Aku juga harus bahagia

Setelah beberapa jam berada di butik Luna, Vian pamit undur diri karena ada yang harus di kunjungi lagi.

"Gak makan siang bareng nih kita?" Tanya Luna.

"Next aja ya Lun, aku pamit. Semangat kerja nya." Ucap Vian sebagai penutup.

***

Vian menatap gedung yang kali ini ada di hadapannya, gedung yang berlantai 25 itu dirancang sangat kuat dengan arsitektur modern.

"Aku sedikit menyesal tidak menuruti apa yang papa minta beberapa tahun silam, tapi aku banyak merasa bahagia." Gumam nya sambil tersenyum sendiri.

Saat ini, Vian berada di depan pintu bertuliskan Chief Executive Officer, setelah di izinkan oleh sang penghuni ruangan untuk masuk melalui sambungan telpon resepsionisnya.

*Pintu di ketuk.

"Masuk," suara Dio terdengar saat Vian membuka pintunya sedikit.

Vian melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan Vadio.

"Hai kak?" Sapa Kinan dengan sumringah.

"Oh hai, ada kamu ya ternyata, dari tadi ?" Vian menyapa balik Kinan yang sedang duduk menghadap Dio.

"Baru sih kak, mau ajak Dio makan siang."

Vian menganggukan kepalanya, dan berjalan ke arah sofa tamu.

Sungguh wanita tidak tahu tata Krama, mendekati pria beristri. Ucap Vian dalam hati.

"Ada apa?" Tanya Dio pada Vian sambil tangannya terus mengetik sesuatu di laptopnya.

"Apakah aku mengganggu acara kalian disini? Sepertinya tidak ya? Aku duduk deh." Ucap Vian dengan sengaja mengabaikan pertanyaan adiknya.

Suasana di ruangan cukup tegang, karena sang pemilik ruangan benar-benar memasang wajah masam pada kedua tamunya.

"Ahhh sepi sekali disini, aku telpon temanku gak masalah kan?" Ucap Vian berbicara sendiri sambil mengeluarkan ponselnya.

Vian menempelkan benda pipih itu pada telinganya, pria itu sedang menghubungi seseorang di sebrang sana.

Vian : Halo.

Luna : Iya kak, kenapa?

Vian : Aku lagi ada di kantor suamimu Lun, setelah beberapa tahun baru aku berkunjung kesini."

Dio mengehentikan aktivitas jarinya, pria itu mengangkat dagunya sedikit, karena layar laptop yang sedikit menghalangi wajah Vian yang sedang menelpon Luna.

Luna : Oh begitu, ya bersenang-senang lah disana. Jangan mengganggu Dio, dia galak loh.

Vian : Kita sedang bersantai disini, ada Kinan juga loh. Saat aku datang, Kinan memang sudah ada disini, jadilah kita berkumpul." Ucap Vian dengan tawa yang di buat-buat.

Luna : Iya kak, lalu ada apa menelponku?

Vian : Aku hanya sedikit bosan saja, sepertinya aku jadi nyamuk disini. Jadi aku menelpon kamu.

Mendengar seperti itu, Kinan hanya senyum senyum manja, dia fikir Vian merestui jika nanti Dio bersama dengan Kinan saat berpisah dari Luna.

Luna : Sayangnya ada pelanggan sekarang, karyawanku sedang bergantian istirahat. Aku matikan ya, dah kak.

*Bip

Sambungan telpon dimatikan sepihak oleh Luna.

Dio menutup laptopnya, lalu berjalan kearah Vian yang masih memainkan ponselnya.

"Apa sebenarnya maksud kak Vian datang kesini?" Tanya Dio dengan penuh penekanan.

"Hanya mengunjungi adik tersayang, apa salah?" Ucapnya santai.

"Cih." Dio memalingkan wajahnya.

"Kinan, kamu datang tanpa di undang juga, jujur aku sangat terganggu dengan keberadaan kalian disini, jadi sebaiknya kalian pergi sebelum aku panggilkan security."

"Pak CEO kita marah Kinan, ayo kita pergi dari sini." Ajak Vian, yang secara halus memisahkan Kinan dan Dio.

Kinan awalnya menolak, tapi karna vian terus memaksa dan mendorong tubuhnya sedikit demi sedikit ke pintu keluar, mau tidak mau Kinan ikut pergi juga.

***

Di butik.

Luna menikmati makan siangnya di dalam ruangan, hari ini wanita itu sedang enggan makan di luar.

Tiap satu sendok makanan yang masuk ke mulutnya tak luput dari bayang-bayang Vadio dan Mauryn di bingkai foto yang Luna lihat.

Saat malam pernikahan, padahal aku melihat wallpaper foto di ponsel Dio bersama wanita, kenapa aku tidak berfikir ke arah sana? aku fikir itu hanya mantan kekasih, atau sahabatnya.

Tapi kenapa dia selalu ramah saat bersama Kinan, Padahal dia berkata hanya cinta kepada Mauryn, kenapa Kinan seperti mendapat jatah cinta dari Dio, di hadapanku mereka selalu terlihat seperti pasangan kekasih, sejujurnya hatiku sakit setiap melihat moment itu, tapi aku berusaha kuat. Ku tunggu sampai Dio berubah dan mau mencoba mencintaiku, tapi sesuatu yang aku tunggu hanyalah mimpi semata, untuk apa juga aku berjuang? Benar kata Aldo, aku juga harus bahagia.

"Bu Lunaaaaaa." Karyawan Luna sedikit berteriak, karena beberapa kali dia memanggil tidak mendapat respon apapun dari bos nya itu, Luna sibuk dengan lamunannya.

"Iii-iya, maaf maaaf aku lagi gak konsen." Ucap Luna beralasan.

"Pak Aldo menunggu di dekat etalase accesories, katanya minta di panggilkan Bu Luna."

Luna menghela nafasnya, "Baiklah."

Luna menghampiri Aldo yang berdiri membelakanginya, "Do... "

Saat ini Aldo menggunakan masker di wajahnya, tujuannya untuk menutupi lebam pada area bibirnya.

"Do maaf."

"Gak masalah Luna, kamu gimana semalem? fine aja kan?"

"Gara-gara aku minta temenin makan semalem, kamu jadi ngerasain kayak gini," Ucap Luna sambil mengelus masker Aldo.

"Luna ... Aku tanya, kamu gimana semalam?"

"Aku? Lihat aku ... Apa ada luka di wajahku sepertimu?"

"Ya siapa tahu di area yang tertutup." Ucap Aldo.

Luna memicingkan matanya, dan itu membuat Aldo tertawa. "Slow nuna, aku hanya bercanda."

"Biasanya kamu langsung ke ruanganku, kenapa sekarang ingin sekali aku layani, seperti pelanggan saja." Protes Luna.

"Maaf Lun, sesekali gak apa-apa kan jailin kamu?" Ucap Aldo sembari tersenyum lebar.

"Kali ini apa tujuanmu kemari?" Tanya Luna.

"Hanya ingin melihat keadaanmu saja, syukurlah kalau b4j!Ngan itu gak ngapa-ngapain kamu."

"Do, itu suami aku, walau dengan siapapun itu kamu gak boleh berbicara kasar." Ucap Luna menasihati Aldo.

"Iya iya baik, aku minta maaf."

Aldo dan Luna lanjut bercengkrama sambil membahas tentang design baju yang akan di pamerkan di fashion show nanti.

***

Luna sudah sampai di apartemen lebih dulu daripada Dio, wanita itu sengaja membeli makanan di luar, mengambil peralatan makan minumnya di dapur dan dibawa kedalam kamarnya.

Pukul 19.00 Dio baru selesai dengan pekerjaannya, karena saat pagi tadi terus saja ada gangguan dari Kinan lalu Vian.

20.00 Dio sampai di apartemennya, di lihatnya beberapa sudut ruangan sepi dan gelap, pertanda bahwa Luna belum pulang.

Tapi saat Dio berjalan dan hendak membuka pintu kamarnya, dirinya tertahan ketika melihat pintu kamar Luna yang tertutup rapat. Ada suara musik sayup-sayup bila di dengar.

Dio menempelkan telinganya pada daun pintu kamar Luna.

Sudah pulang rupanya. Gumam Dio.

*Pintu terbuka.

Luna yang kaget, reflek menjauh sehingga Dio jatuh akibat tidak berpegangangan pada kusen pintu.

"Ada apa?" Ucap Luna datar.

"Ng, aku fikir kamu belum pulang." Ucap Dio sambil bangun dari jatuh konyolnya.

"Lalu?"

"Hm ... Tidak apa-apa." Sahut Dio, dan pria itu langsung masuk ke dalam kamarnya.

Luna hendak keluar kamar dengan niatan mengambil saus sambal yang ada di kulkas, setelah selesai ... Luna kembali ke kamar dan menutup pintunya rapat-rapat.

30 menit berlalu, Dio sudah siap dengan piyama tidurnya.

Pria itu gelisah tak menentu, entah apa yang mengganjal di fikirannya, sampai hendak memejamkan mata untuk tidur pun sangat sulit.

*Pintu kamar Luna di ketuk

"Lun ..."

Terpopuler

Comments

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

Ada apa

2024-10-08

0

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

keren bgt thor ceritanya , doubel up trs thor

2024-06-10

1

blecky

blecky

hahahaha otw bucin hahaha kyakx Dio lapar wkwkkw

2024-06-10

1

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan
2 Perjodohan
3 SAH
4 Keputusan bersama
5 Kinan
6 Berpapasan
7 Kamu lebih pantas
8 Aku temenin
9 Virgin?
10 Gym
11 Tolong Dio ...
12 Saling menatap
13 Mual
14 Berjuang sendirian
15 Mie instan
16 good morning Lun,
17 Nunaku
18 Perebut calon suami
19 Aku juga harus bahagia
20 Bercerai
21 Cemburu (Revisi)
22 Tamparan (revisi)
23 Berbela sungkawa (Revisi)
24 TPU (Revisi)
25 Menurutlah (Revisi)
26 Wangimu enak (Revisi)
27 Pengacau (Revisi)
28 Info
29 Vitaminku (revisi)
30 Harta (Revisi)
31 Luna, istriku ... (Revisi)
32 Cemburu? (Revisi)
33 Asap kecil (Revisi)
34 Luna, aku rindu ...
35 Kesempatan (Revisi)
36 Bawa istriku pulang (Revisi)
37 Kamu hebat sayang (Revisi)
38 This is my wife (Revisi)
39 Menantang (Revisi)
40 Area sensitif (Revisi)
41 Bercak (Revisi)
42 15 x (Revisi kedua)
43 Drama (Revisi kedua)
44 Kamu menghancurkanku ( Revisi kedua)
45 Nyonya dareen (Revisi kedua)
46 Mencurigakan (Revisi kedua)
47 Menjadi duda (Revisi)
48 Pemaksaan (Revisi)
49 Aku siap buat kamu (Revisi)
50 Aku stress (Revisi)
51 I love you my wife (Revisi)
52 IGD (Revisi)
53 Promo novel (Perubahan seorang gay karna istri kontraknya)
54 Beban keluarga (Revisi kedua)
55 i'll be there for you (Revisi)
56 Cubit aku (Revisi kedua)
57 Kinan kesal (Revisi kedua)
58 Benalu (Revisi)
59 Aku ga izinin (Revisi kedua)
60 Tutup mulut (Revisi kedua)
61 Sandiwara (Revisi kedua)
62 Isi daya (Revisi kedua)
63 Di campakan (Revisi kedua)
64 Promo novel
65 Tunawisma (Revisi kedua)
66 Nyonya Luna (Revisi)
67 Hukuman (Revisi kedua)
68 Libur dulu ya.
69 Manis (Revisi kedua)
70 So kuat (Revisi)
71 Menikahlah (Revisi kedua)
72 Mendiami istri
73 Istriku luar biasa.
74 Gerald
75 Kontraksi dini (Revisi kedua)
76 Sayang, i'm here ... (Revisi kedua)
77 Egois (Revisi kedua)
78 Memaksa (Revisi kedua)
79 Butuh kamu (Revisi kedua)
80 Etika (Revisi kedua)
81 Gak janji
82 To the point
83 Menjaga jarak
84 So sweet banget
85 Resah
86 Nasi goreng
87 Bagian Favorite
88 Antusias.
89 It's so sexy
90 Jangan jauh-jauh
91 I love you the most
92 Jahat
93 Orang lain
94 Stress berat
95 Kompres memar
96 Membujuk
97 Pria asing
98 Juan
99 5 lawan 1
100 Milikku
101 Panas 21+
102 Hair dryer
103 Trending topik
104 Siapkan mental
105 Hotel
106 Maafin mama
107 Cekit-cekit
108 Ambulance
109 Service kamu
110 Rujuk
111 END
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Kecelakaan
2
Perjodohan
3
SAH
4
Keputusan bersama
5
Kinan
6
Berpapasan
7
Kamu lebih pantas
8
Aku temenin
9
Virgin?
10
Gym
11
Tolong Dio ...
12
Saling menatap
13
Mual
14
Berjuang sendirian
15
Mie instan
16
good morning Lun,
17
Nunaku
18
Perebut calon suami
19
Aku juga harus bahagia
20
Bercerai
21
Cemburu (Revisi)
22
Tamparan (revisi)
23
Berbela sungkawa (Revisi)
24
TPU (Revisi)
25
Menurutlah (Revisi)
26
Wangimu enak (Revisi)
27
Pengacau (Revisi)
28
Info
29
Vitaminku (revisi)
30
Harta (Revisi)
31
Luna, istriku ... (Revisi)
32
Cemburu? (Revisi)
33
Asap kecil (Revisi)
34
Luna, aku rindu ...
35
Kesempatan (Revisi)
36
Bawa istriku pulang (Revisi)
37
Kamu hebat sayang (Revisi)
38
This is my wife (Revisi)
39
Menantang (Revisi)
40
Area sensitif (Revisi)
41
Bercak (Revisi)
42
15 x (Revisi kedua)
43
Drama (Revisi kedua)
44
Kamu menghancurkanku ( Revisi kedua)
45
Nyonya dareen (Revisi kedua)
46
Mencurigakan (Revisi kedua)
47
Menjadi duda (Revisi)
48
Pemaksaan (Revisi)
49
Aku siap buat kamu (Revisi)
50
Aku stress (Revisi)
51
I love you my wife (Revisi)
52
IGD (Revisi)
53
Promo novel (Perubahan seorang gay karna istri kontraknya)
54
Beban keluarga (Revisi kedua)
55
i'll be there for you (Revisi)
56
Cubit aku (Revisi kedua)
57
Kinan kesal (Revisi kedua)
58
Benalu (Revisi)
59
Aku ga izinin (Revisi kedua)
60
Tutup mulut (Revisi kedua)
61
Sandiwara (Revisi kedua)
62
Isi daya (Revisi kedua)
63
Di campakan (Revisi kedua)
64
Promo novel
65
Tunawisma (Revisi kedua)
66
Nyonya Luna (Revisi)
67
Hukuman (Revisi kedua)
68
Libur dulu ya.
69
Manis (Revisi kedua)
70
So kuat (Revisi)
71
Menikahlah (Revisi kedua)
72
Mendiami istri
73
Istriku luar biasa.
74
Gerald
75
Kontraksi dini (Revisi kedua)
76
Sayang, i'm here ... (Revisi kedua)
77
Egois (Revisi kedua)
78
Memaksa (Revisi kedua)
79
Butuh kamu (Revisi kedua)
80
Etika (Revisi kedua)
81
Gak janji
82
To the point
83
Menjaga jarak
84
So sweet banget
85
Resah
86
Nasi goreng
87
Bagian Favorite
88
Antusias.
89
It's so sexy
90
Jangan jauh-jauh
91
I love you the most
92
Jahat
93
Orang lain
94
Stress berat
95
Kompres memar
96
Membujuk
97
Pria asing
98
Juan
99
5 lawan 1
100
Milikku
101
Panas 21+
102
Hair dryer
103
Trending topik
104
Siapkan mental
105
Hotel
106
Maafin mama
107
Cekit-cekit
108
Ambulance
109
Service kamu
110
Rujuk
111
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!