06. Reuni 2

...~•Happy Reading•~...

Andreas berjalan masuk ke dalam ruangan di belakang tanpa melihat ke kiri kanan. Padahal teman-teman sudah siap mau melambai ke arahnya.

"Mas, tolong bilang ke beliau, kami teman-temannya mau bertemu." Cesnia memberanikan diri, minta tolong kepada waiters, agar teman-temannya tidak kecewa.

^^^Mendengar permintaan Cesnia, teman-temannya bersorak dalam hati sambil saling bersenggolan, penuh harap.^^^

"Sebentar, ya, Mba. Silahkan catat menunya di sini. Nanti saya kembali." Ucap waiters tersebut, lalu meletakan catatan di tangannya di atas meja. Kemudian meninggalkan tempat itu menuju ke ruangan dimana Andreas menghilang.

^^^Tidak lama kemudian, waiters tersebut kembali bersama Andreas yang berjalan di belakangnya. Waiters menunjuk dengan jempolnya ke arah meja Cesnia dan teman-temannya.^^^

"Selamat siang." Sapa Andreas sambil memperhatikan mereka satu persatu dan berusaha ingat, sebab waiters mengatakan padanya, ada meja yang direservasi dua minggu lalu adalah teman-temannya dan minta bertemu.

"Siang..." Terdengar sapaan bersamaan dari ke 9 wanita itu dengan hati berbunga-bunga.

"Maaf, Andre. Kami mengganggu." Ucap Cesnia memecah kebisuan di antara mereka yang terpana melihat Andreas berdiri di dekat mereka.

^^^Andreas mengenakan kemeja putih yang  tangannya sudah dilipat sampai dibawa sikut, siap bekerja.^^^

"Tidak apa, saya belum mulai bekerja. Maaf, kalau saya agak lupa." Ucap Andreas sambil coba mengingat dan bersikap formal. Dia khawatir ada yang mengaku-ngaku dan dia terjebak kalau sok kenal.

"Mungkin karena kami sudah berubah, tapi kita satu sekolah dulu." Ucap Cesnia lagi, sebab teman-temannya hanya diam sambil melihat Andreas.

^^^Cesnia serasa mau pentung teman-temannya dengan kotak tissu yang ada di depannya, karena membiarkan dia maju sendiri untuk berbicara dengan Andreas.^^^

^^^Cesnia tidak berani bergerak untuk menyikut atau menginjak kaki salah satu teman di kiri kanan atau depannya, sebagai isyarat untuk berbicara. Dia khawatir Andreas melihat gerakannya.^^^

"Oh, iya. Aku mengingatmu." Andreas tiba-tiba berkata dan tidak bersikap formal lagi sambil menunjuk salah satu teman di antara mereka.

^^^Maka ke 9 wanita itu terdiam bagaikan patung arca, sambil berkata dalam hati. "Mati." "Abis." Dan ucapan putus asa lainnya saat Andreas bilang mengenal teman mereka yang dulu ikut kelompok traktiran dan suka ngeledek Andreas di belakang.^^^

^^^Cesnia yang mau berkata sesuatu di sekolah untuk mengingatkan Andreas terdiam dan tidak jadi mengatakan apa pun. Mereka berpikir, Andreas akan pergi meninggalkan mereka.^^^

^^^Namun sebaliknya, Andreas mengulurkan tangan untuk menyalami mereka satu persatu sambil menanyakan kabar mereka.^^^

"Sorry, kalau tadi aku kurang kenal, karna mungkin kita sudah berubah. Terima kasih sudah kunjungi restoran kami." Ucap Andreas setelah menyalami mereka semua.

"Eh, iya. Sorry juga. Mungkin memang dulu gak pernah lihat kami, jadi gak ingat." Ucap yang sedang hamil memberanikan diri.

"Oh, iya, mungkin. Aku mulai ingat wajahnya, sebab pernah beberapa kali lihat di kantin." Ucap Andreas, sopan, karena ingat teman yang dimaksud.

^^^Teman-temannya yang tadinya khawatir ditinggal Andreas karena mengenal salah satu temannya itu bernafas lega. Andreas tidak menunjukan rasa kesal atau marah, tapi berbicara santai dengan mereka.^^^

"Silahkan nikmati makan siangnya." Ucap Andreas dan memberikan isyarat kepada waiters untuk melayani teman-temannya.

"Andre, bisa pegang perutku?" Tiba-tiba ibu hamil berkata sebelum Andreas meninggalkan mereka, membuat Andreas terdiam lalu melihat ibu hamil dengan wajah heran.

"Minta saya pegang perut?" Andreas bersikap formal, waspada. "Untuk apa?" Tanya Andreas lagi, heran.

"Astaghfirullah... Bumil ini keterlaluan. Bikin rusak suasana aja." Bisik salah satu teman di dekatnya sambil memukul tangannya yang ada di meja.

"Sorry, Ndre. Dia lagi begini." Salah satu teman membuat gerakan tangan sebagai tanda lagi hamil.

"Dia pingin kau pegang perutnya. Ceritanya lagi ngidam. Tau ngidam, kan?" Cesnia menjelaskan, sebab wajah Andreas berubah.

"Iya, aku tahu. Tapi..." Andreas tidak meneruskan ucapannya. 'Tapi apa harus? Memang ada yang ngidam begini?' Andreas meneruskan dalam hati, heran.

"Dia takut anaknya ngencesss, kalau gak kesampaian." Sambung yang lain, menolong ibu hamil.

"Suamimu ada ikut di sini?" Ucap Andreas sambil melihat sekeliling.

"Gak ikut. Tapi, gak papa. Dia sudah tau dan ijinin." Semua temannya ingin menjitak ibu hamil yang nekad.

"Kalau begitu, tolong vc suaminya, saya mau bicara." Andreas tidak enak menolak ibu hamil, tapi tidak mau ambil resiko.

Maka dengan girang, ibu hamil menghubungi suaminya. "Yank, ada apa? Kau gak papa?" Ucap suaminya khawatir, karena istrinya sedang hamil.

"Gak papa. Yank, aku vc karna Andre mau bicara denganmu. Sorry." Ucap ibu hamil, sebab melihat suaminya sedang makan dengan teman kantor.

"Oh, karna itu? Kau benaran minta? Aku kira bercanda. Ckckck... Mana?" Suaminya tersenyum sambil geleng kepala, karena tahu niat istrinya.

"Hallo, saya Andre." Ucap Andreas formal, sebab melihat suami temannya lebih tua dari mereka.

"Hallo, Pak Andre. Maaf, merepotkan."

"No problem, jika anda ijinkan."

"Iya, Pak Andre. Maklum, ibu hamil." Suaminya menjelaskan keinginan istrinya.

"Ok." Ucap Andreas lalu menyerahkan ponsel kepada ibu hamil.

"Kalian semua saksinya, ya." Ucap Andreas sambil melihat ke arah teman-teman dan memanggil beberap waiters mendekat. Dia khawatir terjadi sesuatu dan ada yang mengatakan dia lakukan sesuatu yang tidak sopan.

"Sia, tolong buatin video." Ibu hamil menyerahkan ponselnya kepada Censia. Semua temannya jadi gemas melihat ibu hamil.

"Ndre, ucapin sesuatu, ya." Ibu hamil makin banyak permintaan, saat Andreas mendekat untuk memegang perutnya.

^^^Andreas menggaruk kepalanya yang tidak gatal saat mau pegang perut ibu hamil. Semua orang yang duduk dekat mereka, ikut melihat dan tersenyum melihat perutnya yang sudah terlihat sedang hamil.^^^

"Dede, baik dan sehat, ya. Sampai ketemu." Ucap Andreas sesuai kata yang terpikirkan.

Tiba-tiba Andreas menarik tangannya. "Apakah terjadi sesuatu? Ada gerakan. Kau tidak apa-apa?" Ucap Andreas yang terkejut.

"Gak papa Andre. Makasih." Ucap ibu hamil sambil tersenyum senang.

"Ok. Aku akan buatkan menu buat baby mu." Ucap Andreas cepat, lalu meninggalkan tempat itu.

Maka teman-temannya memukul ibu hamil dengan apa saja yang ada di dekatnya. "Kau bikin Andre kaget. Mungkin dia belum pernah lakukan itu." Censia memukul bahu ibu hamil.

"Ini akibatnya jika nikah muda." Celetukan gemas kepada ibu hamil.

"Tenang dulu. Misua ku cemburu gak, ya."

"Mengapa cemburu? Tadi sudah ijinin."

"Aku takut dia tahu dan cemburu, karna debay ini gak melakukan tendangan saat Papanya elus atau ngomong." Maka semua temannya tertawa.

"Kalau misua mu tau, berarti kau yang o'on."

"Yang begituan aja gak tau."

"Yang lain, puas-puasin nikmati masa mudanya, supaya gak kaya dia." Mereka kembali memukul ibu hamil, gemas.

Saat menu mereka di antar, baru mereka tersadar. Ada sesuatu yang kurang. "Sepertinya Nicky gak jadi datang." Ucap salah satu teman.

"Ah, jangan pikirkan dia. Ayo, makan. Aku lagi senang. Aku yang traktir." Ucap ibu hamil sambil menyuruh teman-temannya makan.

"Ayoo. Selamat makan." Ucap mereka bersamaan.

"Eh, kalian lihat gak? Sepertinya, barusan Gretha masuk ke restoran dan diantar ke sana." Ucap salah satu teman yang bisa melihat ke arah pintu masuk. Membuat mereka semua terdiam dan melihat ke arah yang ditunjuk.

"Ah, mungkin bukan. Terlalu glowing, kalau itu Gretha." Dia meralat, sebab melihat teman-temannya terkejut. Tapi dia yakin, itu Gretha salah satu teman mereka.

...~°°°~...

...~●○♡○●~...

Terpopuler

Comments

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

kalau org lagi ngidam tuh suka aneh² mau ini lah itu lah ❣️

2024-11-11

0

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

pak cheff ini gayanya benar2 cool,dia gk peduli sekitaran,padahal itu para fans sudah menanti ❣️

2024-09-16

0

𓆩ꨄ︎𓆪𝘋𝘞𝘐_𝘢𝘫𝘫𝘢𝘩🍒⃞⃟🦅

𓆩ꨄ︎𓆪𝘋𝘞𝘐_𝘢𝘫𝘫𝘢𝘩🍒⃞⃟🦅

sebenernya ngidam itu karena pengen apa karena cari perhatian ya? aku bingung 😂❣️

2024-09-09

1

lihat semua
Episodes
1 01. Andreas Kalingga.
2 02. Andreas 2.
3 03. Andreas 3.
4 04. Andreas 4.
5 05. Reuni.
6 06. Reuni 2
7 07. Reuni 3
8 08. Nicky.
9 09. Nicky - Gretha.
10 10. Nicky - Gretha 2.
11 11. Andreas - Nicky.
12 12. Keluarga Pak Johan.
13 13. Ophelia.
14 14. Ophelia 2.
15 15. Ophelia 3.
16 16. Ophelia 4.
17 17. Keluarga Pak Johan 2
18 18. Teman Lama.
19 19. Teman Lama 2.
20 20. Teman Lama 3.
21 21. Rencana.
22 22. Rencana 2.
23 23. Keluarga Pak Johan 3.
24 24. Ophelia 5.
25 25. Accident.
26 26. Accident 2.
27 27. Accident 3.
28 28. Terjebak.
29 29. Terjebak 2.
30 30. Terjebak 3.
31 31. Persiapan.
32 32. Persiapan 2.
33 33. Panik.
34 34. Panik 2.
35 35. Panik 3
36 36. Panik 4.
37 37. Terbuka.
38 38. Terbuka 2.
39 39. New Era.
40 40. New Era 2.
41 41. New Era 3.
42 42. New Era 4.
43 43. New Era 5
44 44. New Era 6.
45 45. New Era 6
46 46. New Era 7.
47 47. New Era 8.
48 48. New Era 9.
49 49. New Era 10
50 50. New Era 11
51 51. New Era 11.
52 52. New Era 12.
53 53. New Era 13
54 54. New Era 14.
55 55. New Era 15.
56 56. New Era 16.
57 57. New Era 17.
58 58. New Era 18.
59 59. New Era 19.
60 60. New Era 20.
61 61. New Era 21.
62 62. New Era 22.
63 63. Partner
64 64. Partner 2
65 65. Partner 3
66 66. Partner 4.
67 67. Partner 5.
68 68. Partner 6.
69 69. Partner 7.
70 70. Partner 8
71 71. Partner 9.
72 72. Partner 10.
73 73. Partner 11.
74 74. Partner 12.
75 75. Partner 13.
76 76. Partner 14.
77 77. Partner 15.
78 78. Partner 16.
79 79. Partner 17.
80 80. Partner 18.
81 81. Partner 19.
82 82. Partner 20.
83 83. Partner 21.
84 84. Partner 22.
85 85. Partner 23.
86 86. Partner 24.
87 87. Partner 25.
88 88. Partner 26.
89 89. Partner 27.
90 90. Partner 28.
91 91. Partner 29.
92 92. Partner 30.
93 93. Partner 31.
94 94. Partner 32.
95 95. Partner 33.
96 96. Partner 34.
97 97. Partner 35.
98 98. Partner 36.
99 99. Partner 37.
100 100. Partner 38.
101 101. Partner 39.
102 102. Partner 40.
103 103. Partner 41.
104 104. Partner 42.
105 105. Partner 43.
106 106. Partner 44.
107 107. Partner 45.
108 108. Partner 46.
109 109. Partner 47.
110 110. Partner 48.
111 111. Partner 49.
112 112. Partner 50.
113 113. Partner 51.
114 114. Partner 52.
115 115. Partner 53.
116 116. Partner 54.
117 117. Partner 55.
118 118. Partner 56.
119 119. Partner 57
120 120. Partner 58.
121 121. Partner 59.
122 122. Partner 60.
123 123. Partner 61.
124 124. Partner 62.
125 125. Partner 63.
126 126. Partner 64.
127 127. Partner 65.
128 128. Partner 66.
129 129. Partner 67.
130 130. Partner 68.
131 131. Partner 69.
132 132. Partner 70.
133 133. Partner 71.
134 134. Partner 72.
135 135. Partner 73.
136 136. Partner 74.
137 137. Partner 75.
138 138. Partner 76.
139 139. Partner 77.
140 140. Partner 78.
141 141. Partner 79.
142 142. Partner 80.
143 143. Partner 81.
144 144. Partner 82.
145 145. Partner 83.
146 146. Partner 84.
147 147. Partner 85.
148 148. Partner 86.
149 149. Partner 87.
150 150. Partner 88.
151 151. Partner 89.
152 152. Partner 90.
153 153. Partner 91.
154 154. Partner 92.
155 155. Partner 93.
156 156. Partner 94.
157 157. Partner 95.
158 158. Partner 96.
159 159. Partner 97.
160 160. Partner 98.
161 161. Partner 99.
162 162. Partner 100.
163 163. Partner 101.
164 164. Partner 102.
165 165. Partner 103.
166 166. Partner 104.
167 167. Partner 105.
168 168. Partner 106.
169 169. Partner 107.
170 170. Partner 108.
171 171. Partner 109.
172 172. Partner 110
173 173. Partner 111.
Episodes

Updated 173 Episodes

1
01. Andreas Kalingga.
2
02. Andreas 2.
3
03. Andreas 3.
4
04. Andreas 4.
5
05. Reuni.
6
06. Reuni 2
7
07. Reuni 3
8
08. Nicky.
9
09. Nicky - Gretha.
10
10. Nicky - Gretha 2.
11
11. Andreas - Nicky.
12
12. Keluarga Pak Johan.
13
13. Ophelia.
14
14. Ophelia 2.
15
15. Ophelia 3.
16
16. Ophelia 4.
17
17. Keluarga Pak Johan 2
18
18. Teman Lama.
19
19. Teman Lama 2.
20
20. Teman Lama 3.
21
21. Rencana.
22
22. Rencana 2.
23
23. Keluarga Pak Johan 3.
24
24. Ophelia 5.
25
25. Accident.
26
26. Accident 2.
27
27. Accident 3.
28
28. Terjebak.
29
29. Terjebak 2.
30
30. Terjebak 3.
31
31. Persiapan.
32
32. Persiapan 2.
33
33. Panik.
34
34. Panik 2.
35
35. Panik 3
36
36. Panik 4.
37
37. Terbuka.
38
38. Terbuka 2.
39
39. New Era.
40
40. New Era 2.
41
41. New Era 3.
42
42. New Era 4.
43
43. New Era 5
44
44. New Era 6.
45
45. New Era 6
46
46. New Era 7.
47
47. New Era 8.
48
48. New Era 9.
49
49. New Era 10
50
50. New Era 11
51
51. New Era 11.
52
52. New Era 12.
53
53. New Era 13
54
54. New Era 14.
55
55. New Era 15.
56
56. New Era 16.
57
57. New Era 17.
58
58. New Era 18.
59
59. New Era 19.
60
60. New Era 20.
61
61. New Era 21.
62
62. New Era 22.
63
63. Partner
64
64. Partner 2
65
65. Partner 3
66
66. Partner 4.
67
67. Partner 5.
68
68. Partner 6.
69
69. Partner 7.
70
70. Partner 8
71
71. Partner 9.
72
72. Partner 10.
73
73. Partner 11.
74
74. Partner 12.
75
75. Partner 13.
76
76. Partner 14.
77
77. Partner 15.
78
78. Partner 16.
79
79. Partner 17.
80
80. Partner 18.
81
81. Partner 19.
82
82. Partner 20.
83
83. Partner 21.
84
84. Partner 22.
85
85. Partner 23.
86
86. Partner 24.
87
87. Partner 25.
88
88. Partner 26.
89
89. Partner 27.
90
90. Partner 28.
91
91. Partner 29.
92
92. Partner 30.
93
93. Partner 31.
94
94. Partner 32.
95
95. Partner 33.
96
96. Partner 34.
97
97. Partner 35.
98
98. Partner 36.
99
99. Partner 37.
100
100. Partner 38.
101
101. Partner 39.
102
102. Partner 40.
103
103. Partner 41.
104
104. Partner 42.
105
105. Partner 43.
106
106. Partner 44.
107
107. Partner 45.
108
108. Partner 46.
109
109. Partner 47.
110
110. Partner 48.
111
111. Partner 49.
112
112. Partner 50.
113
113. Partner 51.
114
114. Partner 52.
115
115. Partner 53.
116
116. Partner 54.
117
117. Partner 55.
118
118. Partner 56.
119
119. Partner 57
120
120. Partner 58.
121
121. Partner 59.
122
122. Partner 60.
123
123. Partner 61.
124
124. Partner 62.
125
125. Partner 63.
126
126. Partner 64.
127
127. Partner 65.
128
128. Partner 66.
129
129. Partner 67.
130
130. Partner 68.
131
131. Partner 69.
132
132. Partner 70.
133
133. Partner 71.
134
134. Partner 72.
135
135. Partner 73.
136
136. Partner 74.
137
137. Partner 75.
138
138. Partner 76.
139
139. Partner 77.
140
140. Partner 78.
141
141. Partner 79.
142
142. Partner 80.
143
143. Partner 81.
144
144. Partner 82.
145
145. Partner 83.
146
146. Partner 84.
147
147. Partner 85.
148
148. Partner 86.
149
149. Partner 87.
150
150. Partner 88.
151
151. Partner 89.
152
152. Partner 90.
153
153. Partner 91.
154
154. Partner 92.
155
155. Partner 93.
156
156. Partner 94.
157
157. Partner 95.
158
158. Partner 96.
159
159. Partner 97.
160
160. Partner 98.
161
161. Partner 99.
162
162. Partner 100.
163
163. Partner 101.
164
164. Partner 102.
165
165. Partner 103.
166
166. Partner 104.
167
167. Partner 105.
168
168. Partner 106.
169
169. Partner 107.
170
170. Partner 108.
171
171. Partner 109.
172
172. Partner 110
173
173. Partner 111.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!