☘️ Mencintaimu Biarlah Menjadi Rahasia Paling Khusyuk Didalam Sujudku☘️
🍂
Arum Setyaningsih 23 tahun, adalah wanita anggun yang sederhana. Namun di balik kesederhanaannya wanita satu ini menyimpan banyak pesona. Pintar, cekatan, mandiri mempunyai sifat keibuan. Tak heran jika banyak anak-anak di sekitar rumahnya yang menyukainya.
Arum mempunyai cita-cita tinggi, dia ingin menjadi seorang Guru, agar bisa mendidik generasi bangsa.
Cintanya dengan Jogja dan tanah air menjadikan Arum ingin menjadi Abdi bangsa.
Kini setelah Arum meluluskan kuliahnya, dia menepati janjinya, Arum menjadi Guru SMP di salah satu sekolah di daerahnya.
Sama dengan Rani dia pun menjadi Guru seperti Arum. Awalnya saat SMA dia ingin mengambil jurusan tataboga karena dia yg memang doyan makan.
Tapi Rani berubah pikiran semenjak lulus SMA, yah Rani dan Arum sudah bersahabat sejak SMP. Persahabatan mereka pun berlanjut hingga kuliah.
Entah pengaruh apa Arum di kehidupan Rani.
Kala itu ada murid baru, dia sedikit agak gemuk dengan pipi tembem. Menurut Arum itu sangat imut.
Tapi berbeda dengan teman-teman yang lain, beberapa dari mereka ada yang mengolok-olok sampai Rani malu dan menangis histeris.
Rani memang agak sedikit pendiam, pemalu diam saja ketika ada teman yang berbuat tidak baik padanya.
Arum yang baru keluar dari perpustakaan untuk mengembalikan buku yang kemarin dipinjamnya. Seperti biasa sepulang sekolah Arum selalu mampir di perpus untuk meminjam buku. Tak sengaja Arum mendengar suara keributan di belakang gedung sekolah kelas 2.
Arum menghampiri sumber suara itu, dan melihat Rani sedang di bullying. Seketika Arum melempar buku-buku yang dibawanya ke arah anak-anak nakal itu. Arum menghampiri Rani, Arum menggandeng tangan Rani berlari sekuat tenaga untuk menghindari mereka.
Arum memang bisa sedikit bela diri tapi karena jumlah mereka yang berjumlah empat orang, Arum dan Rani yang hanya derdua. Dari pada bonyok mereka lebih memilih kabur.
Mereka berlari sampai di sebuah gubuk Arum dan Rani bersembunyi. Tidak sadar Mereka yang kelelahan akhirnya pun tertidur sampai entah jam berapa. saat Arum keluar, hari sudah petang.
"Ran, Rani." Arum menepuk-nepuk pelan pipi Rani agar dia terbangun. "ayo Ran kita pulang, hari sudah petang." Rani yang masih setengah tersadar.
Kemudian mereka pun keluar dari gubuk itu.
Sejak saat itu Arum dan Rani mulai akrab, dan anak-anak yang menganggunya pun tidak berani lagi setelah Mereka melaporkan berbuatan Anak-anak nakal itu ke Guru BP..
Setiap sehabis Ashar Arum juga mengajarkan les private di pendopo balaidesa, Arum senang ketika banyak anak-anak yang mengikuti kegiatan tersebut.
Meskipun tidak di pungut biaya. Baginya kebahagiaan tersendiribisa menyalurkan ilmu yang di dapat selama dia bersekolah.
Arum bersyukur bisa lahir di Jogja yang sangat asri. Arum memang tinggal jauh dari kota sehingga udara pun masih terasa sejuk.
Pagi itu Arum biasa bangun sebelum subuh melaksanakan sholat. Lalu selesai sholat dia pun ke dapur untuk membantu Ibunya menyiapkan sarapan di dapur.
kata Ibunya perempuan harus pandai memasak untuk nanti jika sudah berumah tangga.
Arum sudah belajar memasak sejak masih SMP.
"Nduk kamu itu harus bisa memasak, supaya kamu kelak yang jadi suamimu bertambah rasa cintanya padamu." kata ibu yang sering mengulangi kata-kata itu tanpa bosan
Arum hanya diam, sesekali Arum mengiyakan kata-katanya agar Arum tidak membuatnya kecewa. Tapi Arum berpikir kata-kata ibunya benar juga.
Saat di tengah-tengah kesibukannya membantu sang ibu. Tiba-tiba ponselnya berdering. Pikirnya siapa menelepon sepagi ini.
"Assalamualaikum Rum," sapa Dimas
"Waalaikumsalam," jawab Arum.
"Rum aku akan pergi ke China karena ada pekerjaan di sana." ujar Dimas
"Apa kamu akan pergi ke China!" seru Arum terkejut.
"Iya Rum." jawab Dimas. Arum tidak tahu mesti jawab apa saat itu.
"Ini kesempatan yang aku tunggu sejak lama Rum." ucapnya lagi semakin membuat Arum lesu.
Belum juga sempurna bahagia, belum genap sebulan Dimas dan juga Arum ber-ta'aruf, Dimas mengabarkan sebuah kabar yang mengejutkan melalui telepon.
Ada keraguan sekaligus harapan yang Arum rasakan dalam diri Dimas, saat Lelaki keturunan China mengatakan itu.
"Lalu bagaimana dengan kita?" tanya Arum pelan
Arum tidak mendapat jawaban yang pasti atas pertanyaan Dimas itu.
Keduanya pun mengakhiri percakapan.
Setelah mengakhiri percakapan dan meletakkan ponsel di atas meja, Arum pun merasa sangat ragu akan Ta'aruf ini. Hingga mengundang perhatian Ibu yang melihat kearahnya tertunduk lesu, Ibu pun bertanya.
"Siapa Rum, apa itu dari Dimas kenapa wajahmu terlihat murung." Tanya Ibu yang menghampirinya.
"Bu apakah jika berjodoh sejauh apa pun pasti akan bertemu kembali." tanya Arum.
"Insyaallah Nak jika Dimas memang jodohmu, dia pasti akan kembali kepada mu." jawab Ibu pelan.
"Ingat kisah Nabi Adam dan Hawa, Mereka terpisah lama, tapi mereka bertemu kembali karena Allah mengizinkannya." imbuh Ibu, dengan nasehatnya.
Begitu Ibu memberikan semangat untuknya, Arum tahu memang tidak baik terlalu berharap.
Entah apa kata yang dapat menggambarkan hatinya saat ini.
Dimas datang meluluhkan hati dan pergi tiba-tiba membuatnya kecewa..
Andai Dimas tahu Arum sudah membuka hati kembali dan mengisinya dengan berbagai bunga bermekaran nan indah.
Melayang ribuan kupu-kupu yang menggelitik perut, ketika membayangkan Dimas.
"Ya Allah, lagi-lagi memang hanya kepada-Mu aku berserah." batin Arum.
Rasulullah SAW bersabda; "Para pengasih dan penyayang dikasihi dan disayang oleh Ar-Rahman ( Allah yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang), rahmatilah yang ada di bumi niscaya kalian akan di rahmati oleh Zdat yang ada di langit." (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
🍂
Arum akan merelakannya, jika memang Dimas bukanlah jodoh yang Allah kirimkan untuknya.
Dengan mengendarai pelan sepeda motor menuju sekolah tempat Arum mengajar. Arum mencoba menata hati agar ia tidak terlihat seperti pujangga cinta.
Ketika kasmaran dan ketika patah hati. Sedih memang, tapi tidak boleh terpuruk.
Arum berhati-hati menyusuri jalanan yang licin akibat sempat terguyur hujan saat subuh.
Sesekali Arum menarik nafas dan membuangnya pelan. Agar ia dapat berpacu dan menetralisirkan hati serta mimik wajahnya.
"Ya Allah apakah ini cinta? Apakah ini yang dinamakan cinta? Maafkan hambamu ini yang mencintai ciptaanmu melebihi rasa cintaku kepada-Mu ya Rabb." gumamnya lirih dibalik kaca helm dan berdengung di antara sela-sela kedua telingaku.
“Tawakkal adalah meyakini sepenuh hati, bahwa Allah akan mengurus segalanya untuk kamu, bahkan ketika hal-hal tersebut terlihat mustahil”
🍂
Apakah Arum dan Dimas akan bertemu kembali atau Arum akan bertemu cinta yang lain.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Jumadin Adin
jodoh itu unik...di tentang bagaimanapun klo Allah berkehendak manusia tdk bisa apa2
2021-11-15
0
Nanik Indri
tulisan hadistnya ada salahnya
2021-03-10
0
Nur Abidah Mukti
sukakkkk
2020-11-19
1