Suasana menjadi canggung karena ucapan Diego, sedangkan Diego sendiri tidak mempedulikannya, dia lebih nyaman menikmati makan bersama pelayan dan penjaga dengan candaan darinya, membuat kebersamaan menjadi hidup.
Tidak ada batasan, semua setara..
sedangkan untuk pasangan suami istri tersebut melihat interaksi antara Diego, anaknya dengan para pekerja dirumahnya sangat gembira merasakan sebuah kekeluargaan yang tumbuh karena Diego..
"Oh iya, gadis kecil, siapa namamu?? Dari tadi aku tidak tau namamu" tanya Diego
"Namaku Lucia, kalau kakak sendiri?? Tanya balik Lucia
"Salam kenal Lucia, salam kenal semuanya namaku Diego" jawab Diego
Mereka saling memperkenalkan diri mereka, dan Diego mulai mengenal satu per satu nama pekerja yang ada di mansion..
Sedangkan untuk pasutri itu mulai duduk memperkenalkan diri mereka, sang suami bernama Edward York dan sang istri bernama Mala Puspita, obrolan berlanjut seperti biasa, hingga selesai makan..
Diego yang akan kembali ke penginapan terus ditahan oleh Lucia, karena kasih sayang dari Diego sangat tulus, sehingga Lucia merasa aman jika ada didekat Diego..
"Nak Diego, kenapa tidak tinggal disini saja lagi pula sudah malam??" tanya Mala
"Benar, sepertinya Lucia akan sangat senang jika dia memiliki teman ngobrol" tambah York
Karena tidak bisa mencari alasan, mau tak mau Diego menyetujuinya
"Huft, baiklah" jawab Diego tak berdaya
Sedangkan untuk pasutri dan anaknya tersenyum senang..
"Ngomong ngomong, kamu tinggal dimana sebelumnya?? Tanya Mala
"Aku tinggal di desa tempat para pengusaha kaya menghamburkan uang untuk taruhan street fighting" jawab Diego
"Desa yang berada dipesisir pantai itu?? Lalu kemana orang tuamu??" tanya York
"Orang tua kandung saya sudah meninggal, sejak kecil, saya tinggal bersama ayah angkat saya hingga umur 9 tahun, tapi ayah angkat saya meninggal karena sakit ketika saya berumur 10 tahun.karena biaya pemakaman ayah saya mahal, jadi saya mau tidak mau, siap tidak siap harus terjun langsung ke street fight hingga umur saya 15 tahun" ucapnya tersenyum tapi ada rasa kesedihan dimata Diego
Suasana menjadi hening, sedangkan Lucia tidur di pangkuan Diego sambil memeluknya erat, takut jika Diego pergi..
"Diego, maukah kamu jadi anak angkat kami untuk menjadi kakak Lucia?? Sepertinya Lucia sangat nyaman berada disisimu" ucap Mala
Diego melihat Lucia dipangkuannya, ekspresinya seperti sedang ketakutan, dengan refleks Diego memeluk Lucia, gumaman Lucia terdengar ditelinga Diego dan kedua orang tuanya
"Kakak, jangan pergi" gumam Lucia
"Tenanglah, kakak tidak akan pergi dan akan menemani kamu" bisik Diego
Seketika tidur Lucia menjadi lebih tenang..
Diego pun menjadi ragu untuk pergi, setelah beberapa saat berfikir, Diego pun mau tinggal bersama Edward, Mala & Lucia..
"Huft Baiklah, aku akan tinggal disini dan menerima tawaran tante" jawab Diego dengan mantap
Mala pun tersenyum dan berkata
"Kalau begitu, tante siapkan kamar dulu untuk istirahat, biar om antar kamu ke kamar untuk menidurkan Lucia" balas Mala dengan gembira
"Maaf ya kalau tantemu tingkahnya seperti itu, sejak dia tidak bisa hamil lagi, dia jadi depresi dan selalu menyalahkan dirinya" ucap Edward
"Memangnya kenapa tante tidak bisa hamil lagi om??" tanya Diego
"Mungkin karena dulu dia sering minum obat penunda kehamilan karena keseringan, jadinya kandungannya agak kering, itu kata dokter" jawab Edward sambil membukakan pintu
Diego meletakkan Lucia di tempat tidur dan beranjak keluar menuju kamar yang akan Diego tempati bersama Edward..
Didalam kamar Mala membersihkan dengan semangat..
Setelah selesai mengganti bantal, guling dan selimut, Mala keluar..
Sedangkan Diego dan York sedang berbincang seru didepan kamar..
"Kamar sudah siap, sekarang kamu istirahatlah.." ucap Mala
"Terima kasih, mama, papa selamat istirahat juga" ucap Diego tersenyum sambil masuk kamar,
Sedangkan Mala yang dipanggil mama mematung sambil bergumam
"D-dia me-memanggilku mama" tanpa sadar dia meneteskan air mata bahagianya
Diego langsung memeluk sang istri dan membawanya kembali kekamar mereka..
Untuk Sean sendiri sedang berbaring melihat langit langit kamar
"Apa yang harus aku lakukan sekarang??" tanya Diego pada dirinya sendiri
"Fikirkan besok saja lah" ucap Diego
Dia pun tertidur dan bangun sangat pagi untuk olahraga dihalaman, hanya bibi Mun yang sudah bangun untuk menyiapkan makanan yang sangat banyak, sejak ucapan Diego menyadarkan Edward dan istri, mereka akhirnya membuat masakan yang banyak untuk semua pekerja yang ada di mansion.
Diego keluar kamar dan turun dari lantai dua, dia berpapasan dengan bibi Mun,
"Pagi bibi Mun" sapa Diego
"Pagi juga tuan muda, mau kemana pagi pagi begini??" tanya bibi Mun
"Olahraga bi, udah kebiasaan dari kecil" jawab Diego lalu menuju halaman, dia mulai pemanasan dan memperagakan beladiri yang selama 3 tahun dia pelajari..
Dari lantai dua, Edward dan sang istri mengamati Diego dari atas..
"Ayo kita turun dan melihatnya dari dekat" ajak York
Mala mengangguk dan mengikuti suaminya turun untuk melihat Diego latihan dari dekat..
Diego yang sedang latihan merasakan ada yang mendekat pun menoleh dan menyapa mereka..
"Pagi mama, pagi papa" sapa Diego
"Pagi, lanjutkan latihanmu, papa dan mama ingin melihat latihanmu" ucap Edward
Diego hanya mengangguk dan mulai memperagakan karate, jiujitsu, dan muay thay..
Karena suhu badan semakin meningkat, Diego membuka bajunya, dan melanjutkan gerakannya, sedangkan Mala dan Edward langsung menutup mulutnya karena terkejut melihat tubuh Diego banyak bekas luka sayatan bekas senjata tajam, mereka mengira ucapan Diego yang bilang bahwa dia ikut street fighter hanya bualan, ternyata itu kenyataan..
Mereka berdua tidak bisa membayangkan bagaimana tersiksanya Diego selama dia mencari sesuap nasi untuk makan..
Setelah selesai, Diego pun memakai baju kembali dan duduk berhadapan dengan York dan Mala
"Em, Diego, bolehkah papa tanya??" ucap York
"Mau tanya apa pa??" tanya balik Diego
"Ee, itu, soal tubuhmu.." jawab York
"Oh, ini di perut saat Diego bertarung terkena pedang, ini di dada saat Diego terkena pisau, dan yang di punggung saat Diego tidak fokus dan terkena sabetan pedang pendek saat fight di hari ulang tahun Diego"ucap sambil tersenyum,
Air mata yang tak tertahankan terjatuh dari mata Mala saat mendengar cerita Diego..
"KAAAAKKKKKAAAAAAAKKKKKK DDDIIIIIIEEEEEGGGOOOOO, KKKAMU DIMANAAA" teriak Lucia
"Walah, KAKAK DIBAWAH SAMA MAMA SAMA PAPA, TURUNLAH" teriak balik Diego
"GAK MAU, LUCIA MAUNYA DIGENDONG KAK DIEGO" balas Lucia
"Diego jemput Lucia dulu ma, pa" izin Diego
Keduanya hanya mengangguk, Diego berlari menuju kamar Lucia..
Setibanya dikamar, Diego langsung menggendong Lucia dan mengajaknya turun..
Di depan York dan Mala, Lucia yg msh ngantuk nempel seperti anak koala
"Ini pertama kalinya aku melihat Lucia manja kepada seseorang, sebelumnya dia tidak pernah mau seperti ini" ucap Mala
"Benar, dia selalu takut takut untuk berinteraksi, tapi setelah ada Diego, semua terbantahkan" tambah Edward
"Eh, benarkah?? Ini pertama kalinya Diego dekat dengan anak kecil, sebelumnya tidak pernah Diego sedekat ini" ucap Diego
"Wah, sepertinya kamu memiliki pesona yang menarik" balas Mala sambil tersenyum
Setelah beberapa menit Lucia terbangun dan turun dari pangkuan Diego dan duduk disebelah Diego..
"Lucia, ayo kita mandi, setelah itu kita sarapan" ajak Mala
"Baik mama, kak Diego, Lucia mandi dulu" ucap Lucia
"Iya, kak Diego mau mandi juga" balas Diego
Mereka pun kembali ketempat masing masing untuk membersihkan diri sebelum sarapan bersama..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
hermawan tan
sean itu siapa thor??
2024-11-24
1
Jamal Amir
semangat 💪,, semoga aja mereka keluarga Diego dari pihak papanya
2024-11-09
0
aris pang
lanjutkan
2025-01-18
0