang kuda yang membawa Jaka Umbara.
“Sial! Kita harus mempercepat waktu,” cetus orang yang membawa Jaka. “Dengarkan aku! Di tikungan depan nanti rumputnya lumayan tinggi. Kau akan aku turunkan di sana. Tunggu aku dan sepasukan kuda lain agak menjauh bawalah dirimu ke atas bukit. Di sana ada sebuah gubuk kecil. Kau akan aman sementara selama kau mengikuti arahanku.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Rusliadi Rusli
kok tiba"ya
2023-02-27
0
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
ceritanya seperti terburu2.. lanjut thor
2021-01-14
1
tisy
😍😘🥰😘😍😍👍👍👍👍 keren banget
2021-01-13
1