Bab 12

Untuk Diego sendiri, dia tidak mengetahui jika semuanya telah di atur oleh orang tua kandungnya sebelum menghilang.

Ditempat yang sangat tersembunyi, terdapat sepasang manusia dan seorang gadis cantik yang sedang ngobrol..

"Ibu, apakah benar dia adalah adikku??" tanya gadis itu sambil menunjuk foto seorang pria

"Benar nak, dia adalah adikmu" jawab sang Ibu

"Kalau dulu kami tidak melakukan kesalahan, mungkin dia akan tumbuh dengan kasih sayang" tambah sang ibu yang sudah menangis terisak

"Apa yang sebenarnya terjadi bu??" tanya gadis itu

"Dulu saat ada pelelangan pulau misterius, ayah membawamu di dunia batin dalam keadaan tidur abadi karena fisikmu saat itu sangatlah lemah, ibu hanya membawa adikmu karena ibu fikir, akan aman-aman saja, tapi ibu terpisah saat ayahmu melawan musuh yang licik, mereka memanfaatkan kelengahan ayahmu dan mengejar ibu, beruntung saat itu Greg dan yang lain membantu ibu, sehingga ibu bisa terlepas dari kejaran musuh, tapi ibu harus mengorbankan adikmu, dan meninggalkannya di hutan karena ibu sangat panik dan tidak memikirkan nasib adikmu, setelah bersembunyi di tempat aman, baru ibu meminta Greg untuk menjaganya" jawab sang ibu

"Lalu sekarang bagaimana keadaan adik??" tanya gadis itu sangat penasaran

"Di minggu pertama, Greg mengabarkan bahwa dia ditemukan oleh pria paruh baya dan diangkat menjadi anaknya, bulan berikutnya, ibu dan ayah mendapatkan kabar bahwa adikmu bersekolah sambil bekerja sebagai kuli untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, hingga ayah dan ibu kehilangan jejak mereka hingga saat ini" jawab sang ayah yang sangat menyesal karena keserakahannya menjadikan dia terpisah dari anak bungsunya..

"Tapi tenang saja, ayah sudah menurunkan bawahan ayah untuk membawanya kesini" ucap sang ayah

Back to MC

Pagi ini, Diego berjalan menuju hutan Naga, dia datang hanya bersama lima pengawal bayangannya..

"Hutan ini sangat terjaga keasriannya, sungguh sangat menakjubkan" ucap Diego

Diego terus melangkah menuju inti hutan Naga, dari awal Diego merasa terus di awasi, walaupun merasa tak nyaman, Diego terus melanjutkan perjalanannya hingga tiba di sebuah goa yang sangat besar..

"Tuan, hati-hati, saya merasakan ada yang sedang memantau tuan muda" ucap Greg

"Aku tau, jadi biarkan dia datang, aku ingin tau apa tujuannya memata-mataiku" jawab Diego

Saat memasuki area teritory sang naga, Diego mendapatkan serangan dari dalam goa, dengan santainya Diego mengembalikan serangan tersebut, terciptalah ledakan yang sangat kuat..

"Manusia, aku akui kau sangat hebat bisa mengembalikan seranganku, tapi tidak untuk yang kedua kali" ucap sang naga

"Benarkah??, kalau begitu kenapa tidak kamu buktikan saja ucapanmu itu" provokasi Diego

Naga hitam tersebut mengeluarkan auranya untuk menekan Diego, tapi sayangnya Diego tidak tertekan sama sekali..

Membuat sang naga terkejut bukan main, dia tidak menyangka manusia di depannya tidak tertekan dengan auranya..

"Heh, auramu sangat menggelitikku" ucap Diego

"Sekarang, giliranku naga jelek" ucap Diego

Diego mengeluarkan tekanan yang sangat mengerikan, membuat goa di sekitar bergetar karena aura Diego, bahkan Greg dan yang lain sangat terkejut..

"Tidak mungkin, ini aura Naga kekosongan" ucap Ares

"Apa?? Bagaimana mungkin?? Tuan muda memiliki aura itu??" tanya Greg terkejut

"Entahlah,(setelah berfikir agak lama) tunggu,, aku ingat, dihutan watu gede tahun lalu, tuan muda meditasi, dan tidak sengaja menyerap bola hitam seukuran bola basket, jangan-jangan tuan muda menyerap energi dan darah naga kekosongan itu, sehingga darah tersebut menyatu dengan tuan muda" jawab Bob

"Gawat, kita harus menghentikan tuan muda, karena Naga hitam itu adalah bawahan tuan Besar" ucap Greg

Greg yang mencoba keluar dari tubuh Diego dan berkomunikasi tapi tidak bisa karena memang sengaja Diego menutup dan menyegel cincin kalung dan gelangnya..

Sedangkan Diego hanya tersenyum tipis melihat naga hitam tersebut tidak dapat bergerak..

"S-siapa kau sebenarnya manusia??" tanya naga hitam tersebut panik

"Aku?? Seperti yang kamu lihat, aku hanyalah manusia biasa" jawab Diego santai

"Apa tujuanmu datang kemari??" tanya naga hitam tersebut

"Aku hanya menginginkan tempat ini menjadi markasku" jawab Diego

"Hanya itu??" tanya naga hitam tersebut

"Ya, hanya itu, kenapa??" tanya balik Diego

"T-tidak, tidak ada apa-apa, tuan muda bisa menggunakan tempat ini sebagai markas tuan muda" jawab naga hitam

Melihat reaksi tersebut Diego menjadi heran, soalnya saat awal bertemu naga hitam sangat arogan, sekarang berubah 360°, ada apa sebenarnya??

"Bodo amat lah, gua gak peduli" ucap Diego sambil melambaikan tangan, keluarlah Greg, Bob, Luna, Lina dan Ares

Sang naga hitam melihat seniornya yang telah lama menghilang pun terkejut..

"Senior??" teriak Naga hitam

"Hmm??" Diego mengangkat sebelah alisnya sambil memandang Greg dan naga hitam sebentar, setelah itu tidak peduli..

Diego mencari tempat yang nyaman untuk istirahat, sedangkan Greg dan yang lain sedang mengobrol dengan juniornya..

"Jadi kamu di sini ditugaskan tuan besar??" tanya Greg

"Benar senior, kata tuan besar jika ada pemuda yang masuk di kawasan ini, untuk segera memberi tahu beliau" ucap naga hitam

"Beritahu saja, tapi jangan menemui tuan muda untuk saat ini, karena itu akan membuatnya tidak nyaman, karena sudah lebih dari 10 tahun tuan muda berpisah dengan tuan dan nyonya besar" ucap Greg

"Baik senior" jawab naga hitam yang langsung memberi tahu majikannya..

Tanpa menunggu lama, sebuah portal muncul dihadapan Greg dan kelimanya, keluarlah tiga sosok yang sangat cantik dan tampan..

Karena auranya yang kuat membuat istirahat Diego terganggu, dia membuka mata dan melihat siapa yang memiliki aura kuat tersebut,,

Melihat Greg dan lain bersujud dihadapan ketiga orang tersebut, membuat Diego penasaran dan mendekatinya

"Kenapa kalian bersujud kepada orang asing?? Sejak kapan kalian berlima menjadi gampang bersujud seperti ini??" tanya Diego heran

Saat akan menjelaskan, pria paruh baya tersebut menyerang Diego dengan kuat membuat Diego terpental dan menghantam dinding mulut goa..

"Tuan muda" teriak Lina berlari menghampiri Diego

Entah kenapa hati Diego merasakan teramat sangat sakit saat melihat pria paruh baya tersebut,

"Kenapa kamu kemari, lanjutkan bersujud kepada orang asing itu dan jangan membantuku" ucap Diego berdiri dan berlari keluar hutan hitam dengan luka yang sangat parah..

"Siapa pemuda itu, berani sekali dia berbicara seperti itu" teriak Pria paruh baya tersebut

"Tuan besar, anda telah melukai darah daging tuan besar sendiri, mulai saat ini aku tidak akan sudi lagi mengikuti orang yang gila hormat seperti anda" teriak Lina sambil bergegas mengejar Diego

Sedangkan wanita paruh baya yang mendengar ucapan Lina yang terakhir, membuat hatinya tidak tenang..

"Jelaskan siapa pemuda tadi Greg" ucap Wanita paruh baya tersebut

"Pemuda itu adalah tuan muda Xu" ucap Greg

Bagaikan petir di siang bolong, sang ibu menangis terisak karena baru menyadari jika pemuda yang diserang suaminya adalah anaknya sendiri, sedangkan pria paruh baya mematung karena kecerobohannya..

"Sepertinya tuan besar sudah berubah, bahkan sekarang tuan besar tidak melarang kami bersujud dihadapan tuan besar" ucap Greg

"Kalau begitu, Saya Greg akan berhenti mengikuti anda" tambah Greg yang menghilang dari hadapan pria paruh baya tersebut, disusul Bob, Luna dan Ares..

Suasana menjadi sunyi, hanya terdengar isak tangis dari wanita paruh baya yang saat ini memeluk putrinya..

Karena luka yang sangat parah, Diego tanpa sadar berlari ke arah Jurang dan terjatuh, sebelum dia pingsan, dia menyegel kalung, gelang dan hanya cincin yang tidak disegel..

Diego mengambang dikekosongan, dia membuka mata melihat sekelilingnya,

"Dimana ini??" tanya Diego

"Sekarang kamu berada di dunia batinmu anak muda" jawab sosok misterius itu..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***