Mereka berlima mulai mendekati pulau X, Diego langsung membagi tugas kepada mereka..
"Oke, kita akan mengurangi target kita dari jarak jauh menggukan sniper"ucap Diego
"Kapten, bukankah kita meninggalkan sniper di pulau sebelumnya??" tanya Rex
"Aku punya 3 sniper di dalam kotak itu, untuk Rex, kamu pantau mereka menggunakan bee drone ini" jawab Diego sambil memberikan 8 bee drone kepada Rex
"Atur di tempat yang aman dan jauh dari persepsi musuh kita" tambahnya
"Siap kapten" jawab Rex menerima bee drone dan segera menerbangkan bee drone ke posisi aman
"Dandi, Dio, dan Joe, gunakan amunisi khusus yang berwarna merah, dan segera mencari tempat yang strategis untuk membidik mangsa yang akan kita buru" perintah Diego
"Siap kapten" jawab ketiganya kompak dan segera mencari tempat yang aman untuk memburu mangsa
Sedangkan untuk Diego akan menyerang secara senyap bersama kelima pasukan bayangannya..
Diego mulai memutari markas musuh untuk memantau situasi, merasa aman dan banyak sekali celah untuk memasuki markas musuh, tanpa menunggu waktu lama Diego bergegas untuk masuk dan mulai menuju lantai atas tempat para mangsa berkumpul..
"Untung aku sudah memperingatkan Jendral Siswo tentang penghianat dan telah mengantisipasi semuanya sehingga rencana ini berjalan lancar..
Flash Back Dua Hari Sebelum Keberangkatan Misi..
Diego sebenarnya sudah mengetahui siapa penghianat tersebut dari Luna saat dirinya di panggil untuk melatih ke 25 pasukannya, tapi dia belum memiliki bukti pasti sebab di pulau X sangatlah jauh.,
Diego pun menemui Jendral Siswo secara pribadi untuk memberitahu jika ada salah satu dari anggota militer ada penghianat, dan Diego menawarkan dirinya untuk menyelidiki misi tersebut sebelum menyerang, serta ide agar anak pertamanya mengetahui jika kekasihnya ber-hianat dan hanya memanfaatkannya, ide tersebut disetujui oleh Jendral Siswo karena dia sendiri merasa kekasih anaknya hanya memanfaatkan kedudukannya saja..
"Sebelum keberangkatan misi, bolehkah saya meminta 3 buah senapan sniper kualitas terbaik, laptop canggih dan drone yang sulit di deteksi??, saya hanya akan membawa 5 orang saja untuk misi ini, karena nantinya ke 20 orang pilihan saya tolong jadikan mereka pasukan serta instruktur dalam pelatihan prajurit kedepannya, serta saya meminta izin untuk mendirikan pasukan saya sendiri bersama kelima sahabat saya" pinta Diego
"Baik, aku akan kabulkan semua keinginanmu, dan jika misi ini selesai aku akan mengangkatmu menjadi Jendral secara pribadi serta ke-24 anggota sebagai letnan di 5 divisi agar mereka bisa melatih para taruna-taruna baru" balas Jendral Siswo..
"Kalau begitu, saya izin mempersiapkan diri Jendral" ucap Diego memberi hormat..
Flash back off
Di lantai 2 tempat berkumpulnya para buronan
Mereka mulai menyusun rencana untuk melancaran aksinya menjual obat-obatan terlarang..
"Bro, apakah cara kita ini tidak ketahuan pihak militer dan kepolisian kota Neo??'' tanya buronan1
"Apa yang harus ditakutkan?? Aku sudah lama memanfaatkan anak dari komandan militer untuk membantu tanpa dia sadari" jawab seorang pria berbadan kekar, dia adalah Uda Letnan militer sekaligus pacar Herfika
"Hahaha, ternyata kau sungguh pandai kawan, apakah kau sudah mencicipinya??" tanya buronan2
"Bagaimana aku mau mencicipi, bertemu dengannya saja susahnya minta ampun" jawab Uda
"Kenapa bisa begitu, bukannya kalian pacaran??" tanya buronan1
"Dia sibuk dengan urusan kemiliteran, bertemu pun hanya beberapa menit saja, mungkin setelah kita sukses mengedarkan obat ini dan menjarah beberapa bank, aku akan mengajaknya pesta" ucapnya sambil tersenyum mesum
"Tapi jangan lupakan kami, kami juga ingin mencobanya juga" kata buronan9
"Soal itu gampang, yang penting sekarang bagaimana kita menjual obat ini" balas Uda
"Kita kan bisa tawarkan ke anak-anak remaja sekolah, aku yakin pasti mereka akan ketagihan dan beli lagi, kita bisa menggunakan cara tarik ulur" jawab buronan1
"Maksudnya tarik ulur??" tanya buronan3
"Awalnya kita berikan secara gratis, setelah dia mulai kecanduan, saat mereka kehabisan barang, kita suruh mereka beli"jawab buronan1
"Ide bagus, secepatnya kita realisasikan, aku akan menyiapkan barangnya dan segera kita cari mangsa" ucap buronan3 pergi ke ruangannya menyiapkan barang haram tersebut..
Di tempat Diego
"Ternyata mereka akan menjual barang haram" ucapnya pelan
Diego langsung memberitahu yang lain untuk segera bersiap di posisi, karena sebentar lagi Diego akan segera membuat keributan..
Diego melemparkan granat di depan markas mereka untuk memancing mereka keluar..
BOOOMM
Mendengar ada keributan di luar, Letnan Uda keluar dan melihat banyak anak buahnya tewas karena ledakan..
"Kurang ajar, siapa yang berani mengacau markasku" teriak buronan1 yang baru keluar dari gudang
"Semuanya, segera cari dimana peyusup itu, tangkap dia hidup atau mati" tambahnya
"Siap bos" teriak para anak buahnya
Disisi Diego
"Dandi, Dio Joe, segera eksekusi mereka, jangan sampai ada yang lolos" perintah Diego menggunakan HT
"Siap kapten" jawab ketiganya serempak
Sedangkan Diego saat ini melesat melumpuhkan para musuhnya dengan menggorok leher mereka dengan pisau tentara milik Greg dan mengumpulkannya di semak belukar yang lebat..
Bagaikan ninja yang dapat menyatu dengan malam, dia melesat kesana kemari mengurangi jumlah musuh yang tidak terjangkau oleh sniper..
"Sungguh pisau yang sangat tajam, kak Greg, dimana beli pisau ini??" tanya Diego menggunakan telepati
"Hahaha, tuan muda, pisau itu dibuat langsung oleh kak Greg saat dia bosan, dia sangat pandai membuat senjata tajam, ketajamannya dapat membelah baru menjadi dua" jawab Ares
"Benarkah?? Bolehkah aku dibuatkan samurai??" tanya Diego
"Boleh, asalkan tuan muda dapat membunuh kesepuluh buronan itu dengan pisau yang tuan muda gunakan, tapi tuan muda harus memakai gelang pemberat ditangan dan kaki seberat 10kg, bagaimana??" tanya Greg memberikan tantangan
"Baik, aku akan segera menyelesaikan membantai para antek-anteknya terlebih dahulu" jawab Diego tanpa ragu
Diego melesat dengan sangat gesit melumpuhkan para anak buah buronan setelah memasang pemberat di pergelangan tangan dan kakinya, sedangkan Dandi, Dio dan Joe yang sudah selesai membantai seluruh para antek-antek buronan, dan Rex yang mengamati dari laptopnya pun kini sedang melihat bagaimana kaptennya membantai musuh tanpa berkedip pun bergedik ngeri..
"Pimpinan kami sungguh sangat brutal dan haus darah" batin mereka berempat..
Rex menunjukkan rekaman tersebut kepada Jendral Siswo dan para petinggi militer..
Di tempat para petinggi militer
Mereka melihat bagaimana gesitnya para anak buahnya membantai para antek buronan dengan mulut menganga, terlebih lagi melihat bagaimana Diego membantai musuh tanpa berkedip dan senyum psikopatnya membuat bulu kuduk mereka berdiri..
"Sungguh sangat brutal dan haus darah" ucap Jendral Besar Arkan
"Benar, hanya Diego lah yang sangat menikmati pembantaian itu tanpa ampun" tambah Jendral Siswo
"Julukan yang pantas buatnya adalah 'Malaikat Pencabut Nyawa', sangat kejam terhadap musuhnya" ucap Letjen Adi mengangguk
Kembali ke Diego
Setelah membabat habis para antek buronan selama 30 menit, Diego mulai memburu bosnya mulai dari yang terlemah agar tidak kerepotan nantinya..
"Joe, Dio, Dandi, lumpuhkan ke-5 orang lainnya, aku akan menghadapi kedua pemimpinnya" perintah Diego sambil memakai topeng srigala di balik pohon lalu melesat menuju pemimpin mereka
"Siap kapten" jawab ketiganya
Mereka langsung melumpuhkan kelimanya dengan sedikit usaha, karena kelimanya sedikit lincah..
Sedangkan Diego sendiri langsung menyerang buronan1 yang bernama Soni..
"Siapa kamu, kenapa kamu menyerang kami semua?? Apakah ada yang menyuruhmu??" tanya Soni
Tanpa menjawab Diego menyerang Soni dengan sangat lincah, membuat musuh kelimpungan dan mencoba menjauh..
"Nak, kamu hebat juga, bagaimana kalau kamu bergabung bersamaku, dan kita kuasai kota Neo ini" ajak Soni
Diego masih tidak menjawab dan mulai menyerang lagi,
Sedangkan Soni yang pertanyaannya tak dijawab membuatnya naik pitam..
Diego yang melihat gerakan Soni mulai tidak teratur langsung diuntungkan, tanpa menunggu waktu lama, dia melakukan gerakan lincah dan melumpuhkannya dengan sekali serang..
"Joe, amankan orang ini, aku akan menuju hidangan utamanya" ucap Diego melesat menuju Letnan Uda yang bersembunyi di dalam markas
Joe langsung mengamankan Soni agar tidak ada kesempatan untuk kabur lagi..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Albertus Sinaga
luar biasa cara kerja dion
2024-12-09
0
aris pang
bisa
2025-01-18
0
Glastor Roy
up
2024-10-04
1