17. Keluarga Pak Johan 2

...~•Happy Reading•~...

Ophelia dijemput sopir mobil online yang dipesannya tepat waktu. Kemudian mereka menuju Stasiun Kereta Api. Beberapa waktu kemudian dia sudah berada dalam kereta api menuju Surabaya.

^^^Ophelia sengaja naik kereta api agar bisa santai sambil memikirkan apa yang akan dilakukan untuk masa depannya. Kota pertama yang ada di pikirannya adalah Surabaya, karena pernah ke tempat tersebut. Dia akan menenangkan diri di sana sebelum menentukan apa yang akan dilakukan untuk masa depannya.^^^

Dia terbangun saat sinar mentari menyinari wajahnya. Dia melihat keluar jendela. Matahari sudah bersinar terang menyinari hamparan sawah dengan padi yang mulai menguning. Dia bersyukur masih hidup, dalam kondisi baik dan berpikiran baik.

Dia mengambil botol air mineral dari dalam tas, lalu minum perlahan. Ketika melihat roti yang ada dalam tasnya, air matanya menetes mengingat Ayahnya.

...~°°°~...

Di tempat lain; Di rumah keluarga Pak Johan, rumah yang ditinggalkan Ophelia mulai terjadi kesibukan. Istrinya sudah bangun dan sibuk di dapur dengan hati riang, karena tadi malam saat bangun untuk minum, dia melihat Ophelia meninggalkan rumah sambil menarik koper. Hal itu membuat hatinya bersorak gembira, sebab dia yakin Ophelia telah pergi meninggalkan rumah.

^^^Istri Pak Johan yang sudah tahu Ophelia sering berangkat diam-diam setelah Subuh, ikut bangun dan ke dapur untuk mengambil minum. Jadi jika Ophelia ke dapur dan bertemu dengannya, dia akan berpura-pura sedang mengambil minuman.^^^

^^^Tapi Ophelia tidak pernah ke dapur untuk membuat atau mengambil minuman. Dia hanya sampai di ruang makan meletakan roti dalam tempat roti, lalu keluar dari rumah.^^^

^^^Namun hari ini, sangat berbeda. Dia yang terbangun dini hari untuk minum, melihat Ophelia keluar dari rumah sambil membawa koper yang cukup berat. Dia jadi berpikir, Ophelia sudah pergi dari rumah. Pemikiran itu membuat hatinya senang. 'Akhirnya, kau pergi juga.' Istri Pak Johan membatin, lalu kembali tidur sambil tersenyum.^^^

Pak Johan yang sudah bangun dan siap ke kantor, segera ke ruang makan untuk sarapan. "Gak ada roti?" Tanya Pak Johan kepada istrinya yang sudah duduk dengan nasi goreng dan minuman di atas meja makan.

"Kan, kemarin sudah dihabisin. Makan saja ini. Aku sudah bangun pagi untuk bikin sarapanmu." Istrinya berkata sambil menahan emosi, sebab Pak Johan tidak tersentuh dengan nasi goreng buatannya.

^^^Istrinya tidak tahu, Pak Johan tidak bisa makan nasi dalam bentuk apa pun sebelum jam 10 pagi. Oleh sebab itu, Ophelia setiap hari membeli roti untuk sarapannya.^^^

^^^Satu hari sebelumnya, Ophelia masih beli roti dan letakan di tempat roti untuk sarapan Ayahnya. Tapi kemarin sore, roti yang dia beli tidak letakan di tempat roti, karena Ayahnya keburu pulang. Setelah itu, dia tidak keluar dari kamar. Jadi roti itu dibawa untuk sarapan di jalan.^^^

"Kalau begitu, aku minum saja. Perutku gak enak kalau makan berat di pagi hari." Pak Johan mengambil cangkir lalu minum minuman yang sudah disediakan.

"Kau tidak bisa makan nasi goreng ini sedikit, saja?" Istrinya bertanya dengan suara pelan menahan emosi. Dia berharap suaminya bisa mencicipi masakannya.

"Mau sedikit, atau banyak, sama saja. Aku akan bolak balik kamar mandi. Jadi gak bisa tenang kerja. Apa kau pernah lihat aku sarapan nasi di akhir pekan?"

"Tidak pernah."

"Libur di rumah saja gak makan, apa lagi ke kantor. Aku kira, selama ini kau sudah tahu, makanya setiap pagi ada roti untuk sarapanku." Pak Johan heran dengan istrinya yang berlaku seolah tidak tahu kebiasaannya.

"Aku lupa." Istrinya berkata cepat, agar Pak Johan tidak curiga bahwa roti itu disiapkan oleh Ophelia untuknya.

"Beli saja roti buat sarapanku. Supaya kau gak usah bangun pagi-pagi untuk bikin sarapan." Pak Johan berkata serius, lalu menghabiskan minumannya.

Ketika keluar dari ruang makan, tanpa sadar kakinya melangkah ke kamar Ophelia dan mengetuk pintu sambil memanggil namanya. "Ophel, Ophelia. Nanti pulang jangan malam. Ayah mau bicara denganmu." Pak Johan berkata dengan suara keras, setelah mengetuk pintu beberapa kali.

^^^Pak Johan tetap berkata walau tidak ada sahutan dari dalam kamar, karena mengira Ophelia masih ada di dalam dan tidak mau bicara dengannya.^^^

^^^Pak Johan lakukan itu, sebab hatinya tiba-tiba merasa kosong. Ada perasaan bersalah yang mengganggunya, sebab sudah cukup lama belum mendengar suara Ophelia atau melihatnya. Suatu kondisi yang baru disadarinya. Mereka belum bertemu dan Ophelia tidak menghubunginya setelah kejadian malam itu.^^^

^^^Melihat sikap suaminya, istrinya meradang tapi berusaha tenang agar suaminya tidak curiga. Dia mengingatkan diri sendiri bahwa sudah tidak akan ada lagi pembicaraan antara Ayah dan anak. Dia yakin Ophelia sudah pergi.^^^

Setelah Pak Johan berangkat ke kantor, istrinya segera masuk ke kamar anak-anaknya. "Ayoo, bangun. Cepaaattt....!" Dia menggoyang tubuh kedua anaknya yang tidur seperti batang pohon.

"Ada apa sih, Mi. Ini masih pagi. Ayam aja masih tidur." Gina menggosok matanya sambil melihat jam di ponselnya.

"Ayam sudah bangun dan sudah dibawa ke pasar. Cepat bangun. Bantu Mami bersihin rumah ini." Dia terus menggoyang tubuh kedua anaknya.

^^^Dia katakan itu, sebab selama kejadian Ophelia ditampar Ayahnya, tidak ada orang yang datang untuk membersihkan rumah.^^^

^^^Ophelia tidak lakukan apa pun di rumah, bahkan untuk makan pun, tidak. Sehingga rumah sangat berantakan. Padahal mereka sudah biarkan begitu saja semua yang ada dalam rumah, sebab tahu ada yang datang untuk bersihkan.^^^

^^^Hanya pakaian kotor yang mereka cuci, sebab Ophelia tidak mencuci pakaian Ayahnya lagi. Dibiarkan begitu saja, dengan pakaian mereka. Sedangkan pakaiannya dibawa ke laundry. Itu terlihat saat pulang kerja dia menjinjing kantong laundry. Hal itu membuat mereka panas hati.^^^

"Mengapa kita yang bersihin rumah? Biarkan aja orang suruhannya itu. Lagian kami baru aja mani pedi." Kakak Gina berkata sambil mengeluarkan kaki dan tangannya dari balik selimut.

"Dia sudah tidak ada di sini. Ayoo, cepat bangun."

"Mami tau dari mana?" Tanya kedua anaknya bersamaan.

"Tadi malam Mami lihat dia bawa koper...." Mami Gina menceritakan apa yang dilihatnya, saat Ophelia keluar dari rumah.

"Benarkah, Mi?"

"Iya. Cepat bangun."

"Asyiiikk... Aku akan pindah ke kamarnya."

"Kau adik. Tinggal di sini."

"Gak usah ribut. Tunggu dan lihat momennya. Jangan ceroboh." Mami Gina mengingatkan kedua anaknya yang mulai memperebutkan kamar Ophelia.

"Ayahnya sudah tahu kalau dia sudah pergi, Mi?" Tanya anaknya yang tua yang sudah bangun dan duduk.

"Belum. Tadi ke kamar untuk ..." Mami Gina cerita yang dilakukan suaminya di depan kamar Ophelia.

"Wah, untung dia sudah pergi sebelum Ayahnya bicara dengan dia. Bisa, bisa mereka berdamai dan dia tidak jadi pergi dari rumah ini." Kakak Gina berkata dengan nada, lega.

"Iya, ya. Kalau terjadi begitu, kita harus berusaha lagi untuk menjebak dia." Gina berkata sambil melihat Maminya.

"Makanya cepat bangun dan jangan lakukan sesuatu yang bikin Ayahnya curiga dan mencari dia. Sementara ini harus sabar dan lihat perkembangan. Jangan sampai dia ditelpon dan kembali ke sini."

"Mami benar. Aku gak mikir. Benda ini bisa memulangkan dia ke sini." Kakak Gina berkata sambil mengangkat ponselnya.

...~°°°~...

...~●●♡○●~...

Terpopuler

Comments

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

seneng ya kalian kalau ophelia pergi dari sana ❣️

2024-11-11

0

🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️

🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️

semarah marah"a ayah kandung tetap anak yg di pikirkan❣️

2024-11-04

0

🍾⃝ͩᴢᷞᴜᷰɴᷡɪᷧᴀ❤️⃟Wᵃf●⑅⃝ᷟ◌ͩ❀∂я

🍾⃝ͩᴢᷞᴜᷰɴᷡɪᷧᴀ❤️⃟Wᵃf●⑅⃝ᷟ◌ͩ❀∂я

anak dan ibu yang nggak punya perasaan tuh bapaknya knp nggak sadar sih gemes dah ❣️

2024-09-16

0

lihat semua
Episodes
1 01. Andreas Kalingga.
2 02. Andreas 2.
3 03. Andreas 3.
4 04. Andreas 4.
5 05. Reuni.
6 06. Reuni 2
7 07. Reuni 3
8 08. Nicky.
9 09. Nicky - Gretha.
10 10. Nicky - Gretha 2.
11 11. Andreas - Nicky.
12 12. Keluarga Pak Johan.
13 13. Ophelia.
14 14. Ophelia 2.
15 15. Ophelia 3.
16 16. Ophelia 4.
17 17. Keluarga Pak Johan 2
18 18. Teman Lama.
19 19. Teman Lama 2.
20 20. Teman Lama 3.
21 21. Rencana.
22 22. Rencana 2.
23 23. Keluarga Pak Johan 3.
24 24. Ophelia 5.
25 25. Accident.
26 26. Accident 2.
27 27. Accident 3.
28 28. Terjebak.
29 29. Terjebak 2.
30 30. Terjebak 3.
31 31. Persiapan.
32 32. Persiapan 2.
33 33. Panik.
34 34. Panik 2.
35 35. Panik 3
36 36. Panik 4.
37 37. Terbuka.
38 38. Terbuka 2.
39 39. New Era.
40 40. New Era 2.
41 41. New Era 3.
42 42. New Era 4.
43 43. New Era 5
44 44. New Era 6.
45 45. New Era 6
46 46. New Era 7.
47 47. New Era 8.
48 48. New Era 9.
49 49. New Era 10
50 50. New Era 11
51 51. New Era 11.
52 52. New Era 12.
53 53. New Era 13
54 54. New Era 14.
55 55. New Era 15.
56 56. New Era 16.
57 57. New Era 17.
58 58. New Era 18.
59 59. New Era 19.
60 60. New Era 20.
61 61. New Era 21.
62 62. New Era 22.
63 63. Partner
64 64. Partner 2
65 65. Partner 3
66 66. Partner 4.
67 67. Partner 5.
68 68. Partner 6.
69 69. Partner 7.
70 70. Partner 8
71 71. Partner 9.
72 72. Partner 10.
73 73. Partner 11.
74 74. Partner 12.
75 75. Partner 13.
76 76. Partner 14.
77 77. Partner 15.
78 78. Partner 16.
79 79. Partner 17.
80 80. Partner 18.
81 81. Partner 19.
82 82. Partner 20.
83 83. Partner 21.
84 84. Partner 22.
85 85. Partner 23.
86 86. Partner 24.
87 87. Partner 25.
88 88. Partner 26.
89 89. Partner 27.
90 90. Partner 28.
91 91. Partner 29.
92 92. Partner 30.
93 93. Partner 31.
94 94. Partner 32.
95 95. Partner 33.
96 96. Partner 34.
97 97. Partner 35.
98 98. Partner 36.
99 99. Partner 37.
100 100. Partner 38.
101 101. Partner 39.
102 102. Partner 40.
103 103. Partner 41.
104 104. Partner 42.
105 105. Partner 43.
106 106. Partner 44.
107 107. Partner 45.
108 108. Partner 46.
109 109. Partner 47.
110 110. Partner 48.
111 111. Partner 49.
112 112. Partner 50.
113 113. Partner 51.
114 114. Partner 52.
115 115. Partner 53.
116 116. Partner 54.
117 117. Partner 55.
118 118. Partner 56.
119 119. Partner 57
120 120. Partner 58.
121 121. Partner 59.
122 122. Partner 60.
123 123. Partner 61.
124 124. Partner 62.
125 125. Partner 63.
126 126. Partner 64.
127 127. Partner 65.
128 128. Partner 66.
129 129. Partner 67.
130 130. Partner 68.
131 131. Partner 69.
132 132. Partner 70.
133 133. Partner 71.
134 134. Partner 72.
135 135. Partner 73.
136 136. Partner 74.
137 137. Partner 75.
138 138. Partner 76.
139 139. Partner 77.
140 140. Partner 78.
141 141. Partner 79.
142 142. Partner 80.
143 143. Partner 81.
144 144. Partner 82.
145 145. Partner 83.
146 146. Partner 84.
147 147. Partner 85.
148 148. Partner 86.
149 149. Partner 87.
150 150. Partner 88.
151 151. Partner 89.
152 152. Partner 90.
153 153. Partner 91.
154 154. Partner 92.
155 155. Partner 93.
156 156. Partner 94.
157 157. Partner 95.
158 158. Partner 96.
159 159. Partner 97.
160 160. Partner 98.
161 161. Partner 99.
162 162. Partner 100.
163 163. Partner 101.
164 164. Partner 102.
165 165. Partner 103.
166 166. Partner 104.
167 167. Partner 105.
168 168. Partner 106.
169 169. Partner 107.
170 170. Partner 108.
171 171. Partner 109.
172 172. Partner 110
173 173. Partner 111.
Episodes

Updated 173 Episodes

1
01. Andreas Kalingga.
2
02. Andreas 2.
3
03. Andreas 3.
4
04. Andreas 4.
5
05. Reuni.
6
06. Reuni 2
7
07. Reuni 3
8
08. Nicky.
9
09. Nicky - Gretha.
10
10. Nicky - Gretha 2.
11
11. Andreas - Nicky.
12
12. Keluarga Pak Johan.
13
13. Ophelia.
14
14. Ophelia 2.
15
15. Ophelia 3.
16
16. Ophelia 4.
17
17. Keluarga Pak Johan 2
18
18. Teman Lama.
19
19. Teman Lama 2.
20
20. Teman Lama 3.
21
21. Rencana.
22
22. Rencana 2.
23
23. Keluarga Pak Johan 3.
24
24. Ophelia 5.
25
25. Accident.
26
26. Accident 2.
27
27. Accident 3.
28
28. Terjebak.
29
29. Terjebak 2.
30
30. Terjebak 3.
31
31. Persiapan.
32
32. Persiapan 2.
33
33. Panik.
34
34. Panik 2.
35
35. Panik 3
36
36. Panik 4.
37
37. Terbuka.
38
38. Terbuka 2.
39
39. New Era.
40
40. New Era 2.
41
41. New Era 3.
42
42. New Era 4.
43
43. New Era 5
44
44. New Era 6.
45
45. New Era 6
46
46. New Era 7.
47
47. New Era 8.
48
48. New Era 9.
49
49. New Era 10
50
50. New Era 11
51
51. New Era 11.
52
52. New Era 12.
53
53. New Era 13
54
54. New Era 14.
55
55. New Era 15.
56
56. New Era 16.
57
57. New Era 17.
58
58. New Era 18.
59
59. New Era 19.
60
60. New Era 20.
61
61. New Era 21.
62
62. New Era 22.
63
63. Partner
64
64. Partner 2
65
65. Partner 3
66
66. Partner 4.
67
67. Partner 5.
68
68. Partner 6.
69
69. Partner 7.
70
70. Partner 8
71
71. Partner 9.
72
72. Partner 10.
73
73. Partner 11.
74
74. Partner 12.
75
75. Partner 13.
76
76. Partner 14.
77
77. Partner 15.
78
78. Partner 16.
79
79. Partner 17.
80
80. Partner 18.
81
81. Partner 19.
82
82. Partner 20.
83
83. Partner 21.
84
84. Partner 22.
85
85. Partner 23.
86
86. Partner 24.
87
87. Partner 25.
88
88. Partner 26.
89
89. Partner 27.
90
90. Partner 28.
91
91. Partner 29.
92
92. Partner 30.
93
93. Partner 31.
94
94. Partner 32.
95
95. Partner 33.
96
96. Partner 34.
97
97. Partner 35.
98
98. Partner 36.
99
99. Partner 37.
100
100. Partner 38.
101
101. Partner 39.
102
102. Partner 40.
103
103. Partner 41.
104
104. Partner 42.
105
105. Partner 43.
106
106. Partner 44.
107
107. Partner 45.
108
108. Partner 46.
109
109. Partner 47.
110
110. Partner 48.
111
111. Partner 49.
112
112. Partner 50.
113
113. Partner 51.
114
114. Partner 52.
115
115. Partner 53.
116
116. Partner 54.
117
117. Partner 55.
118
118. Partner 56.
119
119. Partner 57
120
120. Partner 58.
121
121. Partner 59.
122
122. Partner 60.
123
123. Partner 61.
124
124. Partner 62.
125
125. Partner 63.
126
126. Partner 64.
127
127. Partner 65.
128
128. Partner 66.
129
129. Partner 67.
130
130. Partner 68.
131
131. Partner 69.
132
132. Partner 70.
133
133. Partner 71.
134
134. Partner 72.
135
135. Partner 73.
136
136. Partner 74.
137
137. Partner 75.
138
138. Partner 76.
139
139. Partner 77.
140
140. Partner 78.
141
141. Partner 79.
142
142. Partner 80.
143
143. Partner 81.
144
144. Partner 82.
145
145. Partner 83.
146
146. Partner 84.
147
147. Partner 85.
148
148. Partner 86.
149
149. Partner 87.
150
150. Partner 88.
151
151. Partner 89.
152
152. Partner 90.
153
153. Partner 91.
154
154. Partner 92.
155
155. Partner 93.
156
156. Partner 94.
157
157. Partner 95.
158
158. Partner 96.
159
159. Partner 97.
160
160. Partner 98.
161
161. Partner 99.
162
162. Partner 100.
163
163. Partner 101.
164
164. Partner 102.
165
165. Partner 103.
166
166. Partner 104.
167
167. Partner 105.
168
168. Partner 106.
169
169. Partner 107.
170
170. Partner 108.
171
171. Partner 109.
172
172. Partner 110
173
173. Partner 111.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!