☘️ *Dan jangan kamu bersikap lemah, jangan pula kamu bersedih hati, dan kamulah yang derajatnya paling tinggi, jika kamu orang yang beriman.* ☘️
{Qs. Ali Imran: 139}
🍂🍂🍂
Dibalik alasan Dimas meninggalkan Arum
Di tengah semilir angin yang terasa cukup dingin, Dua orang insan sedang bermunajat di waktu ashar di Masjid Raya Xi'an.
Masjid Raya Xi'an, Di bangun pada abad 8 Masehi, tepatnya pada tahun 742 di masa pemerintahan Kaisar Tia Bo dari dinasti Tang (618-907). tahun-tahun keemasan jalur sutra, saat itu banyak pedagang dari Arab dan Persia mendatangi jalur tersebut. selain berdagang mereka juga berdakwah menyebarkan agama Islam kepada penduduk setempat. Masjid Raya Xi'an menjadi salah satu jejak bersejarah aktivitas dakwah mereka. (Sedikit mengingat mengenai sejarah penyebaran Islam di China tidak jauh berbeda dengan penyebaran Islam di Indonesa).
Dimas dan Hasan kini mereka duduk di pavilion Masjid, Masjid Raya Xi'an tidak terlihat seperti bangunan Masjid. Masjid Raya Xi'an di bangun dengan menyerupai kuil China dengan beberapa pavilion dengan keseluruhan kompleks dikelilingi pagar tembok cukup tinggi dan dibagi-bagi dalam empat bagian. masing-masing bagian dihubungkan dengan gerbang.
Lalu mereka berdiri dan berjalan mengelilingi taman Masjid.
"Setelah masalah ini selesai aku akan menetap di Jogja." ucap Dimas
"Lalu Aku bagaimana?" tanya Hasan
"Apa kau tidak berniat mengajakku untuk lebih mengenal Jogja, Aku ingin melihat Jogja?" sambung Hasan
"Nanti setelah aku memiliki kehidupan di sana, aku akan mengajakmu itupun kalau kau mau."
"Jadi kau pun sudah berangan-angan untuk tinggal di Jogja?" tanya Hasan menyelidik
"Tentu itu adalah tanah kelahiranku, aku hanya besar di China." jawab Dimas enteng
"Kau jahat sekali, akan meninggalkan ku disini sendiri." jawab Hasan lesu
"Sudah ayo kita pulang hari sudah mulai gelap." ucap Dimas
"Lagian aku tidak meninggalkanmu, bagaimana hubunganmu dengan Sarah, wanita cantik keturunan Persia." ledek Dimas dengan senyuman menyeringai
"Ahh Dimas dia terlalu sulit untuk aku taklukan. mungkin Allah belum membukakan pintu hatinya untukku." ucap Hasan lesu
"Sabar Allah bersama orang-orang yang sabar dan beriman. Allah maha membolak-balikkan hati, jika ia memang jodohmu iya pasti akan bersamamu." kata Dimas
Setelah mereka keluar dari gerbang Masjid Raya Xi'an. Mereka pun memasuki mobil masing-masing. karena tidak ingin ada orang yang mencurigainya ataupun orang yang sedang mengintainya. mereka harus ekstra hati-hati.
Sebelum melajukan mobilnya Dimas mengambil sebuah foto di mana terlihat wanita yang sedang tersenyum memandang kearah Tugu. "Aku akan menemuimu Jogjaku." gumam Dimas.
Dimas pun menaruh foto itu kedalam laci mobilnya, Ia pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
🍂
Satu persatu rahasia pun terkuak, mengenai pelayan yang membunuh Erwin. Hasan menangkapnya di sebuah pulau terpencil.
Pelayan itu kini tinggal yang sangat terpencil dan jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota.
Di pulau shengshan, di provinsi Zhejiang, China.
Hasan tidak pernah main-main dalam melakukan apapun, Dalam waktu satu hari, dia dapat menemukan pelaku pembunuhan orang tua sahabatnya.
Detektif yang Hasan punya bukan hanya detektif hebat, Mereka juga bergabung dengan ahli IT di seluruh dunia. Dengan koneksi yang dia punya tidak menutup kemungkinan dengan mudah menemukan seseorang meskipun bersarang di pulau terpencil sekalipun.
Di sebuah gudang tua pelayan itu sedang di ikat tangan dan kakinya di tiang tengah bangunan gudang.
Byuuuuur..!!!!
(anggep aja bunyi air)
Seorang lelaki bertubuh besar, tinggi dan agak hitam. Menyiram air dingin ke wajah pelayan itu. Seketika pelayan itu pun kaget dan terbangun.
Tak lama seorang lelaki duduk di bangku usang yang berada di gudang tua itu. "Hay bagaimana tidurmu nyenyak?" tanya lelaki itu, yang ternyata Hasan.
"Ke.. kenapa saya di bawa kemari?" jawab pelayan itu tergagap.
"Masih kurang airnya untuk menyadarkan pikiranmu?" Hasan pun kembali bertanya dengan nada biasa.
"A.. a.. apa yang membuat Anda mengurung dan mengikat saya?" gagap pelayan itu.
Dengan menerima perintah Hasan pun, Lelaki bertubuh besar itu pun sontak menyiram lagi air dingin ke wajah pelayan itu.
"Cukup.!!!" sentak Hasan.
"Sudah ingat dengan Erwin. yang kau racuni
dengan menaburkan racun ke dalam minuman, dua tahun lalu." ucapa Hasan datar.
"A..pa maksud Anda?" jawab pelayan itu.
"Baiklah, kalau kau masih tidak ingat?" Hasan melihat kearah lelaki bertubuh besar yang bernama Jack, untuk menyiram air lebih dingin dari sebelumnya.
Byuuuuur.!!!
Jack pun berkata kepada Hasan. "Bos, bagaimana kalau kita setrum atau tembak saja? dengan begitu dia akan mengakuinya."
"Bos besar, melarang untuk melakukan sesuatu tindakan yang kejam." ucap Hasan.
"Tapi Bos...!"
Sebelum Jack melanjutkan kalimat, tangan Hasan mengangkat di udara tanda Jack untuk diam.
"Bagaimana kalau kau masih tidak mau mengaku biarlah kau di sini selamanya." ucap Hasan penuh penekanan setelah itu Hasan berdiri dan berjalan mengarah keluar pintu besar.
"Baiklah, aku akan mengatakannya tapi tolong jika terjadi sesuatu padaku jaga anak dan istriku tolong hidupi mereka." jawab si pelayan memohon.
Di suatu sore di sebuah rumah yang cukup besar dan luas ada tiga orang yang sedang berbincang-bincang. Mereka membicarakan sesuatu yang sangat penting.
"Bagaimana ayah akan melemah dan melenyapkannya? Aku sudah tidak sabar lagi untuk menguasai perusahaannya."
"Tenanglah Xian Guo tidak lama lagi kita akan mencapai tujuan kita." ucap lelaki paruh baya yang masih terlihat sangat gagah.
"Tapi ayah aku sudah tidak sabar lagi atau aku yang akan melenyapkan nya."
seorang wanita paruh baya, tapi masih terlihat sangat cantik dan menawan ikut berbicara di tengah-tengah pembicaraan ayah dan anak. "Tenang xian Guo, tidak lama lagi kamu akan menguasai semuanya, Dimas akan aku nikahkan dengan seorang investor yang tidak lain adalah musuh dari Erwin."
"Benarkah itu Mam?" jawab Xian Guo girang.
Wanita itu pun mengangguk tanda mengiyakan.
Ayah dari Xian Guo pun langsung memuji mantan kekasihnya dulu. "Kau memang wanita ku hahaha.."
Di malam pesta itu Xian Guo sudah merencanakannya. tanpa sepengetahuan sang ayah.
"Aku sudah tidak sabar lagi untuk menunggu saat-saat aku jadi penguasa." gumamnya lalu Xian Guo pun tertawa.
Berikan minuman ini kepada dia, Xian Guo menunjuk seseorang yang tidak lain adalah Erwin.
Seseorang yang pura-pura menjadi pelayan di restoran itu pun menjalankan perintah dari Xian Guo.
Setelah Erwin benar-benar meminum minuman yang sudah dicampur racun oleh Xian Guo, Xian Guo memberikan amplop warna coklat dan berisikan banyak uang. meminta pelayan itu pergi dari pesta sebelum ada yang mengetahuinya. "Pergilah sejauh mungkin hingga tidak ada satu orang pun yang menemukanmu." ucap Xian Guo kepada pelayan.
Setelah pelayan itu menjelaskan semua, akhirnya Hasan pun berkata. "Lepaskan dia Dan jamin hidupnya serta keluarganya." Hasan pun pergi meninggalkan gudang tua itu.
Allah subhanallah wa ta'alla berfirman;
“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS. ALI-IMRAN.14)
#
#
semoga cerita ini tidak membosankan untuk di baca. tetap ikuti kelanjutannya dan berikan dukungan ya teman-teman dukungan kalian sangat menyemangatiku.
Terima kasih
salam dariku manis ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
ik@
ternyata oh ternyata ada rahasia besar di balik kematian papah erwin
2021-02-18
0
chonurv
betul. Jodoh tak akan kemana.
2020-12-21
0
❤️YennyAzzahra🍒
Mantan Terindah hadir ya.
Lanjut like yang tertinggal ya
2020-11-12
0