BAB 9 Malu Mau

Kanaya merasa perutnya keroncongan, dan dirumah tersebut tidak ada apa apa selain roti dan air putih, ia kemudian turun untuk mencari bahan makanan. Kebetulan dibawah terdapat super market yang lengkap untuk kebutuhan sehari hari.

Kanaya terperangah melihat harga dari beberapa sayuran yang biasa ia beli, mengapa semua menjadi dua kali lipat harganya dari pasar tradisional. Kanaya mau tidak mau tetap membelinya, tapi tidak banyak hanya untuk makan hari itu saja. Maklum kawasan tersebut termasuk komplek elite yang dihuni oleh orang orang berada.

Walaupun saldo rekening Kanaya masih banyak tapi dia rasa untuk mengeluarkan uang lebih dengan barang dan kualitas yang sama itu termasuk hal yang mubazir. Nanti saja dia akan sekalian belanja bulanan di pasar yang biasa ia kunjungi, kualitas barangnya bagus juga dengan harga yang terjangkau, maklum Kanaya termasuk orang yang perhitungan.

Kanaya tidak membeli banyak, dia hanya membeli kangkung, tempe serta perbumbuan seperti tomat bawang dan cabe. Ia juga membeli beras, kebetulan disana ada penanak nasi. Kanaya heran padahal pria tersebut jarang sekali makan di rumah tapi peralatan dapur cukup lengkap. Tentu saja Kanaya bersyukur tentang itu.

Pukul sembilan malam Kanaya baru selesai masak, menu hari itu adalah tempe goreng, tumis kangkung serta sambal terasi, menu yang cukup sederhana.

Wangi harum dari masakan, serta nasi hangat benar benar menggugah selera. Ia melirik jam, sudah jam sembilan malam tapi suami palsunya itu tak kunjung pulang juga, jangan jangan terjadi sesuatu.

Kanaya menggelengkan kepalanya, Sean sudah tua untuk apa dia mengkhawatirkan nya. Panjang umurnya, baru saja Kanaya pikirkan, orang nya sudah datang saja.

Kanaya buru buru berdiri menghadang Sean yang hendak pergi ke kamarnya.

"Tuan, sudah makan?"

"Bukan urusanmu" Jawab Sean ketus.

Kanaya mengerucutkan bibirnya, laki laki dihadapannya benar benar menyebalkan.

Sebenarnya Sean belum makan apa apa semenjak pulang dari rumah orang tuanya, perutnya juga sedikit keroncongan apalagi bau harum yang ditimbulkan dari masakan Kanaya benar benar membuat dirinya lapar, tapi ia gengsi untuk mengatakannya.

"Padahal saya masak lumayan banyak, yasudah kalau tidak mau saya habiskan saja sendiri"

"Jangan berlebihan nanti perutmu meledak" Ucap Sean sambil berjalan ke arah meja makan, Kanaya tersenyum, ucapan serta perbuatan laki laki itu berbanding balik.

Kanaya buru buru menyendok kan nasi keatas piring Sean serta lauk pauknya.

"Ini apa?, rumput." Ucap Sean sambil menunjuk tumis kangkung.

"Itu kangkung Tuan"

"Kamu pikir saya kelinci?"

"Kelinci makan wortel bukan kangkung"

"Tapi pernah juga saya lihat makan kangkung"

Kanaya buru buru menyuapkan makanan pada mulut Sean "Banyak omong"

"Kamu" Ucap Sean dengan mulut penuh sambil melotot pada Kanaya.

"Kunyah Tuan, jangan sampai keselek"

Sean mulai mengunyah makanan tersebut, Kanaya tersenyum ketika melihat mimik wajah Sean yang terlihat sangat menikmati makanannya.

Usai makan, Kanaya menaruh piring pada wastafel, ia mencuci tangannya dan melihat Sean yang masih belum usai juga. "Gimana makanannya Tuan, enak?"

"Biasa saja" Kata Sean sambil terus mengunyah

"Biasa saja tapi nambah beberapa kali sampai gak tersisa" Cibir Kanaya

"Takut nya makanannya kalau gak saya habiskan kamu buang"

"Ya, terserah Tuan lah. Oh ya tuan, saya kan beli kangkung ya di supermarket bawah, gila harganya malah banget masa satu iket lima ribu padahal biasanya saya beli cuman dua ribu"

"Tadi Kamu belanja pakai uang siapa?"

"Ya uang saya lah, masa uang tetangga"

Sean mengeluarkan kartu hitamnya dan menyodorkannya pada Kanaya "Mulai sekarang pake kartu ini buat belanjaan kebutuhan"

"Ah Tuan, tidak usah saya jadi tidak enak menerimanya" Ucap Kanaya, tapi tangannya tetap mengambil kartu tersebut dan mengantonginya.

Usai makan Sean berjalan ke arah kamarnya, tapi sebelum masuk dia berbalik terlebih dahulu "Makasih makanan nya" Setelah itu Sean benar benar masuk menutup pintu kamar.

Kanaya hanya bisa tersenyum, baginya ucapan terima kasih tersebut malah terdengar seperti pujian untuknya. Awalnya Kanaya ragu untuk mengajak Sean makan, karena menu nya cukup sederhana ia tidak yakin Sean akan menyukainya.

Tapi tak disangka dia malah menghabiskan semua makanan tersebut sampai tak tersisa sedikitpun, hingga menambah nasi beberapa kali, pria itu nampak lahap menikmati masakannya.

Kanaya benar benar senang, apalagi melihat kartu hitam di tangan nya, kalau begini ceritanya uang dia akan tetap utuh. Kanaya janji akan menggunakan kartu tersebut sebaik mungkin.

Sean mengusap perutnya, bisa bisanya dia makan begitu lahap dihadapan Kanaya, hilang sudah wibawanya. Baru kali ini Sean makan sebanyak itu, apa karena dia lapar, makanya makanan tadi terasa sangat nikmat, atau jangan jangan kanaya menambah sesuatu semacam mantra supaya makanan tersebut terasa sangat nikmat di lidahnya padahal biasa saja.

Ah kali ini Sean merasa matanya benar benar berat, apa ini sebuah efek dari makanan tadi. Kalau benar begitu Sean akan memberi perhitungan kepada Kanaya karena telah menambahkan sesuatu kedalam makanan tersebut, padahal masih banyak sekali pekerjaan yang Sean harus selesai kan tapi matanya benar benar tidak bisa diajak kompromi.

Esok paginya Sean terbangun karena mencium bau masakan yang begitu harum, Sean buru buru melihat jam untung saja dirinya tidak terlambat, walaupun dia direktur dan ayahnya presedir tapi dia tidak bisa semena mena datang ke kantor sesuai kemauan nya sendiri, dirinya harus bisa mencotohkan hal baik kepada bawahannya bahwa disiplin dalam hal waktu itu sangat penting.

Saking mengantuk nya semalam, dirinya sampai tidak sempat mengganti baju dan tidur masih menggunakan stelan kantor, Sean masuk ke kamar mandi membasuh badannya, usai selesai ia seperti biasa mengganti pakaian dengan setelan formal.

Kali ini Sean tidak melihat lagi Kanaya dengan wujud menyeramkan, bahkan kali ini gadis itu sudah berpakaian cukup rapi.

"Tuan mau sarapan atau di bekal?"

"Gak dua duanya" Jawab Sean acuh

"Yakin" Kanaya kembali memastikan

"Kamu semalam memasukkan sesuatu kan sama masakannya"

"Enggak tuh, emang kenapa, Tuan keracunan kah?"

"Saya sehabis makan masakan kamu langsung mengantuk dan tertidur, padahal masih banyak kerjaan yang harus saya kerjakan semalam"

Kanaya tertawa mendengar penjelasan Sean, tentu saja Sean yang melihatnya kebingungan padahal dalam kalimat yang diucapkannya sama sekali tidak ada yang lucu atau mengandung humor.

"Itu karena Tuan kebanyakan makan nasi, apalagi sama sayur kangkung. Beuh itu perpaduan yang pas untuk membuat ngantuk"

"Saya gak mau lagi makan masakan kamu, saya trauma."

"Yasudah kalau tidak mau, toh saya gak akan maksa Tuan"

Kanaya memasukkan nasi goreng yang dibuat nya kedalam kotak bekal, jika Sean tidak mau memakannya biar dia bawa saja ke kampus untuk makan siang nanti.

Tapi.....

BERSAMBUNG............

Episodes
1 Bab 1 Hari Kurang Baik
2 BAB 2 Diatas Derita Ada Jalan
3 BAB 3 Mata Duitan
4 BAB 4 Istri Palsu
5 BAB 5 Kanaya Waras
6 bab 6 Pengemis dan Gembel
7 bab 7 Orang Jujur
8 Bab 8 Sepiring Berdua
9 BAB 9 Malu Mau
10 BAB 10 Pertengkaran
11 Bab 11 Tidak Jadi Makan
12 Bab 12 Mie Pake Nasi
13 Bab 13 Tertimpa Dua Kali
14 bab 14 Rambut Basah
15 BAB 15 Sayang
16 BAB 16 Guru Baru
17 BAB 17 Bujang Tua
18 BAB 18 Dia Istri saya
19 Bab 19 Menurut
20 BAB 20 Kecelakaan
21 bab 21 Perasaan Tidak Bisa di Paksakan
22 BAB 22 Cinta Pandangan Pertama
23 BAB 23 Kesempatan
24 BAB 24 Makan Malam
25 BAB 25 Dobble Date
26 BAB 26 Asal Kebencian
27 BAB 27 Garis Dua
28 BAB 28 Marah
29 BAB 29 Buaya
30 Bab 30 Diusir
31 BAB 31 Keselek
32 BAB 32 Ilfeel
33 BAB 33 Mie
34 BAB 34 Musuh
35 BAB 35 Lolos
36 BAB 36 War
37 BAB 37 Sakit
38 BAb 38 Palsu
39 BAB 39 Pahlawan
40 BAB 40 Sakit
41 BAB 41 Hampir
42 BAB 42 Ungkapan
43 BAB 43 Bahagia
44 BAB 44 Borage
45 BAB 45 Sebelas
46 BAB 46 Kabur
47 Bab 47 Sepi
48 Bab 48 Suka
49 BAB 49 Dasar Mesum
50 BAB 50 Jebakan
51 Bab 51 Bulan Madu
52 BAB 52 Malu
53 BAB 53 Terbongkar
54 BAB 54 Gagal
55 BAB 55 Rencana Baru
56 BAB 56 Salah Sasaran.
57 BAB 57 Sedih
58 BAB 58 Pelaku
59 BAB 59 Naif
60 BAB 60 Mencuri
61 BAB 61 Apakah Benar
62 BAB 62 Masa Lalu
63 BAB 63 Bertengkar
64 BAB 64 Bercerai
65 BAB 65 Patah Hati
66 BAB 66 Direktur Baru
67 BAB 67 Gamon
68 BAB 68 Mie Ayam
69 BAB 69 Tangis
70 BAB 70 Hamil
71 BAB 71 Restu
72 BAB 72 Botak
73 BAB 73
74 BAB BAB 74
75 BAB 75 Kecelakaan
76 BAB 76 Pengakuan
77 BAB 77 END
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Hari Kurang Baik
2
BAB 2 Diatas Derita Ada Jalan
3
BAB 3 Mata Duitan
4
BAB 4 Istri Palsu
5
BAB 5 Kanaya Waras
6
bab 6 Pengemis dan Gembel
7
bab 7 Orang Jujur
8
Bab 8 Sepiring Berdua
9
BAB 9 Malu Mau
10
BAB 10 Pertengkaran
11
Bab 11 Tidak Jadi Makan
12
Bab 12 Mie Pake Nasi
13
Bab 13 Tertimpa Dua Kali
14
bab 14 Rambut Basah
15
BAB 15 Sayang
16
BAB 16 Guru Baru
17
BAB 17 Bujang Tua
18
BAB 18 Dia Istri saya
19
Bab 19 Menurut
20
BAB 20 Kecelakaan
21
bab 21 Perasaan Tidak Bisa di Paksakan
22
BAB 22 Cinta Pandangan Pertama
23
BAB 23 Kesempatan
24
BAB 24 Makan Malam
25
BAB 25 Dobble Date
26
BAB 26 Asal Kebencian
27
BAB 27 Garis Dua
28
BAB 28 Marah
29
BAB 29 Buaya
30
Bab 30 Diusir
31
BAB 31 Keselek
32
BAB 32 Ilfeel
33
BAB 33 Mie
34
BAB 34 Musuh
35
BAB 35 Lolos
36
BAB 36 War
37
BAB 37 Sakit
38
BAb 38 Palsu
39
BAB 39 Pahlawan
40
BAB 40 Sakit
41
BAB 41 Hampir
42
BAB 42 Ungkapan
43
BAB 43 Bahagia
44
BAB 44 Borage
45
BAB 45 Sebelas
46
BAB 46 Kabur
47
Bab 47 Sepi
48
Bab 48 Suka
49
BAB 49 Dasar Mesum
50
BAB 50 Jebakan
51
Bab 51 Bulan Madu
52
BAB 52 Malu
53
BAB 53 Terbongkar
54
BAB 54 Gagal
55
BAB 55 Rencana Baru
56
BAB 56 Salah Sasaran.
57
BAB 57 Sedih
58
BAB 58 Pelaku
59
BAB 59 Naif
60
BAB 60 Mencuri
61
BAB 61 Apakah Benar
62
BAB 62 Masa Lalu
63
BAB 63 Bertengkar
64
BAB 64 Bercerai
65
BAB 65 Patah Hati
66
BAB 66 Direktur Baru
67
BAB 67 Gamon
68
BAB 68 Mie Ayam
69
BAB 69 Tangis
70
BAB 70 Hamil
71
BAB 71 Restu
72
BAB 72 Botak
73
BAB 73
74
BAB BAB 74
75
BAB 75 Kecelakaan
76
BAB 76 Pengakuan
77
BAB 77 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!