BAB 2 Diatas Derita Ada Jalan

Setelah sampai pada kosan, Kanaya langsung membaringkan tubuhnya pada kasur lepek yang sudah pudar warnanya menjadi coklat kehitaman.

Kasur itu tidak lagi empuk, busanya telah mengempis tidak memberi kenyamanan sama sekali, yang ada setiap Kanaya bangun tidur hanya rasa pegal pegal yang dirasakannya.

Kanaya merasa sangat haus, ia meraih galon namun ternyata isinya kosong. Dia memukul kepalanya sendiri karena teledor untuk mengisi ulang.

Kanaya meraih dompet nya, mengambil galon untuk isi ulang, kebetulan tempat isi ulang air bersih tidak terlalu jauh dari tempat kost nya. Saat memeriksa dompet ternyata yang ia temukan hanya satu uang logam seribu rupiah.

Kanaya berusaha mengeceknya kembali dan ternyata uangnya benar benar habis. Dia menghela nafas dan berfikir kapan penderitaan nya ini berakhir.

Tapi semesta seperti kasihan padanya, tidak lama dari itu terdengar suara guntur diiringi rintikan hujan yang semakin lama semakin deras. Kanaya tersenyum, ia kemudian mengambil wadah lalu keluar, menadah air yang turun dari langit untuk meminumnya.

Perempuan dengan kemeja lusuh itu tersenyum senang, saat dahaganya hilang. Tapi kesenangan itu tak bertahan lama saat ia ingat bahwa kosannya bocor dan ia lupa untuk menaruh penampung air.

Dia hanya bisa meringis saat melihat air yang sudah menggenang di lantai, membasahi satu satunya kasur yang menjadi alasnya untuk tidur.

Lagi dan lagi Kanaya menghela nafas, berusaha memperluas rasa sabar nya karena memang hanya itu yang bisa ia lakukan saat ini. Ia mengambil wadah menaruhnya tepat ditempat yang bocor, Kanaya tidak bisa bilang pada ibu kost untuk memperbaiki tempat nya, karena sudah tiga bulan ia menunggak.

Kosan itu adalah kosan termurah terkecil dan tersempit, tadinya itu dapur umum yang disulap menjadi kamar. Sebenarnya tidak layak untuk ditempati, tapi mau bagaimana lagi, uang yang Kanaya miliki hanya mampu untuk tinggal disana.

Sedikit demi sedikit Kanaya mengelap genangan air tersebut, namun saat ditengah aktivitas nya lampu nya tiba tiba mati, dan itu bukan mati listrik tetapi token habis.

Kruyukkkk.....kruyukkkkkk .....Dalam waktu bersamaan perutnya berbunyi

"Ya Tuhan kiriman pria kaya yang siap menafkahi ku, aku lelah dengan drama miskin ini." Lirihnya sambil mengusap air mata yang menetes pada pipinya.

Malam itu dalam gelapnya ruangan dan dingin nya malam, Kanaya meringkuk diujung ruangan memeluk dirinya sendiri. Mencoba memejamkan mata mengalihkan rasa lapar dalam dirinya.

Saat membuka mata Kanaya telah melihat matahari yang sudah terbit menerobos jendela, ia memeriksa handphone dan mendapatkan satu pesan yang belum dibaca.

Ia sebenarnya sedikit over thinking kalau pesan tersebut berasal dari ibu kos yang menagihnya, atau pihak kampus. Tapi setelah dilihat ternyata itu berasal dari sahabatnya Azkia.

"Kata Ayah Naya butuh uang berapa, kebetulan hari ini ayah baru saja gajian"

Membaca pesan tersebut sontak air mata Kanaya luruh, keluarga tersebut benar benar baik kepadanya, mereka sudah menganggap Kanaya seperti putrinya sendiri.

Padahal mereka bukan dari keluarga berada, hidup mereka juga cukup sederhana. Namun mereka masih sempat sempat nya ingin menawarkan bantuan, Kanaya selalu berdoa setiap malam agar dirinya dan keluarga Azkia selalu dalam keadaan baik dan bahagia.

Tapi kali ini Kanaya cukup malu untuk kembali menerima bantuan tersebut, karena baru juga bulan lalu ia melunasi hutang pada ayahnya Azkia. Awalnya ayah azkia menolak uang tersebut namun Kanaya bersikeras dan mengancam jika beliau tidak menerima uang tersebut maka Kanaya tidak akan lagi mampir kerumah itu.

"Bilangin sama ayah makasih, Naya udah dapet uang nya jadi jangan khawatir" Kanaya segera mengirimkan balasan dari pesan tersebut.

"Syukurlah kalau begitu, kata Ayah sama Bunda kalau ada apa apa jangan sungkan minta bantuan kami"

"Iya tenang aja"

Kanaya menutup handphone nya, lagi lagi air matanya mengalir kali ini bahkan lebih deras.

Ia penasaran bagaimana rasanya memiliki orang tua, sejujurnya Kanaya sedikit iri kepada Azkia, dia memiliki Ibu yang penyayang dan Ayah yang sangat perhatian.

Dia kadang bertanya tanya siapa orang tua kandungnya?, mengapa ia bisa berakhir di panti asuhan?, apa salahnya?, mengapa ia dibuang begitu saja?, mengapa tidak ada yang mencarinya selama ini?, apa kesalahannya sampai ia di harus berakhir hidup seperti ini?.

Pagi itu Kanaya benar benar bergelut dengan pikiran nya sendiri, pernah juga dia berfikir apakah ia harus mengakhiri hidup saja, karena ia tidak mempunyai alasan untuk hidup juga.

Di dunia ini dirinya tak mempunyai siapa siapa, kehidupan ini menurut Kanaya terlalu berat. Ia harus mencari nafkah untuk menyambung hidup, belum lagi yang lainnya.

Tapi suatu hari Azkia membawanya ke warung seblak langganan nya, ia masih ingat kata katanya waktu itu.

"Naya, selamat ulang tahun. Maaf ya Kia cuman bisa kasih seblak doang, soalnya kia juga masih minta uangnya sama Ayah. Nanti kalau Kia udah kerja dan punya uang sendiri Kia pasti bakal kasih yang lebih. Makasih selama ini udah mau jadi temen Kia dan selalu jagain Kia"

Saat itu Kanaya tidak bisa berkata apa apa, padahal saat itu Kanaya sendiri tak mengingat bahwa hari itu adalah hari ulang tahunnya. Tapi gadis yang ada dihadapannya itu mengingat bahkan mengucapakan dan merayakan nya dengan semangkuk seblak.

Saat itu rasa seblak yang ia nikmati benar benar berbeda saat dirinya membelinya sendiri, rasanya sungguh tidak bisa di deskripsikan.

Mulai saat itu Kanaya menghilangkan semua pikiran tersebut, ia berfikir jika dirinya mati maka ia tidak dapat lagi menikmati makanan tersebut. Maka dari itu ia memutuskan harus tetap bertahan walau itu demi hal hal kecil, contoh nya demi semangkuk seblak tadi. Kini dirinya juga mempunyai alasan lain untuk bertahan hidup seperti menjaga gadis yang ada dihadapannya. Azkia memang seperti adik baginya yang perlu dijaga dari hal hal yang tidak baik.

Kanaya kembali membersihkan kamar kosan nya, karena semalam terpotong oleh lampu padam.

Kruyukkkk....... Kruyukkkk......

Lagi dan lagi suara bunyi dari perutnya yang lapar, Kanaya memegangi perutnya " Maafin Bunda ya cing, masih belum bisa kasih makan kalian.

Dug...dug....dug.....

Suara pintu yang digedor cukup kencang tersebut membuat Kanaya sedikit terkejut.

"Kanaya saya tau kamu di dalam, kalau kamu gak bayar kos hari ini, kamu besok harus pindah. Banyak yang mau tinggal di kos ini, jadi kalau kamu ingin tetap tinggal disini hari ini juga kamu harus membayarnya beserta tunggakan tiga bulan lalu"

Kanaya hanya bisa terdiam disudut ruangan mendengarkan semua perkataan pemilik kos.

"Gini amat hidup gak punya orang tua" Ucapnya lirih sambil mengusap air yang keluar dari sudut matanya.

Tak lama satu notifikasi masuk kedalam handphone nya, Kanaya segera membukanya itu dari Bu Ida yang sering memberikan pekerjaan untuk nya.

"Nay hari ini luang gak ?, kalau iya tolong cepat dateng kesini ada kerjaan. Gajinya juga lumayan"

Senyum terbit dari bibir Kanaya setelah membaca pesan tersebut,

"Iya Bu hari ini saya luang, saya akan segera kesana"

Kanaya buru buru bersiap, ia berjalan kaki kebetulan tidak terlalu jauh tapi lumayan cape, karena Mio bebeknya masih mati, jadi mau tak mau dia harus melakukannya.

"Pucuk dicinta, pekerjaan pun tiba. Yey bisa makan gratis" Ucap Kanaya girang sambil terus berjalan.

Sesampainya disana ternyata sudah banyak orang berkumpul. Kanaya buru buru disuruh masuk kedalam mobil karena mereka akan mengerjakan sesuatu yang sangat penting, berkejaran dengan waktu.

Mereka datang ke salah satu gedung , ternyata mereka akan menyiapkan salah satu pernikahan anak konglomerat. Ruangannya tidak terlalu besar, mungkin hanya untuk keluarga inti saja.

Mereka harus bisa selesai pukul delapan malam karena saat itu acaranya akan dimulai, sedangkan mereka sampai sana saja sudah pukul sepuluh siang. Jadi mau tidak mau semua orang harus bekerja keras agar tepat waktu penyelesaian nya.

"Bu, emang kliennya gak ngomong dari jauh jauh hari mepet amat" Tanya Kanaya pada Bu Ida di sela sela pekerjaan nya.

"Mereka menghubungi saya jam delapan tadi, tadinya saya tidak menerimanya, cuman karena bayaran tinggi ya saya sanggupi saja, soalnya sayang kalau gak diambil"

"Emang berapa Bu?" Kanaya penasaran berapa nominal yang diberikan klien itu sehingga wanita paruh baya itu menyanggupinya.

Bu Ida mendekat ke arah Kanaya lalu membisikkan di telinganya.

Kanaya menutup mulut saat mendengarnya "Wow amazing"

"Hanya kamu yang tahu, jangan kasih tau yang lain"

"Siap Bu, asal ada uang tutup mulut nya aja"

Bu Ida menyentil dahi Kanaya "Kamu ini" Bu Ida kemudian mencium sesuatu yang kurang sedap, kemudian mengendusnya mencari sumber arah bau tersebut dan malah terhenti pada Kanaya "Kanaya, kamu tadi tidak mandi?"

Kanaya sedikit menggeser tubuhnya, menjauh dari Bu Ida "Saya belum sempat bayar air, jadi air kosannya mati" Ucapannya sambil tersenyum malu.

BERSAMBUNG...........

Jangan lupa untuk like komen dan subscribe.

Ini bacaan untuk healing jadi jangan khawatir

Episodes
1 Bab 1 Hari Kurang Baik
2 BAB 2 Diatas Derita Ada Jalan
3 BAB 3 Mata Duitan
4 BAB 4 Istri Palsu
5 BAB 5 Kanaya Waras
6 bab 6 Pengemis dan Gembel
7 bab 7 Orang Jujur
8 Bab 8 Sepiring Berdua
9 BAB 9 Malu Mau
10 BAB 10 Pertengkaran
11 Bab 11 Tidak Jadi Makan
12 Bab 12 Mie Pake Nasi
13 Bab 13 Tertimpa Dua Kali
14 bab 14 Rambut Basah
15 BAB 15 Sayang
16 BAB 16 Guru Baru
17 BAB 17 Bujang Tua
18 BAB 18 Dia Istri saya
19 Bab 19 Menurut
20 BAB 20 Kecelakaan
21 bab 21 Perasaan Tidak Bisa di Paksakan
22 BAB 22 Cinta Pandangan Pertama
23 BAB 23 Kesempatan
24 BAB 24 Makan Malam
25 BAB 25 Dobble Date
26 BAB 26 Asal Kebencian
27 BAB 27 Garis Dua
28 BAB 28 Marah
29 BAB 29 Buaya
30 Bab 30 Diusir
31 BAB 31 Keselek
32 BAB 32 Ilfeel
33 BAB 33 Mie
34 BAB 34 Musuh
35 BAB 35 Lolos
36 BAB 36 War
37 BAB 37 Sakit
38 BAb 38 Palsu
39 BAB 39 Pahlawan
40 BAB 40 Sakit
41 BAB 41 Hampir
42 BAB 42 Ungkapan
43 BAB 43 Bahagia
44 BAB 44 Borage
45 BAB 45 Sebelas
46 BAB 46 Kabur
47 Bab 47 Sepi
48 Bab 48 Suka
49 BAB 49 Dasar Mesum
50 BAB 50 Jebakan
51 Bab 51 Bulan Madu
52 BAB 52 Malu
53 BAB 53 Terbongkar
54 BAB 54 Gagal
55 BAB 55 Rencana Baru
56 BAB 56 Salah Sasaran.
57 BAB 57 Sedih
58 BAB 58 Pelaku
59 BAB 59 Naif
60 BAB 60 Mencuri
61 BAB 61 Apakah Benar
62 BAB 62 Masa Lalu
63 BAB 63 Bertengkar
64 BAB 64 Bercerai
65 BAB 65 Patah Hati
66 BAB 66 Direktur Baru
67 BAB 67 Gamon
68 BAB 68 Mie Ayam
69 BAB 69 Tangis
70 BAB 70 Hamil
71 BAB 71 Restu
72 BAB 72 Botak
73 BAB 73
74 BAB BAB 74
75 BAB 75 Kecelakaan
76 BAB 76 Pengakuan
77 BAB 77 END
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Hari Kurang Baik
2
BAB 2 Diatas Derita Ada Jalan
3
BAB 3 Mata Duitan
4
BAB 4 Istri Palsu
5
BAB 5 Kanaya Waras
6
bab 6 Pengemis dan Gembel
7
bab 7 Orang Jujur
8
Bab 8 Sepiring Berdua
9
BAB 9 Malu Mau
10
BAB 10 Pertengkaran
11
Bab 11 Tidak Jadi Makan
12
Bab 12 Mie Pake Nasi
13
Bab 13 Tertimpa Dua Kali
14
bab 14 Rambut Basah
15
BAB 15 Sayang
16
BAB 16 Guru Baru
17
BAB 17 Bujang Tua
18
BAB 18 Dia Istri saya
19
Bab 19 Menurut
20
BAB 20 Kecelakaan
21
bab 21 Perasaan Tidak Bisa di Paksakan
22
BAB 22 Cinta Pandangan Pertama
23
BAB 23 Kesempatan
24
BAB 24 Makan Malam
25
BAB 25 Dobble Date
26
BAB 26 Asal Kebencian
27
BAB 27 Garis Dua
28
BAB 28 Marah
29
BAB 29 Buaya
30
Bab 30 Diusir
31
BAB 31 Keselek
32
BAB 32 Ilfeel
33
BAB 33 Mie
34
BAB 34 Musuh
35
BAB 35 Lolos
36
BAB 36 War
37
BAB 37 Sakit
38
BAb 38 Palsu
39
BAB 39 Pahlawan
40
BAB 40 Sakit
41
BAB 41 Hampir
42
BAB 42 Ungkapan
43
BAB 43 Bahagia
44
BAB 44 Borage
45
BAB 45 Sebelas
46
BAB 46 Kabur
47
Bab 47 Sepi
48
Bab 48 Suka
49
BAB 49 Dasar Mesum
50
BAB 50 Jebakan
51
Bab 51 Bulan Madu
52
BAB 52 Malu
53
BAB 53 Terbongkar
54
BAB 54 Gagal
55
BAB 55 Rencana Baru
56
BAB 56 Salah Sasaran.
57
BAB 57 Sedih
58
BAB 58 Pelaku
59
BAB 59 Naif
60
BAB 60 Mencuri
61
BAB 61 Apakah Benar
62
BAB 62 Masa Lalu
63
BAB 63 Bertengkar
64
BAB 64 Bercerai
65
BAB 65 Patah Hati
66
BAB 66 Direktur Baru
67
BAB 67 Gamon
68
BAB 68 Mie Ayam
69
BAB 69 Tangis
70
BAB 70 Hamil
71
BAB 71 Restu
72
BAB 72 Botak
73
BAB 73
74
BAB BAB 74
75
BAB 75 Kecelakaan
76
BAB 76 Pengakuan
77
BAB 77 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!