Kinan

Dio berjalan keluar kamar Luna, dan masuk kedalam kamarnya dengan menutup pintu begitu kencang.

Perlahan kamu akan menyerah dengan semua ini, Luna.

Pagi hari.

Luna sudah sibuk menyiapkan sarapan dengan bahan seadanya, yang ada di kulkas apartemen Vadio.

Hari ini Luna menggunakan blazer yang di padukan dengan batik yang Luna desain sendiri dan rok plisket hitam di bawah lutut.

Luna membuat roti bakar mentega selai kacang, dan dua gelas susu hangat, dengan harapan makanan yang di siapkan nya bisa menjadi energi untuknya dan Dio selama bekerja nanti.

Dio keluar kamar, menenteng tas laptop dan sebelah tangannya membetulkan dasi yang menempel di kerah kemejanya.

Mata nya menangkap Luna yang sedang sibuk menata sarapan di meja makan kecil yang hanya bisa menampung 4 orang.

"Dio ... Sarapan dulu." Ucap Luna dengan ramah.

Pria itu memandang makanan yang Luna tata di meja. "Gak minat." Dio pergi berangkat bekerja begitu saja, tanpa berpamitan pada Luna.

"Okey, masih hari pertama Lun, semangat!!!” Gumam Luna menyemangati dirinya sendiri.

Luna menyantap sendiri roti dan susu hangat yang ada di hadapannya, dia porsi sekaligus!

***

Luna dan Dio menjalankan aktivitas seperti biasanya, tidak ada yang mengetahui tentang pernikahan Dio dan Luna, karena memang pernikahannya di gelar tertutup dan di hadiri keluarga terdekat saja, ini adalah syarat dari Dio untuk menikahi Luna.

"Tiga hari ini kemana aja sih kamu?" Ucap seorang pria yang duduk di hadapan Luna saat ini.

"Biasalah, ada acara keluarga. Kenapa?" Ucap Luna sambil tersenyum dengan tangan yang terus menggambar pada selembar kertas.

Aldo Daffa adalah sahabat Luna, Aldo adalah seorang model yang menjadi langgan butik Luna pada saat fashion show ... Aldo menaruh harapan lebih pada Luna, tapi Luna selalu bilang tidak minat untuk berpacaran ... Sehingga Aldo selalu mengurungkan niatnya untuk menyatakan perasaan cintanya.

"Kamu jadi ambil projects dari Singapore?"

"Belum tau, aku masih bimbang. Jujur aku belum berani kenalin produk keluar Indonesia, minder aja gitu ..."

Aldo mendekatkan wajahnya tepat di hadapan Luna, "Aku bakal bikin orang orang takjub sama baju buatan kamu, kesempatan ga akan datang dua kali Lun."

Luna mengehentikan aktivitas menggambarnya, "Makasih ya AL selalu support aku, bantuin aku dari nol sampe ada di posisi yang sekarang, tapi aku beneran belum ada nyali buat ikut projects itu."

"Masih ada waktu 2 bulan, kamu bisa fikir fikir lagi." Ucap Aldo sambil tersenyum.

***

Di kantor.

"Vadio ada di ruangannya?" Tanya Ervina pada resepsionis yang bertugas.

"Ada Bu ervina, silahkan langsung ke ruangannya, Pak Vadio sedang free."

*Suara pintu di ketuk

"Masuk." Ucap Vadio dari dalam ruangan.

Ervina masuk setelah di persilahkan, "Dio ..."

"Ada apa ma?" Ucapnya dingin.

"Mama mau bicara penting sama kamu, bisa?"

Vadio menutup laptop yang berada di hadapannya, lalu menghampiri Ervina yang tengah duduk di sofa.

"Kamu bahagia dengan pernikahan kamu?"

Dengan mantap Vadio menggelengkan kepalanya, "Tidak."

"Lalu kenapa kamu menerima semua ini?"

"Aku gak mau papa sakit."

Ervina mendekatkan posisi duduknya, tepat di samping Vadio.

"Kamu tau orang tua Luna hanya pemilik perusahaan kecil yang sekarang sedang di bantu oleh papa? Mama yakin mereka mau memanfaatkan kebaikan papa kamu lewat perjodohan kalian ini. Kamu harus tegas Dio ... Sebelum papa kamu memberi lebih banyak lagi harta kita pada keluarga Luna. Kamu dan Luna hanya sebagai alat saja."

Vadio termenung, mencerna setiap perkataan Ervina yang di fikir ada benarnya juga.

"Mama tenang saja, ini urusanku, biar aku yang handle. Perlahan aku dan Luna akan segera bercerai ... Aku memperlakukan Luna dengan sangat tidak baik, itu alasan aku ingin pindah ke apartemen pada waktu itu, aku muak harus bersikap baik pada wanita itu di bawah paksaan papa. Percaya padaku, Luna tidak akan tahan."

Ervina tersenyum, "Mama percaya sama kamu, selamatkan keluarga kita Dio. Kalau terus mengikuti kebaikan papa kamu, keluarga kita akan terus di manfaatkan orang lain."

"Hm." Ucap Dio yang kembali pada meja kerja dan membuka laptop untuk meneruskan pekerjaannya.

"Nanti siang mau makan bersama? Mama mau bertemu seseorang untuk treatment di salon sekarang, nanti siang mama kembali lagi kesini."

Dio hanya mengangguk sebagai tanda setuju.

***

Luna sangat di sibukan dengan beberapa pesanan, karena kain yang di butuhkan datang pada hari ini. Beberapa karyawan sibuk melayani pelanggan yang datang langsung ke butik ... Dan separuh karyawannya lagi membantu Luna di ruangan produksi.

"Ayo lah Luna ... " Rengek Karina.

Karina adalah sahabat Luna sejak di bangku SMA sampai saat ini. Dia datang berkunjung ke butik setelah Aldo pergi karena kesibukan Luna.

"Gak bisa Karin, liat nih ... Banyak banget kerjaan aku." Ucap Luna menunjuka setumpuk kain yang akan di kerjakan.

"Aku kesini buat traktir makan siang loh, masa kamu tolak sih."

Ucap Karin.

"Iya, makasih Rin sebelumnya, tapi beneran deh .. Aku gak laper, nanti kalau kerjaan aku sudah landai kita makan bareng, aku yang traktir!" Ucap Luna menghibur sahabatnya.

"Yaudah, jangan lupa telpon aku. Akhir akhir ini kayaknya aku di lupain banget sama kamu." Ucap Karin, sahabatnya itu tidak mengetahuk jika Luna sekarang sudah bersuami.

Penampilan Luna yang awalnya rapi dan casual, menjadi sedikit berantakan karena kesibukannya hari ini, sampai wanita itu melewatkan jam makan siangnya.

Aku harus belanja kebutuhan memasak saat jam pulang, nanti di rumah aku makan bareng sama Dio aja deh. nanggung kalau makan jam segini ... Nanti malah kenyang pas di rumah. Batin Luna.

Wanita itu mengganjal perutnya yang sudah mulai lapar dengan beberapa butir kacang almond yang tersedia di hadapannya.

Kembali pada Vadio.

Ervina menggandeng seorang wanita yang berperawakan tinggi, putih dan sangat cantik seperti seorang model.

Vadio dan Ervina berpapasan di lift, "Mama?"

"Dio? kamu mau kemana? Mama baru mau ke ruangan kamu."

"Hai Dio." Sapa Kinan, yang merupakan anak dari sahabat Ervina.

Kinan dan Dio sudah saling mengenal sejak kecil, karena mereka sering liburan bersama keluar negri dengan masing masing keluarganya.

Saat lulus kuliah, Kinan pindah untuk sementara ke Jerman untuk membantu perusahaan yang di rintis keluarganya.

Sekarang Kinan sudah menetap kembali di Indonesia.

Kinan memeluk Dio terlebih dahulu saat Dio mendekat ke arahnya, "Kamu apa kabar, Vadio dareen? Kangen banget sama kamu."

Dio melepas pelukan Kinan karena merasa sedikit risih, "Baik Kinan,"

"Kamu sudah menikah? Tega banget gak undang aku." Ucap Kinan memukul dada bidang Dio.

"Ii-iya , itu mendadak."

"Iya aku udah tau semua ceritanya kok, Tante Ervin udah cerita semua sama aku ... tadi kita nyalon bareng loh."

Dio hanya merespon dengan senyuman.

"Mama ke ruangan duluan aja, Dio mau ketemu Indra dulu sebentar di bawah."

"Oke, mama sama Kinan tunggu ya."

Beberapa menit kemudian ada pelayan yang masuk ke ruangan Dio membawa beberapa menu makanan, ternyata Dio sudah memesan nya untuk di makan bersama di ruangan kerjanya.

"Aku kira kita bakal makan di luar Tante." Ucap Kinan.

"Tante fikir juga begitu, yaudahlah disini juga gapapa kan?"

"Gapapa banget kok Tante. Kinan seneng makan bareng kalian."

Dio masuk ke ruangannya untuk bergabung, ketiga orang itu mengobrol dengan ceria sambil menyantap menu yang di sediakan ... tentunya sambil menceritakan kembali masa kecil Vadio dan Kinan.

***

Di apartemen.

Dio pulang ke apartemen sedikit lebih awal, karena Ervina yang terus memaksa ingin berkunjung ke apartemen nya dengan alasan sudah lama tidak mengunjungi apartemen anaknya, tentunya Kinan juga ikut.

Dio memberikan minuman kaleng pada Ervina dan Kinan yang sedang duduk di sofa.

Tiba tiba pintu apartemen terbuka oleh seseorang, siapa lagi kalau buka Luna, yang tentunya mengetahui password pintu apartemen suaminya.

Terpopuler

Comments

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

Kalau aku dilakukan begitu. kabur aja

2024-10-08

0

Uthie

Uthie

Jahat banget 🤨

2024-06-10

2

blecky

blecky

Bu vina blm tau Luna plah udh bnci sblm mengenal

2024-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan
2 Perjodohan
3 SAH
4 Keputusan bersama
5 Kinan
6 Berpapasan
7 Kamu lebih pantas
8 Aku temenin
9 Virgin?
10 Gym
11 Tolong Dio ...
12 Saling menatap
13 Mual
14 Berjuang sendirian
15 Mie instan
16 good morning Lun,
17 Nunaku
18 Perebut calon suami
19 Aku juga harus bahagia
20 Bercerai
21 Cemburu (Revisi)
22 Tamparan (revisi)
23 Berbela sungkawa (Revisi)
24 TPU (Revisi)
25 Menurutlah (Revisi)
26 Wangimu enak (Revisi)
27 Pengacau (Revisi)
28 Info
29 Vitaminku (revisi)
30 Harta (Revisi)
31 Luna, istriku ... (Revisi)
32 Cemburu? (Revisi)
33 Asap kecil (Revisi)
34 Luna, aku rindu ...
35 Kesempatan (Revisi)
36 Bawa istriku pulang (Revisi)
37 Kamu hebat sayang (Revisi)
38 This is my wife (Revisi)
39 Menantang (Revisi)
40 Area sensitif (Revisi)
41 Bercak (Revisi)
42 15 x (Revisi kedua)
43 Drama (Revisi kedua)
44 Kamu menghancurkanku ( Revisi kedua)
45 Nyonya dareen (Revisi kedua)
46 Mencurigakan (Revisi kedua)
47 Menjadi duda (Revisi)
48 Pemaksaan (Revisi)
49 Aku siap buat kamu (Revisi)
50 Aku stress (Revisi)
51 I love you my wife (Revisi)
52 IGD (Revisi)
53 Promo novel (Perubahan seorang gay karna istri kontraknya)
54 Beban keluarga (Revisi kedua)
55 i'll be there for you (Revisi)
56 Cubit aku (Revisi kedua)
57 Kinan kesal (Revisi kedua)
58 Benalu (Revisi)
59 Aku ga izinin (Revisi kedua)
60 Tutup mulut (Revisi kedua)
61 Sandiwara (Revisi kedua)
62 Isi daya (Revisi kedua)
63 Di campakan (Revisi kedua)
64 Promo novel
65 Tunawisma (Revisi kedua)
66 Nyonya Luna (Revisi)
67 Hukuman (Revisi kedua)
68 Libur dulu ya.
69 Manis (Revisi kedua)
70 So kuat (Revisi)
71 Menikahlah (Revisi kedua)
72 Mendiami istri
73 Istriku luar biasa.
74 Gerald
75 Kontraksi dini (Revisi kedua)
76 Sayang, i'm here ... (Revisi kedua)
77 Egois (Revisi kedua)
78 Memaksa (Revisi kedua)
79 Butuh kamu (Revisi kedua)
80 Etika (Revisi kedua)
81 Gak janji
82 To the point
83 Menjaga jarak
84 So sweet banget
85 Resah
86 Nasi goreng
87 Bagian Favorite
88 Antusias.
89 It's so sexy
90 Jangan jauh-jauh
91 I love you the most
92 Jahat
93 Orang lain
94 Stress berat
95 Kompres memar
96 Membujuk
97 Pria asing
98 Juan
99 5 lawan 1
100 Milikku
101 Panas 21+
102 Hair dryer
103 Trending topik
104 Siapkan mental
105 Hotel
106 Maafin mama
107 Cekit-cekit
108 Ambulance
109 Service kamu
110 Rujuk
111 END
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Kecelakaan
2
Perjodohan
3
SAH
4
Keputusan bersama
5
Kinan
6
Berpapasan
7
Kamu lebih pantas
8
Aku temenin
9
Virgin?
10
Gym
11
Tolong Dio ...
12
Saling menatap
13
Mual
14
Berjuang sendirian
15
Mie instan
16
good morning Lun,
17
Nunaku
18
Perebut calon suami
19
Aku juga harus bahagia
20
Bercerai
21
Cemburu (Revisi)
22
Tamparan (revisi)
23
Berbela sungkawa (Revisi)
24
TPU (Revisi)
25
Menurutlah (Revisi)
26
Wangimu enak (Revisi)
27
Pengacau (Revisi)
28
Info
29
Vitaminku (revisi)
30
Harta (Revisi)
31
Luna, istriku ... (Revisi)
32
Cemburu? (Revisi)
33
Asap kecil (Revisi)
34
Luna, aku rindu ...
35
Kesempatan (Revisi)
36
Bawa istriku pulang (Revisi)
37
Kamu hebat sayang (Revisi)
38
This is my wife (Revisi)
39
Menantang (Revisi)
40
Area sensitif (Revisi)
41
Bercak (Revisi)
42
15 x (Revisi kedua)
43
Drama (Revisi kedua)
44
Kamu menghancurkanku ( Revisi kedua)
45
Nyonya dareen (Revisi kedua)
46
Mencurigakan (Revisi kedua)
47
Menjadi duda (Revisi)
48
Pemaksaan (Revisi)
49
Aku siap buat kamu (Revisi)
50
Aku stress (Revisi)
51
I love you my wife (Revisi)
52
IGD (Revisi)
53
Promo novel (Perubahan seorang gay karna istri kontraknya)
54
Beban keluarga (Revisi kedua)
55
i'll be there for you (Revisi)
56
Cubit aku (Revisi kedua)
57
Kinan kesal (Revisi kedua)
58
Benalu (Revisi)
59
Aku ga izinin (Revisi kedua)
60
Tutup mulut (Revisi kedua)
61
Sandiwara (Revisi kedua)
62
Isi daya (Revisi kedua)
63
Di campakan (Revisi kedua)
64
Promo novel
65
Tunawisma (Revisi kedua)
66
Nyonya Luna (Revisi)
67
Hukuman (Revisi kedua)
68
Libur dulu ya.
69
Manis (Revisi kedua)
70
So kuat (Revisi)
71
Menikahlah (Revisi kedua)
72
Mendiami istri
73
Istriku luar biasa.
74
Gerald
75
Kontraksi dini (Revisi kedua)
76
Sayang, i'm here ... (Revisi kedua)
77
Egois (Revisi kedua)
78
Memaksa (Revisi kedua)
79
Butuh kamu (Revisi kedua)
80
Etika (Revisi kedua)
81
Gak janji
82
To the point
83
Menjaga jarak
84
So sweet banget
85
Resah
86
Nasi goreng
87
Bagian Favorite
88
Antusias.
89
It's so sexy
90
Jangan jauh-jauh
91
I love you the most
92
Jahat
93
Orang lain
94
Stress berat
95
Kompres memar
96
Membujuk
97
Pria asing
98
Juan
99
5 lawan 1
100
Milikku
101
Panas 21+
102
Hair dryer
103
Trending topik
104
Siapkan mental
105
Hotel
106
Maafin mama
107
Cekit-cekit
108
Ambulance
109
Service kamu
110
Rujuk
111
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!