Tolong Dio ...

"Ayo Lun, kita pergi dari sini." Ucap Aldo memegang tangan Luna.

Karin memandang Dio dan Kinan dengan tatapan jijik, lalu pergi mengekor Aldo dan Luna.

Sangat terlihat jelas oleh Dio bagaimana genggaman tangan Aldo pada Luna, Murahan. Batinnya.

Kinan tersenyum sumringah pada Dio, wanita itu merasa menang telak dari Luna.

Ketika ketiga orang itu sudah tak terlihat sejauh mata mereka memandang, Dio langsung menghempaskan tangannya yang sedari tadi berada di pundak Kinan.

Loh? Kok di lepas? Batin kinan.

"Dio ... Kamu kenapa?" Ucap Kinan yang berusaha mensejajarkan diri dengan Dio yang berjalan cepat.

"Gak apa apa, oh ya ... Tujuan kamu apa sih kesini? Aku gak biasa di ikutin kayak gini." Ucap Dio sambil melanjutkan olahraganya.

"Aku ga sengaja liat kamu pakai baju sport pas tadi lagi belanja baju di lantai bawah, trus aku inisiatif beli baju sport juga ... lalu insting aku mengatakan kalau kamu lagi nge gym. Gak tau kenapa aku pengen deket kamu terus, gak apa apa kan Dio?" Ucap Kinan berusaha merayu.

"Jangan terlalu dekat. Aku risih."

Bagai tersayat, hati Kinan sedikit perih mendengar ucapan Dio saat ini.

"Ttt-tadi kamus bersikap baik denganku, kenapa sekarang ketus begini?" Protes Kinan dengan nada pelan.

"Jadi, kamu ingin aku bersikap ketus padamu di hadapan Luna?"

"Dio ... "

"Apa?" Ucapnya sambil mengangkat dumble di kedua tangannya.

"Aku tulus sama kamu."

Dio menghembuskan nafas, lalu menaruh dumble nya perlahan di bawah lantai, "Ketulusanku hanya untuk Mauryn." Ucapnya dengan raut wajah dingin.

"Tapi Mauryn sudah mati!" Ucap Kinan tegas.

"Tolong ubah tata bahasamu Kinan ! Kata 'Mati' tidak untuk digunakan manusia."

"Ya, ya ya ... Intinya Mauryn sudah berbeda alam dengan kita Dio, kamu harus sadar itu."

Dio tidak ingin menanggapi perkataan Kinan, pria itu berlalu ke ruang ganti ... Dan berniat untuk menyudahi aktivitas Gym nya karena moodnya saat ini berantakan.

Kinan melihat Dio yang sudah bersiap untuk pulang dengan menenteng tas Gym nya.

"Dio tunggu aku, aku belum ganti baju." Kinan memegang sebelah lengan Dio.

"Terserah, aku capek. Jangan ganggu aku." Ucap Dio yang berjalan meninggalkan Kinan yang kesal dibuatnya.

"Dioooo !!!!" Kinan terus memanggil Dio tapi sayangnya pria itu makin jauh berjalan dan sudah meninggalkan tempat Gym.

***

Di ruangan kerja Luna.

"Gak apa apa kalo aku pulang duluan Lun?" Ucap Karin yang di perintahkan orang tuanya pulang karena ada keperluan urgent.

"Gak apa apa Rin, emang aku kenapa sih sampe harus kalian temenin segala, kamu juga Aldo ... Kamu bukannya ada pemotretan nanti malam? Sebaiknya kamu bersiap." Ucap Luna pada Karin dan Aldo.

"Masih jam 3 sore, masih ada waktu 7 jam lagi untuk pemotretan, aku mau temenin kamu dulu disini." Ucap Aldo bersikeras.

"Aku titip Luna ya do, hibur dia ... Aku pamit." Ucap Karin yang meninggalkan ruangan.

Kini Aldo dan Luna sedang di posisi saling berhadapan tetapi terhalang oleh meja kerja.

"Aldo, aku beneran gak apa apa." Ucap Luna yang sedari tadi melihat wajah Aldo yang mengkhawatirkan dirinya.

"Kamu gak bisa tinggalin dia?" Ucap Aldo langsung ke intinya.

"Dia? Vadio? maksudnya tinggalin gimana?

"Bercerai, dan memulai kehidupan kamu dengan normal."

"Ngaco kamu do. Orang tua aku dan orang tua Dio itu sahabatan dari dulu, aku gak mau ngancurin hubungan mereka. Aku bilang kan ini cuma soal waktu. Aku dan Dio menikah karna di jodohkan ... Jadi normal lah jika salah satu dari kita ada yang bersikap tidak bersahabat.

"Tapi aku gak tega sama kamu Lun, kamu gak pantes dapet perlakuan kayak gitu."

"Kamu kemana aja dulu?"

Aldo menundukan kepalanya, kesalahannya dulu terlalu takut Luna tolak, selalu mengundur waktu untuk menyatakan cinta.

"Aaa-aku takut kamu tolak, dulu kamu pernah bilang kalau gak mau pacaran dulu." Ucap Aldo lesu.

"Yasudahlah Aldo, yang penting hubungan persahabatan kita baik baik saja sampai sekarang, makasih udah peduli sama aku." Ucap Luna memberikan senyuman terbaiknya.

"Aku bakal lindungin kamu terus Luna, maaf bila sedikit jahat ... 'Ku tunggu jandamu' ." Kata Aldo spontan.

"Hushhh!!! Aldo ... Kamu kok doain aku jadi janda sih? Gak boleh. Menikah itu satu kali seumur hidup." Sahut Luna yang terus berpegang erat pada prinsipnya.

"Tapi bercerai dari laki laki seperti Vadio bukan langkah yang salah Lun."

Luna menghela nafas kasar, "Kalau masih membahas soal pernikahanku, aku mau lanjut design deh." Ucap Luna yang akan beranjak dari duduknya.

Dengan cepat Aldo menahan pergelangan tangan Luna, "Eh iya iya, kita bahas fashion show di Singapore ya, jangan tinggalin aku kerja dulu ... nanti sebentar lagi aku juga pulang Lun."

Luna mendelikan matanya pada Aldo, wanita itu kembali dengan posisi duduknya.

"Aku ga tertarik ikut fashion show." Ucap Luna sambil memainkan bolpoin di atas meja.

"Jujur lun, design baju kamu gak pasaran, sayang banget kalau ga di bawa ke luar Indonesia."

"Sebelumnya makasih Aldo untuk pujiannya, tapi beneran deh ... Aku masih belum ada mental kesana."

"Pendaftaran terakhir 40 hari lagi Lun, Tolong di fikirkan kembali."

Luna termenung sejenak, Bener juga apa kata Aldo, anggap aja aku healing dari segala kerumitan yang ada.

"Aku izin dulu sama Dio ya, semoga dia setuju."

Aldo memasang senyum terpaksa saat mendengar nama Dio dari mulut Luna. "Iya, Yasudah aku pamit pulang dulu ... Silahkan di lanjut bekerjanya nona, jangan sedih lagi." Ucap Aldo lalu meninggalkan ruangan kerja Luna.

Luna memandang sendu kepergian Aldo, Semakin Aldo bilang 'jangan sedih' kok aku malah jadi sedih beneran, harusnya kan aku kuat ngadepin tingkah aneh Dio.

"Ahhhh yasudah, lebih baik aku lanjut bekerja."

***

Langit sore pukul 18.00 Sudah seperti pukul 19.00 hari itu.

"Mendung banget, kayaknya mau hujan lebat ... Aku harus segera pulang." Ucap Luna bersiap pulang lebih cepat, karena Luna tidak bisa fokus menyetir jika hujan di tambah petir yang menggelegar.

Di apartemen.

Dio tidak bekerja hari ini, aktivitasnya hanya Gym lalu kembali pulang.

Luna masuk ke dalam apartemen sambil bersenandung, seperti tidak terjadi apa apa siang tadi saat di tempat Gym antara dia, Kinan dan suaminya.

Dio sedang mengisi waktu luangnya dengan menonton televisi, saat Luna berjalan melewatinya, Ekor mata Dio reflek melihat istrinya masuk kedalam kamar, tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut pasutri itu.

Hujan turun sangat deras, di tambah petir yang menggelegar terdengar sampai dalam. Benar saja tebakan Luna ... Tentang cuaca hari ini.

"Aaaaaaaaaaaaaa!!!!!!"

*Apartemen mati listrik karna tower tersambar petir besar.

"Diooooooooo. Tolong Dio ... " Luna gelagapan di dalam kamar, wanita itu mencari ponselnya yang entah berada dimana.

Di luar kamar Dio terlihat santai sambil menikmati jeritan Luna yang meraung Raung minta tolong.

Pria itu menyunggingkan senyumnya ... "Rasakan." Gumam Dio.

*Grepp!!!

Luna berhasil keluar kamar dengan meraba raba dan menebak posisi Dio , berhasil ... Wanita itu langsung memeluk Dio erat karena saking takutnya.

"Eh apa apaaan ini Lepas !!!"

"Dio please Dio aku takuuut." Ucap Luna memohon.

"Lepas !!!" Dio menghempaskan tubuh Luna dengan kasar dan tidak sengaja kepalanya terbentur ujung meja yang ada disana.

Bunyi benturan sangat terdengar jelas.

"Awwhh sssh ..." Luna meringis memegang pelipisnya.

"Mm—maaf Lun," Ucap Dio yang sedikit merasa bersalah, lalu meraih tangan Luna untuk membantunya bangun.

Terpopuler

Comments

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

Bagi penampar je Dio tu atau tendang tongkat saktinya biar mati pucuk/Tongue//Tongue/

2024-10-08

0

Uthie

Uthie

Hmmm.. jahat si Dio 😡

2024-06-10

1

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

doubel up thor

2024-06-05

1

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan
2 Perjodohan
3 SAH
4 Keputusan bersama
5 Kinan
6 Berpapasan
7 Kamu lebih pantas
8 Aku temenin
9 Virgin?
10 Gym
11 Tolong Dio ...
12 Saling menatap
13 Mual
14 Berjuang sendirian
15 Mie instan
16 good morning Lun,
17 Nunaku
18 Perebut calon suami
19 Aku juga harus bahagia
20 Bercerai
21 Cemburu (Revisi)
22 Tamparan (revisi)
23 Berbela sungkawa (Revisi)
24 TPU (Revisi)
25 Menurutlah (Revisi)
26 Wangimu enak (Revisi)
27 Pengacau (Revisi)
28 Info
29 Vitaminku (revisi)
30 Harta (Revisi)
31 Luna, istriku ... (Revisi)
32 Cemburu? (Revisi)
33 Asap kecil (Revisi)
34 Luna, aku rindu ...
35 Kesempatan (Revisi)
36 Bawa istriku pulang (Revisi)
37 Kamu hebat sayang (Revisi)
38 This is my wife (Revisi)
39 Menantang (Revisi)
40 Area sensitif (Revisi)
41 Bercak (Revisi)
42 15 x (Revisi kedua)
43 Drama (Revisi kedua)
44 Kamu menghancurkanku ( Revisi kedua)
45 Nyonya dareen (Revisi kedua)
46 Mencurigakan (Revisi kedua)
47 Menjadi duda (Revisi)
48 Pemaksaan (Revisi)
49 Aku siap buat kamu (Revisi)
50 Aku stress (Revisi)
51 I love you my wife (Revisi)
52 IGD (Revisi)
53 Promo novel (Perubahan seorang gay karna istri kontraknya)
54 Beban keluarga (Revisi kedua)
55 i'll be there for you (Revisi)
56 Cubit aku (Revisi kedua)
57 Kinan kesal (Revisi kedua)
58 Benalu (Revisi)
59 Aku ga izinin (Revisi kedua)
60 Tutup mulut (Revisi kedua)
61 Sandiwara (Revisi kedua)
62 Isi daya (Revisi kedua)
63 Di campakan (Revisi kedua)
64 Promo novel
65 Tunawisma (Revisi kedua)
66 Nyonya Luna (Revisi)
67 Hukuman (Revisi kedua)
68 Libur dulu ya.
69 Manis (Revisi kedua)
70 So kuat (Revisi)
71 Menikahlah (Revisi kedua)
72 Mendiami istri
73 Istriku luar biasa.
74 Gerald
75 Kontraksi dini (Revisi kedua)
76 Sayang, i'm here ... (Revisi kedua)
77 Egois (Revisi kedua)
78 Memaksa (Revisi kedua)
79 Butuh kamu (Revisi kedua)
80 Etika (Revisi kedua)
81 Gak janji
82 To the point
83 Menjaga jarak
84 So sweet banget
85 Resah
86 Nasi goreng
87 Bagian Favorite
88 Antusias.
89 It's so sexy
90 Jangan jauh-jauh
91 I love you the most
92 Jahat
93 Orang lain
94 Stress berat
95 Kompres memar
96 Membujuk
97 Pria asing
98 Juan
99 5 lawan 1
100 Milikku
101 Panas 21+
102 Hair dryer
103 Trending topik
104 Siapkan mental
105 Hotel
106 Maafin mama
107 Cekit-cekit
108 Ambulance
109 Service kamu
110 Rujuk
111 END
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Kecelakaan
2
Perjodohan
3
SAH
4
Keputusan bersama
5
Kinan
6
Berpapasan
7
Kamu lebih pantas
8
Aku temenin
9
Virgin?
10
Gym
11
Tolong Dio ...
12
Saling menatap
13
Mual
14
Berjuang sendirian
15
Mie instan
16
good morning Lun,
17
Nunaku
18
Perebut calon suami
19
Aku juga harus bahagia
20
Bercerai
21
Cemburu (Revisi)
22
Tamparan (revisi)
23
Berbela sungkawa (Revisi)
24
TPU (Revisi)
25
Menurutlah (Revisi)
26
Wangimu enak (Revisi)
27
Pengacau (Revisi)
28
Info
29
Vitaminku (revisi)
30
Harta (Revisi)
31
Luna, istriku ... (Revisi)
32
Cemburu? (Revisi)
33
Asap kecil (Revisi)
34
Luna, aku rindu ...
35
Kesempatan (Revisi)
36
Bawa istriku pulang (Revisi)
37
Kamu hebat sayang (Revisi)
38
This is my wife (Revisi)
39
Menantang (Revisi)
40
Area sensitif (Revisi)
41
Bercak (Revisi)
42
15 x (Revisi kedua)
43
Drama (Revisi kedua)
44
Kamu menghancurkanku ( Revisi kedua)
45
Nyonya dareen (Revisi kedua)
46
Mencurigakan (Revisi kedua)
47
Menjadi duda (Revisi)
48
Pemaksaan (Revisi)
49
Aku siap buat kamu (Revisi)
50
Aku stress (Revisi)
51
I love you my wife (Revisi)
52
IGD (Revisi)
53
Promo novel (Perubahan seorang gay karna istri kontraknya)
54
Beban keluarga (Revisi kedua)
55
i'll be there for you (Revisi)
56
Cubit aku (Revisi kedua)
57
Kinan kesal (Revisi kedua)
58
Benalu (Revisi)
59
Aku ga izinin (Revisi kedua)
60
Tutup mulut (Revisi kedua)
61
Sandiwara (Revisi kedua)
62
Isi daya (Revisi kedua)
63
Di campakan (Revisi kedua)
64
Promo novel
65
Tunawisma (Revisi kedua)
66
Nyonya Luna (Revisi)
67
Hukuman (Revisi kedua)
68
Libur dulu ya.
69
Manis (Revisi kedua)
70
So kuat (Revisi)
71
Menikahlah (Revisi kedua)
72
Mendiami istri
73
Istriku luar biasa.
74
Gerald
75
Kontraksi dini (Revisi kedua)
76
Sayang, i'm here ... (Revisi kedua)
77
Egois (Revisi kedua)
78
Memaksa (Revisi kedua)
79
Butuh kamu (Revisi kedua)
80
Etika (Revisi kedua)
81
Gak janji
82
To the point
83
Menjaga jarak
84
So sweet banget
85
Resah
86
Nasi goreng
87
Bagian Favorite
88
Antusias.
89
It's so sexy
90
Jangan jauh-jauh
91
I love you the most
92
Jahat
93
Orang lain
94
Stress berat
95
Kompres memar
96
Membujuk
97
Pria asing
98
Juan
99
5 lawan 1
100
Milikku
101
Panas 21+
102
Hair dryer
103
Trending topik
104
Siapkan mental
105
Hotel
106
Maafin mama
107
Cekit-cekit
108
Ambulance
109
Service kamu
110
Rujuk
111
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!