18. Teman Lama.

...~•Happy Reading•~...

Setelah peristiwa yang terjadi dengan Andreas di Kalingga Restaurant, pengunjung terus meningkat. Sehingga Andreas ikut sibuk membantu di restoran tersebut dan pendapatan restoran pun meningkat berkali lipat.

^^^Andreas yang makin terkenal, membuat banyak pihak menemuinya dengan berbagai penawaran. Main film, sinetron, bahkan minta kerja sama buka channel youtube untuk menayangkan kegiatan masak memasaknya di restoran.^^^

^^^Bahkan ada beberapa orang yang mengundangnya sebagai bintang tamu di beberapa channel untuk mempraktekan beberapa jenis masakan, menjadi chef di acara mereka.^^^

^^^Semuanya ditolak oleh Andreas, sebab dia lebih fokus untuk mengembangkan restoran orang tuanya. Apa lagi setelah kejadian unggahan fotonya di media sosial. Dia makin membatasi diri di ruang publik. Dia lebih memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengunjung di restoran mereka.^^^

Seperti yang direncanakan Andreas dan manager restoran sebelumnya. Mereka sudah memasang cctv di restoran utama yang ada di Mall pada hari libur. Andreas sendiri yang menetukan titik mana saja harus dipasang cctv. Agar tidak ada sudut restoran yang luput dari pantauan mereka.

^^^Setelah restoran di Mall tertangani dengan baik, dia ke restoran lainnya untuk lakukan hal yang sama. Andreas juga lakukan training kepada koki untuk menyiapkan menu yang baru dibuatnya Ara's sopA. Begitu juga untuk beberapa menu yang mengalami pengembangan jenis dan variasi rasa.^^^

Kesibukan Andreas membuat dia harus membagi waktu dengan baik. Saat tiba di rumah, dia hanya gunakan untuk istirahat. Tetapi setelah orang tuanya sudah kembali ke Indonesia, dia bisa sedikit rileks. Setelah pulang ke rumah, dia bisa berenang sebelum makan malam bersama orang tuanya.

Seperti hari ini, mereka makan malam bersama di rumah. "Dre, sudah tahu siapa yang unggah fotomu itu?" Pak Berbad bertanya saat mereka bertiga selesai makan malam. Sedangkan Yuliane belum kembali, sebab kuliahnya belum selesai.

"Andre belum sempat selidiki, Pah. Karna teman-teman sudah bantu klarifikasi dan beritanya sudah redah, Andre lebih fokus untuk pengamanan dan pengembangan restoran."

"Baik. Tapi kau harus berhati-hati, sebab kejadian ini ada baik dan buruknya. Baiknya, restoran kita dipromosikan secara gratis. Buruknya, ada yang berniat buruk kepadamu atau restoran kita." Pak Bernad mengingatkan dengan serius.

"Itu yang Andre pikirkan, Pah. Makanya sudah mulai pasang cctv untuk tambah yang sudah ada. Mungkin tidak terlalu menolong, tapi bisa meminimalis kejadian buruk dari dalam." Andreas menjelaskan yang sudah dikerjalan.

"Apa maksudmu?" Tanya Bu Marnise yang belum mengerti arah penjelasan putranya.

"Maksud Andre, kalau tidak ada gangguan dari luar, minimal kita bisa mencegah pegawai kita lakukan sesuatu yang buruk, Mah."

"Orang luar yang mau mencelakai kita, bisa saja gunakan orang dalam untuk menjatuhkan kita. Andre coba mencegah itu dulu, Mah, Pah."

"Papah setuju. Lebih berbahaya jika mengabaikan musuh dalam selimut. Semua pekerjaan perlu waspada dan berhati-hati. Supaya jika kita dijatuhkan gak sampai terjerembab. Tapi masih bisa berdiri lagi." Pak Bernad berkata kiasan, tapi istri dan putranya sudah mengerti maksudnya.

Setelah berkata demikian, mereka mulai berbagi tugas untuk mengunjungi restoran setiap hari, terutama Pak Bernad dan Andreas. Agar mereka bisa mengevaluasi kekurangan yang ada di setiap restoran.

...~°°°~...

Hari ini Andreas datang lagi ke Mall untuk melihat perkembangan Kalingga Restaurant, setelah beberapa waktu tidak datang ke restoran tersebut.

Ketika masuk ke restoran, seorang waiters mendekatinya. Andreas menunduk, sebab waiters tersebut mau mengatakan sesuatu padanya. "Pak, ada orang yang sudah berapa kali datang ke sini untuk menemui Pak Andre. Hari ini datang lagi." Waiters berkata pelan dan cendrung berbisik.

"Oh, ya? Di mana orangnya?" Andreas terkejut mendengar ada yang mencarinya beberapa kali, tanpa menghubunginya.

"Mari saya antar ke mejanya, Pak." Waiters berjalan di depan Andreas lalu menunjuk dengan jempolnya ke salah satu meja, dimana seorang pria muda sedang asyik makan seorang diri.

Andreas berjalan mendekat sambil memperhatikan pria tersebut dari samping. Ketika pria tersebut mengangkat wajahnya, Andreas berteriak. "Benjiiii..." Lalu berjalan cepat mendekatinya dengan hati senang.

"Ssssssstttt.... Setiap kali mendengar kau memanggilku Benji, tanganku ini ingin melambai." Dia meletakan jari gemulainya di bibir.

"Hahahaha... Apa kabarmu Benjamin?" Andreas tidak bisa menyembunyikan rasa senangnnya, bisa bertemu dengan teman sekolahnya lagi.

"Nah, begitu lebih baik. Jari-jariku langsung kaku." Benjamin menunjukan jari-jari yang sudah kaku sambil tersenyum senang melihat Andreas tidak berubah padanya.

"Seperti yang kau lihat, beginilah aku adanya."

"Hahahaha... Jarimu gak melambai, tapi mulutmu makin melambai. Angin apa yang membawamu ke sini?" Andreas tidak bisa menahan tawanya.

"Angin rindu'lah. Angin apa lagi? Angin gratis sudah lewat. Mokal, gue. Apa lagi yang punya gak ada." Benjamin berkata dengan wajah riang.

"Kau makin macho man. Kau sekarang berkumis."

"Ini kumis tipis hiasan. Kesenggol tissu, hilang."

"Hahaha... Benjol." Sambil tertawa, Andreas duduk di depan Benjamin.

"Sorry, katanya sudah berapa kali ke sini. Aku lagi muter gantian dengan Papah, jadi baru ke sini lagi."

"Iya, aku pas tau kejadian viral itu dan gak bisa hubungi. Jadi ya, coba keberuntungan datang ke sini. Nomormu ganti, ya."

"Iya. Yang dulu sudah gak ada, karna lama gak kepake. Mana nomormu, biar bisa kabar-kabari." Andreas mengulurkan tangan ke arah Benjamin.

"Ini..." Benjamin berikan barcode. "Aku pernah DM, tapi gak bisa."

"Oh iya, aku belum buka lagi setelah kejadian itu. Nanti-nanti saja." Andreas menyimpan nomor telpon Benjamin.

"Aku ikut berita itu, makanya tau kalau kau sudah balik ke sini. Yang penting semua sudah beres."

"Iya, mereka teman-teman yang baik. Mau bantu klarifikasi, jadi gak perlu libatkan pihak berwajib." Andreas berkata sambil menyandarkan punggungnya.

"Iya. Ara itu, sekelas denganku. Dia baik dan pintar dikelas. Suaminya juga baik."

"Kau kenal suaminya?"

"Aku kenal... Suaminya teman kakakku. Mereka sudah lulus sekolah, baru kita masuk. Mungkin Ara satu kampus dengan suaminya." Benjamin menjelaskan, serius.

"Ara sangat nekat. Rasanya aku mau tepok jidat, waktu dia minta pegang perutnya."

"Lagian kau mau aja ikutin kemauannya."

"Habis teman yang lain bilang kalau gak keturutan, bayinya akan terus nceeesss." Andreas berkata sambil meletakan jari telunjuk di pinggiran bibirnya. "Kan lebih parah bayi nncess dari pada bayi melambai sepertimu."

"Ah, kau. Masih juga ledekin aku." Benjamin meletakan peralatan makan di piringnya. "Eh.. Ngomong-ngomong, kau sudah dengar tentang 'peti'?" Pertanyaan Benjamin membuat Andreas melihatnya lalu minta waiters membawa air mineral untuknya.

"Belum. Aku belum lama kembali dan bantu Papah di sini. Terus kejadian itu, jadi gak sempat. Lagian aku baru bertemu dengan Ara dan teman-temannya. Ada apa dengannya?" Andreas jadi serius memperhatikan Benjamin. Kenangan semasa sekolah kembali terbayang di ingatannya.

"Aku dengar, Papanya hampir bangkrut dan terlilit banyak hutang."

"Info A berapa?" Tanya Andreas, serius.

"Aku gak tau info A berapa. Tapi itu aku dengar dari Papaku." Jawab Benjamin serius untuk meyakinkan Andreas.

"Hmmm... Aku selama di sana, gak tau apa pun tentang di sini." Andreas mengangguk, tapi hatinya jadi bertanya-tanya.

...~°°°~...

...~●○♡○●~...

Terpopuler

Comments

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

di setiap musibah pasti ada hikmahnya ❣️

2024-11-11

0

🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️

🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️

bener yg Andre katakan bukan orang luar aja klu ada nuat mau celakain. orang dalam pun bisa. yg harus benar di waspadai ya orang dlm ❣️

2024-11-04

0

🍾⃝ͩᴢᷞᴜᷰɴᷡɪᷧᴀ❤️⃟Wᵃf●⑅⃝ᷟ◌ͩ❀∂я

🍾⃝ͩᴢᷞᴜᷰɴᷡɪᷧᴀ❤️⃟Wᵃf●⑅⃝ᷟ◌ͩ❀∂я

ada untungnya juga masalah kemarin makin ramai aja restoran nya nah yg bikin hoax pasti geram ❣️

2024-09-16

0

lihat semua
Episodes
1 01. Andreas Kalingga.
2 02. Andreas 2.
3 03. Andreas 3.
4 04. Andreas 4.
5 05. Reuni.
6 06. Reuni 2
7 07. Reuni 3
8 08. Nicky.
9 09. Nicky - Gretha.
10 10. Nicky - Gretha 2.
11 11. Andreas - Nicky.
12 12. Keluarga Pak Johan.
13 13. Ophelia.
14 14. Ophelia 2.
15 15. Ophelia 3.
16 16. Ophelia 4.
17 17. Keluarga Pak Johan 2
18 18. Teman Lama.
19 19. Teman Lama 2.
20 20. Teman Lama 3.
21 21. Rencana.
22 22. Rencana 2.
23 23. Keluarga Pak Johan 3.
24 24. Ophelia 5.
25 25. Accident.
26 26. Accident 2.
27 27. Accident 3.
28 28. Terjebak.
29 29. Terjebak 2.
30 30. Terjebak 3.
31 31. Persiapan.
32 32. Persiapan 2.
33 33. Panik.
34 34. Panik 2.
35 35. Panik 3
36 36. Panik 4.
37 37. Terbuka.
38 38. Terbuka 2.
39 39. New Era.
40 40. New Era 2.
41 41. New Era 3.
42 42. New Era 4.
43 43. New Era 5
44 44. New Era 6.
45 45. New Era 6
46 46. New Era 7.
47 47. New Era 8.
48 48. New Era 9.
49 49. New Era 10
50 50. New Era 11
51 51. New Era 11.
52 52. New Era 12.
53 53. New Era 13
54 54. New Era 14.
55 55. New Era 15.
56 56. New Era 16.
57 57. New Era 17.
58 58. New Era 18.
59 59. New Era 19.
60 60. New Era 20.
61 61. New Era 21.
62 62. New Era 22.
63 63. Partner
64 64. Partner 2
65 65. Partner 3
66 66. Partner 4.
67 67. Partner 5.
68 68. Partner 6.
69 69. Partner 7.
70 70. Partner 8
71 71. Partner 9.
72 72. Partner 10.
73 73. Partner 11.
74 74. Partner 12.
75 75. Partner 13.
76 76. Partner 14.
77 77. Partner 15.
78 78. Partner 16.
79 79. Partner 17.
80 80. Partner 18.
81 81. Partner 19.
82 82. Partner 20.
83 83. Partner 21.
84 84. Partner 22.
85 85. Partner 23.
86 86. Partner 24.
87 87. Partner 25.
88 88. Partner 26.
89 89. Partner 27.
90 90. Partner 28.
91 91. Partner 29.
92 92. Partner 30.
93 93. Partner 31.
94 94. Partner 32.
95 95. Partner 33.
96 96. Partner 34.
97 97. Partner 35.
98 98. Partner 36.
99 99. Partner 37.
100 100. Partner 38.
101 101. Partner 39.
102 102. Partner 40.
103 103. Partner 41.
104 104. Partner 42.
105 105. Partner 43.
106 106. Partner 44.
107 107. Partner 45.
108 108. Partner 46.
109 109. Partner 47.
110 110. Partner 48.
111 111. Partner 49.
112 112. Partner 50.
113 113. Partner 51.
114 114. Partner 52.
115 115. Partner 53.
116 116. Partner 54.
117 117. Partner 55.
118 118. Partner 56.
119 119. Partner 57
120 120. Partner 58.
121 121. Partner 59.
122 122. Partner 60.
123 123. Partner 61.
124 124. Partner 62.
125 125. Partner 63.
126 126. Partner 64.
127 127. Partner 65.
128 128. Partner 66.
129 129. Partner 67.
130 130. Partner 68.
131 131. Partner 69.
132 132. Partner 70.
133 133. Partner 71.
134 134. Partner 72.
135 135. Partner 73.
136 136. Partner 74.
137 137. Partner 75.
138 138. Partner 76.
139 139. Partner 77.
140 140. Partner 78.
141 141. Partner 79.
142 142. Partner 80.
143 143. Partner 81.
144 144. Partner 82.
145 145. Partner 83.
146 146. Partner 84.
147 147. Partner 85.
148 148. Partner 86.
149 149. Partner 87.
150 150. Partner 88.
151 151. Partner 89.
152 152. Partner 90.
153 153. Partner 91.
154 154. Partner 92.
155 155. Partner 93.
156 156. Partner 94.
157 157. Partner 95.
158 158. Partner 96.
159 159. Partner 97.
160 160. Partner 98.
161 161. Partner 99.
162 162. Partner 100.
163 163. Partner 101.
164 164. Partner 102.
165 165. Partner 103.
166 166. Partner 104.
167 167. Partner 105.
168 168. Partner 106.
169 169. Partner 107.
170 170. Partner 108.
171 171. Partner 109.
172 172. Partner 110
173 173. Partner 111.
Episodes

Updated 173 Episodes

1
01. Andreas Kalingga.
2
02. Andreas 2.
3
03. Andreas 3.
4
04. Andreas 4.
5
05. Reuni.
6
06. Reuni 2
7
07. Reuni 3
8
08. Nicky.
9
09. Nicky - Gretha.
10
10. Nicky - Gretha 2.
11
11. Andreas - Nicky.
12
12. Keluarga Pak Johan.
13
13. Ophelia.
14
14. Ophelia 2.
15
15. Ophelia 3.
16
16. Ophelia 4.
17
17. Keluarga Pak Johan 2
18
18. Teman Lama.
19
19. Teman Lama 2.
20
20. Teman Lama 3.
21
21. Rencana.
22
22. Rencana 2.
23
23. Keluarga Pak Johan 3.
24
24. Ophelia 5.
25
25. Accident.
26
26. Accident 2.
27
27. Accident 3.
28
28. Terjebak.
29
29. Terjebak 2.
30
30. Terjebak 3.
31
31. Persiapan.
32
32. Persiapan 2.
33
33. Panik.
34
34. Panik 2.
35
35. Panik 3
36
36. Panik 4.
37
37. Terbuka.
38
38. Terbuka 2.
39
39. New Era.
40
40. New Era 2.
41
41. New Era 3.
42
42. New Era 4.
43
43. New Era 5
44
44. New Era 6.
45
45. New Era 6
46
46. New Era 7.
47
47. New Era 8.
48
48. New Era 9.
49
49. New Era 10
50
50. New Era 11
51
51. New Era 11.
52
52. New Era 12.
53
53. New Era 13
54
54. New Era 14.
55
55. New Era 15.
56
56. New Era 16.
57
57. New Era 17.
58
58. New Era 18.
59
59. New Era 19.
60
60. New Era 20.
61
61. New Era 21.
62
62. New Era 22.
63
63. Partner
64
64. Partner 2
65
65. Partner 3
66
66. Partner 4.
67
67. Partner 5.
68
68. Partner 6.
69
69. Partner 7.
70
70. Partner 8
71
71. Partner 9.
72
72. Partner 10.
73
73. Partner 11.
74
74. Partner 12.
75
75. Partner 13.
76
76. Partner 14.
77
77. Partner 15.
78
78. Partner 16.
79
79. Partner 17.
80
80. Partner 18.
81
81. Partner 19.
82
82. Partner 20.
83
83. Partner 21.
84
84. Partner 22.
85
85. Partner 23.
86
86. Partner 24.
87
87. Partner 25.
88
88. Partner 26.
89
89. Partner 27.
90
90. Partner 28.
91
91. Partner 29.
92
92. Partner 30.
93
93. Partner 31.
94
94. Partner 32.
95
95. Partner 33.
96
96. Partner 34.
97
97. Partner 35.
98
98. Partner 36.
99
99. Partner 37.
100
100. Partner 38.
101
101. Partner 39.
102
102. Partner 40.
103
103. Partner 41.
104
104. Partner 42.
105
105. Partner 43.
106
106. Partner 44.
107
107. Partner 45.
108
108. Partner 46.
109
109. Partner 47.
110
110. Partner 48.
111
111. Partner 49.
112
112. Partner 50.
113
113. Partner 51.
114
114. Partner 52.
115
115. Partner 53.
116
116. Partner 54.
117
117. Partner 55.
118
118. Partner 56.
119
119. Partner 57
120
120. Partner 58.
121
121. Partner 59.
122
122. Partner 60.
123
123. Partner 61.
124
124. Partner 62.
125
125. Partner 63.
126
126. Partner 64.
127
127. Partner 65.
128
128. Partner 66.
129
129. Partner 67.
130
130. Partner 68.
131
131. Partner 69.
132
132. Partner 70.
133
133. Partner 71.
134
134. Partner 72.
135
135. Partner 73.
136
136. Partner 74.
137
137. Partner 75.
138
138. Partner 76.
139
139. Partner 77.
140
140. Partner 78.
141
141. Partner 79.
142
142. Partner 80.
143
143. Partner 81.
144
144. Partner 82.
145
145. Partner 83.
146
146. Partner 84.
147
147. Partner 85.
148
148. Partner 86.
149
149. Partner 87.
150
150. Partner 88.
151
151. Partner 89.
152
152. Partner 90.
153
153. Partner 91.
154
154. Partner 92.
155
155. Partner 93.
156
156. Partner 94.
157
157. Partner 95.
158
158. Partner 96.
159
159. Partner 97.
160
160. Partner 98.
161
161. Partner 99.
162
162. Partner 100.
163
163. Partner 101.
164
164. Partner 102.
165
165. Partner 103.
166
166. Partner 104.
167
167. Partner 105.
168
168. Partner 106.
169
169. Partner 107.
170
170. Partner 108.
171
171. Partner 109.
172
172. Partner 110
173
173. Partner 111.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!