Mie instan

"Dua hari lagi acara ulang tahun papa, jangan aneh-aneh pergi sampai selarut ini, nanti kamu bisa sakit! Dan aku yang di salahkan oleh papa sekaligus orang tuamu. Aku harap kamu jangan menyusahkan." Ucap Dio masih dengan nada ketus.

"Menyusahkan? Haha seharusnya semalam aku biarkan saja lantai kamarmu penuh dengan isi perut yang kamu keluarkan. Sayangnya aku terlalu baik, masih punya hati dan perasan, tidak seperti kamu." Ucap Luna dengan tatapan yang menusuk.

Dio hanya menahan kesal saat Luna bicara dengan nada lantang di hadapannya.

"Jika tidak ada lagi yang ingin di bicarakan, aku izin masuk kamar dulu, capek."

*Brugh!!!

Luna menutup pintu kamarnya dengan kencang.

***

Pesta ulang tahun Latif di adakan secara besar besaran, ini merupakan acara rutin tahunan yang selalu di adakan.

Dio menggenggam tangan Luna erat, di hadapan seluruh keluarga yang hadir, menggambarkan kehidupan rumah tangga yang akur dan baik baik saja.

"Lepas dulu, aku mau ambil makanan." Bisik Luna pada Dio.

Luna berjalan perlahan, memilih beberapa dessert untuk di santap.

"Hei." Ucap salah seorang pria menjulurkan tangannya.

"Hah? Aku?" Tunjuk Luna pada diri sendiri.

"Iya adik ipar. Maaf tidak hadir di pesta pernikahan kalian, karena aku sedang ada keperluan yang tidak bisa di ganti oleh hari lain kala itu.

"Aku Vian Dareen, kakak pertama Vadio." Ucap Vina menjabat tangan Luna.

"Oh hai, maaf aku gak kenal wajah kakak."

"Gak masalah, Luna."

Luna dan Vian cepat sekali akrab, Samapi Luna lupa jika Dio menunggunya di tempat semula.

Dari kejauhan Dio melihat kebersamaan istri dan juga kakaknya yang sudah bertahun tahun tidak bertemu dengannya.

"Vian?" Ucap Dio sambil berjalan cepat menghampiri keduanya.

"Luna !" Panggil Dio.

Vian tersenyum ramah, "Hai Dio, kenapa tidak menjemputku di bandara?

"Aku sibuk. Kenapa pulang? Biasanya kamu lebih betah di negeri orang."

"Maaf, pasti kamu jadi sasaran papa untuk cepat menikah kan? Karena mereka gagal mengaturku dari jarak jauh." Ucap Vian pada Dio.

"Kehidupanmu sudah sesuai dengan apa yang kamu inginkan, kamu lihat aku sekarang ... Aku hidup dalam penderitaan." Ucap Dio sambil memasukan kedua tangan kedalam saku celananya.

Luna yang berada disitu mencerna setiap perkataan Dio, apa yang dia maksud hidup dalam penderitaan ? Apakah aku penderitaannya?

"Apa yang kamu maksud penderitaan? Karir dan hubungan asmara mu baik baik saja." Ucap Vian karena saat Dio datang ke acara, Vian melihat mereka berpegangan erat.

Dio menyunggingkan senyumnya. "Asmaraku baik baik saja jika Mauryn yang berada di sampingku!"

"Jaga ucapanmu Dio! Ada Luna disini." Bisik Vian yang masih bisa di dengar Luna.

"Tidak apa apa kak, aku sudah terbiasa." Ucap Luna dengan senyumnya yang menggambarkan ketegaran.

"Jadi kamu bersikap mesra seperti tadi hanya berpura-pura?" Tanya Vian pada Dio.

Belum Dio menjawab tapi MC acara sudah memanggil keluarga inti Latif berkumpul untuk sesi potong kue.

Dio menadahkan tangannya pada Luna di hadapan Vian, pria itu kembali mengajak beracting mesra di hadapan Latif dan mertuanya yang ikut hadir di pesta ulang tahun besan nya.

"Cantik sekali anak mama." Puji tari saat melihat Vadio dan Luna yang sedang berjalan menghampiri mereka.

"Apa kabar kamu Dio? Waktu Luna ke rumah katanya kamu sedang kurang fit?" Tanya Tari pada Dio.

Seketika Dio bingung harus menjawab apa, pria itu tidak mengetahui kapan Luna mengunjungi orang tuanya.

Pandangannya langsung mengarah pada wajah Luna seperti minta bantuan untuk memberi jawaban pada ibu mertuanya itu.

"Itu loh mas, yang aku pulang kemalaman." Ucap Luna

Mas? Siapa? Luna manggil aku Mas? Batin Dio.

"Oh iya iya, Mas lupa sayang. Iya ma waktu itu Dio sedang tidak ada enak badan, maaf membiarkan Luna pergi seorang diri ke rumah mama."

Lestari tersenyum, "Tidak masalah, Luna bisa menjaga dirinya, dia bukan perempuan manja yang harus bergantung dengan laki laki." Ucapnya.

"Tapi kan Dio suaminya ma, Dio bertanggung jawab penuh atas keselamatan Luna." Ucap Dio yang membuat Luna mual seketika mendengarnya.

"Iya, mama papa beruntung, Luna punya suami yang pemikirannya seperti kamu Dio."

WHAT???? Batin Luna menjerit mendengar acting Dio yang totalitas.

Vian posisinya berada di belakang Dio memperhatikan dengan seksama acting yang sedang Dio perankan saat ini, Apa yang kurang dari Luna ? Secara fisik pun Luna dan Mauryn sama cantiknya. Ucap Vian dalam hati.

MC acara sudah akan memulai sesi potong kue, Ervina sibuk menggandeng Kinan agar bergabung dengan keluarga intinya, Latif yang melihat istrinya sibuk sendiri itu perlahan mendekatinya, "Ayo ma, acaranya akan di mulai.."

"Kinan ayo ... Gabung sama keluarga Tante."

Kinan dengan percaya dirinya berjalan hendak bergabung dengan keluarga inti Latif, dengan cepat pria paruh baya itu mencegah, "Maaf Kinan, sesi ini hanya untuk keluarga inti ..."

Ucap Latif yang menarik Ervina agar cepat bergabung dengan yang lainnya.

Wajah Kinan merah padam, Malu ... Itu yang dia rasakan saat ini. Ervina tidak bisa membela nya, apalagi Dio.

Kinan melihat Dio yang merangkul Pinggang Luna dengan posesif, tidak ada tanda bahwa Dio membenci Luna seperti yang di ceritakan Ervina padanya.

Om Latif, kelak nanti jika aku sudah menjadi istri Vadio ... Aku akan menyuruh Vadio untuk tidak menghormatimu!!! Ucap Kinan dalam hati, dengan penuh dendam.

Acara pun berlangsung meriah, semuanya tampak berbahagia menikmati cara dan berbagai jamuan, terkecuali Kinan.

***

Di basement apartemen, Dio dan Luna berjalan bersama, menuju lift.

"Kak Vian sangat humble ya." Ucap Luna memulai pembicaraan.

"Dia tidak lebih baik dari aku." Sahut Dio percaya diri.

"Yang aku lihat dia sangat baik, lalu kak Vian bisa menghargai orang."

"Maksudmu apa? Aku tidak bisa menghargai orang?"

Luna menaikan kedua bahunya, "Aku tidak bicara seperti itu ya."

Pukul 23.00 Luna tidak bisa tidur saat ini, perutnya terasa lapar. Di pesta ulang tahun tadi dia lupa untuk makan besar, dia hanya mencicipi beberapa dessert yang tersedia, Karen Luna dan Vadio sibuk dengan acting nya masing-masing di banding menikmati hidangan yang ada.

Luna memilih untuk memasak sesuatu, agar tidurnya bisa lebih pulas malam ini. "Mie instan kayaknya enak deh." Ucapnya sambil berjalan ke arah dapur.

Tidak ada salahnya Luna selalu stok mie instan dan beberapa topping kesukaannya, saat keadaan seperti ini ... sediaan makanan itu sangat menolong.

Mie instan dengan topping telur mata sapi dan beberapa potong sosis sudah tersaji di meja makan, Bau mie instan yang menusuk bisa Dio rasakan di dalam kamarnya.

Dio yang sangat menjaga proposional badannya sangat menolak untuk makan besar di atas jam 8 malam. Tapi malam ini berbeda, pria itu ternyata sedang merasakan apa yang Luna rasakan, lapar.

Dio membuka perlahan pintu kamarnya, matanya melihat cahaya lampu dapur yang menyala, "Sudah kuduga, tikus besar itu pasti berada disana." Tikus besar yang di maksud Dio adalah Luna.

"Ehem." Vadio mencari perhatian Luna dengan berdehem.

Terpopuler

Comments

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

Apa hem-hem.Nak mee masak sendiri.Kata tak mskan lepas 8.00 mlm.Munafik

2024-10-08

0

blecky

blecky

jgan d ksih lun...pnas2in aja Dio biar kapok..kan LGI mode kelaparan tu anak

2024-06-08

3

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan
2 Perjodohan
3 SAH
4 Keputusan bersama
5 Kinan
6 Berpapasan
7 Kamu lebih pantas
8 Aku temenin
9 Virgin?
10 Gym
11 Tolong Dio ...
12 Saling menatap
13 Mual
14 Berjuang sendirian
15 Mie instan
16 good morning Lun,
17 Nunaku
18 Perebut calon suami
19 Aku juga harus bahagia
20 Bercerai
21 Cemburu (Revisi)
22 Tamparan (revisi)
23 Berbela sungkawa (Revisi)
24 TPU (Revisi)
25 Menurutlah (Revisi)
26 Wangimu enak (Revisi)
27 Pengacau (Revisi)
28 Info
29 Vitaminku (revisi)
30 Harta (Revisi)
31 Luna, istriku ... (Revisi)
32 Cemburu? (Revisi)
33 Asap kecil (Revisi)
34 Luna, aku rindu ...
35 Kesempatan (Revisi)
36 Bawa istriku pulang (Revisi)
37 Kamu hebat sayang (Revisi)
38 This is my wife (Revisi)
39 Menantang (Revisi)
40 Area sensitif (Revisi)
41 Bercak (Revisi)
42 15 x (Revisi kedua)
43 Drama (Revisi kedua)
44 Kamu menghancurkanku ( Revisi kedua)
45 Nyonya dareen (Revisi kedua)
46 Mencurigakan (Revisi kedua)
47 Menjadi duda (Revisi)
48 Pemaksaan (Revisi)
49 Aku siap buat kamu (Revisi)
50 Aku stress (Revisi)
51 I love you my wife (Revisi)
52 IGD (Revisi)
53 Promo novel (Perubahan seorang gay karna istri kontraknya)
54 Beban keluarga (Revisi kedua)
55 i'll be there for you (Revisi)
56 Cubit aku (Revisi kedua)
57 Kinan kesal (Revisi kedua)
58 Benalu (Revisi)
59 Aku ga izinin (Revisi kedua)
60 Tutup mulut (Revisi kedua)
61 Sandiwara (Revisi kedua)
62 Isi daya (Revisi kedua)
63 Di campakan (Revisi kedua)
64 Promo novel
65 Tunawisma (Revisi kedua)
66 Nyonya Luna (Revisi)
67 Hukuman (Revisi kedua)
68 Libur dulu ya.
69 Manis (Revisi kedua)
70 So kuat (Revisi)
71 Menikahlah (Revisi kedua)
72 Mendiami istri
73 Istriku luar biasa.
74 Gerald
75 Kontraksi dini (Revisi kedua)
76 Sayang, i'm here ... (Revisi kedua)
77 Egois (Revisi kedua)
78 Memaksa (Revisi kedua)
79 Butuh kamu (Revisi kedua)
80 Etika (Revisi kedua)
81 Gak janji
82 To the point
83 Menjaga jarak
84 So sweet banget
85 Resah
86 Nasi goreng
87 Bagian Favorite
88 Antusias.
89 It's so sexy
90 Jangan jauh-jauh
91 I love you the most
92 Jahat
93 Orang lain
94 Stress berat
95 Kompres memar
96 Membujuk
97 Pria asing
98 Juan
99 5 lawan 1
100 Milikku
101 Panas 21+
102 Hair dryer
103 Trending topik
104 Siapkan mental
105 Hotel
106 Maafin mama
107 Cekit-cekit
108 Ambulance
109 Service kamu
110 Rujuk
111 END
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Kecelakaan
2
Perjodohan
3
SAH
4
Keputusan bersama
5
Kinan
6
Berpapasan
7
Kamu lebih pantas
8
Aku temenin
9
Virgin?
10
Gym
11
Tolong Dio ...
12
Saling menatap
13
Mual
14
Berjuang sendirian
15
Mie instan
16
good morning Lun,
17
Nunaku
18
Perebut calon suami
19
Aku juga harus bahagia
20
Bercerai
21
Cemburu (Revisi)
22
Tamparan (revisi)
23
Berbela sungkawa (Revisi)
24
TPU (Revisi)
25
Menurutlah (Revisi)
26
Wangimu enak (Revisi)
27
Pengacau (Revisi)
28
Info
29
Vitaminku (revisi)
30
Harta (Revisi)
31
Luna, istriku ... (Revisi)
32
Cemburu? (Revisi)
33
Asap kecil (Revisi)
34
Luna, aku rindu ...
35
Kesempatan (Revisi)
36
Bawa istriku pulang (Revisi)
37
Kamu hebat sayang (Revisi)
38
This is my wife (Revisi)
39
Menantang (Revisi)
40
Area sensitif (Revisi)
41
Bercak (Revisi)
42
15 x (Revisi kedua)
43
Drama (Revisi kedua)
44
Kamu menghancurkanku ( Revisi kedua)
45
Nyonya dareen (Revisi kedua)
46
Mencurigakan (Revisi kedua)
47
Menjadi duda (Revisi)
48
Pemaksaan (Revisi)
49
Aku siap buat kamu (Revisi)
50
Aku stress (Revisi)
51
I love you my wife (Revisi)
52
IGD (Revisi)
53
Promo novel (Perubahan seorang gay karna istri kontraknya)
54
Beban keluarga (Revisi kedua)
55
i'll be there for you (Revisi)
56
Cubit aku (Revisi kedua)
57
Kinan kesal (Revisi kedua)
58
Benalu (Revisi)
59
Aku ga izinin (Revisi kedua)
60
Tutup mulut (Revisi kedua)
61
Sandiwara (Revisi kedua)
62
Isi daya (Revisi kedua)
63
Di campakan (Revisi kedua)
64
Promo novel
65
Tunawisma (Revisi kedua)
66
Nyonya Luna (Revisi)
67
Hukuman (Revisi kedua)
68
Libur dulu ya.
69
Manis (Revisi kedua)
70
So kuat (Revisi)
71
Menikahlah (Revisi kedua)
72
Mendiami istri
73
Istriku luar biasa.
74
Gerald
75
Kontraksi dini (Revisi kedua)
76
Sayang, i'm here ... (Revisi kedua)
77
Egois (Revisi kedua)
78
Memaksa (Revisi kedua)
79
Butuh kamu (Revisi kedua)
80
Etika (Revisi kedua)
81
Gak janji
82
To the point
83
Menjaga jarak
84
So sweet banget
85
Resah
86
Nasi goreng
87
Bagian Favorite
88
Antusias.
89
It's so sexy
90
Jangan jauh-jauh
91
I love you the most
92
Jahat
93
Orang lain
94
Stress berat
95
Kompres memar
96
Membujuk
97
Pria asing
98
Juan
99
5 lawan 1
100
Milikku
101
Panas 21+
102
Hair dryer
103
Trending topik
104
Siapkan mental
105
Hotel
106
Maafin mama
107
Cekit-cekit
108
Ambulance
109
Service kamu
110
Rujuk
111
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!