19. Teman Lama 2.

...~•Happy Reading•~...

Benjamin mengerti yang dikatakan Andreas, sebab dia tahu kesibukan dan keseriusan Andreas dalam belajar sesuatu yang dia minati.

"Andre, sekarang kita panggil namanya saja, karena Papanya sudah tidak lagi jadi pejabat tinggi. Jadi kita tidak perlu membahasakan dia dengan 'peti' lagi." Benjamin berkata serius sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Andreas.

"Papanya sudah pensiun?" Andreas heran dengan ucapan Benjamin.

"Belum. Papanya dipindahkan atau diturunkan jabatannya, kalau gak salah. Itu yang aku dengar."

"Oh, ya...? Mungkinkah masalah utang itu, jadi berpengaruh pada jabatan Papanya?" Andreas heran mendengar keterangan Benjamin.

"Sepertinya begitu. Aku dengar dengar dari Papaku. Papa Nicky pernah berbisnis juga, jadi sempat bertemu dengan Papaku." Benjamin berkata serius untuk meyakinkan Andreas.

^^^Andreas jadi berpikir tentang reservasi Nicky. 'Mengapa dia lakukan reservasi tapi yang datang adalah Gretha?' Andreas membatin. Seperti yang terlihat di cctv, Gretha sendiri yang datang makan. Andreas berharap nama Nicky yang reservasi bukan Nicky teman mereka yang sedang dibicarakan Benjamin.^^^

"Lalu kau pernah bertemu Nicky, atau tahu tentang dia?" Andreas jadi ingin tahu tentang Nicky, teman mereka yang tiba-tiba muncul namanya.

"Bertemu sih, gak. Tapi sering dengar tentang dia dari Kakak-kakakku, karena mereka bekerja diberbagai tempat."

"Kau masih ingat dia dan teman-temannya selalu berusaha mengajakmu ke berbagai party saat sekolah dulu?"

"Iya. Ada apa dengan itu?" Andreas makin penasaran.

"Kau masih ingat sang primadona itu, kan?" Andreas mengangguk lagi, namun alisnya bertaut.

"Iya. Jessie. Ada apa dengannya? Kau gak jawab pertanyaanku, tapi malah balik bertanya." Protes Andreas sambil mengepalkan tangan ke arah Benjamin.

"Aku mau tau, kau masih ingat gak. Takutnya cewek bule sudah menghapus jejak cewek lokal dari ingatanmu." Benjamin berkata sambil mengangkat tangannya.

"Dasar, benjol. Gak usah belok. Teruskan penjelasan s'tengahmu itu. Atau, aku minta security menggendongmu keluar."

"Iiiiihhh... Mauuuu..." Benjamin kembali lakukan adegan memeluk dada dengan kedua tangannya untuk ngeledekin Andreas.

"Ah, sudaaa... Makan saja sendiri. Dari pada aku duduk terus di sini dan cabut kumismu per 2 helai setiap detik." Andreas berkata serius, tapi hatinya mau tertawa melihat yang dilakulan Benjamin.

"Eeh, jangaaan. Ini modalku menaklukan lawan jenis." Benjamin mengangkat tangan lagi untuk menghalangi tangan Andreas.

"Sini mendekat." Benjamin memberikan isyarat agar Andreas menunduk seperti dirinya. Supaya posisi jarak mereka bisa lebih dekat.

"Serius, ya. Tanganku akan lebih dekat ke kumismu." Ancam Andreas sambil menunjukan jari-jarinya yang siap mencabut.

"Serius, semua'rius, ada." Ucap Benjamin sambil mengangkat kedua jarinya ke atas, tanda dia sangat serius.

^^^Andreas jadi memajukan tubuhnya dan menunduk ke arah Benjamin karena melihat wajahnya yang serius. Hal itu membuat dia makin penasaran dengan apa yang akan dikatakan Benjamin.^^^

"Jessie sempat ditahan polisi beberapa waktu karna kedapatan make narko^boi." Bisik Benjamin, pelan.

"Serius?" Andreas terkejut mendengar keterangan Benjamin.

"Serius. Kemudian berakhir di tempat rehab. Mungkin orang tuanya lewat belakang, jadi gak lama ditahan. Dia segera dipindahkan ke tempat rehab." Andreas melihat Benjamin dengan serius.

"Itu setelah kalian kuliah atau...?" Andreas bertanya, sebab saat kelas 3 mereka tidak terlihat menggunakan barang-barang seperti itu.

"Saat kuliah. Tapi sepertinya, semuanya berawal dari acara party-party itu. Waktu kakakku bilang, aku bersyukur tetap mengintilmu ke mana saja. Kalau gak, mungkin akan bernasib sama dengan mereka." Benjamin berkata sambil menghembuskan nafas lega.

"Aku dengar dari beberapa teman yang lolos dan berhenti kumpul dengan kelompok Nicky, maksudku gak terlanjur dan gak berlanjut. Mereka semua yang suka party itu tanpa sadar diberikan benda itu."

"Huuuuu... Aku curiga dengan itu. Sebab untuk apa mereka mendesak aku ikut, padahal ada banyak siswa yang lain." Andreas menegakan punggungnya sambil melihat Benjamin, serius.

"Mendekat dan dengar lagi. Aku gak suka bicarakan ini, karna diperingati kakak-kakaku supaya gak ngomong ke sembarang orang. Aku bisa dipa'kein gelang besi." Benjamin berkata serius.

^^^Andreas mengerti maksud Benjamin lalu kembali mencondongkan tubuhnya ke arah Benjamin dan menundukan wajahnya.^^^

"Itu mereka lakukan hanya buat anak-anak yang orang tuanya berduit dan royal. Kau tahu sendiri siapa orang tua Jessie dan duit mereka."

"Menurut teman yang lolos itu, kalau di antara mereka yang sudah nyandu dan nagi, mereka harus beli sendiri. Dan barang itu di jual dengan harga tinggi kepada mereka." Bisik Benjamin pelan, khawatir ada yang dengar.

"Huuuuu... Mereka sudah merusak masa depan teman-temannya." Andreas berkata dengan emosi.

"Mana mereka pikirkan itu. Yang penting dapat duit yang banyak. Gak peduli caranya atau keslamatan orang lain." Benjamin berkata serius.

"Lalu bagaimana dengan teman-teman yang ditahan atau direhab? Apakah sudah sembuh?"

"Aku tidak ikuti. Dan untuk Jessie, setelah dari tempat rehab, tidak ada yang tau dia kemana. Tidak ada yang dengar beritanya lagi. Semoga dia masih hidup. Sebab dari semua teman, yang paling parah, Jessie."

"Mungkinkah karena sering menempel sama Nicky dan diajak party?"

"Mungkin. Tapi yang hebatnya, Nicky tidak tersentuh. Dia tetap bersih, walau pernah ikut dites juga oleh pihak berwajib."

"Mungkinkah dia hanya sebagai penyedia atau perantara?" Andreas bertanya serius.

"Mungkin saja, atau main belakang dengan aparat." Bisik Benjamin.

"Soal itu, kakak-kakakku kurang tau. Tapi suatu hal yang pasti, dia banyak duit. Sekarang di lingkaran teman-teman, dia sangat kaya."

"Berbeda dengan kita berdua. Punya duit, karena bekerja di perusahaan orang tua. Dia mendirikan perusahaannya sendiri." Benjamin berkata serius, lalu menegakan punggungnya mengikuti Andreas yang sudah bersandar sambil mencerna informasi yang disampaikannya.

"Kau tau bisnis nya bergerak di bidang apa?" Tanya Andreas setelah berpikir sesaat.

"Tidak ada yang tahu, tapi kantornya ada di salah satu gedung di segi tiga emas. Kau tahu kan, orang seperti apa dan siapa saja yang bisa berkantor di gedung-gedung tingkat di sana." Ucap Benjamin, serius. Andreas mengangguk, sebab sudah tahu dari Papahnya.

"Tapi aku dengar selentingan jika ikut meeting dengan kakak-kakakku. Ada isyu yang beredar, bisnisnya seputar kuliner. Tapi belum ada yang tahu, yang mana." Benjamin berkata serius.

"Oh, begitu." Andreas berkata pelan, tapi sel-sel halus di dalam kepalanya bergerak cepat ke berbagai arah. Dia sangat serius memikirkan informasi Benjamin tentang Nicky.

^^^Andreas percaya yang disampaikan Benjamin, karena dia sudah mengenal sifatnya dari dulu tidak suka menyebar isyu atau ngegosip. Jika dia sampaikan padanya, informasi itu mendekati kebenaran.^^^

"Kalau begitu, berikan aku waktu sebentar. Silahkan pesan lagi menu yang kau suka. Aku mau makan siang denganmu." Andreas memanggil salah waiters terdekat lalu berbicara dengannya.

"Tolong siapkan menu ini dan minum ini untuk saya. Sedangkan buat teman saya, tanyakan beliau." Andreas berkata sambil mempersilahkan Benjamin mengatakan menu pilihannya kepada waiters.

"Aku tinggal sebentar." Benjamin mengangguk kuat. Dia mengerti saat Andreas berdiri dan menepuk pelan bahunya.

...~°°°~...

...~●○♡○●~...

Terpopuler

Comments

🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️

🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️

pertemuan Andreas dgn Benjamin sangat menguntungkan Andreas karena info" yg Bejamin berikan sangat bermanfaat wat Andreas❣️

2024-11-04

0

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

alhamdulilah ya Andreas gak ikutan party JD dia terhindar dari hall yang gak baik❣️

2024-11-11

0

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ ᴋɪʀᴀɴᴀ 𝐀⃝🥀🍁❣️

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ ᴋɪʀᴀɴᴀ 𝐀⃝🥀🍁❣️

Sekarang ini banyak banget Aparat yang gila uang dan lalai akan tugas mereka 😔 contohnya aja tetangga gue dia Aparat berbaju coklat tapi malah jadi pengedar na koboi❣️

2024-09-30

0

lihat semua
Episodes
1 01. Andreas Kalingga.
2 02. Andreas 2.
3 03. Andreas 3.
4 04. Andreas 4.
5 05. Reuni.
6 06. Reuni 2
7 07. Reuni 3
8 08. Nicky.
9 09. Nicky - Gretha.
10 10. Nicky - Gretha 2.
11 11. Andreas - Nicky.
12 12. Keluarga Pak Johan.
13 13. Ophelia.
14 14. Ophelia 2.
15 15. Ophelia 3.
16 16. Ophelia 4.
17 17. Keluarga Pak Johan 2
18 18. Teman Lama.
19 19. Teman Lama 2.
20 20. Teman Lama 3.
21 21. Rencana.
22 22. Rencana 2.
23 23. Keluarga Pak Johan 3.
24 24. Ophelia 5.
25 25. Accident.
26 26. Accident 2.
27 27. Accident 3.
28 28. Terjebak.
29 29. Terjebak 2.
30 30. Terjebak 3.
31 31. Persiapan.
32 32. Persiapan 2.
33 33. Panik.
34 34. Panik 2.
35 35. Panik 3
36 36. Panik 4.
37 37. Terbuka.
38 38. Terbuka 2.
39 39. New Era.
40 40. New Era 2.
41 41. New Era 3.
42 42. New Era 4.
43 43. New Era 5
44 44. New Era 6.
45 45. New Era 6
46 46. New Era 7.
47 47. New Era 8.
48 48. New Era 9.
49 49. New Era 10
50 50. New Era 11
51 51. New Era 11.
52 52. New Era 12.
53 53. New Era 13
54 54. New Era 14.
55 55. New Era 15.
56 56. New Era 16.
57 57. New Era 17.
58 58. New Era 18.
59 59. New Era 19.
60 60. New Era 20.
61 61. New Era 21.
62 62. New Era 22.
63 63. Partner
64 64. Partner 2
65 65. Partner 3
66 66. Partner 4.
67 67. Partner 5.
68 68. Partner 6.
69 69. Partner 7.
70 70. Partner 8
71 71. Partner 9.
72 72. Partner 10.
73 73. Partner 11.
74 74. Partner 12.
75 75. Partner 13.
76 76. Partner 14.
77 77. Partner 15.
78 78. Partner 16.
79 79. Partner 17.
80 80. Partner 18.
81 81. Partner 19.
82 82. Partner 20.
83 83. Partner 21.
84 84. Partner 22.
85 85. Partner 23.
86 86. Partner 24.
87 87. Partner 25.
88 88. Partner 26.
89 89. Partner 27.
90 90. Partner 28.
91 91. Partner 29.
92 92. Partner 30.
93 93. Partner 31.
94 94. Partner 32.
95 95. Partner 33.
96 96. Partner 34.
97 97. Partner 35.
98 98. Partner 36.
99 99. Partner 37.
100 100. Partner 38.
101 101. Partner 39.
102 102. Partner 40.
103 103. Partner 41.
104 104. Partner 42.
105 105. Partner 43.
106 106. Partner 44.
107 107. Partner 45.
108 108. Partner 46.
109 109. Partner 47.
110 110. Partner 48.
111 111. Partner 49.
112 112. Partner 50.
113 113. Partner 51.
114 114. Partner 52.
115 115. Partner 53.
116 116. Partner 54.
117 117. Partner 55.
118 118. Partner 56.
119 119. Partner 57
120 120. Partner 58.
121 121. Partner 59.
122 122. Partner 60.
123 123. Partner 61.
124 124. Partner 62.
125 125. Partner 63.
126 126. Partner 64.
127 127. Partner 65.
128 128. Partner 66.
129 129. Partner 67.
130 130. Partner 68.
131 131. Partner 69.
132 132. Partner 70.
133 133. Partner 71.
134 134. Partner 72.
135 135. Partner 73.
136 136. Partner 74.
137 137. Partner 75.
138 138. Partner 76.
139 139. Partner 77.
140 140. Partner 78.
141 141. Partner 79.
142 142. Partner 80.
143 143. Partner 81.
144 144. Partner 82.
145 145. Partner 83.
146 146. Partner 84.
147 147. Partner 85.
148 148. Partner 86.
149 149. Partner 87.
150 150. Partner 88.
151 151. Partner 89.
152 152. Partner 90.
153 153. Partner 91.
154 154. Partner 92.
155 155. Partner 93.
156 156. Partner 94.
157 157. Partner 95.
158 158. Partner 96.
159 159. Partner 97.
160 160. Partner 98.
161 161. Partner 99.
162 162. Partner 100.
163 163. Partner 101.
164 164. Partner 102.
165 165. Partner 103.
166 166. Partner 104.
167 167. Partner 105.
168 168. Partner 106.
169 169. Partner 107.
170 170. Partner 108.
171 171. Partner 109.
172 172. Partner 110
173 173. Partner 111.
Episodes

Updated 173 Episodes

1
01. Andreas Kalingga.
2
02. Andreas 2.
3
03. Andreas 3.
4
04. Andreas 4.
5
05. Reuni.
6
06. Reuni 2
7
07. Reuni 3
8
08. Nicky.
9
09. Nicky - Gretha.
10
10. Nicky - Gretha 2.
11
11. Andreas - Nicky.
12
12. Keluarga Pak Johan.
13
13. Ophelia.
14
14. Ophelia 2.
15
15. Ophelia 3.
16
16. Ophelia 4.
17
17. Keluarga Pak Johan 2
18
18. Teman Lama.
19
19. Teman Lama 2.
20
20. Teman Lama 3.
21
21. Rencana.
22
22. Rencana 2.
23
23. Keluarga Pak Johan 3.
24
24. Ophelia 5.
25
25. Accident.
26
26. Accident 2.
27
27. Accident 3.
28
28. Terjebak.
29
29. Terjebak 2.
30
30. Terjebak 3.
31
31. Persiapan.
32
32. Persiapan 2.
33
33. Panik.
34
34. Panik 2.
35
35. Panik 3
36
36. Panik 4.
37
37. Terbuka.
38
38. Terbuka 2.
39
39. New Era.
40
40. New Era 2.
41
41. New Era 3.
42
42. New Era 4.
43
43. New Era 5
44
44. New Era 6.
45
45. New Era 6
46
46. New Era 7.
47
47. New Era 8.
48
48. New Era 9.
49
49. New Era 10
50
50. New Era 11
51
51. New Era 11.
52
52. New Era 12.
53
53. New Era 13
54
54. New Era 14.
55
55. New Era 15.
56
56. New Era 16.
57
57. New Era 17.
58
58. New Era 18.
59
59. New Era 19.
60
60. New Era 20.
61
61. New Era 21.
62
62. New Era 22.
63
63. Partner
64
64. Partner 2
65
65. Partner 3
66
66. Partner 4.
67
67. Partner 5.
68
68. Partner 6.
69
69. Partner 7.
70
70. Partner 8
71
71. Partner 9.
72
72. Partner 10.
73
73. Partner 11.
74
74. Partner 12.
75
75. Partner 13.
76
76. Partner 14.
77
77. Partner 15.
78
78. Partner 16.
79
79. Partner 17.
80
80. Partner 18.
81
81. Partner 19.
82
82. Partner 20.
83
83. Partner 21.
84
84. Partner 22.
85
85. Partner 23.
86
86. Partner 24.
87
87. Partner 25.
88
88. Partner 26.
89
89. Partner 27.
90
90. Partner 28.
91
91. Partner 29.
92
92. Partner 30.
93
93. Partner 31.
94
94. Partner 32.
95
95. Partner 33.
96
96. Partner 34.
97
97. Partner 35.
98
98. Partner 36.
99
99. Partner 37.
100
100. Partner 38.
101
101. Partner 39.
102
102. Partner 40.
103
103. Partner 41.
104
104. Partner 42.
105
105. Partner 43.
106
106. Partner 44.
107
107. Partner 45.
108
108. Partner 46.
109
109. Partner 47.
110
110. Partner 48.
111
111. Partner 49.
112
112. Partner 50.
113
113. Partner 51.
114
114. Partner 52.
115
115. Partner 53.
116
116. Partner 54.
117
117. Partner 55.
118
118. Partner 56.
119
119. Partner 57
120
120. Partner 58.
121
121. Partner 59.
122
122. Partner 60.
123
123. Partner 61.
124
124. Partner 62.
125
125. Partner 63.
126
126. Partner 64.
127
127. Partner 65.
128
128. Partner 66.
129
129. Partner 67.
130
130. Partner 68.
131
131. Partner 69.
132
132. Partner 70.
133
133. Partner 71.
134
134. Partner 72.
135
135. Partner 73.
136
136. Partner 74.
137
137. Partner 75.
138
138. Partner 76.
139
139. Partner 77.
140
140. Partner 78.
141
141. Partner 79.
142
142. Partner 80.
143
143. Partner 81.
144
144. Partner 82.
145
145. Partner 83.
146
146. Partner 84.
147
147. Partner 85.
148
148. Partner 86.
149
149. Partner 87.
150
150. Partner 88.
151
151. Partner 89.
152
152. Partner 90.
153
153. Partner 91.
154
154. Partner 92.
155
155. Partner 93.
156
156. Partner 94.
157
157. Partner 95.
158
158. Partner 96.
159
159. Partner 97.
160
160. Partner 98.
161
161. Partner 99.
162
162. Partner 100.
163
163. Partner 101.
164
164. Partner 102.
165
165. Partner 103.
166
166. Partner 104.
167
167. Partner 105.
168
168. Partner 106.
169
169. Partner 107.
170
170. Partner 108.
171
171. Partner 109.
172
172. Partner 110
173
173. Partner 111.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!