Sesampainya di rumah, kedatangan Milly telah di sambut oleh Arnaf dan Gavin yang tengah duduk. Milly hanya bisa menelan salivanya, melihat kedua kakanya yang menatap tajam dirinya. Sungguh Milly ingin sekali kabur menghindar dari kemarahan kedua kakanya.
" Matilah aku, Tuhan tolong Selamatkan aku " batin Milly berteriak meminta tolong.
" Apa kau sudah siap. " bisik Rafi yang ada di samping Milly.
" Ikhhss... kau senang sekali melihat ku seperti ini. " Milly ikut berbisik.
" Itu karena ulahmu sendiri. " Rafi.
Milly berjalan mendekat ke arah Arnaf dan Gavin.
" Dari mana kau! " tanya Arnaf dengan tatapan tajamnya.
" Aku.. aku.. pergi dengan Mora. " jawab Milly dengan mulut yang bergetar.
" Pergi kemana? " kali ini Gavin yang bertanya, namun Gavin lebih santai dibandingkan Arnaf.
" Aku hanya pergi menonton, itu saja tidak lebih. Kalo tidak percaya kalian tanya saja pada Kak Rafi. " elak Milly.
" Aku lagi yang menanggungnya. " batin Rafi.
Arnaf mengalihkan pandangannya ke arah Rafi, mencari kebenarannya disana. Rafi yang di tatap oleh Arnaf hanya bisa mengangguk pasrah, mengiyakan apa yang di katakan Milly.
" Lain kali, kau tidak boleh melakukan hal ini lagi, keluar tanpa pamit dan kabur dari pengawasan! " Gavin memperingatkan Milly.
" Jika kau ketahuan berbohong, jangan salahkan kami,Daddy tau dan akan menghukum mu! " tegas Arnaf.
Milly memutar kedua bola matanya dengan malas. " Iya.. iya.. aku tau itu. Sekarang apa aku sudah boleh pergi ke kamar? "
" Pergilah.. " Arnaf.
" Terimakasih kak Rafi, sudah menjaga Milly seperti adik mu sendiri. " ucap Arnaf seraya menghampiri Rafi.
" Tidak perlu sungkan, aku telah menganggap kalian semua seperti adik ku sendiri. " Rafi menepuk bahu Arnaf.
***
Pagi harinya di meja makan seluruh keluarga Nugroho tengah menikmati sarapan paginya tidak terkecuali Rafi dan Naura yang ikut serta.
" Naura.. apa jadwal ku hari ini diuar kantor? " tanya Gavin pada sekertaris pribadinya itu.
" Meeting bersama pak Kendra, hanya itu. " jawab Naura. Dan di angguki oleh Gavin.
Keheningan terjadi lagi, namun tak lama kemudian Milly memecahkan suasana dengan pertanyaannya. " Kak Naura, apa kau sudah mempunyai kekasih? bagai mana rasanya? " tanya Milly.
" Uhuk.. uhuk.. " Naura tersedak mendengarnya, dengan cepat Rafi memberikan segelas air minum.
" Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu? " tanya Arnaf penuh selidik.
" Aku hanya bertanya, " Milly mencibirkan bibirnya. " Kak Naura ayo jawab. " desak Milly.
" Aku tidak punya waktu untuk berkencan. " jawab Naura dengan wajah datarnya.
" Ck, apa kak Gavin Sangat merepotkan mu? " Milly melirik ke arah Gavin.
" Tidak Milly, aku belum menemukan pria yang cocok untuk ku. " Naura.
" Bagaimana kau bisa menemukan nya, setiap hari kau hanya bersama kaka ku. " timpal Milly. " Lalu aku harus bertanya pada siapa? " lirih Milly namun masih bisa di dengar oleh semuanya.
" Tanyakan saja pada ku, aku kan ahlinya. " seru Rafi.
" Cih, kau bahkan sangat terlihat bodoh jika bersama dengan kak Kenny. " decak Milly.
" Milly! jaga bicarmu kak Rafi itu lebih tua dari mu. " ucap Arnaf.
" Iya.. iya.. maaf.. "
" Tanyakan saja pada kaka mu Gavin, di pria Casanova sejati, begitu banyak wanitanya tersebar di luar sana. " batin Naura. Karena Naura sangat tau apa saja yang di lakukan Gavin di luar sana selain pekerjaan tentunya.
Arnaf dan Gavin memiliki sifat yang sangat berbeda. Jika Arnaf seorang pria yang dingin terhadap wanita maka sebaliknya, Gavin adalah pria yang mudah memberikan harapan pada banyak wanita dengan bujuk rayunya.
Gavin dengan mudah mendapatkan wanita mana pun yang dia inginkan. Selain wajah tampannya dia juga seorang pria yang sangat mapan, banyak wanita yang ingin bersanding dengannya.
Sedangkan Arnaf tidak terlalu memikirkan tentang Wanita, bahkan Arnaf dan Sasa menikah karena di jodoh kan oleh Mommy nya.
Ke acuhkan Arnaf terhadap wanita membuat Jiandra memilih untuk menjodohkannya dengan anak dari sahabatnya yaitu Alesya. Ya, Sasa adalah putri dari Leo dan Alesya.
" Kak Sasa bagaimana menerutmu? seperti nya kau lebih berpengalaman dari kami semua. " kali ini Milly bertanya pada kaka iparnya itu.
" Apa? " tanya Sasa.
" Bagaimana menurutmu mempunyai seorang kekasih? apakah menyenangkan? " tanya Milly.
" Tentu sangat menyenangkan, apalagi kalo kita saling mencintai, itu akan lebih menyenangkan. " ucap Sasa sambil menatap ke arah suaminya, Arnaf yang merasa di tatap istrinya hanya memasang wajah acuhnya.
Milly memanggutkan kepalanya. " Bagaimana rasa nya berciuman? " tanya Milly dengan wajah polosnya.
" Milly!!!!! " teriak semua orang yang ada di meja makan secara bersamaan.
" Ada apa dengan kalian, aku kan hanya bertanya. " gerutu Milly.
" Dari mana kamu dapat ide pertanyaan konyol itu! " tanya Arnaf.
" Aku hanya penasaran saja, Mora bilang itu sangat menyenangkan! " ucap Milly tanpa merasa bersalah. " Kak Sasa, ayo cerita kan pada ku.. kau pasti tau lebih banyak tentang itu. " bujuk Milly.
" Milly, singkirkan pikiranmu itu, kau belum saatnya tau. " seru Gavin.
" Bagaimana aku tau, kaka mu saja belum pernah menyentuh ku! Dia pria yang sangat kaku! " batin Sasa.
Milly mendengus kesal, karena tidak mendapat kan jawaban sesuai keinginannya. Bukan Milly namanya jika belum mendapatkan jawaban, Milly akan mencari tau dengan caranya sendiri.
Milly ingat betul perkataan Mora, jika kita jatuh cinta pada seseorang, ketika kita dekat denganya jantung kita akan berdebar sangat cepat. Itulah pedoman Milly saat ini.
Dengan sengaja, Milly mencoba mendekatkan diri pada pria yang ada di kampus nya, untuk memastikan jantung nya akan berdebar kencang atau tidak.
Sejauh dan sebanyak Milly mencoba, dia belum menemukan seorang pria yang membuat jantungnya berdebar.
Pantang menyerah bagi Milly untuk menemukan pria itu, dengan tekat yang kuat, Milly akan menemukannya dan menjadikannya kekasih.
***
Vote.. Vote.. vote...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Juliezaskia
kasihan sasa.. pernikahan karna perjodohan
2022-03-02
1
Juan Sastra
keturunan jia itu milli
2021-11-12
0
novi 99
Mak nya ma anaknya sama aja. wkwkwk
2021-11-07
0