03. Andreas 3.

...~•Happy Reading•~...

Mereka berbicara serius di mobil sambil memperhatikan Gretha yang sedang bicara dengan Andreas. Mereka berpikir, akan mudah mengajak Andreas setelah Benjamin pulang. Ternyata wajah Andreas masih tidak terbaca.

"Semoga berhasil. Gue udah keluarin banyak duit untuk party ini." Ancam pria itu sambil terus melihat ke arah Andreas dan Gretha.

"Kalau Gretha gak berhasil, gue yang akan seret dia ke party. Lagian tadi bilang gak boleh negur dia." Ucap wanita itu untuk menenangkan sang pria yang masih kesal. Dia melihat Andreas sedang berbicara serius, lalu meninggalkan Gretha begitu saja saat mobil jemputan mendekatinya.

...~°°°~...

Sebenarnya Andreas tidak berbohong, kalau sudah ada party. Mamahnya minta dia dan adiknya untuk makan malam di rumah, sebab minggu lalu mereka tidak bisa makan malam bersama. Di restoran ada yang mengadakan party, jadi semua orang ikut membantu di restoran.

Itu adalah kebiasaan keluarganya, minimal bisa makan malam bersama satu kali dalam seminggu. Sebab orang tuanya sibuk mengelola restoran dan kadang mereka makan malam sendiri-sendiri. Lebih banyak Andreas sering makan malam berdua dengan adiknya di rumah.

Oleh sebab itu, Mamanya sudah pesan agar sore hari mereka sudah di rumah. Mamanya akan masak untuk makan malam mereka sekeluarga.

Waktu makan malam tiba, mereka bersyukur bisa makan malam bersama lagi. "Mmmmm... Yuaaammi... " Ucap Andreas dan Yuliane bersamaan saat mereka berempat duduk di meja makan yang sudah dipenuhi dengan beraneka masakan.

"Selamat makan, Mah, Pah." Ucap Andreas dan Yuliane kembali bersamaan setelah berdoa.

Mereka makan dan menikmati masakan tanpa suara. "Thanks masakannya, Mah." Ucap Andreas, Yuliane dan Pak Bernad kepada Bu Marnise, setelah makan. Kemudian mereka berbincang-bincang sambil menikmati dessert.

"Ndre, ini masih sore. Gak keluar untuk malam minggu?" Tanya Mamahnya setelah selesai makan malan dan melihat Andre masih duduk di meja makan sambil menikmati dessert dengan santai.

"Gak, Mah. Mau istirahat aja." Jawab Andre sambil menyandarkan punggungnya.

"Kak Andre gak malam mingguan, karna gak punya pacar, Mah." Adiknya menimpali sambil duduk menjauh dari jangkauan tangan kakaknya.

"Eh, ini masih kecil sudah tau pacar. Dengar dari siapa?" Tanya Andre, tapi orang tuanya melihat Yuliane, heran. Sebab putrinya belum juga 10 tahun, sudah bicara tentang pacar.

"Dari teman-teman kakak. Mereka bilang mau jadi pacar kakak, tapi dicuekin." Yuliane jawab polos.

"Kau berteman dengan teman Kakak? Kau kenal mereka di mana?" Tanya Andre.

"Di restoran. Mereka suka datang makan dan ajak ngobrol."

"Ckckck... Stop ngobrol dengan mereka. Gak baik buat pertumbuhan otakmu. Belajar yang benar." Ucap Andre sambil maju dan mengacak rambut adiknya.

^^^Wajah tampan dan postur tubuh yang tinggi, membuat Andreas sangat dikenal dan terkenal sejak masih sekolah dasar hingga SMA. Terutama saat SMA, dia sangat populer dan jadi perbincangan. Dia juga jadi rebutan para siswi yang berharap bisa jadi pacarnya.^^^

^^^Situasi itu tidak menyenangkan bagi Andreas, sebab ada banyak teman pria yang tidak menyukainya, bahkan memusuhinya. Terutama mereka yang orang tuanya sama kaya atau lebih kaya dari orang tuanya. Ditambah lagi dengan anak-anak pejabat tinggi yang merasa kalah populer.^^^

^^^Mereka berusaha berbagai cara menarik perhatian teman-teman agar menjauh dari Andreas. Kadang juga menyebar isyu negatif bahwa Andreas penyuka sesama, karena tidak menunjukan rasa tertarik kepada lawan jenisnya.^^^

^^^Ada juga yang mengatakan Andreas kaku dan angkuh, sok kaya. Padahal ada teman-teman yang orang tuanya yang jauh lebih kaya masih mau ikut kumpul atau nongkrong dengan teman-temannya.^^^

^^^Kadang Andreas juga menjadi taruhan di antara kelompok-kelompok itu. Siapa yang bisa membawa Andreas ke tempat Party atau membuat Andreas adakan party, kelompok itu akan jadi pemenang taruhan sejumlah uang atau hadiah lainnya.^^^

^^^Andreas tidak terpengaruh dengan provokasi teman-temannya. Dia tetap seperti biasa, ke sekolah dan pulang sekolah di antar jemput oleh sopir keluarga. Dia tidak menanggapi sikap teman yang mau bersaing atau mengganggunya.^^^

"Pergunakan waktumu untuk bersenang-senang dengan teman-temanmu, Ndre. Keluar makan atau nonton, jangan terus di restoran." Papah Andreas berkata sambil melihat Andreas dengan sayang, sebab tahu putranya suka membantu di restoran.

"Kalau pergi bersenang-senang, nanti Kak Andre gak bisa gaya chef'chefan, dong, Pah." Yuliane berkata sambil meleletkan lidah ke arah kakaknya.

"Apa maksudmu, Yulia?" Tanya Mamanya.

"Nih, Mah. Lihat gaya Kakak." Ucap Yuliane setelah berdiri mengambil ponselnya, lalu menunjukan foto yang diposting oleh Andreas di akun sosial medianya.

"Itu bukan gaya Yulia, Kakak lagi promo restoran kita." Ucap Andreas dengan wajah galak.

"Mana, Yulia. Papah lihat." Ucap Papanya sambil mengulurkan tangan untuk mengambil ponsel.

"Oh, pantas belakangan ini lebih ramai dengan para wanita yang datang makan di restoran kita." Ucap Papah Andreas mulai mengerti.

"Promo gratis, Pah." Ucap Andreas santai.

"Kau sudah banyak membantu di restoran. S'kali-s'kali keluar dengan teman-temanmu, supaya nanti gak menyesal. Jangan menyia-nyiakan masa mudamu." Papah Andreas berkata sambil menyadarkan punggung, ikut duduk santai. Papahnya berharap, Andreas juga bisa lakukan sesuatu yang dia sukai seperti anak muda lainnya.

"Pernah ikut keluar dengan beberapa teman, Pah. Nongkrong, ngobrol, minum di cafe. Tapi ujung-ujungnya pada minum alkohol. Jadi ya, ngga pernah ikut mereka lagi." Andreas menceritakan pengalamannya.

"Kalian masih remaja, sudah minum alkohol?" Mamah Andreas terkejut mendengar ucapan putranya. Andreas mengangguk kuat, mengiyakan.

"Itu sangat berbahaya, Ndre. Jika mulai terbiasa minum alkohol, akan jadi jalan pembuka untuk minum yang lain." Mamahnya jadi khawatir. Papahnya melihat Andreas dengan serius dan bersyukur, putranya bisa rem lakukan sesuatu yang negatif.

"Kau masih mau kuliah di luar?" Tanya Mamahnya lagi dengan wajah serius.

"Masih, Mah. Ada apa?"

"Seriusin saja. Nanti Mamah bicara sama Opa, supaya bisa bicara dengan keluarga di sana." Ucap Mamahnya serius.

"Kok Mamah sekarang semangat buat Andre kuliah di luar? Kemarenan masih keberatan berpisah dengannya." Papah Andreas menatap istrinya, sebab sebelumnya berat hati mengijinkan putranya kuliah di Belanda.

"Lebih baik Andre menjauh dari teman-temannya yang begitu. Mamah jadi was-was dengan pergaulan mereka, jika kuliah di sini."

"Di mana-mana sama saja, Mah. Tergantung anak-anak kita. Sayang dengan hidup mereka atau tidak. Masih muda tidak pikirkan dampaknya untuk masa depan, nanti menyesal." Papah Andreas pergunakan kesempatan untuk menasehati kedua anaknya.

"Iya, tetap saja. Mama tetap was-was. Tidak semua teman baik, Pah. Mereka bisa jebak dan cekoki anak kita dengan sesuatu yang buruk. Mamah akan bicara dengan Opah, kalau Andre serius." Mamah Andreas hanya bilang sesuatu yang buruk, bukan narko^boi.

"Serius, kok, Mah, Pah. Bukan hindari kegiatan yang begituan, tapi memang suka dengan aktivitas di pentri dan dapur. Menantang untuk lebih kreatif." Ucap Andreas serius.

"Yaaa... Kak Andre ngga jadi bintang film, dong. Sayang Kak. Nanti Kakak makin terkenal loh." Yuliane berkata sambil menunjukan wajah kecewanya.

"Yulia tau dari mana?" Tanya Andreas terkejut.

"Dari teman-teman Kak Andre itu."

"Berhenti bicara dengan mereka." Ucap Andreas serius.

...~°°°~...

...~●○♡○●~...

Terpopuler

Comments

𝐀⃝🥀𝐌𝐀𝐗

𝐀⃝🥀𝐌𝐀𝐗

apaan sih maksa bner jdi org kalo ga suka, sok akrab Igi walau jdi tmen gni. dah lah ad mau ny aja kalian gtu, kyk ga tau aja ❣️

2024-10-07

0

𝓐𝔂⃝❥ᴄʜᷲᴏᷢᴄᷤᴏᷬʟᴀᴛᴇ🧸☘︎​᭄

𝓐𝔂⃝❥ᴄʜᷲᴏᷢᴄᷤᴏᷬʟᴀᴛᴇ🧸☘︎​᭄

herann deh knp mereka kaya maksa yaa, emang ada apa di pesta 🤔❣️

2024-09-09

0

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

coba saja kalo bisa ajak ndreas main,gk akan berhasil ❣️

2024-08-26

0

lihat semua
Episodes
1 01. Andreas Kalingga.
2 02. Andreas 2.
3 03. Andreas 3.
4 04. Andreas 4.
5 05. Reuni.
6 06. Reuni 2
7 07. Reuni 3
8 08. Nicky.
9 09. Nicky - Gretha.
10 10. Nicky - Gretha 2.
11 11. Andreas - Nicky.
12 12. Keluarga Pak Johan.
13 13. Ophelia.
14 14. Ophelia 2.
15 15. Ophelia 3.
16 16. Ophelia 4.
17 17. Keluarga Pak Johan 2
18 18. Teman Lama.
19 19. Teman Lama 2.
20 20. Teman Lama 3.
21 21. Rencana.
22 22. Rencana 2.
23 23. Keluarga Pak Johan 3.
24 24. Ophelia 5.
25 25. Accident.
26 26. Accident 2.
27 27. Accident 3.
28 28. Terjebak.
29 29. Terjebak 2.
30 30. Terjebak 3.
31 31. Persiapan.
32 32. Persiapan 2.
33 33. Panik.
34 34. Panik 2.
35 35. Panik 3
36 36. Panik 4.
37 37. Terbuka.
38 38. Terbuka 2.
39 39. New Era.
40 40. New Era 2.
41 41. New Era 3.
42 42. New Era 4.
43 43. New Era 5
44 44. New Era 6.
45 45. New Era 6
46 46. New Era 7.
47 47. New Era 8.
48 48. New Era 9.
49 49. New Era 10
50 50. New Era 11
51 51. New Era 11.
52 52. New Era 12.
53 53. New Era 13
54 54. New Era 14.
55 55. New Era 15.
56 56. New Era 16.
57 57. New Era 17.
58 58. New Era 18.
59 59. New Era 19.
60 60. New Era 20.
61 61. New Era 21.
62 62. New Era 22.
63 63. Partner
64 64. Partner 2
65 65. Partner 3
66 66. Partner 4.
67 67. Partner 5.
68 68. Partner 6.
69 69. Partner 7.
70 70. Partner 8
71 71. Partner 9.
72 72. Partner 10.
73 73. Partner 11.
74 74. Partner 12.
75 75. Partner 13.
76 76. Partner 14.
77 77. Partner 15.
78 78. Partner 16.
79 79. Partner 17.
80 80. Partner 18.
81 81. Partner 19.
82 82. Partner 20.
83 83. Partner 21.
84 84. Partner 22.
85 85. Partner 23.
86 86. Partner 24.
87 87. Partner 25.
88 88. Partner 26.
89 89. Partner 27.
90 90. Partner 28.
91 91. Partner 29.
92 92. Partner 30.
93 93. Partner 31.
94 94. Partner 32.
95 95. Partner 33.
96 96. Partner 34.
97 97. Partner 35.
98 98. Partner 36.
99 99. Partner 37.
100 100. Partner 38.
101 101. Partner 39.
102 102. Partner 40.
103 103. Partner 41.
104 104. Partner 42.
105 105. Partner 43.
106 106. Partner 44.
107 107. Partner 45.
108 108. Partner 46.
109 109. Partner 47.
110 110. Partner 48.
111 111. Partner 49.
112 112. Partner 50.
113 113. Partner 51.
114 114. Partner 52.
115 115. Partner 53.
116 116. Partner 54.
117 117. Partner 55.
118 118. Partner 56.
119 119. Partner 57
120 120. Partner 58.
121 121. Partner 59.
122 122. Partner 60.
123 123. Partner 61.
124 124. Partner 62.
125 125. Partner 63.
126 126. Partner 64.
127 127. Partner 65.
128 128. Partner 66.
129 129. Partner 67.
130 130. Partner 68.
131 131. Partner 69.
132 132. Partner 70.
133 133. Partner 71.
134 134. Partner 72.
135 135. Partner 73.
136 136. Partner 74.
137 137. Partner 75.
138 138. Partner 76.
139 139. Partner 77.
140 140. Partner 78.
141 141. Partner 79.
142 142. Partner 80.
143 143. Partner 81.
144 144. Partner 82.
145 145. Partner 83.
146 146. Partner 84.
147 147. Partner 85.
148 148. Partner 86.
149 149. Partner 87.
150 150. Partner 88.
151 151. Partner 89.
152 152. Partner 90.
153 153. Partner 91.
154 154. Partner 92.
155 155. Partner 93.
156 156. Partner 94.
157 157. Partner 95.
158 158. Partner 96.
159 159. Partner 97.
160 160. Partner 98.
161 161. Partner 99.
162 162. Partner 100.
163 163. Partner 101.
164 164. Partner 102.
165 165. Partner 103.
166 166. Partner 104.
167 167. Partner 105.
168 168. Partner 106.
169 169. Partner 107.
170 170. Partner 108.
171 171. Partner 109.
172 172. Partner 110
173 173. Partner 111.
Episodes

Updated 173 Episodes

1
01. Andreas Kalingga.
2
02. Andreas 2.
3
03. Andreas 3.
4
04. Andreas 4.
5
05. Reuni.
6
06. Reuni 2
7
07. Reuni 3
8
08. Nicky.
9
09. Nicky - Gretha.
10
10. Nicky - Gretha 2.
11
11. Andreas - Nicky.
12
12. Keluarga Pak Johan.
13
13. Ophelia.
14
14. Ophelia 2.
15
15. Ophelia 3.
16
16. Ophelia 4.
17
17. Keluarga Pak Johan 2
18
18. Teman Lama.
19
19. Teman Lama 2.
20
20. Teman Lama 3.
21
21. Rencana.
22
22. Rencana 2.
23
23. Keluarga Pak Johan 3.
24
24. Ophelia 5.
25
25. Accident.
26
26. Accident 2.
27
27. Accident 3.
28
28. Terjebak.
29
29. Terjebak 2.
30
30. Terjebak 3.
31
31. Persiapan.
32
32. Persiapan 2.
33
33. Panik.
34
34. Panik 2.
35
35. Panik 3
36
36. Panik 4.
37
37. Terbuka.
38
38. Terbuka 2.
39
39. New Era.
40
40. New Era 2.
41
41. New Era 3.
42
42. New Era 4.
43
43. New Era 5
44
44. New Era 6.
45
45. New Era 6
46
46. New Era 7.
47
47. New Era 8.
48
48. New Era 9.
49
49. New Era 10
50
50. New Era 11
51
51. New Era 11.
52
52. New Era 12.
53
53. New Era 13
54
54. New Era 14.
55
55. New Era 15.
56
56. New Era 16.
57
57. New Era 17.
58
58. New Era 18.
59
59. New Era 19.
60
60. New Era 20.
61
61. New Era 21.
62
62. New Era 22.
63
63. Partner
64
64. Partner 2
65
65. Partner 3
66
66. Partner 4.
67
67. Partner 5.
68
68. Partner 6.
69
69. Partner 7.
70
70. Partner 8
71
71. Partner 9.
72
72. Partner 10.
73
73. Partner 11.
74
74. Partner 12.
75
75. Partner 13.
76
76. Partner 14.
77
77. Partner 15.
78
78. Partner 16.
79
79. Partner 17.
80
80. Partner 18.
81
81. Partner 19.
82
82. Partner 20.
83
83. Partner 21.
84
84. Partner 22.
85
85. Partner 23.
86
86. Partner 24.
87
87. Partner 25.
88
88. Partner 26.
89
89. Partner 27.
90
90. Partner 28.
91
91. Partner 29.
92
92. Partner 30.
93
93. Partner 31.
94
94. Partner 32.
95
95. Partner 33.
96
96. Partner 34.
97
97. Partner 35.
98
98. Partner 36.
99
99. Partner 37.
100
100. Partner 38.
101
101. Partner 39.
102
102. Partner 40.
103
103. Partner 41.
104
104. Partner 42.
105
105. Partner 43.
106
106. Partner 44.
107
107. Partner 45.
108
108. Partner 46.
109
109. Partner 47.
110
110. Partner 48.
111
111. Partner 49.
112
112. Partner 50.
113
113. Partner 51.
114
114. Partner 52.
115
115. Partner 53.
116
116. Partner 54.
117
117. Partner 55.
118
118. Partner 56.
119
119. Partner 57
120
120. Partner 58.
121
121. Partner 59.
122
122. Partner 60.
123
123. Partner 61.
124
124. Partner 62.
125
125. Partner 63.
126
126. Partner 64.
127
127. Partner 65.
128
128. Partner 66.
129
129. Partner 67.
130
130. Partner 68.
131
131. Partner 69.
132
132. Partner 70.
133
133. Partner 71.
134
134. Partner 72.
135
135. Partner 73.
136
136. Partner 74.
137
137. Partner 75.
138
138. Partner 76.
139
139. Partner 77.
140
140. Partner 78.
141
141. Partner 79.
142
142. Partner 80.
143
143. Partner 81.
144
144. Partner 82.
145
145. Partner 83.
146
146. Partner 84.
147
147. Partner 85.
148
148. Partner 86.
149
149. Partner 87.
150
150. Partner 88.
151
151. Partner 89.
152
152. Partner 90.
153
153. Partner 91.
154
154. Partner 92.
155
155. Partner 93.
156
156. Partner 94.
157
157. Partner 95.
158
158. Partner 96.
159
159. Partner 97.
160
160. Partner 98.
161
161. Partner 99.
162
162. Partner 100.
163
163. Partner 101.
164
164. Partner 102.
165
165. Partner 103.
166
166. Partner 104.
167
167. Partner 105.
168
168. Partner 106.
169
169. Partner 107.
170
170. Partner 108.
171
171. Partner 109.
172
172. Partner 110
173
173. Partner 111.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!