02. Andreas 2.

...~•Happy Reading•~...

Ibu kantin terus memperhatikan mereka sampai keluar dari kantin. 'Ini namanya cinta gak kesampaian, mulut bertindak.' Ucap Ibu kantin dalam hati sambil menggelengkan kepala, sebab tahu apa yang diperbincangkan siswa siswi yang datang makan di kantin.

'Semuanya karena Andreas sering tidak menanggapi sinyal-sinyal suka yang dikirimkan oleh para siswi dan sinyal-sinyal tidak suka yang diperlihatkan para siswa.' Ibu kantin membatin.

"Ayoo, bubar. Kita lanjutkan di kelas." Ucap salah seorang siswi dan disahuti oleh teman-temannya. Ibu kantin hanya bisa geleng kepala melihat sikap mereka yang tidak sesuai dengan latar belakang keluarga dan status sosial yang kaya raya.

Tanpa disadari oleh Ibu kantin dan juga Andreas, di sudut kantin ada yang memperhatikan semua yang dilakukan Andreas dan juga sikapnya kepada Ibu kantin. "Ayo, sudah cukup. Kita balik juga." Ucap salah seorang yang sudah selesai makan dan sedang mengamati.

...~°°°~...

Setelah pulang sekolah, Andreas menjinjing ransel lalu berjalan cepat ke mobil yang sudah menunggu. "Ndre, tunggu. Jalannya cepat banget... Kaya karyawan mau ambil gaji, aja." Ucap teman Andreas yang lari mengejarnya di koridor sekolah menuju tempat parkir, sebab mereka berbeda kelas walau sama-sama kelas tiga.

"Emang pernah liat karyawan jalan cepat buat ambil gaji?" Andreas berhenti lalu melihat ke arah teman yang lagi berlari kecil ke arahnya, sambil memicingkan mata coklat muda, bening.

"Pernah. Di pabrik bokap gue." Jawabnya dengan nafas yang terengah-engah, lalu berdiri di depan Andreas.

"Makanya oleh raga yang benar, biar gak seperti orang butuh oksigen." Ucap Andreas sambil menepuk pundak temannya.

"Aah...." Teman Andreas tidak meneruskan keluhannya, kesal.

"Andreee... Ikut yuuukk." Tiba-tiba terdengar beberapa siswi berteriak memanggil namanya dari jauh sambil melambai, membuat Andreas yang hendak ngeledek temannya jadi lihat ke arah para siswi yang memanggil.

"No. Thanks." Ucap Andreas sambil mengangkat tangan. Sontak para siswi itu berhenti di tempat dan tidak jadi melangkah ke arah Andreas untuk menjelaskan tujuan mereka memanggil dia.

"No thanks? Lu, gak nanya mau diajak ke mana, malah main no thanks, aja." Ucap temannya kesal, padahal dia ingin ikut, jika Andreas mau ikut.

"Ngapain nanya mau ke mana, kalau memang gak mau ikut?" Andreas ingin towel dahi temannya.

"Oh, iya, ya. Jadi kesannya basa basi, ya."

"Basiii..." Ucap Andreas sambil menyikut temannya.

"Eh, Ndre, gak nyapa yang baru lewat?" Tanya temannya sambil menahan sikutan Andreas, agar tidak mengena rusuknya.

"Siapa?"

"Ah, kura-kura..." Ucap temannya sambil menunjuk dengan mata ke siswi cantik, sang primadona sekolah yang baru melewati mereka.

^^^Andreas sudah melihat, tapi sikap siswi tersebut seakan tidak melihat mereka, jadi dia abaikan begitu saja.^^^

"Eh, napa dia lewat sini, kalau mau ikut mobil 'peti'?" Ucap temannya heran karena siswi itu berjalan agak jauh memutar, kalau mau ke tempat parkir mobil 'peti' (sebutan untuk anak PEjabat TInggi).

"Sana, nanya ama dia. Gitu aja, diheranin." Andreas kembali menyikut temannya yang masih melihat ke arah siswi yang hendak masuk mobil.

"Jangan diliat terus, benjoolll. Nanti dikira 'peti', lagi mengincar ceweknya. Cari perkara aja, lu." Protes Andreas yang tidak suka ribut.

"Dia tadi sengaja lewat sini buat panasin kita, ya. Eh, maksud gue, panasin lu, ya."

"Gak usah mikir aneh-aneh. Ini cuaca lagi panas, ngapain dipanasin lagi."

"Tapi heran aja, eh, aneh bin ajaib."

"Sudah gue bilang jangan mikirin yang aneh-aneh. Seharian dia duduk di kelas, jadi engselnya perlu dilonggarin. Ayo, jalan." Ucap Andreas sambil poles kepala temannya.

"Lu kira dengkulnya, pintu? Engsel." Ucap temannya sambil mengusap bagian kepala yang kena poles.

"Eh, lu normal kan?" Temannya tiba-tiba bertanya, sebab dia tahu siswi itu sebenarnya naksir Andreas, tapi selalu dicuekin Andreas.

"Maksud lo?"

"Lu bukan jeruk makan jeruk kan?" Ucap temannya sambil menyilangkan kedua tangan di dadanya.

"Lu yang pisang makan pisang. Sana pulang sebelum gue datangin nyemot." Ucap Andreas sambil mendorong bahu temannya untuk menjauh darinya.

Temannya tidak melepaskan kedua tangan dari dada, lalu berlari kecil menjauh dari Andreas.

"Benjiii, lu benaran santapan nyemot?" Teriak Andreas melihat temannya Benji berlari ke mobil jemputan dengan gaya kemayu, melambai.

"Yooiii..." Balas Benji sambil mengangkat sebelah tangan dan membuat jarinya lentik. Hal itu membuat Andreas mau menimpuknya dengan batu.

"Ddaaaa... muaaah muaaah muaaahhh..." Benji mengirimkan ciuman dengan kedua tangannya bergantian mengikuti gaya para siswi-siswi yang berpamitan saat mau naik mobil ke arah Andreas.

"Amit amit, amit amiiiittt... Jijaiiii." Ucap Andreas sambil mengetuk telapak dan dahinya berkali kali melihat tingkah Benji, lalu berlari mengejarnya untuk memukulnya.

"Yuhuuuiiii..." Ucap Benji sambil membuat jari telunjuk dan jempol di dagunya, saat sudah berada dalam mobil, membuat sopirnya senyam-senyum.

"Ckckckck... Makin paraaah." Ucap Andreas yang berhenti menunggu mobil jemputannya.

"Makanya, jangan suka seperti kanebo kering. Tuuh, jadi disambar si 'peti'. By." Ucap Benji sambil melambai meninggalkan Andreas yang hanya bisa geleng kepala.

"Ndre, ntar malam mau ikut party, gak" Tiba-tiba suara wanita menyapa dan bertanya sambil memegang sikutnya, membuat Andreas mengangkat tangannya yang sedang pegang ransel.

"Ah, lu. Kalau nanya, bisa gak, gak pake pegangan? Bikin kaget aja. Gue gak ikut." Jawab Andreas cepat saat melihat siapa yang menyapanya.

"Ah lu. Begitu aja, kaget. Gak pake nanya party siapa, uda main gak ikut aja." Jawab siswi itu pura-pura kesal dan mau bergelayut di lengan Andreas.

"Party siapa pun, gue gak bisa ikut. Jadi buat apa nanya, sorry." Andreas coba berbicara baik dan sabar menjelaskan, agar tidak terjadi perdebatan atau desakan yang tidak perlu.

Kejadian seperti itu, sering terjadi saat pulang sekolah di hari Sabtu. Sehingga dia harus memikirkan berbagai alasan untuk menolak undangan teman-temannya yang mengadakan party atau mengajaknya pergi party.

...~°°°~...

Di sisi yang lain ; Sebuah mobil yang lumayan mewah untuk berada di tempat parkir sekolah sedang parkir, menunggu. "Gimana, bisa? Tanya pria yang sedang duduk di balik stir, melihat yang ditunggu masuk ke mobil.

"Kita liat, deh." Jawab wanitanya, singkat.

"Liat apa? Katanya, si bule naksir lu. Padahal yang jelalatan malah si benjol." Yang pria protes.

"Masa, sih. Mungkin penyambung mata bule yang gengsian." Yang wanita menghindari emosi temannya. Khawatir diturunkan dari mobil, karena banyak siswa siswi sudah melihat dia naik mobil tersebut.

"Gak usah emosi. Kita punya bala bantuan untuk seret dia ke tempat party." Ucap wanita itu, yakin.

"Siapa? Bebek-bebek itu? Udah ditolak ama bule." Protes pria, masih kesal, karena belum ada kepastian.

"Gue udah minta Gretha. Pasti bisa. Lu tau dia, kan. Gak akan lepas." Ucap sang wanita, yakin.

"Tapi lain kali gak usah nyuruh gue jalan muter. Kaki gue pegal, tau." Ucap wanita lagi, sambil mengurut betisnya.

"Segitu aja, pegal. Tuh, liat Gretha. Malah berlari untuk ngejar si bule. Eeh, napa lu nyuruh dia kejar bule?" Tanya pria yang sedang melihat ke arah Andreas.

...~°°°~...

...~●○♡○●~...

Terpopuler

Comments

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

pasti pada penasaran sama sosok asli Andreas ❣️

2024-11-11

0

𝐀⃝🥀𝐌𝐀𝐗❤V

𝐀⃝🥀𝐌𝐀𝐗❤V

gini nih gua suka tmen kyk gni ga modelan topeng langsung blablakan kalo ngomong ssuatu sm tmen ny sndri kalo ga suka ❣️

2024-10-07

0

𝓐𝔂⃝❥ᴄʜᷲᴏᷢᴄᷤᴏᷬʟᴀᴛᴇ🧸☘︎​᭄

𝓐𝔂⃝❥ᴄʜᷲᴏᷢᴄᷤᴏᷬʟᴀᴛᴇ🧸☘︎​᭄

wahhh siapa ni kaya CCTV aja di awasin sih Andreas nyaa 👀❣️

2024-09-09

0

lihat semua
Episodes
1 01. Andreas Kalingga.
2 02. Andreas 2.
3 03. Andreas 3.
4 04. Andreas 4.
5 05. Reuni.
6 06. Reuni 2
7 07. Reuni 3
8 08. Nicky.
9 09. Nicky - Gretha.
10 10. Nicky - Gretha 2.
11 11. Andreas - Nicky.
12 12. Keluarga Pak Johan.
13 13. Ophelia.
14 14. Ophelia 2.
15 15. Ophelia 3.
16 16. Ophelia 4.
17 17. Keluarga Pak Johan 2
18 18. Teman Lama.
19 19. Teman Lama 2.
20 20. Teman Lama 3.
21 21. Rencana.
22 22. Rencana 2.
23 23. Keluarga Pak Johan 3.
24 24. Ophelia 5.
25 25. Accident.
26 26. Accident 2.
27 27. Accident 3.
28 28. Terjebak.
29 29. Terjebak 2.
30 30. Terjebak 3.
31 31. Persiapan.
32 32. Persiapan 2.
33 33. Panik.
34 34. Panik 2.
35 35. Panik 3
36 36. Panik 4.
37 37. Terbuka.
38 38. Terbuka 2.
39 39. New Era.
40 40. New Era 2.
41 41. New Era 3.
42 42. New Era 4.
43 43. New Era 5
44 44. New Era 6.
45 45. New Era 6
46 46. New Era 7.
47 47. New Era 8.
48 48. New Era 9.
49 49. New Era 10
50 50. New Era 11
51 51. New Era 11.
52 52. New Era 12.
53 53. New Era 13
54 54. New Era 14.
55 55. New Era 15.
56 56. New Era 16.
57 57. New Era 17.
58 58. New Era 18.
59 59. New Era 19.
60 60. New Era 20.
61 61. New Era 21.
62 62. New Era 22.
63 63. Partner
64 64. Partner 2
65 65. Partner 3
66 66. Partner 4.
67 67. Partner 5.
68 68. Partner 6.
69 69. Partner 7.
70 70. Partner 8
71 71. Partner 9.
72 72. Partner 10.
73 73. Partner 11.
74 74. Partner 12.
75 75. Partner 13.
76 76. Partner 14.
77 77. Partner 15.
78 78. Partner 16.
79 79. Partner 17.
80 80. Partner 18.
81 81. Partner 19.
82 82. Partner 20.
83 83. Partner 21.
84 84. Partner 22.
85 85. Partner 23.
86 86. Partner 24.
87 87. Partner 25.
88 88. Partner 26.
89 89. Partner 27.
90 90. Partner 28.
91 91. Partner 29.
92 92. Partner 30.
93 93. Partner 31.
94 94. Partner 32.
95 95. Partner 33.
96 96. Partner 34.
97 97. Partner 35.
98 98. Partner 36.
99 99. Partner 37.
100 100. Partner 38.
101 101. Partner 39.
102 102. Partner 40.
103 103. Partner 41.
104 104. Partner 42.
105 105. Partner 43.
106 106. Partner 44.
107 107. Partner 45.
108 108. Partner 46.
109 109. Partner 47.
110 110. Partner 48.
111 111. Partner 49.
112 112. Partner 50.
113 113. Partner 51.
114 114. Partner 52.
115 115. Partner 53.
116 116. Partner 54.
117 117. Partner 55.
118 118. Partner 56.
119 119. Partner 57
120 120. Partner 58.
121 121. Partner 59.
122 122. Partner 60.
123 123. Partner 61.
124 124. Partner 62.
125 125. Partner 63.
126 126. Partner 64.
127 127. Partner 65.
128 128. Partner 66.
129 129. Partner 67.
130 130. Partner 68.
131 131. Partner 69.
132 132. Partner 70.
133 133. Partner 71.
134 134. Partner 72.
135 135. Partner 73.
136 136. Partner 74.
137 137. Partner 75.
138 138. Partner 76.
139 139. Partner 77.
140 140. Partner 78.
141 141. Partner 79.
142 142. Partner 80.
143 143. Partner 81.
144 144. Partner 82.
145 145. Partner 83.
146 146. Partner 84.
147 147. Partner 85.
148 148. Partner 86.
149 149. Partner 87.
150 150. Partner 88.
151 151. Partner 89.
152 152. Partner 90.
153 153. Partner 91.
154 154. Partner 92.
155 155. Partner 93.
156 156. Partner 94.
157 157. Partner 95.
158 158. Partner 96.
159 159. Partner 97.
160 160. Partner 98.
161 161. Partner 99.
162 162. Partner 100.
163 163. Partner 101.
164 164. Partner 102.
165 165. Partner 103.
166 166. Partner 104.
167 167. Partner 105.
168 168. Partner 106.
169 169. Partner 107.
170 170. Partner 108.
171 171. Partner 109.
172 172. Partner 110
173 173. Partner 111.
Episodes

Updated 173 Episodes

1
01. Andreas Kalingga.
2
02. Andreas 2.
3
03. Andreas 3.
4
04. Andreas 4.
5
05. Reuni.
6
06. Reuni 2
7
07. Reuni 3
8
08. Nicky.
9
09. Nicky - Gretha.
10
10. Nicky - Gretha 2.
11
11. Andreas - Nicky.
12
12. Keluarga Pak Johan.
13
13. Ophelia.
14
14. Ophelia 2.
15
15. Ophelia 3.
16
16. Ophelia 4.
17
17. Keluarga Pak Johan 2
18
18. Teman Lama.
19
19. Teman Lama 2.
20
20. Teman Lama 3.
21
21. Rencana.
22
22. Rencana 2.
23
23. Keluarga Pak Johan 3.
24
24. Ophelia 5.
25
25. Accident.
26
26. Accident 2.
27
27. Accident 3.
28
28. Terjebak.
29
29. Terjebak 2.
30
30. Terjebak 3.
31
31. Persiapan.
32
32. Persiapan 2.
33
33. Panik.
34
34. Panik 2.
35
35. Panik 3
36
36. Panik 4.
37
37. Terbuka.
38
38. Terbuka 2.
39
39. New Era.
40
40. New Era 2.
41
41. New Era 3.
42
42. New Era 4.
43
43. New Era 5
44
44. New Era 6.
45
45. New Era 6
46
46. New Era 7.
47
47. New Era 8.
48
48. New Era 9.
49
49. New Era 10
50
50. New Era 11
51
51. New Era 11.
52
52. New Era 12.
53
53. New Era 13
54
54. New Era 14.
55
55. New Era 15.
56
56. New Era 16.
57
57. New Era 17.
58
58. New Era 18.
59
59. New Era 19.
60
60. New Era 20.
61
61. New Era 21.
62
62. New Era 22.
63
63. Partner
64
64. Partner 2
65
65. Partner 3
66
66. Partner 4.
67
67. Partner 5.
68
68. Partner 6.
69
69. Partner 7.
70
70. Partner 8
71
71. Partner 9.
72
72. Partner 10.
73
73. Partner 11.
74
74. Partner 12.
75
75. Partner 13.
76
76. Partner 14.
77
77. Partner 15.
78
78. Partner 16.
79
79. Partner 17.
80
80. Partner 18.
81
81. Partner 19.
82
82. Partner 20.
83
83. Partner 21.
84
84. Partner 22.
85
85. Partner 23.
86
86. Partner 24.
87
87. Partner 25.
88
88. Partner 26.
89
89. Partner 27.
90
90. Partner 28.
91
91. Partner 29.
92
92. Partner 30.
93
93. Partner 31.
94
94. Partner 32.
95
95. Partner 33.
96
96. Partner 34.
97
97. Partner 35.
98
98. Partner 36.
99
99. Partner 37.
100
100. Partner 38.
101
101. Partner 39.
102
102. Partner 40.
103
103. Partner 41.
104
104. Partner 42.
105
105. Partner 43.
106
106. Partner 44.
107
107. Partner 45.
108
108. Partner 46.
109
109. Partner 47.
110
110. Partner 48.
111
111. Partner 49.
112
112. Partner 50.
113
113. Partner 51.
114
114. Partner 52.
115
115. Partner 53.
116
116. Partner 54.
117
117. Partner 55.
118
118. Partner 56.
119
119. Partner 57
120
120. Partner 58.
121
121. Partner 59.
122
122. Partner 60.
123
123. Partner 61.
124
124. Partner 62.
125
125. Partner 63.
126
126. Partner 64.
127
127. Partner 65.
128
128. Partner 66.
129
129. Partner 67.
130
130. Partner 68.
131
131. Partner 69.
132
132. Partner 70.
133
133. Partner 71.
134
134. Partner 72.
135
135. Partner 73.
136
136. Partner 74.
137
137. Partner 75.
138
138. Partner 76.
139
139. Partner 77.
140
140. Partner 78.
141
141. Partner 79.
142
142. Partner 80.
143
143. Partner 81.
144
144. Partner 82.
145
145. Partner 83.
146
146. Partner 84.
147
147. Partner 85.
148
148. Partner 86.
149
149. Partner 87.
150
150. Partner 88.
151
151. Partner 89.
152
152. Partner 90.
153
153. Partner 91.
154
154. Partner 92.
155
155. Partner 93.
156
156. Partner 94.
157
157. Partner 95.
158
158. Partner 96.
159
159. Partner 97.
160
160. Partner 98.
161
161. Partner 99.
162
162. Partner 100.
163
163. Partner 101.
164
164. Partner 102.
165
165. Partner 103.
166
166. Partner 104.
167
167. Partner 105.
168
168. Partner 106.
169
169. Partner 107.
170
170. Partner 108.
171
171. Partner 109.
172
172. Partner 110
173
173. Partner 111.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!