Bab 12

☘️ *Dan jangan kamu bersikap lemah, jangan pula kamu bersedih hati, dan kamulah yang derajatnya paling tinggi, jika kamu orang yang beriman.* ☘️

{Qs. Ali Imran: 139}

🍂🍂🍂

Dibalik alasan Dimas meninggalkan Arum

Di tengah semilir angin yang terasa cukup dingin, Dua orang insan sedang bermunajat di waktu ashar di Masjid Raya Xi'an.

Masjid Raya Xi'an, Di bangun pada abad 8 Masehi, tepatnya pada tahun 742 di masa pemerintahan Kaisar Tia Bo dari dinasti Tang (618-907). tahun-tahun keemasan jalur sutra, saat itu banyak pedagang dari Arab dan Persia mendatangi jalur tersebut. selain berdagang mereka juga berdakwah menyebarkan agama Islam kepada penduduk setempat. Masjid Raya Xi'an menjadi salah satu jejak bersejarah aktivitas dakwah mereka. (Sedikit mengingat mengenai sejarah penyebaran Islam di China tidak jauh berbeda dengan penyebaran Islam di Indonesa).

Dimas dan Hasan kini mereka duduk di pavilion Masjid, Masjid Raya Xi'an tidak terlihat seperti bangunan Masjid. Masjid Raya Xi'an di bangun dengan menyerupai kuil China dengan beberapa pavilion dengan keseluruhan kompleks dikelilingi pagar tembok cukup tinggi dan dibagi-bagi dalam empat bagian. masing-masing bagian dihubungkan dengan gerbang.

Lalu mereka berdiri dan berjalan mengelilingi taman Masjid.

"Setelah masalah ini selesai aku akan menetap di Jogja." ucap Dimas

"Lalu Aku bagaimana?" tanya Hasan

"Apa kau tidak berniat mengajakku untuk lebih mengenal Jogja, Aku ingin melihat Jogja?" sambung Hasan

"Nanti setelah aku memiliki kehidupan di sana, aku akan mengajakmu itupun kalau kau mau."

"Jadi kau pun sudah berangan-angan untuk tinggal di Jogja?" tanya Hasan menyelidik

"Tentu itu adalah tanah kelahiranku, aku hanya besar di China." jawab Dimas enteng

"Kau jahat sekali, akan meninggalkan ku disini sendiri." jawab Hasan lesu

"Sudah ayo kita pulang hari sudah mulai gelap." ucap Dimas

"Lagian aku tidak meninggalkanmu, bagaimana hubunganmu dengan Sarah, wanita cantik keturunan Persia." ledek Dimas dengan senyuman menyeringai

"Ahh Dimas dia terlalu sulit untuk aku taklukan. mungkin Allah belum membukakan pintu hatinya untukku." ucap Hasan lesu

"Sabar Allah bersama orang-orang yang sabar dan beriman. Allah maha membolak-balikkan hati, jika ia memang jodohmu iya pasti akan bersamamu." kata Dimas

Setelah mereka keluar dari gerbang Masjid Raya Xi'an. Mereka pun memasuki mobil masing-masing. karena tidak ingin ada orang yang mencurigainya ataupun orang yang sedang mengintainya. mereka harus ekstra hati-hati.

Sebelum melajukan mobilnya Dimas mengambil sebuah foto di mana terlihat wanita yang sedang tersenyum memandang kearah Tugu. "Aku akan menemuimu Jogjaku." gumam Dimas.

Dimas pun menaruh foto itu kedalam laci mobilnya, Ia pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

🍂

Satu persatu rahasia pun terkuak, mengenai pelayan yang membunuh Erwin. Hasan menangkapnya di sebuah pulau terpencil.

Pelayan itu kini tinggal yang sangat terpencil dan jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota.

Di pulau shengshan, di provinsi Zhejiang, China.

Hasan tidak pernah main-main dalam melakukan apapun, Dalam waktu satu hari, dia dapat menemukan pelaku pembunuhan orang tua sahabatnya.

Detektif yang Hasan punya bukan hanya detektif hebat, Mereka juga bergabung dengan ahli IT di seluruh dunia. Dengan koneksi yang dia punya tidak menutup kemungkinan dengan mudah menemukan seseorang meskipun bersarang di pulau terpencil sekalipun.

Di sebuah gudang tua pelayan itu sedang di ikat tangan dan kakinya di tiang tengah bangunan gudang.

Byuuuuur..!!!!

(anggep aja bunyi air)

Seorang lelaki bertubuh besar, tinggi dan agak hitam. Menyiram air dingin ke wajah pelayan itu. Seketika pelayan itu pun kaget dan terbangun.

Tak lama seorang lelaki duduk di bangku usang yang berada di gudang tua itu. "Hay bagaimana tidurmu nyenyak?" tanya lelaki itu, yang ternyata Hasan.

"Ke.. kenapa saya di bawa kemari?" jawab pelayan itu tergagap.

"Masih kurang airnya untuk menyadarkan pikiranmu?" Hasan pun kembali bertanya dengan nada biasa.

"A.. a.. apa yang membuat Anda mengurung dan mengikat saya?" gagap pelayan itu.

Dengan menerima perintah Hasan pun, Lelaki bertubuh besar itu pun sontak menyiram lagi air dingin ke wajah pelayan itu.

"Cukup.!!!" sentak Hasan.

"Sudah ingat dengan Erwin. yang kau racuni

dengan menaburkan racun ke dalam minuman, dua tahun lalu." ucapa Hasan datar.

"A..pa maksud Anda?" jawab pelayan itu.

"Baiklah, kalau kau masih tidak ingat?" Hasan melihat kearah lelaki bertubuh besar yang bernama Jack, untuk menyiram air lebih dingin dari sebelumnya.

Byuuuuur.!!!

Jack pun berkata kepada Hasan. "Bos, bagaimana kalau kita setrum atau tembak saja? dengan begitu dia akan mengakuinya."

"Bos besar, melarang untuk melakukan sesuatu tindakan yang kejam." ucap Hasan.

"Tapi Bos...!"

Sebelum Jack melanjutkan kalimat, tangan Hasan mengangkat di udara tanda Jack untuk diam.

"Bagaimana kalau kau masih tidak mau mengaku biarlah kau di sini selamanya." ucap Hasan penuh penekanan setelah itu Hasan berdiri dan berjalan mengarah keluar pintu besar.

"Baiklah, aku akan mengatakannya tapi tolong jika terjadi sesuatu padaku jaga anak dan istriku tolong hidupi mereka." jawab si pelayan memohon.

Di suatu sore di sebuah rumah yang cukup besar dan luas ada tiga orang yang sedang berbincang-bincang. Mereka membicarakan sesuatu yang sangat penting.

"Bagaimana ayah akan melemah dan melenyapkannya? Aku sudah tidak sabar lagi untuk menguasai perusahaannya."

"Tenanglah Xian Guo tidak lama lagi kita akan mencapai tujuan kita." ucap lelaki paruh baya yang masih terlihat sangat gagah.

"Tapi ayah aku sudah tidak sabar lagi atau aku yang akan melenyapkan nya."

seorang wanita paruh baya, tapi masih terlihat sangat cantik dan menawan ikut berbicara di tengah-tengah pembicaraan ayah dan anak. "Tenang xian Guo, tidak lama lagi kamu akan menguasai semuanya, Dimas akan aku nikahkan dengan seorang investor yang tidak lain adalah musuh dari Erwin."

"Benarkah itu Mam?" jawab Xian Guo girang.

Wanita itu pun mengangguk tanda mengiyakan.

Ayah dari Xian Guo pun langsung memuji mantan kekasihnya dulu. "Kau memang wanita ku hahaha.."

Di malam pesta itu Xian Guo sudah merencanakannya. tanpa sepengetahuan sang ayah.

"Aku sudah tidak sabar lagi untuk menunggu saat-saat aku jadi penguasa." gumamnya lalu Xian Guo pun tertawa.

Berikan minuman ini kepada dia, Xian Guo menunjuk seseorang yang tidak lain adalah Erwin.

Seseorang yang pura-pura menjadi pelayan di restoran itu pun menjalankan perintah dari Xian Guo.

Setelah Erwin benar-benar meminum minuman yang sudah dicampur racun oleh Xian Guo, Xian Guo memberikan amplop warna coklat dan berisikan banyak uang. meminta pelayan itu pergi dari pesta sebelum ada yang mengetahuinya. "Pergilah sejauh mungkin hingga tidak ada satu orang pun yang menemukanmu." ucap Xian Guo kepada pelayan.

Setelah pelayan itu menjelaskan semua, akhirnya Hasan pun berkata. "Lepaskan dia Dan jamin hidupnya serta keluarganya." Hasan pun pergi meninggalkan gudang tua itu.

Allah subhanallah wa ta'alla berfirman;

“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS. ALI-IMRAN.14)

#

#

semoga cerita ini tidak membosankan untuk di baca. tetap ikuti kelanjutannya dan berikan dukungan ya teman-teman dukungan kalian sangat menyemangatiku.

Terima kasih

salam dariku manis ☺️

Terpopuler

Comments

ik@

ik@

ternyata oh ternyata ada rahasia besar di balik kematian papah erwin

2021-02-18

0

chonurv

chonurv

betul. Jodoh tak akan kemana.

2020-12-21

0

❤️YennyAzzahra🍒

❤️YennyAzzahra🍒

Mantan Terindah hadir ya.
Lanjut like yang tertinggal ya

2020-11-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25 •Mengungkap Ancaman•
26 Bab 26 •Menerimamu•
27 Bab 27 •Akad•
28 Bab 28 •Bersamamu•
29 Bab 29 Pertengkaran
30 Bab 30 Kecemburuan Dimas
31 Bab 31 Masih Kecemburuan Dimas
32 Bab 32 Resepsi
33 Bab 33 Acara
34 Bab 34 Acara malam
35 Bab 35 Rahasia
36 Bab 36 Kesempatan
37 Bab 37 perasaan
38 Bab 38 Rumah sakit
39 Bab 39 Syukuran
40 Bab 40 Kelahiranmu
41 Bab 41 Medina
42 Bab 42 Sebuah kenangan
43 Bab 43 Lombok
44 Bab 44 Suku Sasak Lombok
45 Bab 45 Keindahan Lombok
46 Bab 46 Positif
47 Bab 47 kejahilan Dimas
48 Bab 48 Tersenyum
49 Bab 49 Jalan Allah
50 Bab 50 Salah tingkah
51 Bab 51 Kejujuran
52 Bab 52 Uwais al-Qarni
53 Bab 53 Poligami
54 Bab 54 Saifullah Almaslul
55 Bab 55 Bubur sumsum
56 Bab 56 Bubur sumsum 2
57 Bab 57 Musibah
58 Bab 58 Ujian hidup
59 Bab 59 Rencana Pindah
60 Bab 60 Balas dendam
61 Bab 61 Melepas Rindu
62 Bab 62 Gelisah
63 Bab 63 Hati Nurani
64 Bab 64 Ikhlas
65 Bab 65 Makna Ikhlas
66 Bab 66 New Normal
67 Bab 67 Merajut asa
68 Bab 68 Gus Miftah
69 Bab 69 Panggilan Hati
70 Bab 70 Olahraga
71 Bab 71 Berbagi
72 Bab 72 Daster
73 Bab 73 Cemburu
74 Bab 74 Bucin
75 Bab 75 Lamaran
76 Bab 76 Malioboro
77 Bab 77 Cukur Kumis
78 Bab 78 Bocor Alus
79 Bab 79 Gusar
80 Bab 80 Akrofobia
81 Bab 81 Menikah Denganku
82 Bab 82 Menjadi yang kedua
83 Bab 83 Gawat
84 Bab 84 Lupakan
85 Bab 85 Meminta Restu
86 Bab 86 Sujud Syukur
87 Bab 87 Overdosis
88 Bab 88 Awan Mendung
89 Bab 89 Sunan Kalijaga
90 Bab 90 Sunan Kalijaga ²
91 Bab 91 Semur Jengkol
92 Bab 92 Panas Dingin
93 Bab 93 Fitness
94 Bab 94 Berpuasa
95 Bab 95 Putu sama Klepon
96 Bab 96 Teka Teki
97 Bab 97 Dagang Warteg
98 Bab 98 Walimatul haml
99 Bab 99 Maulid Nabi
100 Bab 100 Jagung Bakar
101 Bab 101 USG
102 Bab 102 Mengenang Tragedi
103 Bab 103 Banci
104 Bab 104 Melewati masa kritis
105 Bab 105 Khusus
106 Bab 106 Heppy Ending
107 Renungan Hari Jum'at
108 Renungan jiwa dihari Jum'at
109 Sholawat Gus Dur
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25 •Mengungkap Ancaman•
26
Bab 26 •Menerimamu•
27
Bab 27 •Akad•
28
Bab 28 •Bersamamu•
29
Bab 29 Pertengkaran
30
Bab 30 Kecemburuan Dimas
31
Bab 31 Masih Kecemburuan Dimas
32
Bab 32 Resepsi
33
Bab 33 Acara
34
Bab 34 Acara malam
35
Bab 35 Rahasia
36
Bab 36 Kesempatan
37
Bab 37 perasaan
38
Bab 38 Rumah sakit
39
Bab 39 Syukuran
40
Bab 40 Kelahiranmu
41
Bab 41 Medina
42
Bab 42 Sebuah kenangan
43
Bab 43 Lombok
44
Bab 44 Suku Sasak Lombok
45
Bab 45 Keindahan Lombok
46
Bab 46 Positif
47
Bab 47 kejahilan Dimas
48
Bab 48 Tersenyum
49
Bab 49 Jalan Allah
50
Bab 50 Salah tingkah
51
Bab 51 Kejujuran
52
Bab 52 Uwais al-Qarni
53
Bab 53 Poligami
54
Bab 54 Saifullah Almaslul
55
Bab 55 Bubur sumsum
56
Bab 56 Bubur sumsum 2
57
Bab 57 Musibah
58
Bab 58 Ujian hidup
59
Bab 59 Rencana Pindah
60
Bab 60 Balas dendam
61
Bab 61 Melepas Rindu
62
Bab 62 Gelisah
63
Bab 63 Hati Nurani
64
Bab 64 Ikhlas
65
Bab 65 Makna Ikhlas
66
Bab 66 New Normal
67
Bab 67 Merajut asa
68
Bab 68 Gus Miftah
69
Bab 69 Panggilan Hati
70
Bab 70 Olahraga
71
Bab 71 Berbagi
72
Bab 72 Daster
73
Bab 73 Cemburu
74
Bab 74 Bucin
75
Bab 75 Lamaran
76
Bab 76 Malioboro
77
Bab 77 Cukur Kumis
78
Bab 78 Bocor Alus
79
Bab 79 Gusar
80
Bab 80 Akrofobia
81
Bab 81 Menikah Denganku
82
Bab 82 Menjadi yang kedua
83
Bab 83 Gawat
84
Bab 84 Lupakan
85
Bab 85 Meminta Restu
86
Bab 86 Sujud Syukur
87
Bab 87 Overdosis
88
Bab 88 Awan Mendung
89
Bab 89 Sunan Kalijaga
90
Bab 90 Sunan Kalijaga ²
91
Bab 91 Semur Jengkol
92
Bab 92 Panas Dingin
93
Bab 93 Fitness
94
Bab 94 Berpuasa
95
Bab 95 Putu sama Klepon
96
Bab 96 Teka Teki
97
Bab 97 Dagang Warteg
98
Bab 98 Walimatul haml
99
Bab 99 Maulid Nabi
100
Bab 100 Jagung Bakar
101
Bab 101 USG
102
Bab 102 Mengenang Tragedi
103
Bab 103 Banci
104
Bab 104 Melewati masa kritis
105
Bab 105 Khusus
106
Bab 106 Heppy Ending
107
Renungan Hari Jum'at
108
Renungan jiwa dihari Jum'at
109
Sholawat Gus Dur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!