Tapi Sean malah berjalan mendekati meja makan, Kanaya hanya bisa tersenyum.
"Mau pake telor?"
Sean menganggukkan kepalanya. Kanaya menambah satu ceplok telor diatas nasi goreng tersebut.
"Silahkan dibawa Tuan" Kanaya mempersilahkan nya.
Sean mengarahkan pandangannya ke lain tempat, tapi tangan panjang nya meraih bekal tersebut. Ia buru buru pergi dari hadapan Kanaya, setelah pintu apartemen nya tertutup baru dirinya mengucapkan terima kasih.
"TERIMAKASIH" Teriak Sean dari luar
Kanaya dapat mendengar ucapan tersebut karena memang suara Sean di buat sedikit kencang, Kanaya hanya menggelengkan kepalanya. Tingkah pria tersebut seperti ABG puber, malu tapi mau padahal usianya sudah hampir menginjak tiga puluh tahun.
Kanaya bersiap ke kampus, hari ini dirinya ada bimbingan skripsi. Ya Kanaya memang mahasiswi semester akhir yang sedang gencar gencarnya butuh biaya.
Kalau dia tidak memerlukan biaya yang lumayan besar dirinya tidak akan nekat untuk menjadi pengantin palsu. Dari awal juga Kanaya tahu apa konsekuensi jika dirinya sampai ketahuan, apalagi yang dinikahinya bukan orang sembarangan. Kanaya hanya berpura pura saja untuk melihat bagaimana sikap Sean terhadap nya.
Tetapi pria tersebut cukup bertanggung jawab dan baik terhadapnya, bahkan terlampau baik. Berkat Sean Kanaya dapat melunasi UKT nya yang menunggak satu semester penuh, berkat dirinya juga barang barangnya tidak jadi di keluarkan oleh pemilik kontrakan, dan berkat dirinya ia bisa mempunyai barang barang mewah.
Kanaya hanya bisa memasak untuk mengucapkan rasa terima kasihnya secara tidak langsung. Saat kali pertamanya dia menguping dalam ruangan itu Kanaya sempat ragu, apakah dia harus benar benar masuk, Kanaya sadar diri dari penampilan dan rupanya dia tidak begitu cantik.
Tapi karena teringat akan banyaknya kebutuhan yang perlu uang secepat mungkin, tidak salahnya dia mencoba, untuk urusan malu itu belakangan. Kita tidak tahu bagaimana hasilnya jika kita tidak mencobanya.
Sebelum pergi ke kampus Kanaya mampir terlebih dahulu ke kontrakan nya karena skripnya ada disana. Ia melihat isi kamar nya yang sudah rapih bahkan wangi, baju kotor yang ia tinggalkan sudah bersih dan tertata rapi dalam lemari .
Kanaya menghubungi Azkia, ternyata gadis itu sudah duluan di kampus. Kanaya mengeluarkan Mio bebek nya, tidak dia tidak akan membawa motor tersebut ke kampus.
Kanaya memarkirkan motor beserta kuncinya didepan kontrakan, lalu menaruh kardus yang sudah ada tulisannya.
Jika ada yang membutuhkan motor ini silahkan diambil, sekedar informasi motornya sering mogok tiba tiba.
Setelah itu Kanaya pergi ke salah satu dealer motor yang jaraknya tidak jauh dari kontrakan, dahulu saat dia pulang kuliah dirinya sering sengaja berdiam diri didepan dealer tersebut untuk menatap lama motor impian nya, dia sering berkata kapan dirinya bisa membeli motor baru, yang tidak mogok tiba tiba.
Tapi hari ini ia bisa membelinya bukan hanya satu, dia bahkan bisa membelinya sekaligus tiga. Tentu saja walaupun mampu, Kanaya hanya akan membeli satu.
Kanaya bingung apakah dia harus membeli Scoopy, Vesmet, atau Fazio. Ketiga motor tersebut dimata Kanaya benar benar menarik. Akhirnya Kanaya memutuskan untuk membeli Vesmet tapi saat memasuki dealer, motor tersebut tidak ada disana, Sepertinya dia salah dealer.
Akhirnya Kanaya pergi ke kampus menggunakan Go-Jek, sesampainya di kampus ia langsung mencari keberadaan Azkia.
Kebetulan sekali Azkia baru selesai bimbingan dan langsung melihat Kanaya yang baru sampai, dia melambaikan tangannya yang langsung dibalas oleh Kanaya dari kejauhan.
Azkia memeluk Kanaya ketika kedua nya sudah berhadapan " Kia kangen, Naya kemana aja " Ucapnya manja.
"Naya ada urusan"
"Urusan apa?"
"Kepo"
"Nay....."
"Hmmmm"
"Gak mau ngasih tahu"
"Enggak"
"Dih kok sekarang main rahasia rahasia an"
"Emang gak boleh"
"Enggak, kan Kita sahabat"
"Emang kamu sahabat Aku"
"Jadi, selama ini kamu gak ngaggep Aku sahabat"
"Enggak"
"Terus apa"
"Adik, Kamu adik Aku Kia"
"Dih nyebelin"
Kanaya tertawa, ia mencubit pipi Azkia yang sedikit mengembung "Hari ini Kamu boleh beli apa aja yang Kamu mau, biar Aku yang bayarin"
"Naya punya uang?"
"Banyak"
"Dih sombong"
"Udah ayo" Kanaya menarik tangan Azkia membawanya pergi, tapi langkah nya harus terhenti karena kemunculan seseorang yang tidak diharapkan.
"Widih hitam putih mau kemana?, kok gak ngajak ngajak"
Kanaya menarik nafasnya dalam dalam, jangan sampai mood nya yang baik rusak oleh makhluk yang ada di hadapannya.
"Siska mendingan lo minggir deh, sebelum gua jambak rambut lo kayak kemarin kemarin"
"Gua liat liat hari ini baju lo bagus, maling dimana?"
Makhluk didepannya ini benar benar sangat menguji kesabaran seorang Kanaya "Eh ayam kampus, dari pada lo urusin hidup gue, mending urusin sendiri deh hidup lo. Tobat lu sebelum kena azab"
"Jangan panggil gue ayam kampus, gua bisa tuntut lo ya"
"Kenapa? takut ada yang denger. Lagian ya, semua orang udah tahu kali, kalau lu itu simpenan om om"
"Jaga mulut lo ya" Siska mulai terlihat marah.
"Lu pengen denger gosip terbaru gak?" Kanaya mendekatkan tubuhnya pada gadis berambut pirang, lalu membisikkan sesuatu " Kalau lo katanya sering dipake sama dosen biar dapet nilai bagus "
Siska yang mendengar hal tersebut langsung naik darah, dia menjambak rambut Kanaya dengan kencang.
"Ah sakit Siska bego!" Rintih Kanaya, tentu saja tangan Kanaya tidak tinggal diam. Dia kembali menjambak rambut Siska tidak kalah kencang
"Kanaya anjing, lepasin gak tangan lo"
"Jangan harap sebelum lo lepasin tangan gua"
Azkia yang melihat perkelahian tersebut panik, dia tidak bisa memisahkan kedua manusia itu sendirian, tenaganya tidak cukup kuat. Dia harus mencari pertolongan.
Bukan sekali dua kali mereka bertengkar, orang orang kampus bahkan sudah memberi julukan kepada keduanya yaitu Tom dan Jerry. Setiap mereka bertemu dimanapun dan kapan pun itu pasti akan terjadi perkelahian. Baik hanya adu mulut saja ataupun saling menjambak seperti sekarang ini.
Tak lama dari itu Azkia datang bersama dua orang pria yang langsung memisahkan keduanya. Penampilan mereka sudah sangat berantakan.
Kanaya tersenyum puas ketika melihat segumpal rambut yang ada di genggamannya, sedangkan Siska yang melihat itu berteriak tak terima dan ingin kembali menyerang Kanaya, kalau tidak dipegangi kuat kuat oleh kedua pria tersebut sudah pasti keduanya akan kembali bertengkar.
"Berani lo cari masalah lagi sama gua, gua botakin lo" Ancam Kanaya
"Liat aja gua akan benar benar nuntut lo, karena pencemaran nama baik serta penyerangan yang lo lakuin. Gua pastiin lo akan masuk kedalam penjara, kalian semua disini jadi saksinya" Gertak Siska
"Laporin aja gua gak takut" Kanaya balik menantang.
Kemudian kedua laki laki tersebut membawa kedua perempuan itu menjauh sejauh mungkin jangan sampai mereka bertemu dan bertengkar kembali.
Azkia berterima kasih kepada lelaki tersebut karena telah membantunya, Kanaya juga mengucapkan terima kasih.
"Jangan bertengkar lagi" peringat lelaki itu pada Kanaya, yang langsung di angguki olehnya.
BERSAMBUNG.......
jangan lupa untuk like komen dan subscribe.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments